6 Metode Business Process Improvement (BPI) dan Tahapannya
Setiap bisnis, sekecil apa pun, selalu punya ruang untuk perbaikan. Kita sering terjebak dalam proses…
Nindy
Oktober 15, 2024Balanced Scorecard adalah sebuah metode yang memberikan perusahaan pandangan bisnis yang cepat dan komprehensif. Metode ini mencakup ukuran finansial yang memberitahu hasil dari tindakan yang telah diambil.
Hal tersebut dilengkapi dengan pengukuran keuangan dan pengukuran operasional terhadap kepuasan pelanggan, proses internal, dan aktivitas inovasi serta aktivitas perbaikan.
Balanced Scorecard dapat diumpamakan sebagai dial dan indikator di kokpit pesawat. Untuk tugas yang rumit dalam menavigasi dan menerbangkan pesawat, pilot memerlukan informasi mendetail tentang banyak aspek penerbangan.
Mereka membutuhkan informasi tentang bahan bakar, kecepatan udara, ketinggian, bantalan, tujuan, dan indikator lain. Demikian pula, kompleksitas mengelola organisasi saat ini yang mengharuskan manajer untuk dapat melihat kinerja di beberapa area secara bersamaan.
Salah satu cara untuk mengetahui hasil kinerja adalah menggunakan Balance Scorecard. Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai Balanced Scorecard.
Balanced Scorecard adalah metrik kinerja yang digunakan untuk mengidentifikasi, meningkatkan, dan mengendalikan berbagai fungsi bisnis dan hasilnya.
Secara sederhana, Balanced Scorecard (BSC) diartikan sebagai kartu skor yang digunakan untuk menganalisis, serta merancang sebuah strategi berdasarkan pada skor yang ingin dicapai.
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh David Norton dan Robert Kaplan lewat artikel yang dimuat Harvard Business Review pada tahun 1992.
Dalam artikelnya yang berjudul “The Balanced Scorecard—Measures That Drive Performance,” Kaplan dan Norton mengerjakan proyek selama setahun yang melibatkan 12 perusahaan berkinerja terbaik. Studi mereka mengambil ukuran kinerja sebelumnya dan mengadaptasinya untuk memasukkan informasi non-keuangan.
Awalnya, Balanced Scorecard dikembangkan untuk perusahaan nirlaba, tetapi kemudian diadaptasi agar bisa digunakan oleh lembaga nirlaba dan pemerintah.
Baca juga: Implementasi 5 Tahap Pertumbuhan pada Small Business (UMKM)
Secara umum, Balanced Scorecard melibatkan pengukuran empat perspektif utama bisnis:
Sumber: HBR, The Balanced Scorecard—Measures that Drive Performance.
Pertama, perspektif bisnis internal. Perspektif proses bisnis internal menunjukkan proses kritis yang memungkinkan unit bisnis memberikan proposisi nilai, mampu menarik dan mempertahankan pelanggan di segmen pasar yang diinginkan, dan memuaskan pemegang saham.
Setiap perusahaan memiliki proses dan nilai unik bagi pelanggannya. Perspektif ini dievaluasi dengan menyelidiki seberapa baik produk diproduksi. Manajemen operasional dianalisis untuk melacak kesenjangan, penundaan, kemacetan, kekurangan, atau pemborosan.
Selanjutnya, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif ini dapat dianalisis melalui investigasi pelatihan dan sumber pengetahuan. Kemampuan perusahaan untuk berinovasi, meningkatkan, dan belajar terkait langsung dengan nilai perusahaan.
Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, seseorang dapat menilai seberapa baik informasi dikumpulkan dan seberapa efektif karyawan menggunakannya. Karyawan di perusahaan dapat menggunakan informasi yang dikumpulkan dari Balanced Scorecard dan mengubahnya menjadi keunggulan kompetitif di industri.
Pada perspektif pelanggan, perusahaan pertama-tama harus menentukan segmen pasar sasaran dan pelanggan mereka.
