Budaya perusahaan sangat berkaitan dengan pengalaman karyawan, begitu pula sebaliknya. Faktanya, mereka saling menopang kesuksesan satu sama lain: budaya perusahaan yang baik menghasilkan pengalaman karyawan yang hebat, dan pengalaman tersebut mencerminkan serta mendorong budaya perusahaan yang sukses. Bersama-sama, mereka memberikan dampak positif bagi bisnis seperti peningkatan produktivitas, pengurangan turnover, dan tingkat kepuasan karyawan yang lebih besar.

Tim human resource memiliki peran penting untuk meningkatkan budaya perusahaan dan pengalaman karyawan. Human resource sendiri digambarkan sebagai inti yang menjaga budaya perusahaan serta memiliki peran utama membentuk pengalaman karyawan.

Bab ini akan membantu para profesional HR untuk masuk lebih dalam ke peran dan tanggung jawabnya.

Apa itu budaya perusahaan?

Budaya perusahaan sering disebut sebagai kepribadian dari suatu perusahaan. Budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai, sikap, standar, tujuan, proses, kepercayaan, dan perilaku yang diterapkan di tempat kerja bersama-sama. Budaya perusahaan mencerminkan aturan tertulis dan tidak tertulis yang diikuti oleh seluruh lapisan di dalamnya. Budaya perusahaan meliputi pikiran, perkataan, dan perilaku saat karyawan bekerja bersama.

Setiap budaya perusahaan dipengaruhi oleh visi, misi, dan nilai organisasi ditambah dengan faktor-faktor lain seperti kepemimpinan, tujuan, hambatan, jenis industri, karakteristik karyawan, dan posisi di pasar.

Contoh budaya perusahaan

Budaya perusahaan mencakup banyak hal dari yang sederhana sampai yang cukup kompleks kecil, seperti:

  • Bagaimana departemen dan tim yang berbeda berinteraksi
  • Cara pembagian tugas kerja
  • Apakah ulang tahun karyawan dirayakan
  • Bagaimana peluang untuk kemajuan disediakan
  • Apakah karyawan dapat memiliki waktu tatap muka dengan para eksekutif
  • Apa yang dibicarakan (atau tidak) di ruang makan siang
  • Apakah karyawan lebih suka berkolaborasi atau bekerja sendiri
  • Apakah ada tekanan untuk bekerja saat karyawan sakit

Bahkan, menurut para peneliti di Spencer Stuart, budaya perusahaan memiliki delapan tipe, salah satunya budaya perusahaan caring yang dibangun atas hubungan dan kepercayaan. Ciri-ciri perusahaan yang memiliki budaya ini adalah lingkungan kerja yang hangat, kolaboratif, ramah, dan suportif.

Apa yang bukan budaya perusahaan?

Orang sering salah mengaitkan budaya perusahaan dengan tunjangan yang diberikan kepada karyawan, seperti makanan gratis atau video game di tempat kerja. Sebagian besar tunjangan terlalu dangkal untuk menciptakan atau mendefinisikan budaya perusahaan, meskipun itu mungkin menjadi hal yang disambut baik.

Bagaimana budaya perusahaan terbentuk?

Tiap perusahaan membentuk dan mengembangkan budayanya, disadari atau tidak. Tetapi, budaya yang tidak terarah dan tidak terstruktur bisa menjadi ancaman tersendiri. Ketidakselarasan yang serius dapat muncul antara visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh karyawan juga pemimpinnya sehingga merusak kepercayaan karyawan Anda pada atasan mereka. Untuk menghindari hal tersebut, departemen human resources harus berperan aktif dalam membangun budaya perusahaan yang positif demi menyelaraskan tujuan perusahaan dengan perilaku setiap karyawan di dalamnya.

Beberapa elemen budaya perusahaan lebih mudah dibentuk dibandingkan yang lain. Membangun budaya yang kuat tidak memerlukan kendali penuh terhadapnya, yang terpenting adalah memelihara lingkungan tempat orang dapat berkembang untuk dirinya sekaligus berkontribusi untuk perusahaan.

