Jurnal penutup adalah langkah akhir dalam siklus akuntansi yang memiliki peran penting dalam menyusun laporan keuangan akhir periode. 

Melalui proses ini, perusahaan menutup sementara akun-akun pendapatan, akun biaya, dan akun dividen untuk menghasilkan saldo awal yang bersih untuk periode akuntansi berikutnya. 

Dengan kata lain, jurnal penutup membantu mengatur ulang akun-akun agar siap untuk memulai lembaran baru dalam buku keuangan perusahaan. 

Selain itu, jurnal penutup memungkinkan manajemen dan pemegang saham untuk memahami profitabilitas perusahaan, tingkat pengeluaran, dan berbagai aspek keuangan lainnya yang krusial dalam pengambilan keputusan strategis.

Dalam artikel ini kitaakan membahas secara mendalam apa itu jurnal penutup, akun akun yang harus ditutup, sampai cara menutupnya

Jurnal Penutup adalah

Jurnal penutup (closing entries) adalah jurnal yang dibuat setiap akhir periode pembukuan akuntansi (umumnya tanggal 31 Desember) untuk menutup sementara semua akun nominal dan akun pembantu modal sehingga akun-akun tersebut siap digunakan untuk mencatat transaksi di periode akuntansi berikutnya.

Akun yang termasuk dalam akun nominal adalah pendapatan dan beban, sedangkan yang termasuk akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi. 

Jurnal penutup dilakukan dengan mendebet/menkreditkan sebuah akun sementara (temporary accounts) dengan akun penutupnya menggunakan jumlah saldo yang sama. Sehingga hasil akhir yang diperoleh adalah posisi balance atau nol.

Baca juga: 8 Tahap Siklus Akuntansi: Siklus Perusahaan Jasa & Dagang

Tujuan dan fungsi jurnal penutup

Jurnal penutup bertujuan untuk:

  1. Jurnal penutup bertujuan untuk menutup semua akun sementara, sehingga saldonya menjadi nol.
  2. Jurnal penutup memberi tanda bahwa saldo akhir pada akun sementara bersifat pasti dan akurat sehingga siap digunakan untuk laporan keuangan lanjutan.
  3. Jurnal penutup akan membuat akun sementara mulai dari nol, hal ini bertujuan untuk memisahkan akun akun ini dari periode akuntansi yang berbeda.
  4. Fungsi jurnal penutup lainnya yaitu menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) dari suatu perusahaan setelah dilakukan penutupan buku.

Metode pencatatan jurnal penutup pada perusahaan dagang

Proses jurnal penutup dilakukan baik dalam metode akuntansi perpetual maupun periodik, meskipun ada perbedaan dalam cara ini diterapkan dalam kedua metode ini:

Metode perpetual

Dalam metode akuntansi perpetual, catatan akuntansi diperbarui secara terus-menerus setiap kali terjadi transaksi. Proses jurnal penutup dalam metode ini cenderung lebih sederhana karena saldo akun sementara selalu terkini.

Metode periodik

Dalam metode akuntansi periodik, catatan akuntansi tidak diperbarui secara terus-menerus, melainkan hanya pada akhir periode akuntansi (biasanya bulanan, triwulanan, atau tahunan). 

Proses jurnal penutup dalam metode ini melibatkan perhitungan saldo akun pendapatan, akun biaya, dan akun dividen untuk seluruh periode akuntansi, dan kemudian menutup akun-akun tersebut. 

Akun-akun yang ada pada jurnal penutup

Akun-akun yang perlu ditutup pada setiap akhir tahun yaitu berupa akun nomina yang terdiri atas pendapatan dan beban, serta akun pembantu modal seperti prive dan ikhtisar laba/rugi. Berikut penjelasannya:

Akun pendapatan

Akun pendapatan digunakan untuk mencatat semua pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode akuntansi. Ini mencakup penjualan produk atau jasa, bunga, dividen, atau sumber pendapatan lainnya.

Pada akhir periode akuntansi, saldo akun pendapatan akan dihapuskan dengan mencatat akun pendapatan dalam posisi debet, sedangkan untuk ikhtisar laba rugi di posisi kredit.

Ini menggambarkan bahwa pendapatan telah dihasilkan selama periode tersebut dan sekarang akan dipindahkan ke akun ikhtisar laba/rugi.

Contoh:

akun pendapatan

Akun beban

Akun beban digunakan untuk mencatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode akuntansi. Ini mencakup biaya operasional seperti gaji, sewa, listrik, bahan baku, dan biaya-biaya lain yang terkait dengan operasi bisnis.

Pada akhir periode akuntansi, saldo akun beban akan dihapuskan dengan mencatat jumlah yang sama sebagai kredit dan Ikhtisar laba/rugi di debet. Ini menunjukkan bahwa biaya-biaya tersebut telah dikeluarkan selama periode tersebut dan sekarang akan dipindahkan ke akun ikhtisar laba/rugi.

Contoh:

akun beban

Akun prive 

Akun prive digunakan untuk mencatat penarikan pemilik atau pemegang saham untuk kebutuhan pribadi mereka. Ini hanya ada pada bisnis yang dimiliki oleh individu atau pemilik tunggal dan digunakan untuk memisahkan keuangan bisnis dari keuangan pribadi.

Pada akhir periode akuntansi, saldo akun prive akan dihapuskan dengan mencatat jumlah yang sama sebagai kredit dan ditutup dengan akun modal di debet. Ini menunjukkan bahwa penarikan pemilik telah dilakukan selama periode tersebut dan tidak akan mempengaruhi laba bersih perusahaan namun menarik dari saldo modal pemilik.

Contoh:

akun prive

Akun ikhtisar laba rugi

Akun ikhtisar laba/rugi adalah akun sementara yang digunakan untuk mengumpulkan semua pendapatan dan biaya selama periode akuntansi. Ini berfungsi sebagai perantara sebelum mencatat laba bersih atau rugi bersih dalam akun modal pemilik.

Pada akhir periode akuntansi, semua pendapatan dan biaya yang telah ditutup (yaitu saldo akun pendapatan dan akun beban) akan ditransfer ke akun ikhtisar laba/rugi. 

Kemudian, akun ini akan ditutup dengan mencatat jumlah yang sama sebagai debet atau kredit, tergantung pada apakah perusahaan menghasilkan laba atau rugi selama periode tersebut.

Jika Laba: Jika perusahaan menghasilkan laba selama periode akuntansi, maka akun ikhtisar laba/rugi akan ditutup dengan mencatat jumlah laba sebagai debet dan modal di kredit. Jumlah ini kemudian akan dipindahkan ke akun modal pemilik sebagai peningkatan modal pemilik.

Contoh:

akun ikhtisar laba

Jika Rugi: Jika perusahaan mengalami kerugian selama periode akuntansi, maka akun ikhtisar laba/rugi akan ditutup dengan mencatat jumlah kerugian sebagai kredit dan modal di debet. Jumlah ini juga akan dipindahkan ke akun modal pemilik, tetapi sebagai pengurangan modal pemilik.

Contoh:

akun ikhtisar jika rugi

Baca juga: Kode Akun Akuntansi (Chart of Accounts): Contoh & Cara Membuat

Cara membuat jurnal penutup

Terdapat dua dokumen yang diperlukan untuk membuat jurnal penutup yaitu laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. 

Laporan laba rugi adalah laporan yang mencatat pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama periode tertentu,terdiri dari pendapatan, biaya, laba kotor, biaya non-operasional, dan laba bersih (atau rugi bersih).  

Laporan perubahan modal adalah laporan yang mencatat perubahan dalam ekuitas pemilik perusahaan selama periode tertentu,Biasanya mencakup saldo awal modal pemilik, perubahan modal selama periode, dan saldo akhir modal pemilik.

Setelah dua dokumen itu terpenuhi, maka Anda dapat membuat jurnal penutup dengan langkah berikut:

Menutup akun-akun penjualan yang mempunyai posisi saldo di kredit

Identifikasi semua akun penjualan yang memiliki saldo kredit. Untuk setiap akun penjualan dan pendapatan catat jumlah yang sama sebagai debet untuk menutupnya dengan akun ringkasan pendapatan di kredit

Contoh:

Cara Membuat Jurnal Penutup, 4 Jenis Akun, dan Contohnya

Menutup akun biaya dan kontra-pendapatan

Untuk setiap akun biaya dan kontra-pendapatan, catat jumlah yang sama sebagai kredit untuk menutupnya dengan akun ringkasan pendapatan di debet

Akun yang akan ditutup adalah diskon penjualan, retur penjualan, biaya operasional, biaya administrasi, dan biaya bunga, dll.

Contoh:

Menutup akun biaya dan kontra-pendapatan

Menutup akun ringkasan pendapatan ke akun laba ditahan

Catat jumlah pendapatan bersih (hasil dari Langkah 1) sebagai debet pada akun Ringkasan Pendapatan. Kredit akun Ringkasan Pendapatan dengan jumlah yang sama untuk menutupnya.

Catat jumlah yang sama sebagai debet pada akun Laba Ditahan (atau “Modal Pemilik” jika Anda menggunakan istilah tersebut).

Contoh:

Menutup akun ringkasan pendapatan ke akun laba ditahan

Menutup akun dividen ke laba ditahan

Catat jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham sebagai kredit pada akun Dividen. Debet akun Laba Ditahan (atau “Modal Pemilik”) dengan jumlah yang sama. 

Ini mengurangkan saldo akun Dividen menjadi nol dan mengurangkan saldo Laba Ditahan sesuai dengan jumlah dividen yang dibayarkan.

Contoh:

Menutup akun dividen ke laba ditahan

Membuat laporan laba ditahan

Buatlah laporan laba ditahan yang mencantumkan saldo awal laba ditahan, penambahan dari pendapatan bersih (hasil dari Langkah 3), dan pengurangan dari pembayaran dividen (hasil dari Langkah 4).

Laporan laba ditahan akan memberikan gambaran tentang bagaimana saldo laba ditahan berubah selama periode akuntansi.

Contoh:

laporan laba ditahan

Contoh jurnal penutup

Berikut contoh kasus pencatatan jurnal penutup:

PT. Penerang Jaya per 31 Desember 2023 memiliki balance pada akun akun ini:

  • Pendapatan Rp98.000.000
  • Beban sewa gedung Rp22.000.000
  • Beban gaji dan upah Rp51.000.000
  • Beban perlengkapan Rp7.000.000
  • Laba ditahan Rp42.000.000
  • Dividen Rp15.000.000
contoh jurnal penutup

Kesalahan umum pada pembuatan jurnal penutup

Kesalahan umum dalam pembuatan jurnal penutup dapat berdampak pada akurasi laporan keuangan dan pencatatan transaksi perusahaan. Dua kesalahan umum yang sering terjadi dalam proses jurnal penutup adalah:

Kesalahan klasifikasi akun

Kesalahan klasifikasi akun terjadi ketika akun-akun yang harus ditutup salah diklasifikasikan atau salah dikelompokkan dalam kategori yang salah, yang pada gilirannya dapat memengaruhi perhitungan laba bersih atau laba ditahan.

Contoh kesalahan klasifikasi akun:

  • Mencatat biaya operasional sebagai pendapatan.
  • Mencatat pendapatan bunga sebagai biaya operasional.

Dalam kedua kasus ini, kesalahan klasifikasi akan mengaburkan perhitungan laba bersih yang akurat karena pendapatan dan biaya tidak tercatat dengan benar.

Gagal menutup akun sementara

Kesalahan ini terjadi ketika akun-akun sementara (seperti akun pendapatan dan akun biaya) tidak ditutup dengan benar pada akhir periode akuntansi. Ini berarti saldo akun-akun tersebut tidak dihapuskan sementara, dan saldo lama tetap ada di awal periode akuntansi berikutnya. 

Ini dapat menyebabkan perhitungan laba bersih yang tidak akurat karena mencampurkan data dari periode sebelumnya dengan periode saat ini.

Contoh kegagalan menutup akun sementara:

  • Tidak mencatat entri jurnal penutup yang menghapus saldo akun pendapatan pada akhir periode.

Hal ini dapat menyebabkan saldo akun pendapatan dari periode sebelumnya bercampur dengan pendapatan dari periode saat ini, membuat laporan keuangan tidak akurat.

Kedua permasalahan tersebut dapat diminimalisir dengan penggunaan software akuntansi yang tepat. Software akuntansi Impact membantu untuk otomatisasi laporan keuangan perusahaan hingga mengatur akun-akun pendapatan sehingga mengoptimalkan proses pembukuan.

Baca juga: 15 Software Akuntansi Terbaik untuk Usaha, Efisien dan Tepat!

Kesimpulan

Penting untuk diingat bahwa proses jurnal penutup adalah langkah standar dalam siklus akuntansi, dan tujuannya adalah untuk memastikan bahwa informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan akurat dan sesuai dengan periode akuntansi yang relevan. 

Jadi, penutupan akun-akun biasanya dilakukan secara rutin dan mengikuti jadwal periode akuntansi yang telah ditentukan.

Setelah proses jurnal penutup selesai, perusahaan siap untuk memulai periode akuntansi baru dengan akun-akun pendapatan, biaya, dan dividen yang kosong atau memiliki saldo awal nol. Ini memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan pencatatan transaksi baru dengan akun-akun yang sudah disiapkan untuk periode berikutnya.

  • Debet setiap akun pendapatan untuk saldonya, dan kredit Ikhtisar Pendapatan untuk total pendapatan.
  • Debet Ikhtisar Pendapatan untuk total biaya, dan kredit setiap akun biaya untuk saldonya.
  • Debet Ikhtisar Pendapatan dan kredit Laba ditahan untuk jumlah laba bersih.

Pembuatan siklus akuntansi yang lengkap sampai jurnal penutup menjadi hal yang rumit dan memakan banyak waktu  jika dilakukan manual. Penggunaan software akuntansi Impact adalah solusi yang tepat untuk mengotomatiskan proses pembukuan khususnya pada bisnis kecil dan menengah. 

Sementara itu, untuk jenis usaha yang lebih kompleks atau entrerprise, Impact ERP menjadi solusi terbaik untuk membantu memaksimalkan proses bisnis karena memiliki lebih banyak modul di dalamnya yang saling terintegrasi. Hubungi kami untuk konsultasi gratis. 

Baca juga: Apa itu ERP? Pengertian, Manfaat, dan Macam-Macam Modul ERP

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us