Selain itu, manajer harus menentukan metrik terbaik untuk mengukur kinerja masing-masing unit operasi untuk mencapai tujuan keuangan.
Perspektif pelanggan dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan dengan kualitas, harga, dan ketersediaan produk atau layanan perusahaan. Perspektif ini mencakup faktor eksternal yang harus dianalisis dengan menggunakan Balanced Scorecard.
Perspektif ini dapat diukur dengan menganalisis pangsa pasar, peningkatan konsumen, tingkat loyalitas konsumen, kepuasan konsumen, dan daya laba konsumen.
Perspektif keuangan menunjukkan apakah strategi, implementasi, dan eksekusi perusahaan berkontribusi pada peningkatan bottom-line.
Perspektif keuangan mencakup data penjualan, pengeluaran, dan pendapatan digunakan untuk memahami kinerja keuangan. Metrik keuangan ini dapat mencakup profitabilitas, pertumbuhan, dan nilai pemegang saham atau target pendapatan.
Namun, beberapa kritikus berpendapat bahwa persyaratan persaingan telah berubah dan ukuran keuangan tradisional tidak meningkatkan kepuasan pelanggan, kualitas, waktu siklus, dan motivasi karyawan.
Dalam pandangan mereka, kinerja keuangan adalah hasil dari tindakan operasional, dan keberhasilan keuangan harus menjadi konsekuensi logis dari melakukan fundamental dengan baik.
Dengan kata lain, perusahaan harus berhenti hanya berfokus berdasarkan ukuran finansial. Dengan melakukan perbaikan mendasar dalam operasi, angka keuangan juga akan membaik.
Balance Scorecard adalah alat manajemen yang dapat digunakan oleh berbagai jenis perusahaan. Biasanya, Balanced Scorecard digunakan oleh tim manajemen baik di tingkat eksekutif maupun di tingkat divisi atau departemen.
Balance Scorecard adalah alat manajemen yang dapat digunakan oleh berbagai jenis perusahaan. Biasanya, Balanced Scorecard digunakan oleh tim manajemen baik di tingkat eksekutif maupun di tingkat divisi atau departemen.
Salah satu kunci penggunaan Balanced Scorecard yang efektif adalah memiliki integritas dan dukungan penuh untuk kepemimpinan manajemen. Karena masih banyak pimpinan manajemen yang perlu lebih memperhatikan metrik Balanced Scorecard.
Menerapkan Balanced Scorecard tidak semudah yang dibayangkan. Misalnya, Anda sebagai pemimpin tim manajemen bisa saja bergerak maju tanpa dukungan dan integrasi yang baik dari anggota tim lainnya. Namun, hasilnya belum tentu bagus.
Penting bagi manajemen untuk memahami dan menerapkan metode ini dalam suatu proses bisnis. Karena dengan adanya Balanced Scorecard, diharapkan kinerja perusahaan atau bisnis dapat berjalan dengan efisien dan tujuan organisasi akan tercapai secara konsisten.
Baca juga: Analisis dan 4 Manfaat Porter Five Forces bagi Perusahaan
Beberapa perusahaan telah menerapkan Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja. Untuk membantu Anda memahami cara kerja Balanced Scorecard, berikut contoh Balanced Scorecard yang digunakan di berbagai industri.
Sumber: Office Timeline. Balanced Scorecard: Examples, Uses and Guidelines.
Menurut Grant Thornton, perusahaan manufaktur memiliki BSC yang berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Oleh karena itu, pengukuran kinerja dalam perusahaan manufaktur dapat melalui indikator-indikator yang disebut Key Performance Indicators (KPIs). Beberapa indikator terpenting yang digunakan yaitu:
Sumber: Office Timeline. Balanced Scorecard: Examples, Uses and Guidelines.
Korporasi dapat menggunakan BSC versi internal mereka sendiri. Misalnya, bank sering menghubungi pelanggan dan melakukan survei untuk mengukur seberapa baik kinerja mereka dalam pelayanan pelanggan.
