Informasi yang komprehensif tentang kapabilitas Microsoft Dynamics dalam meningkatkan efisiensi bisnis sering kali sulit ditemukan. Banyak pengambil keputusan akhirnya mempertimbangkan Dynamics hanya karena nama besar Microsoft, bukan karena memahami kekuatan dan batasannya secara menyeluruh. 

Namun landscape ERP telah berubah cepat. Banyak solusi lain kini menawarkan fleksibilitas, kemudahan kustomisasi, dan biaya implementasi yang lebih bersahabat dibandingkan Microsoft Dynamics—sehingga keputusan tidak lagi sesederhana “ikut vendor global yang paling dikenal.”

Artikel ini dibuat untuk membantu para pemimpin bisnis mendapatkan perspektif yang lebih jernih: kapan Microsoft Dynamics benar-benar menjadi pilihan terbaik, dan kapan opsi lain justru lebih masuk akal. 

Apa itu Microsoft Dynamics

Microsoft Dynamics adalah platform ERP terintegrasi oleh Microsoft yang dirancang khusus untuk bisnis kecil dan menengah, memberikan kontrol menyeluruh atas keuangan, inventaris, penjualan, pembelian, produksi, dan pelaporan dalam satu sistem.

Ada 4 jenis Microsoft Dynamics yang paling sering digunakan di Indonesia:

  • Microsoft Dynamics AX
  • Microsoft Dynamics GP
  • Microsoft Dynamics NAV
  • Microsoft Dynamics 365

Microsoft Dynamics GP

Microsoft Dynamics GP adalah ERP yang pertama kali dirilis pada awal 2000-an, dirancang untuk bisnis kecil–menengah di Amerika Utara, dengan fokus pada akuntansi dan keuangan, dan hingga hari ini masih didukung tetapi tidak lagi menjadi prioritas utama Microsoft karena arah pengembangan telah dipindahkan ke Dynamics 365.

Microsoft Dynamics AX

Microsoft Dynamics AX adalah ERP untuk perusahaan besar dan kompleks yang dirilis pada 2002 (berasal dari Axapta) namun kini telah digantikan oleh Dynamics 365 Finance & Operations meski masih digunakan perusahaan lama karena fungsionalitasnya yang dalam dan arsitektur yang kuat.

Microsoft Dynamics NAV

Microsoft Dynamics NAV adalah ERP yang dirilis pada 1995 (awalnya bernama Navision), kini sepenuhnya berkembang menjadi Dynamics 365 Business Central, dan paling cocok untuk perusahaan kecil hingga menengah yang membutuhkan kapabilitas kuat di finance, supply chain, dan distribusi dengan fleksibilitas kustomisasi yang tinggi.

Microsoft Dynamics 365

Microsoft Dynamics 365 adalah ERP berbasis cloud yang diluncurkan pada tahun 2016 sebagai evolusi dari AX dan NAV, dirancang untuk UKM hingga enterprise yang membutuhkan fleksibilitas, skalabilitas global, dan otomatisasi lintas fungsi dalam satu platform modern.

Artikel ini akan berfokus kepada Microsoft Dynamics 365

ProdukTahun Rilis AwalSegment PenggunaFokus UtamaStatus Saat Ini
Dynamics NAV1987UKM hingga mid-market globalKeuangan, inventory, manufaktur ringan, proyekDigantikan oleh Dynamics 365 Business Central, masih banyak digunakan di Eropa/Asia
Dynamics GP1993UKM hingga mid-market di Amerika UtaraAkuntansi, keuangan, distribusi dasar, HR/payrollLegacy, tidak dikembangkan besar; hanya update minor untuk existing users
Dynamics AX1998Enterprise besar, multi-negara, manufaktur kompleksERP kelas enterprise dengan kemampuan SCM, produksi, dan keuangan tingkat lanjutDigantikan oleh Dynamics 365 Finance & Operations, masih didukung bagi customer lama
Dynamics 3652016Semua segment, dari SME hingga enterpriseCloud ERP modular: Finance, SCM, Sales, BC, HR, dll.Produk utama Microsoft saat ini; cloud-first dan terus dikembangkan

Kelebihan dan kekurangan Microsoft Dynamics 365

Kelebihan Microsoft Dynamics 365

  1. Terintegrasi penuh dengan Microsoft 365 & Azure: Menghubungkan ERP, CRM, Office, Teams, dan Power Platform sehingga otomatisasi dan kolaborasi jauh lebih mudah.
  2. Modular dan fleksibel: Perusahaan bisa mulai kecil (hanya modul yang dibutuhkan) lalu berkembang tanpa harus mengganti sistem.
  3. Cloud-native dan selalu up-to-date: Seluruh pembaruan fitur, keamanan, dan compliance dilakukan otomatis tanpa gangguan besar.
  4. Cocok untuk multi-cabang dan multi-negara: Mendukung multi-entity, multi-currency, dan multi-country dengan kuat—lebih unggul dari banyak ERP mid-market.
  5. Integrasi low-code/no-code yang kuat: Power BI, Power Automate, dan Power Apps membuat kustomisasi lebih cepat dan tidak selalu perlu developer.

