Pentingnya manajemen biaya overhead pabrik tidak dapat diabaikan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif. Data statistik mengungkapkan bahwa biaya overhead pabrik rata-rata dapat mencapai 20-60% dari total biaya produksi dalam berbagai industri. 

Biaya overhead pabrik mencakup berbagai elemen seperti sewa fasilitas, utilitas, gaji tenaga kerja tidak langsung, dan perawatan peralatan. Memahami dan mengelola dengan baik biaya ini adalah kunci untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dan memastikan efisiensi operasional yang optimal. 

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan mengenai biaya overhead pabrik, jenis jenisnya, dan bagaimana cara menghitungnya.

Apa itu biaya overhead pabrik (BOP)?

Manufacturing Overhead Cost atau biaya overhead pabrik adalah kategori biaya dalam akuntansi yang mencakup semua biaya produksi yang tidak dapat secara langsung terkait dengan produk tertentu atau tahap tertentu dalam proses produksi. Biaya ini juga sering disebut dengan biaya overhead manufaktur atau biaya overhead produksi. 

Biaya overhead adalah berbagai jenis biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan fasilitas produksi dan mendukung proses produksi, tetapi tidak dapat diatribusikan langsung ke produk tertentu. 

Beberapa contoh yang termasuk biaya overhead pabrik meliputi:

  1. Biaya sewa atau penyusutan fasilitas pabrik.
  2. Biaya utilitas seperti listrik, air, dan gas untuk pabrik.
  3. Gaji dan tunjangan untuk karyawan produksi yang tidak dapat diatribusikan secara langsung ke produk.
  4. Biaya perawatan dan perbaikan mesin dan peralatan produksi.
  5. Biaya bahan habis pakai yang digunakan dalam proses produksi, seperti pelumas atau peralatan perlindungan.
  6. Pajak properti yang berkaitan dengan fasilitas produksi.
  7. Asuransi yang diperlukan untuk melindungi fasilitas dan aset produksi.

Biaya overhead pabrik tidak bergantung pada volume produksi atau produk tertentu. Oleh karena itu, dalam akuntansi biaya, biaya overhead pabrik harus dialokasikan atau ditetapkan kepada produk-produk yang dihasilkan oleh pabrik melalui metode alokasi biaya overhead, seperti tarif overhead pabrik atau jam tenaga kerja langsung. 

Ini membantu perusahaan untuk menghitung biaya total produksi yang akurat dan menetapkan harga produk yang sesuai dengan biaya produksi yang sebenarnya.

Biaya overhead pabrik

Baca juga: Activity Based Costing (Metode ABC): Arti, Manfaat, & Contoh

Pentingnya menghitung biaya overhead pabrik 

Mengapa perusahaan harus menghitung biaya overhead pabrik dengan tepat? ini adalah beberapa alasannya:

Membantu mengontrol pengeluaran perusahaan

Dengan mengetahui dan memantau biaya overhead, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana pengeluaran berlebihan atau tidak efisien terjadi. Ini memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi biaya overhead yang tidak perlu atau berlebihan.

Memudahkan dalam penentuan HPP

HPP adalah biaya total yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk. Dengan memiliki perhitungan biaya overhead yang akurat, perusahaan dapat menentukan harga jual yang sesuai dengan HPP, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan.

Memberikan informasi mengenai optimalisasi produksi

Dengan mengetahui biaya overhead yang signifikan, perusahaan dapat mencari cara untuk menguranginya atau mengoptimalkan penggunaannya. Ini dapat mencakup perbaikan proses produksi, investasi dalam teknologi yang lebih efisien, atau restrukturisasi operasi untuk mengurangi biaya overhead yang tidak perlu.

Selain alasan-alasan di atas, menghitung biaya overhead pabrik juga penting untuk tujuan perencanaan anggaran, perbandingan kinerja dari waktu ke waktu, dan pengambilan keputusan strategis yang melibatkan aspek keuangan produksi dan operasional perusahaan. 

Dengan informasi yang akurat tentang biaya overhead pabrik, perusahaan dapat mengelola sumber daya mereka dengan lebih efisien dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan dan operasional mereka.

Jenis biaya overhead pabrik

Terdapat 3 kategori biaya overhead yang dibedakan berdasarkan elemen penyusunnya, yaitu:

Berdasarkan sifatnya 

  1. Biaya bahan pendukung

Biaya ini mencakup biaya yang terkait dengan penggunaan bahan-bahan yang tidak langsung terlibat dalam produksi produk tertentu. 

Contoh biaya bahan pendukung meliputi pembelian pelumas, peralatan pelindung, pembersih, atau bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses produksi secara keseluruhan, tetapi tidak dapat diatribusikan secara langsung ke produk tertentu.