Sebelum membentuk budaya perusahaan, penting untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan saat ini. Untuk itu, perlu dilakukan survei untuk memahami profil budaya perusahaan yang sudah berjalan.

Tanggung jawab atas budaya perusahaan?

Mulai dari karyawan baru hingga eksekutif senior, setiap orang dalam perusahaan harus berperan dalam mengembangkan dan memelihara budaya perusahaan. Pemimpin menyetujui inisiatif yang membentuknya. Manajer menerapkan inisiatif tersebut ke dalam tindakan. Karyawan memperkuat budaya perusahaan dengan mendukung tujuan yang ada. Dan human resources adalah inti dari semuanya.

Berikut adalah beberapa cara human resources memainkan peran sentral dalam mempengaruhi budaya perusahaan:

  • Dalam sesi pertemuan karyawan, tanamkan visi, misi, dan nilai perusahaan sebagai hal yang utama menjadi fondasi sebuah budaya dibangun.
  • Berkolaborasi dengan para pemimpin untuk menentukan budaya perusahaan dan melakukan penyesuaian seiring perkembangan dari waktu ke waktu.
  • Merekomendasikan inisiatif budaya yang akan dibangun selain yang sudah diterapkan saat ini dan memberikan peluang untuk perbaikan jika diperlukan.
  • Identifikasi kandidat pekerjaan yang memenuhi syarat yang akan mendukung nilai-nilai perusahaan dan saring yang tidak.
  • Beri penghargaan bagi karyawan yang memunculkan perilaku mendukung budaya perusahaan.
  • Promosikan peningkatan budaya yang berkelanjutan dengan menjaga komunikasi dan pemberian umpan balik lebih sering antara karyawan dan pemimpin.

Jika pemimpin menetapkan target budaya perusahaan, seluruh karyawan juga harus berkomitmen untuk mencapai target tersebut. Dengan memiliki target, seluruh kegiatan yang dilakukan karyawan akan berjalan secara konsisten karena seluruh elemen di perusahaan memiliki tujuan sama yang ingin dicapai.

Mengapa budaya perusahaan penting?

Survei dari BambooHR menemukan bahwa 87% eksekutif dan profesional human resources mengakui jika budaya perusahaan secara signifikan mendukung tujuan bisnis mereka, dan 94% merasakan budaya itu penting untuk kesuksesan organisasi mereka. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat dihasilkan dari penerapan budaya di perusahaan:

  • Peningkatan pendapatan dan keuntungan
  • Produktivitas yang lebih tinggi
  • Moral yang lebih baik
  • Kepuasan karyawan yang lebih besar
  • Peningkatan keterlibatan karyawan
  • Mengurangi omset dan biaya perekrutan serta pelatihan
  • Minat yang lebih besar dari talenta yang potensial
  • Kreativitas dan inovasi yang tinggi
  • Peningkatan pengalaman dan kepuasan pelanggan

Ketika karyawan menikmati pekerjaan mereka, mereka berusaha untuk meningkatkan pekerjaan dan juga tempat kerja mereka. Itulah mengapa mempertahankan budaya perusahaan yang kuat dan menarik bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, tetapi juga merupakan strategi bisnis yang cerdas.

Perusahaan dengan karyawan yang berpandangan sama terkait budaya perusahaan juga mengarah kepada tingkat konvergensi yang tinggi. Tingkat konvergensi sendiri berkaitan dengan tingkat kedekatan karyawan dan customer orientation.

Seperti apa budaya perusahaan yang hebat?