Kekurangan Microsoft Dynamics 365

  1. Biaya bisa meningkat seiring pemakaian modul: Model langganan per modul bisa menjadi mahal jika perusahaan membutuhkan banyak fungsi sekaligus.
  2. Implementasi cukup kompleks: Fleksibilitas tinggi = risiko konfigurasi yang rumit dan waktu implementasi yang panjang.
  3. Sangat bergantung pada kualitas partner: Partner yang tidak berpengalaman dapat menyebabkan proses lambat, biaya bengkak, dan desain sistem yang buruk.
  4. Kurang ideal untuk manufaktur kompleks: Fitur dasar manufaktur ada, tetapi untuk skenario rumit sering butuh add-on atau sistem tambahan.
  5. Kurva belajar relatif tinggi: Banyak modul dan konfigurasi membuat pengguna baru perlu waktu adaptasi lebih lama.

Harga Microsoft Dynamics 365

Harga Microsoft Dynamics 365 terdiri dari 4 jenis biaya:

  1. Lisensi (subscription bulanan, per pengguna)
    1. Business Central (versi untuk SMB):
      1. Essentials: US$ 70–80 per user per bulan
      2. Premium: US$ 100–110 per user per bulan
    2. Finance / Supply Chain / Project Ops (modul enterprise): US$ 180–210 per user per bulan
    3. Sales / Customer Service (CRM): US$ 65–95 per user per bulan
  2. Implementasi (kisaran kasar tergantung skala, modul, dan partner):
    1. Kecil (Business Central, modul dasar, minim custom): Rp 100 – 300 juta
    2. Sedang (2–4 modul, integrasi sederhana, custom terbatas): Rp 300 juta – Rp 1 miliar
    3. Besar (Finance + Supply Chain, multi-cabang, heavy customization): Rp 1 miliar – Rp 5 miliar
  3. Biaya Integrasi & Kustomisasi (opsional): Rp 20–150 juta per integrasi, tergantung kompleksitas.
  4. Maintenance / Support: 10–20% dari biaya implementasi per tahun

Microsoft Partner Indonesia

Ekosistem partner Microsoft Dynamics di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan SAP. Karena Microsoft memiliki banyak lini produk lama (AX, NAV, GP) dan yang terbaru (Dynamics 365), ekosistem partner-nya menjadi lebih beragam dan kurang terstandarisasi

Ada partner lama yang masih fokus pada versi on-premise, ada yang khusus menangani Business Central, dan ada yang fokus pada modul-modul Dynamics 365 berbasis cloud.

Keragaman ini membuat kualitas partner Microsoft Dynamics di Indonesia sangat bervariasi. Ada partner yang sangat berpengalaman dengan metodologi kuat, tetapi ada juga yang kurang memahami praktik terbaik atau terlalu bergantung pada kustomisasi. 

Akibatnya, kegagalan implementasi Microsoft Dynamics tetap terjadi—mulai dari desain proses yang salah, integrasi yang tidak stabil, hingga kurangnya pendampingan setelah go-live. 

Karena itu, pemilihan partner yang tepat menjadi faktor kunci, bukan sekadar memilih berdasarkan merek Microsoft atau status partner.

Untuk memastikan Anda memilih partner Microsoft Dynamics yang andal di Indonesia, perhatikan hal-hal berikut:

  1. Keahlian spesifik di lini produk Dynamics yang Anda gunakan: AX/Finance & Operations, NAV/Business Central, atau Dynamics 365 Sales/Customer Service masing-masing butuh skillset berbeda; pastikan partner benar-benar ahli di produk yang Anda pilih.
  2. Portofolio implementasi yang relevan dengan industri Anda: Cari pengalaman nyata di sektor seperti manufaktur, distribusi, jasa, atau retail—karena kompleksitas Dynamics berbeda untuk tiap industri.
  3. Metodologi implementasi yang jelas dan terbukti: Partner yang baik memiliki tahapan implementasi yang terdokumentasi dengan baik (discovery, fit-gap, konfigurasi, migrasi, testing, training, go-live, support).
  4. Kapasitas tim dan struktur organisasi yang stabil: Cek jumlah konsultan fungsional & teknis, tingkat sertifikasi, serta turnover SDM—karena proyek Dynamics membutuhkan tim yang konsisten.
  5. Kualitas support setelah go-live: Pastikan SLA jelas, ada helpdesk yang responsif, proses penanganan tiket terukur, dan adanya rencana perbaikan berkelanjutan.
  6. Kejujuran dalam scoping dan kebijakan kustomisasi: Partner yang baik tidak cepat menawarkan kustomisasi; mereka memastikan kebutuhan sudah bisa diselesaikan dengan fitur standar Dynamics sebelum menambah kompleksitas yang tidak perlu.

Alternatif Microsoft Dynamics di Indonesia

Dahulu kala, banyak perusahaan memilih Microsoft Dynamics karena brand Microsoft. Namun sekarang banyak yang beralih ke ERP lain karena:

  1. Teknologi semakin berkembang dan banyak ERP lain yang menawarkan kapabilitas yang lebih baik dengan harga yang jauh lebih terjangkau
  2. Pengguna Microsoft Dynamics lama yang sudah tidak mendapatkan support terpaksa harus upgrade atau pindah ke ERP lain yang lebih terjangkau
  3. Ekonomi yang tidak baik memaksa perusahaan untuk menurunkan budget IT
  4. Banyak perusahaan yang sebelumnya merasa cukup dengan software akuntansi kini mulai melihat perlunya beralih ke ERP, karena persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut proses yang lebih efisien agar profitabilitas tetap terjaga, namun Microsoft Dynamics terlalu mahal untuk dipertimbangkan

ERP lain yang umumnya dipertimbangkan adalah:

  1. Impact
  2. Odoo
  3. SAP Business One
  4. Oracle Netsuite

Microsoft Dynamics 365 vs Impact

Impact adalah ERP yang berfokus kepada transformasi digital perusahaan menengah keatas di Indonesia. Kekuatan Impact dibandingkan dengan Microsoft Dynamics adalah:

  1. Fitur lebih lengkap: CRM, HR, business dashboard, dan mobile app yang modern dan mudah digunakan
  2. Konsultasi transformasi digital: Perbaikan proses bisnis, pembuatan SOP, perbaikan data akuntansi, konsultasi HR
  3. Lebih fleksibel: Tersedia versi cloud maupun on-premise, proses bisnis dan business dashboard yang bisa dikustomisasi, penambahan modul tanpa biaya tambahan 
  4. Value yang jauh lebih baik: Fitur yang jauh lebih banyak dengan harga yang jauh lebih murah

Microsoft Dynamics 365 vs Odoo

Odoo adalah ERP yang berfokus kepada modularitas dan kemampuan kustomisasi (karena open source). Kekuatan Odoo dibandingkan dengan Microsoft Dynamics adalah:

  1. Modul jauh lebih banyak: tersedia 60+ modul
  2. Tampilan yang lebih simpel dan modern
  3. Harga yang jauh lebih murah

Namun, perlu berhati-hati dalam memilih vendor Odoo karena kualitas partner Odoo sangat tidak konsisten dikarenakan kurang ketatnya proses approval vendor Odoo.

Microsoft Dynamics vs SAP Business One 

SAP Business One adalah ERP yang lebih kuat dari Microsoft Dynamics untuk perusahaan distribusi atau manufaktur yang membutuhkan inventory management, warehouse management, dan MRP yang dalam. Namun, kekurangannya adalah customizability, tampilan yang tidak user-friendly, dan harga yang lebih mahal.

Microsoft Dynamics 365 vs Oracle Netsuite

Oracle Netsuite adalah cloud ERP yang baik dikarenakan cloud infrastructure nya yang sangat kuat. Namun modulnya sangat terbatas, harga yang sangat mahal dibandingkan dengan kapabilitasnya, dan kualitas partner yang kurang konsisten.

Kesimpulan

Keputusan membeli ERP seharusnya bersifat jangka panjang, karena ERP hanyalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Namun yang sering kami temukan adalah 90% perusahaan di Indonesia belum punya tujuan yang jelas maupun langkah terstruktur untuk mencapainya, sehingga fokus mereka akhirnya hanya pada fitur dan harga. Untuk perusahaan yang benar-benar ingin berkembang, kami sangat menyarankan membuat rencana transformasi digital jangka panjang terlebih dahulu.

Jika Anda memerlukan bantuan, kami menawarkan konsultasi gratis. Impact adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih software yang tepat.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog