Overview

Perusahaan harus menyelaraskan budaya internalnya dengan branding untuk berhasil di pasar saat ini. Keharmonisan antara cara kerja perusahaan dan cara perusahaan menampilkan dirinya sangat penting dalam membangun brand identity  yang kuat, menarik pelanggan setia, dan merekrut talenta terbaik.

Artikel ini, terinspirasi oleh buku Ben Horowitz, “What You Do Is Who You Are“, memberikan panduan bagi bisnis untuk menghubungkan tindakan mereka dengan brand identity. Fokusnya adalah pada pentingnya budaya perusahaan dalam membentuk citra merek.

Memahami budaya perusahaan

Budaya perusahaan adalah inti dari brand identity bisnis Anda, melebihi sekadar tren terkini. Istilah ini mencakup semua aspek yang membentuk karakter perusahaan.

Budaya perusahaan menjadi kekuatan tak terlihat yang menyatukan tim Anda, membentuk pengalaman sehari-hari karyawan, dan memainkan peran krusial dalam keseluruhan bisnis. Di dalamnya terdapat nilai dan keyakinan, perilaku dan norma, serta misi dan visi yang membentuk dasar perusahaan.

Nilai dan keyakinan

Ini adalah prinsip-prinsip atau standar dasar yang membimbing pengambilan keputusan dan tindakan individu di dalam suatu organisasi. Nilai-nilai tersebut mencerminkan tujuan yang diperjuangkan oleh perusahaan dan aspek yang dianggap penting untuk kesuksesannya.

Keyakinan dianut merupakan bagian dari identitas individu di dalam organisasi. Keyakinan tersebut mempengaruhi sikap dan pandangan karyawan terhadap berbagai hal.

Perilaku dan norma

Perilaku individu dalam suatu perusahaan mencerminkan tindakan mereka. Budaya perusahaan secara aktif membentuk interaksi, keputusan, dan pelaksanaan tugas karyawan.

Norma-norma, seperti aturan tidak tertulis tentang komunikasi, pakaian, dan jam kerja, berperan penting dalam membentuk lingkungan kerja. Hal ini memengaruhi kolaborasi dan kinerja setiap individu dalam organisasi.

Misi dan visi

Misi adalah pernyataan tentang tujuan dan nilai inti organisasi serta memberikan arah yang jelas bagi perusahaan, menjelaskan mengapa organisasi tersebut ada dan apa yang ingin dicapainya.

Visi adalah gambaran tentang tujuan masa depan dan aspirasi jangka panjang organisasi, menetapkan arah strategis dan membimbing jalan menuju kesuksesan bagi perusahaan.

Manfaat penyelarasan budaya perusahaan dengan branding

Brand messaging yang konsisten

Ketika budaya perusahaan sejalan dengan mereknya, segala tindakan, komunikasi, dan keputusan perusahaan akan selaras dengan nilai-nilai dan janji-janji yang disampaikan.

Konsistensi ini adalah fondasi dari kepercayaan dan loyalitas pelanggan karena mereka dapat dengan mudah memprediksi apa yang akan diberikan. Selain itu, hal ini membedakan perusahaan dari pesaing, menciptakan brand experience yang khas dan berkesan bagi pelanggan.

Brand authenticity yang lebih baik

Ketika budaya perusahaan sejalan dengan mereknya, menandakan keaslian dan konsistensi. Keselarasan ini memperkuat reputasi, mempertahankan loyalitas, dan mendukung pertumbuhan bisnis.

Menurut studi terbaru dari Stackla pasca-pandemi, 88% pelanggan menegaskan bahwa keaslian berpengaruh besar dalam memilih merek. Oleh karena itu, mengintegrasikan budaya perusahaan dengan brand identity dapat meningkatkan persepsi positif pelanggan terhadap merek Anda.

Membangun keterlibatan karyawan

Budaya perusahaan yang sesuai dengan mereknya akan mempermudah karyawan dalam memahami misi, nilai, dan visi perusahaan. Penyelarasan ini menghasilkan rasa memiliki dan tujuan yang kuat, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan menciptakan suasana kerja yang positif.

Karyawan yang memahami dan mengikuti brand value akan lebih termotivasi untuk berkontribusi pada kesuksesan merek tersebut. Keterlibatan tenaga kerja dalam perusahaan telah terbukti meningkatkan profitabilitas secara signifikan, dengan peningkatan mencapai 21%.

Peningkatan perekrutan dan retensi

Keselarasan yang konsisten dan autentik antara budaya dan branding menarik individu-individu yang berpikiran sama dan mengidentifikasi nilai-nilai perusahaan. Proses rekrutmen dapat menonjolkan budaya dan nilai unik organisasi, sehingga lebih berpeluang menarik kandidat yang cocok.

Selain itu, karyawan yang benar-benar terhubung dengan brand cenderung bertahan, sehingga meningkatkan tingkat retensi. Di perusahaan dengan budaya buruk, 90% karyawannya pernah mempertimbangkan untuk berhenti, sementara hanya 32% yang mempertimbangkan perusahaan dengan budaya positif.

Cara menerapkan budaya perusahaan ke dalam branding Anda

Flowchart yang menunjukan langkah untuk menggabungkan budaya perusahaan dengan branding.

1. Tetapkan pedoman yang menegakkan budaya

Buatlah pedoman yang jelas untuk mengekspresikan budaya perusahaan, termasuk nilai, keyakinan, dan normanya. Pedoman ini akan menjadi acuan bagi seluruh karyawan.

Pastikan pedoman ini komunikasikan secara konsisten kepada semua anggota organisasi, dari manajemen puncak hingga karyawan baru. Gunakan saluran komunikasi seperti buku panduan, sesi orientasi, dan pembaruan rutin untuk memperkuat prinsip-prinsip ini.

2. Kembangkan kebajikan

Tentukan kebajikan atau perilaku yang mencerminkan budaya perusahaan Anda berdasarkan pedoman yang diberikan. Hal ini harus membentuk cara karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan terlibat satu sama lain.

Misalnya, jika memprioritaskan pelanggan itu penting, fokuslah untuk menumbuhkan empati di antara staf. Dorong karyawan untuk mempraktikkan kebajikan ini secara teratur. Akui serta berikan insentif atas tindakan yang menunjukkan kebajikan tersebut.

3. Libatkan karyawan dan berdayakan mereka

Karyawan Anda memiliki peran penting dalam membentuk budaya dan branding perusahaan Anda. Dorong mereka untuk mewakili budaya Anda di dalam dan di luar organisasi dengan memberi mereka alat, sumber daya, dan pelatihan yang mereka perlukan untuk memahami dan menerima nilai-nilai perusahaan Anda.

Menggunakan cerita dan testimoni karyawan dalam branding Anda membuat perusahaan Anda lebih menarik dan memperkuat ikatannya dengan pelanggan. Selain itu, libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan mintalah masukan mereka mengenai masalah budaya dan branding.

4. Jangan pernah berhenti berkembang

Budaya perusahaan dan branding Anda adalah dua entitas yang saling terkait. Dalam mengikuti perubahan budaya perusahaan dan lingkungan bisnis, pastikan branding Anda juga beradaptasi.

Feedback dari karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan penting untuk memastikan bahwa merek Anda mencerminkan budaya perusahaan dan menjangkau audiens dengan tepat. Terus perbaiki strategi branding Anda agar relevan dan efektif dalam mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan Anda.

Tantangan dan solusi untuk menyelaraskan budaya dan branding

Menjaga konsistensi

Mempertahankan budaya brand yang konsisten di berbagai platform dan sepanjang waktu merupakan tantangan penting. Setiap aspek bisnis harus mencerminkan budaya merek secara konsisten.

Software ERP dapat membantu menjaga konsistensi budaya merek dengan fleksibilitasnya yang memungkinkan organisasi menyesuaikannya sesuai kebutuhan budaya unik mereka. Dengan antarmuka, alur kerja, dan terminologi yang dapat disesuaikan, perusahaan dapat memastikan budaya merek mereka tertanam dalam setiap aspek operasi.

Scaling culture

Melestarikan budaya perusahaan seiring pertumbuhannya bisa menjadi sebuah tantangan yang signifikan. Ekspansi dan perubahan yang cepat seringkali dapat mengikis nilai-nilai yang pada awalnya menjadikan brand tersebut unik.

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengembangkan strategi terukur yang dapat tumbuh sejalan dengan perusahaan. Ini termasuk berinvestasi dalam orientasi dan pelatihan yang komprehensif, menetapkan pedoman budaya yang jelas bagi karyawan baru, dan memberdayakan karyawan untuk mewujudkan nilai-nilai perusahaan.

Mempertahankan persepsi internal dan eksternal

Karyawan dan pelanggan sering memiliki pandangan yang berbeda tentang perusahaan. Persepsi yang berbeda ini dapat merusak kesan keaslian dan keandalan merek tersebut.

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mendorong komunikasi terbuka di antara karyawan dan memastikan pemahaman yang kuat tentang budaya perusahaan. Selain itu, penting juga untuk berbicara langsung dengan pelanggan, memahami pandangan mereka terhadap merek, dan melakukan penyesuaian sesuai dengan perspektif internal dan eksternal.

Komitmen kepemimpinan

Penting bagi para pemimpin untuk sepenuhnya memahami pentingnya mengintegrasikan budaya ke dalam branding untuk mengatasi rintangan. Tanpa komitmen mereka, upaya untuk membangun budaya organisasi yang kohesif mungkin akan gagal, menyebabkan karyawan merasa terputus.

Para pemimpin harus memberi contoh, berinvestasi dalam inisiatif, menjaga akuntabilitas diri mereka sendiri dan orang lain, dan mudah beradaptasi. Kepemimpinan yang kuat sangat penting untuk budaya yang memperkuat merek, melibatkan karyawan, dan menjamin kesuksesan jangka panjang.

Kesimpulan

Budaya perusahaan Anda tercermin dalam setiap interaksi brand dengan pelanggan, sehingga mengintegrasikan budaya ke dalam branding menjadi krusial untuk membangun brand identity yang unik dan menonjol dari pesaing.

Salah satu cara efektif untuk menjaga konsistensi adalah menggunakan alat seperti software ERP. Dengan menyelaraskan sistem ERP dengan nilai-nilai organisasi Anda, nilai-nilai tersebut dapat tercermin dalam semua aspek operasi, mulai dari keuangan dan SDM hingga rantai pasokan dan manajemen pelanggan.

Referensi

Horowitz, B. (2019). What you do is who you are: How to Create Your Business Culture. HarperBusiness.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us