Tidak ada dua budaya tempat kerja yang benar-benar sama, tetapi banyak budaya umum yang membuat perusahaan menjadi tempat kerja yang hebat:

  • Mendorong keberagaman: Organisasi dengan budaya hebat mempekerjakan berbagai jenis orang yang dapat menambahkan perspektif dan keterampilan baru alih-alih orang yang semuanya berpikiran sama.
  • Membantu karyawan baru merasa diterima: Sejak awal orientasi, perusahaan menyediakan alat, pelatihan, panduan, dan peluang membangun hubungan yang dibutuhkan karyawan baru untuk menyesuaikan diri dan melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
  • Melibatkan karyawan: Budaya perusahaan yang hebat meningkatkan kinerja, pertumbuhan, dan loyalitas dengan memberikan kesempatan belajar yang berkualitas dan jalur karir yang menarik.
  • Menyertakan semua orang: Perusahaan perlu memastikan setiap karyawan didengar, dihargai, dan dihormati.
  • Mengenali dan memberikan penghargaan: Perusahaan secara teratur memberikan umpan balik yang bermanfaat dan penghargaan yang tulus bagi karyawannya.
  • Mempersiapkan masa depan: Saat industri dan tenaga kerja terus berubah, perusahaan secara proaktif beradaptasi dengan kebutuhan dan minat karyawan yang terus berkembang untuk mempertahankan kesuksesan setiap individu.

Menjaga budaya perusahaan jarak jauh

Human resources perlu mengambil langkah-langkah untuk memastikan pekerja jarak jauh mengenal budaya perusahaan mereka dan mengetahui bahwa mereka adalah bagian yang penting, diantaranya seperti:

  • Jika memungkinkan, undang pekerja jarak jauh untuk datang ke kantor dalam kegiatan onboarding dan kunjungan berkala agar mereka memiliki kesempatan untuk bertemu orang secara langsung dan merasakan lingkungan tempat kerja.
  • Perkenalkan mereka pada visi, misi, dan nilai perusahaan selama orientasi dan jelaskan bagaimana karyawan baru dapat mendukung mereka.
  • Minta manajer mereka menggunakan platform konferensi video seperti Zoom untuk menyertakan mereka dalam rapat tim dan perusahaan, sesi strategi, pelatihan, dan bahkan acara sosial.
  • Sebutkan prestasi pekerja jarak jauh yang layak dalam program penghargaan.
  • Dorong tim agar percakapan obrolan harian mereka terus mengalir untuk memberi pekerja jarak jauh kesempatan untuk berinteraksi, mengajukan pertanyaan, mendiskusikan proyek tim, dan menghindari perasaan terisolasi.

10 cara membangun budaya yang lebih baik

Langkah-langkah berikut dapat membantu human resources memperbaiki budaya yang rusak atau mengubah budaya menjadi lebih baik sekaligus mempertahankannya.

1. Ketahui tujuan perusahaan

Jika perusahaan baru memulai, para pemimpin harus secara hati-hati mengidentifikasi misi (alasan keberadaannya) dan nilai-nilai di balik misi tersebut. Kemudian, tetapkan visi perusahaan ingin menjadi apa atau efek yang diinginkannya terhadap komunitas, bangsa, atau dunia. Jika perusahaan sudah mapan dan telah menentukan hal tersebut, pastikan kembali misi, nilai, dan visi yang ada masih relevan hingga saat ini.

Ikuti 10 Cara Ini untuk Membangun Budaya Perusahaan yang Baik!

Source: Psychology Today; Why 33 Percent of New Employees Quin in 90 Days

2. Temukan orang yang cocok

Perusahaan yang dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, peluang pelanggan untuk membeli produk pun akan meningkat. Kemudahan berbelanja menjadi salah satu faktor pelanggan untuk bisa menemukan berbagai produk Anda, sehingga penggunaan omnichannel dapat meningkatkan pelanggan sekaligus profit perusahaan.

3. Meningkatkan kepuasan pelanggan

33% karyawan baru berhenti dari pekerjaannya dalam waktu 90 hari dan 32% dari mereka menyalahkan budaya perusahaan. Untuk membantu mencegah masalah ini, pekerjakan orang-orang yang tidak hanya memiliki keterampilan kerja yang dibutuhkan, tetapi juga berbagi visi dan nilai yang sama. Bantu kandidat untuk mengenal budaya Anda selama proses rekrutmen sehingga pihak perusahaan dan pelamar akan memiliki gambaran apakah mereka akan cocok.

