Penyimpanan produk menjadi hal krusial yang perlu ditangani dengan baik agar produk bisa sampai di tangan konsumen.

Dalam menerapkan storage system dan penanganan, terdapat hal yang harus dipertimbangkan, yaitu memanfaatkan warehouse space semaksimal mungkin dan setiap area warehouse memiliki fungsinya masing-masing. Selain itu, warehouse storage juga perlu mempertimbangkan hal lain seperti,  lama waktu pemilihan barang, pengisian stok, biaya, hingga menjamin keselamatan karyawan.

Umumnya, terdapat dua jenis storage and handling, yaitu barang yang disimpan pada palet dan tanpa palet. Artikel ini akan membahas lebih lanjut terkait metode penyimpanan dan penanganan!

Penyimpanan barang menggunakan palet

Penyimpanan Barang Menggunakan Palet

Palet adalah struktur datar yang terbuat dari kayu, plastik, komposit atau logam yang umumnya digunakan sebagai tatakan untuk mengangkut barang pada saat pengiriman.

Penggunaan palet dapat membantu kegiatan pengangkatan barang logistik dari satu tempat ke tempat lain secara bersamaan dengan menggunakan forklift, sehingga proses pengiriman barang akan menjadi lebih cepat dan efektif.

Palet cukup populer untuk digunakan sebagai storage barang karena memiliki ukuran beragam yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Saat ini terdapat sistem yang dapat otomatiskan proses pemantauan barang dan storage system.

Berbagai metode dalam mengelola rak palet yang umum digunakan, di antaranya adalah:

Adjustable pallet racking (APR)

Drive-in-racking method digunakan untuk menempatkan palet secara mekanis menggunakan forklift. Palet akan diletakkan pada tiang horizontal dan dipasang secara sejajar dengan lorong yang dikaitkan pada bingkai vertikal.

Kelebihan cara ini adalah palet mudah dirakit, tahan lama, serta dapat disesuaikan dengan jenis produk baik berdasarkan berat maupun volume.

Block stacking

Block stacking atau penumpukan blok adalah salah satu metode yang umum digunakan untuk menyimpan stok barang di lantai.

Cara kerjanya adalah menempatkan palet di lantai kemudian menempatkan palet lainnya di atas palet dan begitu seterusnya hingga batas maksimum tinggi tumpukan. Kelebihan metode ini mudah dilakukan karena tidak memerlukan peralatan penyimpanan apapun.

Drive-in-racking

Metode ini memiliki prinsip yang hampir sama dengan block stacking, yaitu dengan menumpuk stok barang, namun menggunakan rak untuk menumpuknya. Metode ini memiliki jalur masuk dan keluar pada satu tempat untuk memasok barang menggunakan forklift.

Cara ini juga akan memaksimalkan ruangan dan ketinggian pada gedung akan dan meminimalkan lorong pergerakan forklift.

Shuttle racking

Aktivitas masuk dan keluar barang akan dibantu oleh smart shuttle untuk membawa dan menyusun barang di dalam rak. Operator akan meletakkan barang pada smart shuttle, kemudian membawanya secara otomatis pada rak-rak yang tersedia.

Melalui metode ini, pekerjaan akan berjalan secara efisien dan ruangan akan dimaksimalkan karena hanya membutuhkan satu lorong untuk operator.

Impact wholesale distribution dapat mengotomatiskan proses bisnis, mulai dari pembelian, penjualan, hingga pencatatan akuntansi. Pengelolaan secara otomatis akan memaksimalkan produktivitas sehingga pesanan dapat diselesaikan lebih cepat dan akurat.

Double-deep-racking

Variasi dari APR adalah Double-deep-Racking yang dapat menyimpan stok barang dengan kedalaman rak penyimpanan horizontal dua kali lipat lebih dalam. Stok barang akan ditumpuk secara horizontal saling membelakangi dan membutuhkan forklift yang memiliki jangkauan pantograph ganda untuk pengambilan palet bagian dalam.

Metode ini cocok digunakan untuk bisnis yang memiliki produk dengan volume tinggi, namun jumlah SKU sedikit.

Narrow-aisle-racking

Variasi lainnya dari APR, Narrow-aisle-Racking dapat diterapkan pada warehouse dengan ukuran yang lebih sempit.

Lorong pada rak ini lebih sempit, sehingga perlu menggunakan forklift khusus untuk memasukkan dan mengeluarkan stok barang. Dengan menyisakan lorong yang lebih sempit dari metode lainnya, maka ruangan dapat lebih dimaksimalkan dibandingkan dengan metode APR, walaupun harga forklift yang digunakan lebih mahal dari biasanya.

Powered mobile racking

Powered Mobile Racking bekerja dengan menggerakkan rak secara otomatis untuk membuat lorong sebagai akses palet. Gerakan rak ini akan diatur oleh operator berdasarkan input kemudian rak otomatis akan bergerak membuat lorong.

Metode ini dapat berjalan lebih efektif karena lorong yang dibuat tidak secara permanen dan dapat membentuk lebih dari satu lorong.

Monitoring barang pada gudang dapat dilakukan secara otomatis menggunakan modul Inventory Impact. Proses inventory akan dipantau menggunakan barcode, sehingga grosir dapat mengetahui jumlah persedian barang di warehouse melalui dashboard.

Penyimpanan barang tanpa menggunakan palet

Penyimpanan Barang Tanpa Palet

Walaupun palet merupakan jenis storage yang paling mudah digunakan, tidak semua jenis produk dapat disimpan menggunakan palet. Produk yang tidak dapat ditempatkan pada palet biasanya memiliki ukuran terlalu panjang, terlalu besar, atau bahkan terlalu kecil, sehingga dibutuhkan penyimpanan non-palet.

Contoh non-pallet storage adalah sebagai berikut:

Small item storage shelving

Barang berukuran kecil disimpan pada rak kecil yang biasa disebut shelving. Penyimpanan ini lebih efisien untuk barang berukuran kecil karena dapat diakses tanpa menggunakan forklift dan memiliki ketinggian relatif lebih rendah dibandingkan palet. Rak dipisahkan berdasarkan SKU dan disusun berbaris dengan rak lainnya.

Carton live storage

Carton live storage menggunakan rol miring untuk memudahkan akses barang, sehingga cocok untuk produk yang memiliki permukaan rata.

Jenis penyimpanan ini memudahkan untuk rotasi barang stok FIFO terutama pada proses picking. Setiap carton live storage memiliki ukuran berbeda tergantung kebutuhan perusahaan dan akan diletakkan di lorong sejajar dengan lainnya.

Carousels

Cara kerja carousels adalah dengan rotasi rak secara otomatis baik secara vertikal maupun horizontal. Vertical carousel bergerak naik turun dan memiliki kelebihan tidak membutuhkan banyak ruang. Sedangkan horizontal carousel bergerak ke kanan dan ke kiri dan biasa digunakan untuk produk yang lebih besar.

Grosir yang memiliki lebih dari satu depot dapat melakukan pemantauan secara optimal menggunakan modul Inventory Impact. Transfer produk antar gudang dapat dilacak dan dipantau secara otomatis menggunakan modul inventory, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat.

Miniload

Miniload adalah penyimpanan yang menggunakan crane untuk mengakses kardus pada rak. Storage ini cocok untuk barang berukuran kecil dan merupakan jenis slow-moving goods yang memiliki banyak jenis. Metode yang digunakan juga dapat diatur untuk higher throughput situations.

Long loads

Barang yang berukuran panjang dapat disimpan menggunakan vertikal storage dengan mode “toast-rack” disusun secara tegak. Selain itu, juga bisa menggunakan pigeonhole racking method, yaitu berupa penyimpanan lorong memanjang. Sedangkan bagi barang seperti papan kayu dapat menggunakan jenis block warehouse.

Conveyors

Conveyor method digunakan untuk produk yang akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Jenis gravity conveyor digunakan untuk memindahkan produk pada jarak pendek. Sedangkan powered conveyor digunakan untuk memindahkan produk ke jarak yang lebih jauh dan produk ini biasa digunakan di supermarket.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us