  1. Biaya tenaga kerja tidak langsung

Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya yang terkait dengan upah dan tunjangan yang dibayarkan kepada pekerja yang tidak secara langsung terlibat dalam produksi produk akhir. 

Contoh biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar  pekerja di departemen pemeliharaan, pengawasan produksi, atau pekerjaan administratif yang mendukung produksi.

  1. Biaya pemeliharaan alat

Biaya yang terkait dengan pemeliharaan, perbaikan, dan perawatan peralatan produksi. Biaya ini mencakup pekerjaan pemeliharaan rutin, penggantian suku cadang, perbaikan mesin, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjaga peralatan produksi dalam kondisi yang baik agar produksi berjalan lancar.

Berdasarkan perubahan jumlah produksi 

  1. Biaya overhead pabrik tetap (fixed overhead)

Biaya overhead tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan fluktuasi dalam volume produksi atau produksi produk tertentu. Biaya ini tetap pada tingkat tertentu, bahkan jika jumlah produksi berfluktuasi. 

Contohnya termasuk biaya sewa fasilitas pabrik, biaya asuransi, dan gaji pegawai tetap di departemen yang terkait dengan produksi. Biaya overhead pabrik tetap sering dianggap sebagai biaya tetap dalam analisis biaya.

  1. Biaya overhead variabel (variable overhead)

Biaya overhead variabel adalah biaya yang mengalami fluktuasi sehubungan dengan perubahan dalam volume produksi atau produksi produk tertentu. Biaya ini bertambah atau berkurang secara proporsional dengan aktivitas produksi. 

Contohnya bisa mencakup biaya bahan pendukung yang digunakan dalam produksi atau biaya listrik yang meningkat saat produksi meningkat.

  1. BOP semi variabel

Biaya yang memiliki komponen tetap dan komponen variabel. Ini berarti ada bagian dari biaya yang tetap dan tidak berubah dengan volume produksi, tetapi juga ada bagian yang berfluktuasi seiring dengan aktivitas produksi. 

Contoh biaya overhead pabrik semi variabel yaitu  biaya pemeliharaan alat di mana ada biaya tetap untuk pemeliharaan rutin dan biaya variabel untuk pemeliharaan darurat yang terkait dengan aktivitas produksi yang lebih tinggi.

Berdasarkan departemen

  1. BOP departemen langsung

Biaya overhead pabrik yang secara langsung terkait dengan departemen produksi tertentu. Biaya ini dapat diatribusikan dengan jelas ke departemen tersebut karena mereka mendukung atau terkait langsung dengan aktivitas produksi dalam departemen tersebut. 

Contohnya gaji dan tunjangan pegawai di departemen produksi yang dapat diidentifikasi secara spesifik dengan departemen tersebut.

  1. BOP departemen tidak langsung

Biaya overhead pabrik yang tidak dapat diatribusikan langsung ke departemen produksi tertentu. Biaya ini mungkin terkait dengan departemen yang mendukung produksi secara keseluruhan, seperti departemen pemeliharaan, pengawasan, atau administrasi produksi. 

Karena biaya ini tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan satu departemen produksi tertentu, mereka dianggap sebagai biaya overhead departemen tidak langsung.

Baca juga: Unit Cost adalah: Pengertian, rumus, dan langkah menghitung

Cara menghitung biaya overhead pabrik

Secara umum, rumus biaya overhead pabrik adalah:

rumus biaya overhead pabrik

Beberapa cara untuk menghitung biaya overhead pabrik:

  1. Pisahkan anggaran tiap divisi

Setiap divisi akan memiliki anggaran khusus untuk biaya overhead pabrik yang terkait dengan operasinya. Ini memungkinkan perusahaan untuk melacak dengan jelas biaya overhead yang terkait dengan setiap divisi, sehingga memudahkan pengendalian dan analisis biaya.

Pisahkan juga secara kategori biaya tetap atau biaya variabel sehingga pengelompokkan biaya akan tepat.

  1. Identifikasi total estimasi BOP

Total semua BOP yang sudah dikategorikan. Akan didapat total dari masing masing kategori. Lalu jumlahkan total biaya variable dan total biaya tetap. Sehingga saat ini Anda memiliki total biaya overhead pabrik.

  1. Hitung persentase BOP

Setelah total estimasi biaya overhead pabrik diidentifikasi, perusahaan dapat menghitung persentase biaya overhead pabrik terhadap parameter yang sesuai, seperti total jam tenaga kerja langsung, total biaya bahan baku, total jam mesin, atau jumlah sales.

Dengan menghitung persentase ini, perusahaan dapat mengalokasikan biaya overhead pabrik ke produk atau departemen berdasarkan besaran parameter yang digunakan.