4. Bantu karyawan baru merasa diterima

  • Gunakan sistem buddy: Karyawan baru memiliki banyak pertanyaan tentang pekerjaan dan tempat kerja mereka. Tetapkan salah satu rekan kerja terdekat untuk menjadi sumber yang tepat dalam membantu mereka..
  • Membicarakan tentang budaya: Bantu karyawan baru mempelajari lebih lanjut tentang nilai dan budaya yang ada. Jelaskan bagaimana karyawan baru dapat membantu memperkuat budaya tersebut dan menciptakan tempat yang lebih baik untuk bekerja.
  • Tunjukkan bahwa mereka penting: Jelaskan bagaimana pekerjaan yang mereka lakukan akan membuat perbedaan. Bantu mereka melihat makna dan tujuan dalam pekerjaan mereka dan ketahuilah bahwa pekerjaan mereka akan dihargai.

5. Berikan contoh yang tepat

Ketika para pemimpin mewujudkan nilai-nilai budaya mereka, contoh baik yang mereka berikan akan mengalir ke semua tingkatan organisasi. Ada banyak cara bagi para pemimpin untuk melakukan ini, seperti:

  • Mendorong transparansi dan kepercayaan: Dalam rapat perusahaan, pemimpin harus terbuka dan jujur tentang tantangan organisasi seperti halnya tentang keberhasilannya.
  • Mempromosikan kerja tim: Pemimpin harus menyambut kolaborasi dalam pengerjaan tugas dan menggunakan penghargaan serta pengakuan untuk menyoroti upaya tim yang luar biasa.

5. Integrasikan nilai-nilai perusahaan

Budaya perusahaan harus menjadi tempat dimana nilai yang diterapkan menjadi hidup dan pembuktian bahwa nilai tersebut berarti. Nilai-nilai yang ditetapkan untuk perusahaan tidak akan berarti apa-apa jika tidak diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari. Berikut adalah beberapa ide untuk memulainya:

  • Buat keputusan berdasarkan nilai saat memilih inisiatif perusahaan.
  • Gunakan nilai-nilai untuk memandu manajemen kinerja dan membantu karyawan yang berkinerja buruk menjadi lebih baik.
  • Pastikan hubungan eksternal (pemasaran, media sosial, dll.) juga mencerminkan nilai-nilai sehingga branding dapat dinilai konsisten.
Ikuti 10 Cara Ini untuk Membangun Budaya Perusahaan yang Baik!

6. Berikan penghargaan dan pengakuan

Ketika budaya perusahaan membantu karyawan merasa dihargai, mereka lebih bahagia dalam pekerjaannya dan termotivasi untuk terus meningkatkan pekerjaan mereka. Berikut adalah empat karakteristik program penghargaan dan pengakuan yang berhasil:

  • Inklusif: Setiap orang berhak, termasuk pekerja jarak jauh.
  • Tepat waktu: Pengakuan atas karya luar biasa diberikan segera, sehingga lebih bermakna bagi penerima.
  • Spesifik: Karyawan diberi tahu tentang perilaku atau prestasi apa yang mereka dapatkan, mendorong mereka untuk mengulanginya.
  • Visible: Program yang berhasil memastikan pengakuan karyawan ditampilkan secara mencolok dalam rapat dan pertemuan.

7. Beradaptasi dengan perubahan

Dunia dan tempat kerja terus berubah dan mempengaruhi sekitarnya. Karyawan generasi baru dan pelanggan memiliki ekspektasi serta perilaku yang berbeda. Tidak ada satu perusahaan yang terbebas dari pengaruh perubahan.

Salah satu cara terbaik dalam mempersiapkan budaya perusahaan agar mampu beradaptasi adalah dengan melandaskan prinsip timeless atau fleksibel, daripada berpegangan pada best practice yang kaku dan seringkali menjadi usang. Contohnya, ketika pandemi COVID-19 perusahaan yang mampu beradaptasi mulai menerapkan kebijakan work from home karena kesadaran pentingnya fleksibilitas karyawan.

8. Menumbuhkan lebih banyak umpan balik

Banyak perusahaan tidak cukup tahu tentang apa yang benar-benar dipikirkan karyawan mereka dan meninggalkan para pemimpin dalam kebingungan saat mereka membuat keputusan tentang inisiatif budaya. Berikut adalah dua solusi yang mempromosikan umpan balik yang lebih bermanfaat dan bermakna:

  1. Perangkat lunak manajemen kinerja: Perangkat lunak yang dirancang dengan baik dapat menggantikan tinjauan kinerja tahunan yang tidak memadai dengan umpan balik yang lebih tepat waktu, akurat, dan bermanfaat. Penilaian karyawan harus bersifat objektif dan bukan subjektif. Penggunaan software HRIS pun dapat mengotomatiskan proses employee life cycle, sehingga tidak ada lagi kecacatan/ kecurangan dalam evaluasi kinerja.
  2. Survei kepuasan karyawan: Mudah dibuat dan dikelola dengan perangkat lunak yang tepat, survei email singkat dapat mengungkapkan apa yang disukai dan tidak disukai karyawan. Dengan menggunakan aplikasi HRIS, karyawan tidak hanya dapat memberikan penilaian pada rekan kerja, tetapi juga dapat memberikan penilaian terhadap budaya perusahaan.

9. Perbaiki apa yang rusak

Budaya yang rusak dapat diakibatkan oleh masalah pertumbuhan, karyawan yang tidak kooperatif, pelatihan yang tidak memadai, dan banyak alasan lainnya. Sebelum melakukan perubahan, pastikan karyawan memahami alasannya dan memiliki kesempatan untuk menyampaikan saran dan kekhawatiran mereka. Harvard Business Review menyebutkan empat praktik utama untuk berhasil mengubah budaya tempat kerja:

  1. Ungkapkan aspirasi. Analisis masalah dalam budaya perusahaan saat ini dan tentukan jenis budaya yang diinginkan.
  2. Memilih dan mengembangkan pemimpin yang selaras dengan budaya sasaran. Dukungan mereka, keterampilan menyusun strategi, dan kemampuan untuk mengimplementasikan perubahan akan sangat penting untuk kesuksesan kedepannya.
  3. Lakukan percakapan tentang budaya untuk mengingatkan pentingnya perubahan. Dialog yang sering dan terbuka tentang perlunya perubahan budaya juga harus dilakukan.
  4. Perkuat perubahan yang diinginkan melalui desain organisasi. Selaraskan struktur, sistem, dan proses perusahaan untuk mendukung peningkatan budaya yang sedang dikembangkan.

10. Berikan perhatian terus-menerus pada budaya

Seperti merawat taman, mendukung dan memelihara budaya perusahaan membutuhkan perawatan yang konstan. Tinjau kembali langkah-langkah ini untuk meningkatkan budaya sesering perusahaan menghadapi perubahan baru dan memperbarui strategi.

Mempertahankan budaya perusahaan

Ikuti 10 Cara Ini untuk Membangun Budaya Perusahaan yang Baik!

Pertumbuhan perusahaan dapat membawa perubahan budaya yang positif seperti peningkatan keragaman dan peluang yang lebih besar untuk pengembangan karyawan, namun pertumbuhan juga dapat membawa tantangan bagi budaya perusahaan. Misalnya, semakin banyak orang dalam suatu tim dan departemen, semakin sulit untuk berkomunikasi secara efektif atau bahkan mereka mungkin merasa terisolasi secara fisik dan sosial.

Namun, tantangan budaya yang muncul saat perusahaan meningkatkan bisnisnya pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan tantangan budaya yang disebabkan oleh hal lain. Tantangan tersebut dapat dikelola secara efektif dengan mengikuti 10 langkah yang sama yang tercantum di atas.

