Pendahuluan

Gaya kepemimpinan adalah metode pemimpin dalam memberikan arahan, melaksanakan program, dan memotivasi orang untuk menghadapi situasi apa pun.

Gaya kepemimpinan Goleman merupakan salah satu kerangka yang dipelajari selama bertahun-tahun karena memainkan peran penting dalam keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi.

Penemuan kerangka ini berawal dari masih banyak misteri cara menemukan kepemimpinan yang efektif. Berdasarkan pada penelitian oleh perusahaan konsultan Hay/McBer, terdapat sampel acak dari 3.871 eksekutif yang diambil dari database lebih dari 20.000 eksekutif di seluruh dunia.

Penelitian menemukan 6 gaya kepemimpinan yang muncul dari komponen kecerdasan emosional yang berbeda. Tampaknya gaya kepemimpinan yang diambil secara individual memiliki dampak langsung dan unik tergantung suasana kerja, divisi, atau tim.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai 6 gaya kepemimpinan, manfaat, hingga cara untuk menggunakannya.

Apa itu 6 gaya kepemimpinan Goleman?

Gaya kepemimpinan Goleman adalah kerangka kerja yang terdiri dari 6 gaya kepemimpinan emosional yang digunakan untuk menggambarkan berbagai pendekatan kepemimpinan.

Kerangka ini dirancang oleh Daniel Goleman, seorang penulis, dan jurnalis dalam artikel Harvard Business Review pada tahun 2000. Dia memperluas gagasan ini dalam bukunya tahun 2001, “Primal Leadership: Unleashing the Power of Emotional Intelligence.”

6 gaya kepemimpinan menurut goleman

Source: HBR, The Six Leadership Styles by Daniel Goleman.

Dalam budaya bisnis, ada narasi bahwa pemimpin dilahirkan dan bukan dibentuk. Narasi ini mengatakan bahwa untuk alasan apa pun, beberapa orang memiliki naluri alami untuk memimpin dan naik ke puncak karenanya.

Goleman berpendapat bahwa narasi ini tidak benar. Seorang pemimpin yang baik dapat memilih gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan situasi. Pemimpin yang efektif menurutnya adalah pemimpin yang tidak hanya menganut satu gaya kepemimpinan saja.

Pemimpin harus memiliki lebih dari satu gaya kepemimpinan dan mampu menggunakan setiap gaya berdasarkan situasi dan kebutuhan. Misalnya, pemimpin memiliki gaya kepemimpinan demokratis, tetapi di situasi lain dia juga memiliki visioner.

6 gaya kepemimpinan

Untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai 6 gaya kepemimpinan yang diusulkan Goleman, yaitu:

1. Gaya kepemimpinan memerintah (koersif)

Kepemimpinan memerintah (koersif) adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan paksaan, ancaman, dan penghargaan untuk mengendalikan dan memotivasi orang. Jenis kepemimpinan ini bisa merusak karena dapat menciptakan iklim ketakutan dan intimidasi.

Pemimpin dengan tipe ini seringkali tidak sabar, menuntut, dan pantang menyerah sehingga menyebabkan konflik dan perselisihan dalam organisasi.

Manfaat

Meskipun gaya kepemimpinan ini tidak memberikan banyak ruang untuk berpikir kreatif. Namun, kepemimpinan koersif memiliki manfaat jika dilakukan dengan tepat seperti:

  • Efektif mendorong orang untuk mencapai tujuan kolektif
  • Lebih efisien dalam menyelesaikan tugas
  • Dapat mengintimidasi kompetitor

Kekurangan

Gaya kepemimpinan koersif sering dikaitkan dengan konsekuensi negatif bagi organisasi. Hal ini dapat mengakibatkan:

  • Efektif mendorong orang untuk mencapai tujuan kolektif
  • Lebih efisien dalam menyelesaikan tugas
  • Dapat mengintimidasi kompetitor

Cara menggunakan

Jenis kepemimpinan ini bisa efektif dalam situasi tertentu, tetapi bisa juga sulit untuk dikelola. Berikut adalah 5 cara untuk menggunakan kepemimpinan koersif secara efektif:

  • Tetapkan tujuan dan sasaran yang jelas
  • Pastikan ekspektasi Anda jelas dan ringkas
  • Bersikaplah tegas tetapi masuk akal
  • Pertahankan kontrol atas situasi
  • Konsisten

2. Gaya kepemimpinan afiliatif

Gaya kepemimpinan afiliatif adalah sebuah gaya kepemimpinan yang melibatkan hubungan erat antara pemimpin dengan karyawannya dengan menciptakan lingkungan yang kondusif.

Pemimpin yang menggunakan gaya ini biasanya sangat mendukung dan membantu karyawannya. Gaya ini juga sering digunakan dalam lingkungan kreatif atau kolaboratif, di mana orang perlu merasa didukung agar menjadi produktif.

Manfaat

Kunci utama dari gaya kepemimpinan afiliatif adalah komunikasi. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik, maka gaya kepemimpinan ini membawa beragam manfaat seperti:

  • Membangun kepercayaan dan loyalitas di antara karyawan
  • Mengurangi stres saat bekerja
  • Memotivasi karyawan
  • Organisasi semakin berinovasi dan berkembang
  • Menciptakan tim yang solid

Kekurangan

Pemimpin afiliatif dapat membangun komunikasi yang harmonis dengan karyawan karena selalu berinteraksi dengan mereka. Akan tetapi, terdapat beberapa kekurangan seperti:

  • Sulit untuk membuat keputusan sulit
  • Pemimpin afiliasi bisa menjadi terlalu pasif
  • Selalu bersikap positif saat memberi feedback demi menghindari konflik

Cara menggunakan

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menggunakan gaya kepemimpinan afiliatif secara efektif:

  • Pastikan Anda meluangkan waktu untuk mengenal anggota tim dan memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing.
  • Cobalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif di mana orang merasa nyaman berbagi ide dan mengambil risiko.
  • Bersikaplah suportif terhadap anggota tim dan cepat berikan apresiasi untuk kesuksesan.
  • Selalu ingat bahwa komunikasi yang efektif adalah kunci dalam hubungan apa pun, jadi pastikan Anda tetap membuka jalur komunikasi dengan tim.

Baca juga: 3 Strategi Bisnis Pengusaha untuk Kesuksesan Jangka Panjang

3. Gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang ditandai dengan pengambilan keputusan partisipatif dan pembagian kekuasaan yang setara di antara anggota tim.

Anggota merasa diberdayakan untuk membuat keputusan dan menyumbangkan ide mereka, dan pemimpin dipandang sebagai fasilitator daripada diktator.

Manfaat

Kepemimpinan yang demokratis lebih terbuka terhadap perubahan dan ide-ide baru sehingga memberikan sejumlah manfaat mencakup:

  • Memberikan semangat dan motivasi karyawan yang tinggi
  • Membangun moral dan kohesi tim
  • Mendorong kreativitas dan inovasi karyawan tanpa rasa takut

Kekurangan

Selain keuntungan menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, ada juga beberapa kerugian yang perlu dipertimbangkan:

  • Pemimpin demokratis menjadi kurang efektif dalam situasi di mana tindakan cepat diperlukan.
  • Dapat menyebabkan kebuntuan dan konflik, jika anggota tim tidak menyetujui tindakan tersebut.

Cara menggunakan

Saat menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.

  • Penting untuk mengizinkan setiap orang dalam tim untuk membagikan ide mereka.
  • Pastikan bahwa setiap orang memahami keputusan yang dibuat. Hal ini dapat dilakukan dengan meringkas diskusi dan menjelaskan keputusan.
  • Tindak lanjuti dengan tim setelah membuat keputusan untuk memastikan bahwa mereka senang dengan hasilnya.

4. Gaya kepemimpinan penentu kecepatan (pacesetting)

Pada pendekatan ini, pemimpin memegang standar kerja yang tinggi dan sangat intens untuk memimpin. Ia membutuhkan energi yang tinggi dalam bekerja. Pemimpin yang mengadopsi pendekatan ini banyak menuntut diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

Pemimpin tipe ini biasanya sangat terorganisir dan suka memiliki kendali atas segala yang terjadi di organisasi mereka.

Manfaat

Ketika digunakan dengan benar, seorang pemimpin penentu kecepatan dapat mendorong pertumbuhan yang ekstrim sehingga bermanfaat dalam:

  • Membantu memotivasi tim untuk mencapai target lebih banyak
  • Pemimpin penentu kecepatan biasanya sangat terorganisir dan efisien
  • Tahu apa yang perlu dilakukan dan bagaimana menyelesaikannya dengan cepat

Kekurangan

Jenis kepemimpinan ini bisa sulit dipertahankan dalam jangka waktu yang lama karena memiliki beberapa kekurangan seperti:

  • Menekan karyawan tanpa memberi arah
  • Ingin semua tugas cepat terselesaikan
  • Mudah menunjuk karyawan yang berkinerja buruk
  • Tidak memberi solusi atas suatu masalah

Cara menggunakan

Ada beberapa hal penting yang perlu diingat ketika menggunakan gaya kepemimpinan penentu kecepatan:

  • Pastikan setiap orang memahami tujuan dan sasaran organisasi, dan apa yang diharapkan dari mereka secara individu dan kolektif.
  • Berkomunikasi sering dan efektif.
  • Pimpin dengan memberi contoh dan jangan mengatur secara mikro.
  • Bersedia menerima umpan balik dan belajar darinya. Jangan hanya menganggap umpan balik negatif sebagai tidak relevan atau tidak penting.

Baca juga: 9 Strategi Rekrutmen Startup untuk Menemukan Karyawan Terbaik

5. Gaya kepemimpinan visioner

Kepemimpinan visioner juga dikenal sebagai kepemimpinan otoritatif merupakan jenis kepemimpinan yang berfokus pada masa depan dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Gaya kepemimpinan ini sering ditandai dengan harapan yang tinggi, pemikiran kreatif, dan inovasi. Namanya mengalami perubahan selama bertahun-tahun.

Goleman mengidentifikasinya sebagai otoritatif, tetapi konotasi negatif kata tersebut telah menyebabkan banyak komunitas berbasis kepemimpinan mengubahnya menjadi nama yang lebih positif.

Manfaat

Pemimpin visioner mengumpulkan tim menuju tujuan bersama dan memastikan tidak ada yang tertinggal di belakang. Maka dari itu, tipe pemimpin ini memberikan sejumlah manfaat seperti:

  • Menekankan pada penciptaan visi dan cara meraihnya
  • Memiliki kemampuan untuk melihat gambaran yang lebih besar
  • Mampu membuat keputusan yang melampaui kebutuhan individu untuk mencapai tujuan.
  • Dapat terhubung dengan karyawan pada tingkat emosional sehingga menumbuhkan rasa kebersamaan di antara staf.

Kekurangan

Kepemimpinan visioner sering dipandang sebagai sifat positif dalam dunia bisnis, tetapi ada juga beberapa kerugian dari jenis kepemimpinan ini. Beberapa kelemahannya adalah:

  • Pemimpin visioner bisa sangat impulsif dan sering mengubah ide mereka yang dapat menyebabkan kekacauan dan ketidakpastian.
  • Seorang pemimpin visioner dapat sangat menuntut dan memiliki harapan yang tinggi dari tim.
  • Mereka juga mungkin sulit memaafkan ketika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana.
  • Pemimpin visioner mungkin tidak dapat mendelegasikan secara efektif sehingga mengakibatkan frustrasi dan stres bagi tim.

Cara menggunakan

Tidak ada satu cara pasti untuk menggunakan gaya kepemimpinan visioner. Namun, beberapa elemen yang umum untuk semua implementasi yang berhasil dari pendekatan ini meliputi:

  • Menetapkan tujuan dan harapan yang tinggi untuk kinerja tim.
  • Menginspirasi orang lain dengan visi.
  • Mengambil pendekatan langsung untuk memecahkan masalah.
  • Memperjelas tujuan dan mengkomunikasikannya dengan jelas akan membantu menjaga semua orang tetap pada jalurnya.

6. Gaya kepemimpinan pembimbing (coaching)

Gaya kepemimpinan pembimbing lebih menekankan pada pengembangan individu karyawan melalui interaksi dan coaching secara one-on-one. Ini sering digunakan dalam organisasi di mana karyawan harus dapat bekerja secara mandiri dan memiliki tingkat pengarahan diri yang tinggi.

Pemimpin yang menggunakan pendekatan ini memberikan umpan balik dan panduan, mengizinkan karyawan membuat keputusan sendiri, dan membantu mereka mengembangkan keterampilan.

Manfaat

Gaya kepemimpinan ini sangat berpengaruh besar terhadap kesuksesan perusahaan karena sangat membantu dalam:

  • Membangun komunikasi yang efektif
  • Memotivasi dan memengaruhi tim dengan lebih baik
  • Melatih dan membimbing tim

Kekurangan

Meskipun dipandang baik, tetapi ada beberapa kekurangan dari gaya kepemimpinan ini di antaranya:

  • Pemimpin harus menghabiskan waktu untuk mengenal setiap anggota tim dan mencari tahu apa yang membuat mereka tergerak.
  • Pemimpin harus tersedia untuk menawarkan dukungan dan bimbingan bila diperlukan.
  • Sulit untuk mempertahankan konsistensi di seluruh tim. Karena setiap tim berbeda, pendekatan yang berhasil untuk satu tim mungkin tidak berhasil untuk yang lain.

Cara menggunakan

Saat menggunakan gaya ini, pemimpin bertindak sebagai pelatih, memberikan dukungan dan bimbingan kepada karyawan saat mereka bekerja untuk mencapai tujuan. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan gaya kepemimpinan coaching secara efektif:

  • Tetapkan tujuan dan sasaran yang jelas. Memastikan bahwa karyawan memahami tujuan organisasi dan termotivasi saat bekerja.
  • Tawarkan dukungan dan bimbingan dengan memberikan dukungan dan bimbingan kepada karyawan. Ini termasuk menawarkan umpan balik, menjawab pertanyaan, dan memberikan bantuan bila diperlukan.
  • Memberikan apresiasi baik untuk individu maupun tim agar karyawan tetap termotivasi dan fokus untuk mencapai hasil.

Baca juga: Jobs to be Done: Pengertian dan 5 Manfaatnya

Kesimpulan

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipakai individu dalam memimpin dengan tidak menerapkan semua kepemimpinan untuk semua kondisi. Setiap gaya memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga Anda hanya perlu menggunakan satu gaya yang cocok bagi perusahaan dan karyawan.

Jadi, pemimpin yang efektif harus memutuskan gaya kepemimpinan mana yang paling cocok untuk digunakan tergantung pada situasi yang mereka hadapi.

Referensi

Goleman, D. (2000). Leadership that gets results. Harvard Business Review, 78, 78-90.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us