Baca juga: Biaya Produksi adalah: Definisi, 5 tipe, Rumus, dan Best Practice

Contoh penghitungan biaya overhead pabrik (BOP)

Misalkan Anda memiliki sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu. Untuk menghitung biaya overhead pabrik, Anda dapat menggunakan anggaran tahunan berikut:

  • Biaya Sewa Pabrik: 12.000.000 per tahun.
  • Biaya Utilitas (listrik, air, gas): 6000.000 per tahun.
  • Biaya Gaji Karyawan Departemen Pemeliharaan: 40.000.000 per tahun.
  • Biaya Bahan Pendukung (pelumas, peralatan pelindung): 10.000.000 per tahun.
  • Biaya Asuransi untuk Fasilitas: 15.000.000 per tahun.

Total estimasi biaya overhead pabrik per tahun adalah:

12.000.000 + 6000.000 + 40.000.000  + 10.000.000 + 15.000.000 = 83.000.000 per tahun.

Selanjutnya, Anda dapat menghitung persentase biaya overhead pabrik terhadap parameter yang sesuai, misalnya, jumlah sales dalam setahun adalah 500.000.000

Persentase biaya overhead pabrik terhadap sales adalah:

(83.000.000/500.000.000) x 100% = 16,6%

Ini berarti 16% dari pendapatan tahunan Anda akan digunakan untuk biaya overhead perusahaan Anda.

Jika tingkat biaya overhead produksi Anda rendah, itu berarti bisnis menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif. Di sisi lain, tingkat yang lebih tinggi dapat menunjukkan proses produksi yang tertinggal.

Menentukan biaya overhead produksi juga dapat membantu Anda membuat anggaran untuk biaya overhead produksi. Anda dapat mengalokasikan jumlah uang yang diperlukan untuk menutupi semua biaya overhead.

Tips mengefisienkan biaya overhead pabrik 

Kendalikan biaya overhead dengan beberapa tips berikut:

Lakukan perawatan preventif pada peralatan

Rawat peralatan secara teratur untuk mencegah kerusakan atau kegagalan yang dapat menyebabkan waktu henti produksi dan biaya perbaikan yang tinggi. 

Ini mencakup pemeriksaan rutin, pelumasan, dan perawatan berkala agar peralatan tetap berfungsi dengan baik. Perawatan preventif membantu menghindari biaya overhead tambahan yang mungkin diperlukan untuk perbaikan darurat atau penggantian peralatan.

Anggarkan biaya darurat 

Persiapkan dana cadangan yang dapat digunakan untuk mengatasi kejadian tak terduga, seperti kerusakan peralatan penting atau peristiwa darurat lainnya. 

Dengan memiliki anggaran darurat, Anda dapat menghindari situasi di mana biaya overhead tiba-tiba meningkat secara signifikan akibat masalah yang tidak terduga.

Gunakan kembali suku cadang lama  

Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan kembali suku cadang atau komponen peralatan lama yang masih dalam kondisi baik. Ini dapat menghemat biaya penggantian suku cadang baru dan mengurangi pemborosan.

Berikan pemahaman kepada karyawan dan vendor tentang efisiensi biaya overhead

Penting untuk melibatkan karyawan dan vendor dalam upaya efisiensi biaya overhead. Pemahaman mereka tentang pentingnya penghematan biaya dapat memotivasi mereka untuk berkontribusi dengan mengidentifikasi pemborosan dan cara-cara untuk mengurangi biaya. 

Ini juga dapat membuka pintu bagi ide-ide inovatif dari karyawan dan kerja sama yang lebih baik dengan vendor dalam mencari solusi yang efisien.

Kesimpulan

Dalam era bisnis yang semakin kompetitif dan kompleks, manajemen biaya overhead pabrik menjadi kunci untuk memastikan efisiensi operasional dan profitabilitas yang berkelanjutan. Dengan berbagai strategi yang telah dibahas sebelumnya, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan biaya, meningkatkan produktivitas, dan membuat keputusan yang lebih baik terkait alokasi sumber daya.

Namun, untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan mengintegrasikan seluruh proses bisnis, perusahaan modern membutuhkan alat yang lebih canggih. Inilah di mana software Enterprise Resource Planning (ERP) dengan modul akuntansi di dalamnya memainkan peran penting. Perangkat lunak ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola biaya overhead pabrik secara lebih efektif dengan menyediakan data yang real-time, analisis mendalam, dan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek operasional.

Dengan perangkat lunak akuntansi dan Software ERP yang terintegrasi, perusahaan dapat dengan mudah mengelola biaya overhead pabrik, melakukan perencanaan anggaran yang lebih akurat, memantau kinerja departemen secara real-time, dan membuat keputusan yang didukung oleh data. Selain itu, kemampuan perangkat lunak untuk mengotomatisasi proses bisnis dapat menghemat waktu dan upaya, yang pada akhirnya mengurangi biaya administrasi.

Jika Anda masih ragu untuk menggunakan software akuntansi atau ERP, Anda dapat berkonsultasi dengan kami secara gratis!

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us