Selain itu, penting pula untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seberapa efektif strategi budaya perusahaan yang dilakukan untuk mengantisipasi tantangan budaya yang muncul. Beberapa faktor tersebut dapat berupa kawasan perusahaan dan kepemimpinan yang berjalan.

Apa itu pengalaman karyawan?

Pengalaman karyawan melihat bagaimana setiap individu mengalami segala hal di tempat kerja dan juga budaya yang ada. Pengalaman karyawan mencakup setiap interaksi dalam perjalanan karyawan secara individu, mulai dari kontak pertama sebagai pelamar kerja hingga exit interview. Misalnya, berikut adalah dua cara untuk melihat perilaku yang sama melalui sudut pandang yang berbeda:

  1. Jika perusahaan mempersilakan rekan kerja secara rutin saling berkolaborasi dan menyelesaikan masalah dengan cara yang ramah dan membantu, itu adalah karakteristik budaya perusahaannya.
  2. Jika karyawan baru mengetahui bahwa setiap kali mereka memiliki pertanyaan atau masalah, rekan satu tim mereka selalu dengan senang hati membantu, itu adalah perilaku yang sama seperti pada contoh pertama, yang terlihat langsung bentuknya oleh karyawan baru sebagai bagian dari pengalaman karyawan mereka.

Mengapa pengalaman karyawan penting?

Memantau dan menganalisis pengalaman karyawan dapat menunjukkan kesamaan pengalaman yang dirasakan karyawan. Hal ini membantu tim human resources dalam mempelajari apakah budaya yang dimaksudkan untuk memperkuat seluruh organisasi juga memberikan manfaat bagi setiap karyawan.

Dengan memonitor dan menganalisa pengalaman karyawan, perusahaan juga memiliki kesempatan untuk berkembang, serta meningkatkan pengalaman pekerjanya. Tidak hanya itu, perusahaan juga akan terlihat lebih menarik sehingga tingkat loyalitas karyawan menjadi lebih tinggi, dan memaksimalkan produktivitas. Berdasarkan penelitian MIT, perusahaan dengan pengalaman karyawan yang baik dapat menghasilkan 25% lebih banyak profit dibandingkan lainnya.

Cara HR meningkatkan pengalaman karyawan

Berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil oleh tim human resources untuk meningkatkan pengalaman karyawan:

1. Gunakan peta perjalanan karyawan

Peta perjalanan karyawan memetakan langkah-langkah yang akan diambil karyawan selama siklus hidup mereka bersama perusahaan, mulai dari rekrutmen dan onboarding hingga akhirnya mereka keluar. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kelompok karyawan yang memiliki keinginan dan kebutuhan tertentu untuk kemudian menyesuaikan pengalaman karyawan yang akan menarik bagi setiap kelompok.

Membuat peta perjalanan karyawan yang efektif membutuhkan penelitian dan strategi yang cermat. Bagian penting dari proses ini adalah mengidentifikasi kesenjangan antara pengalaman karyawan saat ini dan yang ideal. Tentukan hasil yang diinginkan untuk perusahaan dari setiap kelompok untuk menandai “tujuan” di peta perjalanan karyawan Anda. Hasil ini harus memenuhi kebutuhan setiap kelompok, memperkuat budaya perusahaan, dan selaras dengan sasaran bisnis.

2. Tingkatkan komunikasi

Meningkatkan komunikasi internal sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan sekaligus meningkatkan loyalitas, kepercayaan, dan komitmen karyawan. Human resources harus membuat rencana komunikasi internal sebagai langkah strategis untuk menjaga agar tiap karyawan tetap terinformasi dan terlibat.