Survei ini mencakup peringkat kunjungan perbankan baru-baru ini, dengan pertanyaan mulai dari waktu tunggu, interaksi dengan staf bank, dan kepuasan secara keseluruhan. Mereka juga dapat meminta pelanggan untuk memberikan saran untuk perbaikan.
Manajer bank dapat menggunakan informasi ini untuk membantu melatih kembali staf jika ada masalah dengan layanan atau untuk mengidentifikasi masalah apa pun yang dimiliki pelanggan dengan produk, prosedur, dan layanan.
Sumber: Office Timeline. Balanced Scorecard: Examples, Uses and Guidelines.
Banyak fasilitas kesehatan mengandalkan Balanced Scorecard untuk membantu mereka dalam membuat dan melaksanakan rencana jangka panjang.
Balanced Scorecard (BSC) menawarkan cara mengubah misi dan visi semua jenis organisasi menjadi tujuan yang spesifik dan terukur sehingga memberikan rencana tindakan yang jelas.
Sumber: Office Timeline. Balanced Scorecard: Examples, Uses and Guidelines.
Balance Scorecard ini juga telah diterapkan oleh beberapa institusi besar di seluruh dunia seperti Incheon Airport, FBI , Dubai Police, US Department of Commerce, dan lainnya.
Pada level pemerintahan, BSC dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi hasil kerja organisasi pada perspektif internal, keuangan, kepuasan pelanggan/pelayanan, dan lainnya.
Balanced Scorecard dapat menjadi metode yang cocok digunakan oleh perusahaan karena menawarkan banyak manfaat.
Berikut ini manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan, dikutip dari Ohio University dan THE KPI Institute:
Baca juga: Strategi Implementasi Poka Yoke dan 3 Metode Deteksinya
Meskipun Balanced Scorecard memiliki banyak manfaat, tetapi masih ditemukan beberapa kelemahan. Berikut ini beberapa kelemahannya menurut Heartpace, di antaranya:
Balanced Scorecard seharusnya menyediakan kerangka kerja untuk bekerja, tetapi masih perlu disesuaikan untuk setiap organisasi yang menggunakan sistem ini. Hal ini dapat memakan banyak waktu. Meskipun sudah ada contohnya, tetap tidak dapat disalin begitu saja karena kebutuhan unik setiap bisnis.
Agar sistem Balanced Scorecard benar-benar efektif, diperlukan dukungan dari para pemimpin yang terkadang tidak bisa meyakinkan. Belum lagi kurva pembelajaran yang terlibat dengan membuat seluruh organisasi menggunakan sistem baru.
Balanced Scorecard membutuhkan waktu dan dedikasi untuk dipahami. Ada banyak sumber daya dan studi kasus untuk dibaca sehingga mudah untuk terjebak dengan berbagai cara menggunakan metode ini.
Sebagian besar Balanced Scorecard mengharuskan manajer dan anggota tim untuk melaporkan informasi yang berarti mencatat data. Banyak yang tidak menyukai ini karena mereka menganggap membosankan dan dapat menghalangi pekerjaan lain.
Balanced Scorecard adalah salah satu metode untuk membantu dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah perusahaan sehingga dapat meningkatkan kesuksesan finansial.
Dengan mengumpulkan informasi melalui satu laporan, perusahaan dapat menghemat waktu, uang, dan sumber daya untuk melatih staf. Selain itu, perusahaan juga dapat lebih baik dalam berkomunikasi dengan pemangku kepentingan dan meningkatkan posisi keuangan di pasar.
Agar dapat memberikan hasil yang kompetitif, perusahaan kini dapat menggunakan ERP yang dapat mengefisienkan proses analisis bisnis. Berbagai modul di dalamnya juga mendukung perusahaan dalam kegiatan operasional, mulai dari akuntansi, manajemen hubungan pelanggan (CRM), hingga fitur untuk manufaktur dan E-commerce.
Kaplan, R. and Norton, D. (1992) The Balanced Scorecard—Measures That Drive Performance. Harvard Business Review, 79.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.