Pada chapter sebelumnya, kita telah membahas lengkap bagaimana pentingnya order fulfillment yang efektif untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kelancaran pemenuhan pesanan selanjutnya sangat bergantung pada transportasi yang efisien dan efektif. Manajemen transportasi yang baik berdampak pada penghematan biaya, optimalisasi persediaan, efisiensi proses, dan kepuasan pelanggan.

Panduan ini akan menjelaskan manfaat utama, faktor-faktor kesuksesan yang krusial, dan metrik-metrik penting untuk dipantau saat mengelola transportasi. Dengan menerapkan panduan ini, Anda dapat meningkatkan kemampuan pengiriman gudang Anda, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Apa itu manajemen transportasi?

Manajemen transportasi adalah serangkaian aktivitas perencanaan, koordinasi, dan optimasi pergerakan barang dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang mencakup berbagai aktivitas terkait dengan transportasi produk secara efisien dan hemat biaya dalam rantai pasokan.

Manajemen transportasi yang efektif berkontribusi pada pengurangan biaya, peningkatan tingkat pelayanan, dan efisiensi keseluruhan rantai pasokan.

Manfaat manajemen transportasi yang efektif

1. Penghematan Biaya

Optimasi rute transportasi, pemilihan pengangkut, dan konsolidasi beban berkontribusi pada penghematan biaya distribusi barang. Bisnis dapat bernegosiasi tarif yang menguntungkan, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan meminimalkan biaya terkait transportasi.

2. Peningkatan Efisiensi

Sistem manajemen transportasi (TMS) mengotomatiskan dan menyederhanakan proses, mengurangi pekerjaan manual dan penggunaan dokumen fisik. Hal ini berdampak pada peningkatan efisiensi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan transportasi.

3. Perencanaan Rute yang Optimal

Transportation Management System membantu dalam mengoptimalkan perencanaan rute untuk meminimalkan jarak perjalanan dan mengurangi waktu transit. Hal ini berkontribusi pada efisiensi bahan bakar serta pengiriman yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan.

4. Visibilitas yang Meningkat

Pelacakan real-time dan visibilitas terhadap pergerakan barang memungkinkan bisnis untuk memantau pengiriman pada berbagai tahap. Visibilitas yang tinggi memungkinkan pengambilan keputusan proaktif dan membantu mengelola pengecualian atau keterlambatan dengan efektif.

5. Pelayanan Pelanggan yang Lebih Baik

Manajemen transportasi yang efisien berkontribusi pada pengiriman tepat waktu, mengurangi waktu pemrosesan dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Memenuhi harapan pelanggan untuk pengiriman tepat waktu dapat menghasilkan loyalitas dan bisnis ulang yang meningkat.

6. Optimalisasi Beban Barang

Optimasi pembebanan barang ke kendaraan transportasi memastikan pemanfaatan ruang maksimal. Hal ini mengurangi jumlah perjalanan yang diperlukan untuk mengangkut barang dan menurunkan biaya transportasi secara keseluruhan

7. Pengurangan Jejak Karbon

Perencanaan transportasi yang efisien dan optimisasi rute berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi. Hal ini sejalan dengan inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dan dapat memenuhi persyaratan regulasi.

8. Manajemen Inventaris

Manajemen transportasi yang efisien mempengaruhi tingkat inventaris dengan memastikan produk sampai tepat waktu. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan stok keamanan dan peningkatan omset inventaris secara keseluruhan.

9. Manajemen Risiko

Manajemen transportasi membantu mengidentifikasi dan mengatasi risiko terkait transportasi, seperti keterlambatan, gangguan, atau peristiwa tak terduga. Memiliki rencana kontingensi meningkatkan kemampuan untuk merespons tantangan yang tidak terduga.

10. Kepatuhan dan Dokumentasi

Sistem manajemen transportasi membantu memastikan kepatuhan terhadap persyaratan regulasi dan standar dokumentasi. Dokumentasi yang tepat juga sangat penting untuk pengiriman internasional dan kepatuhan perdagangan.

11. Komunikasi yang Efisien

Sistem manajemen transportasi memfasilitasi komunikasi efektif dan kolaborasi antara pemangku kepentingan rantai pasok, termasuk pengirim, pengangkut, dan pelanggan. Hal ini dapat meminimalkan kesalahpahaman dan meningkatkan koordinasi dalam distribusi barang.

12. Pengambilan Keputusan Berbasis Data

Manajemen transportasi memberikan data dan analitik berharga yang memungkinkan pengambilan keputusan yang terinformasi. Bisnis dapat menganalisis indikator kinerja kunci (KPI) dan tren untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan dioptimalkan.

13. Ketangguhan terhadap Perubahan Pasar

Sistem manajemen transportasi yang kokoh memungkinkan bisnis untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan permintaan pasar, persyaratan pengiriman, atau dinamika rantai pasokan. Fleksibilitas ini sangat penting untuk memperkuat daya saing perusahaan di lingkungan yang dinamis.

14. Skalabilitas

Solusi manajemen transportasi dapat disesuaikan dengan perubahan dalam volume pengiriman atau pertumbuhan bisnis. Skalabilitas ini memastikan bahwa jaringan transportasi tetap efektif seiring dengan berkembangnya bisnis.

15. Penghematan Waktu

Otomatisasi dan optimisasi proses transportasi menghemat waktu bagi para profesional logistik. Waktu ini dapat dialihkan ke kegiatan strategis, sehingga meningkatkan manajemen rantai pasok secara keseluruhan.

Faktor kunci keberhasilan manajemen transportasi

1. Manajemen Pengangkutan

  • Keutamaan: Pihak pengangkut adalah mitra yang penting; kinerja mereka mempengaruhi keandalan pengiriman.
  • Strategi: Bangun hubungan yang kuat, negosiasikan persyaratan yang menguntungkan, dan nilai kinerja pihak pengangkut secara teratur.
  • Tantangan: Menemukan pengangkut yang dapat diandalkan, fluktuasi kapasitas.
  • Praktik Terbaik: Gunakan teknologi untuk pelacakan real-time, jaga komunikasi yang terbuka, dan berkolaborasi untuk perbaikan berkelanjutan.

2. Optimisasi Rute

  • Keutamaan: Rute yang efisien mengurangi biaya, konsumsi bahan bakar, dan waktu pengiriman.
  • Strategi: Manfaatkan perangkat lunak optimasi rute, pertimbangkan pola lalu lintas, dan konsolidasi pengiriman.
  • Tantangan: Kondisi lalu lintas dinamis, menjaga keseimbangan kecepatan dengan efisiensi biaya.
  • Praktik Terbaik: Secara teratur tinjau dan perbarui rute, manfaatkan data real-time, dan buat rencana kontingensi.

3. Integrasi Teknologi dengan Sistem Manajemen Transportasi

  • Keutamaan: TMS meningkatkan visibilitas, otomatisasi, dan pengambilan keputusan.
  • Strategi: Terapkan TMS yang tangguh, integrasikan dengan sistem lain, dan berikan pelatihan kepada staf.
  • Tantangan: Biaya pengaturan awal, resistensi terhadap adopsi teknologi.
  • Praktik Terbaik: Secara teratur perbarui TMS, manfaatkan analitik untuk wawasan, dan pastikan kompatibilitas dengan sistem lain.

4. Visibilitas Real-Time

  • Keutamaan: Pelacakan real-time meminimalkan gangguan, meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Strategi: Gunakan pelacakan GPS, terapkan perangkat IoT, dan berikan informasi pelacakan kepada pelanggan.
  • Tantangan: Batasan teknologi, kekhawatiran keamanan data.
  • Praktik Terbaik: Investasikan dalam teknologi pelacakan yang dapat diandalkan, komunikasikan secara transparan dengan pelanggan untuk memperkuat hubungan pelanggan, dan tanggapi masalah dengan cepat.

5. Kolaborasi dengan Pihak-Pihak Terkait

  • Keutamaan: Kolaborasi memastikan operasi yang lancar dan pemecahan masalah yang efektif.
  • Strategi: Komunikasi terbuka dengan pengirim, pengangkut, pemasok, dan pelanggan.
  • Tantangan: Tujuan yang tidak sejalan, gangguan komunikasi.
  • Praktik Terbaik: Bentuk saluran komunikasi yang jelas, bangun hubungan kolaboratif, dan selenggarakan pertemuan rutin dengan para pemangku kepentingan.

6. Manajemen Risiko dan Perencanaan Kontingensi

  • Keutamaan: Mengurangi risiko meminimalkan gangguan dalam transportasi.
  • Strategi: Identifikasi risiko potensial, kembangkan rencana kontingensi, dan secara teratur tinjau dan perbarui penilaian risiko.
  • Tantangan: Peristiwa tak terduga, menjaga keseimbangan mitigasi risiko dengan pertimbangan biaya.
  • Praktik Terbaik: Secara teratur nilai dan perbarui rencana kontingensi, berkolaborasi dengan mitra terkait manajemen risiko, dan pertimbangkan opsi asuransi.

7. Manajemen Biaya

  • Keutamaan: Manajemen biaya yang efektif meningkatkan profitabilitas.
  • Strategi: Negosiasikan tarif yang menguntungkan, optimalkan rute, dan pantau biaya bahan bakar.
  • Tantangan: Fluktuasi harga bahan bakar, biaya tak terduga.
  • Praktik Terbaik: Secara teratur nilai kontrak pengangkut, terapkan teknologi yang efisien biaya, dan terus mencari peluang penghematan biaya.

8. Keberlanjutan Lingkungan

  • Keutamaan: Praktik keberlanjutan sejalan dengan tanggung jawab perusahaan dan dapat mengurangi biaya.
  • Strategi: Optimalkan rute untuk efisiensi bahan bakar, investasikan dalam kendaraan yang efisien bahan bakar, dan pertimbangkan sumber energi alternatif.
  • Tantangan: Menjaga keseimbangan keberlanjutan dengan pertimbangan biaya.
  • Praktik Terbaik: Adopsi praktik ramah lingkungan, investasikan dalam teknologi hijau, dan komunikasikan upaya keberlanjutan kepada pemangku kepentingan.

9. Kepatuhan Regulasi

  • Keutamaan: Mematuhi regulasi transportasi menghindari masalah hukum dan denda.
  • Strategi: Secara teratur perbarui praktik kepatuhan, berikan pelatihan kepada staf, dan tetap terinformasi tentang perubahan regulasi.
  • Tantangan: Regulasi yang terus berkembang, persyaratan kepatuhan yang kompleks.
  • Praktik Terbaik: Bangun sistem manajemen kepatuhan, selenggarakan audit rutin, dan libatkan diri dengan asosiasi industri untuk mendapatkan info terbaru.

10. Pelatihan Karyawan dan Pengembangan Keterampilan

  • Keutamaan: Staf yang terlatih dengan baik berkontribusi pada manajemen transportasi yang efektif.
  • Strategi: Berikan pelatihan berkelanjutan, informasikan staf tentang tren industri, dan investasikan dalam pengembangan keterampilan.
  • Tantangan: Resistensi terhadap perubahan, keterbatasan sumber daya.
  • Praktik Terbaik: Secara teratur nilai kebutuhan pelatihan karyawan, bangun budaya belajar, dan lakukan pelatihan lintas untuk fleksibilitas dalam rangka meningkatkan manajemen tenaga kerja.

10 Metrik Penting Manajemen Transportasi

1. On-Time Delivery (OTD)

  • Rumus:
rumus on time delivery (OTD) – metrik manajemen transportasi
  • Manfaat: Merefleksikan keandalan layanan transportasi dan berdampak pada kepuasan pelanggan.

2. Transit Time

  • Formula:
rumus transite time – metrik manajemen transportasi
  • Manfaat: Mengukur kecepatan dan efisiensi jaringan transportasi.

3. Cost per Mile (CPM) atau Cost per Kilometer (CPK)

  • Formula:
rumus Cost per Mile (CPM) – metrik manajemen transportasi
  • Manfaat: Memberikan wawasan tentang efisiensi biaya operasi transportasi.

4. Performa Pengangkut

  • Formula:
rumus carrier performace – metrik manajemen transportasi
  • Manfaat: Menilai keandalan dan kinerja keseluruhan pengangkut transportasi.

5. Load Factor atau Cube Utilization

  • Formula:
rumus load factor – metrik manajemen transportasi
  • Manfaat: Menilai efisiensi perencanaan beban dan pemanfaatan ruang.

6. Empty Miles Percentage

  • Formula:
rumus empty miles percentage – metrik manajemen transportasi
  • Manfaat: Menunjukkan efisiensi perencanaan rute dan konsolidasi beban.

7. Dwell Time

  • Formula:
Pahami Faktor Keberhasilan Manajemen Transportasi dan Metriknya yang Perlu Diukur
  • Manfaat: Mengukur efisiensi serah terima dan titik transit dalam rantai pasokan.

8. Inventory Carrying Cost

  • Formula:
Pahami Faktor Keberhasilan Manajemen Transportasi dan Metriknya yang Perlu Diukur
  • Manfaat: Menilai dampak keuangan dari keterlambatan dalam transportasi pada biaya persediaan.

9. Klaim dan Kerusakan

  • Formula:
Pahami Faktor Keberhasilan Manajemen Transportasi dan Metriknya yang Perlu Diukur
  • Manfaat: Merefleksikan kualitas penanganan dan pengemasan selama transportasi.

10. Visibilitas Pengiriman

  • Formula:
Pahami Faktor Keberhasilan Manajemen Transportasi dan Metriknya yang Perlu Diukur
  • Manfaat: Meningkatkan transparansi dan memungkinkan resolusi masalah proaktif.

Kesimpulan

Manajemen transportasi yang efektif sangat penting untuk mengoptimalkan operasional rantai pasokan, menghasilkan penghematan biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Faktor-faktor keberhasilan utama, termasuk manajemen pengangkut, optimasi rute, dan integrasi teknologi yang efektif, menekankan sifat multifaset dari manajemen transportasi.

Memanfaatkan teknologi seperti Transportation Management System (TMS) dan Sistem Manajemen Gudang (WMS) membantu bisnis untuk meningkatkan visibilitas dan akurasi, mengoptimalkan pembebanan dan utilisasi kubik, serta meningkatkan komunikasi dan kolaborasi.

Untuk mengoptimalkan seluruh proses bisnis, Anda dapat mempertimbangkan Sistem ERP yang menawarkan visibilitas yang lebih baik. Terdapat banyak modul ERP seperti accounting, purchase, sales, hingga manufaktur.

Baca Juga Apa itu ERP? Pengertian, Manfaat, dan Macam-Macam Modul ERP

Glosarium

Rantai pasokan (Supply Chain)

  • Definisi: Aliran barang dari manufaktur/sumber ke gudang dan kemudian ke pelanggan.

Keunggulan kompetitif (Competitive Advantage)

  • Definisi: Suatu atribut yang memberikan perusahaan atau produk keunggulan atas pesaingnya. Dalam konteks gudang, hal ini bisa berupa pemenuhan pesanan yang lebih cepat, biaya operasional yang lebih rendah, atau akurasi persediaan yang lebih tinggi.

Retensi pelanggan

  • Definisi: Strategi dan praktik yang digunakan untuk menjaga pelanggan yang sudah ada agar tetap kembali lagi. Dalam konteks gudang, hal ini bisa melibatkan pemenuhan pesanan yang efisien, pengiriman yang akurat, dan layanan pelanggan yang sangat baik.

Manajemen persediaan

  • Definisi: Proses perencanaan, peramalan, dan pengendalian tingkat stok di gudang yang mencakup pembelian, penerimaan, penyimpanan, pengambilan, dan pengiriman barang.

Sistem pemenuhan pesanan (Order Fulfillment System) 

  • Definisi: Program perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola proses pemenuhan pesanan untuk melacak persediaan, mengambil pesanan, menghasilkan label pengiriman, dan berkomunikasi dengan pelanggan.

Quality Control

  • Definisi: Prosedur yang diterapkan untuk memastikan bahwa produk dan layanan memenuhi standar tertentu. Dalam konteks gudang, hal ini bisa melibatkan inspeksi barang masuk, verifikasi akurasi pengambilan, dan pemeriksaan pengemasan sebelum pengiriman.

Fulfillment Center

  • Definisi: Bangunan atau fasilitas yang didedikasikan untuk menyimpan dan mengirimkan produk ke pelanggan.

Pemenuhan pesanan (Order Fulfillment)

  • Definisi: Proses pengambilan, pengemasan, dan pengiriman pesanan pelanggan.

Pusat distribusi (Distribution Center)

  • Definisi: Fasilitas yang menyimpan dan mendistribusikan produk ke pengecer atau pelanggan lain. Ini dapat menjadi bagian dari jaringan pemenuhan yang lebih besar atau beroperasi secara independen.

Pengambilan pesanan (Order Picking)

  • Definisi: Proses memilih barang secara fisik dari gudang untuk memenuhi pesanan pelanggan. Ini dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan sistem otomatis.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us