Berikut adalah tujuh komponen rencana komunikasi internal yang lengkap berdasarkan survey ContactMonkey:

  1. Analisis keadaan bisnis saat ini dan kebutuhan komunikasinya
  2. Apa tujuan dari rencana komunikasi internal
  3. Siapa saja pihak yang terlibat (seluruh organisasi atau tim tertentu)
  4. Apa isi dan makna dari setiap pesan itu dan mengapa pesan itu penting
  5. Bagaimana pesan disampaikan (rapat tim dan perusahaan, email, poster, dll.)
  6. Kapan pesan akan dikirim (mengingat waktu ketika karyawan paling mungkin menerima pesan tersebut)
  7. Bagaimana menentukan matrik utama dan mengukur kinerja

3. Ciptakan pengalaman orientasi yang luar biasa

Onboarding adalah proses memperkenalkan karyawan yang baru direkrut ke dalam perusahaan. Kesan awal yang dibuat perusahaan terhadap individu sebagai pelamar, karyawan baru, dan pekerja pemula akan sangat menentukan pendapat mereka selama bekerja di sana. Orientasi yang hebat mencakup langkah-langkah yang membantu karyawan baru merasa diterima dan siap untuk bekerja selama hari, minggu, dan bulan pertama mereka:

  • Pengenalan tim
  • Perkenalan eksekutif
  • Fasilitas tour
  • Dokumen perekrutan baru
  • Pelatihan kebijakan dan budaya
  • Pelatihan kerja
  • Pelatihan dan bimbingan yang sering dari manajer karyawan
  • Menetapkan sasaran kinerja dan berusaha mencapainya

Berikan perhatian khusus pada kebutuhan orientasi pekerja jarak jauh, terutama jika mereka tidak dapat datang ke kantor untuk aktivitas orientasi. Kebutuhan mereka pada dasarnya sama, tetapi kemungkinan besar mereka akan membutuhkan banyak komunikasi online untuk mengarahkan dan membantu mereka.

Pembahasan terkait onboarding akan dijelaskan lebih lengkap pada Chapter 04: Onboarding dan Offboarding dari HR guide ini.

4. Bantu karyawan merasakan yang terbaik

Investasikan program kesehatan karyawan untuk mempromosikan kesehatan yang baik. Program kesehatan dapat membantu meningkatkan moral, mengurangi ketidakhadiran, menurunkan risiko kesehatan, dan membangun persahabatan saat karyawan bersenang-senang. Orang yang berbeda memiliki kebutuhan dan minat kesehatan yang berbeda, berikut adalah beberapa ide untuk memulai:

  • Gym dan kelas kebugaran di tempat
  • Olahraga berkelompok
  • Kelas yoga
  • Jalan-jalan kelompok
  • Cemilan sehat
  • Kompetisi kebugaran persahabatan dengan hadiah yang disediakan perusahaan

Program kesehatan menyeluruh juga harus mencakup employee assistance program (EAP). EAP dapat memberikan bantuan untuk masalah kesehatan mental seperti stres dan depresi, serta masalah lain yang dapat berdampak buruk pada kinerja dan kualitas hidup karyawan.

Ikuti 10 Cara Ini untuk Membangun Budaya Perusahaan yang Baik!

5. Bertindak atas umpan balik karyawan

Banyak perusahaan melakukan pekerjaan yang baik dengan meminta umpan balik dari karyawan, tetapi kemudian mereka tidak menindaklanjuti temuan tersebut. Itu lebih buruk daripada tidak bertanya sejak awal. Karyawan mungkin menyimpulkan bahwa tidak ada yang benar-benar peduli dengan apa yang mereka pikirkan dan kehilangan minat.

Agar karyawan tetap terlibat dan memberikan pengalaman karyawan yang baik, perusahaan dapat memberitahu karyawan bahwa mereka telah didengar dengan menindaklanjuti saran mereka. Mereka berkomunikasi secara transparan dengan karyawannya, mengumumkan inisiatif baru dengan rencana tindakan dan jadwal tertentu.

Ini tidak berarti para pemimpin harus melakukan semua yang disarankan karyawan. Jika saran karyawan tidak memungkinkan, perusahaan harus menjelaskan mengapa mereka membuat pilihan yang berbeda alih-alih tidak mengatakan apa-apa. Mereka juga harus mencari masukan dan keterlibatan lebih lanjut dari karyawan saat solusi diterapkan dan disempurnakan. Banyak ide terbaik dan koreksi yang penting datang dari umpan balik karyawan.

Ikuti 10 Cara Ini untuk Membangun Budaya Perusahaan yang Baik!

6. Survei untuk penentuan manfaat

Survei tunjangan karyawan dapat membantu meningkatkan pengalaman karyawan sambil memastikan anggaran tunjangan memberikan hasil maksimal. Kuesioner tahunan sederhana memungkinkan perusahaan mempelajari bagaimana karyawan menilai tunjangan yang diberikan dan membandingkannya dengan penawaran kompetitor.

Perusahaan mungkin tidak dapat mengakomodasi permintaan seluruh karyawan, tetapi perusahaan dapat memprioritaskan berdasarkan permintaan jumlah orang terbanyak. Buat keputusan yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan dan jenis pengalaman yang ingin diberikan kepada karyawan juga pastikan untuk menjelaskannya kepada mereka.

Pelajari lebih lanjut terkait benefits pada Chapter 06: Kompensasi dan Benefits dari HR guide ini.

Mengukur dan memelihara kepuasan karyawan

Kepuasan karyawan adalah metrik yang menilai bagaimana perasaan karyawan tentang pengalaman karyawan mereka, pekerjaan yang mereka lakukan, dan perusahaan tempat mereka bekerja. Survei anonim adalah salah satu cara terbaik dan termudah untuk mengukur kepuasan karyawan. Hal tersebut sekaligus membantu mengevaluasi budaya dan pengalaman karyawan lain. Pertanyaan yang harus diajukan bergantung pada keadaan perusahaan dan pertimbangkan jenis survei mana yang terbaik untuk kebutuhan perusahaan. Berikut adalah dua jenis survei yang mungkin sangat membantu:

  • Pulse surveys tidak hanya mengidentifikasi sentimen karyawan, tetapi juga melacak perubahan dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini, mereka merekam denyut nadi karyawan dengan mengajukan pertanyaan yang sama secara teratur. Survei ini dapat membantu mengukur efek inisiatif budaya, pergantian, perubahan dalam perusahaan.
  • Survei eNPS yang menggunakan metode berdasarkan Net Promoter System yang populer dari Bain & Co., membantu memahami apakah karyawan akan merekomendasikan perusahaan sebagai tempat kerja yang baik atau tidak dan mengapa. Survei ini hanya mengajukan dua pertanyaan utama yang mendorong tingkat partisipasi yang lebih tinggi dan membuatnya lebih mudah untuk dikelola dan dilakukan analisis.

Selain survei, melakukan percakapan empat mata secara teratur dengan karyawan mengenai kepuasan mereka dapat memberikan wawasan yang lebih dalam kepada para pemimpin. Hal ini dapat dilakukan sebagai bagian dari tinjauan kinerja berkala atau secara terpisah. Ajukan pertanyaan sederhana dan terbuka yang mendorong jawaban yang bijaksana, seperti:

  • Apa saja hal-hal yang perusahaan sudah lakukan dengan baik?
  • Apa yang perlu diperbaiki?
  • Apa yang paling Anda sukai dari pekerjaan Anda?
  • Jika Anda dapat mengubah satu hal tentang pekerjaan Anda, apakah itu?
  • Apakah Anda pikir Anda akan tetap di perusahaan ini dalam lima tahun ke depan? Mengapa?

Gunakan temuan yang didapatkan untuk membuat rencana tindakan yang akan meningkatkan kepuasan karyawan.

Human Resource adalah kunci kesuksesan

Pada bab ini, terlihat bagaimana budaya perusahaan dan pengalaman karyawan dapat bekerja sama untuk menciptakan perusahaan yang mendorong kepuasan dan kesuksesan karyawan yang lebih besar. Tetapi, tidak ada posisi yang lebih baik daripada human resources untuk mengenali peluang, mengidentifikasi solusi, dan menciptakan upaya yang akan membuat perusahaan menjadi lebih baik.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us