Apa itu sistem MRP?

Sistem MRP (Material Requirements Planning) adalah software yang mengelola perencanaan kebutuhan material berdasarkan jadwal produksi, data inventaris, dan struktur produk (Bill of Materials).

Tujuan dari software MRP adalah untuk mengoptimalkan perencanaan kebutuhan material sehingga dapat meningkatkan efisiensi, ketepatan, dan kelancaran proses produksi.

Manfaat sistem MRP

Manfaat dari sistem MRP: 

  • Menghitung kebutuhan material berdasarkan jadwal produksi dan data inventaris
  • Mengurangi kelebihan atau kekurangan stok bahan baku
  • Menyusun jadwal pembelian dan produksi secara akurat
  • Menyediakan data yang terstruktur untuk mendukung perencanaan produksi
  • Mengoptimalkan penggunaan sumber daya material dan waktu secara efisien”

Jenis-jenis sistem MRP

  1. Standalone MRP: Sistem mandiri khusus untuk perencanaan material.
  2. Modul MRP dalam ERP: Terintegrasi dalam sistem ERP untuk mendukung fungsi lintas departemen.
  3. Cloud-based MRP: Dapat diakses secara online, fleksibel, dan hemat biaya infrastruktur.
  4. Open-source MRP: Dapat disesuaikan dan dimodifikasi oleh tim IT internal.

Contoh sistem MRP yang populer di Indonesia

Contoh sistem MRP yang populer di Indonesia adalah Katana MRP, MRPeasy, Syspro, IFS, dan Impact.

Baca juga review kami mengenai 10 Software & Aplikasi MRP Terbaik di Indonesia 2025

Cara kerja sistem MRP

Fitur utama sistem MRP:

  1. Master Data Management: Menyimpan dan mengelola data penting seperti daftar produk, vendor, pelanggan, dan parameter produksi sebagai fondasi perhitungan MRP.
  2. Bill of Materials (BoM): Menyusun struktur komponen dan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk secara lengkap dan terorganisir.
  3. Demand Forecasting: Memprediksi permintaan di masa depan berdasarkan data historis dan tren penjualan untuk membantu perencanaan produksi.
  4. Lead Time Calculation: Menghitung waktu yang dibutuhkan dari pemesanan bahan hingga siap digunakan, termasuk waktu produksi dan pengiriman.
  5. Capacity Planning: Menganalisis dan merencanakan kapasitas mesin dan tenaga kerja untuk memastikan produksi dapat dilakukan sesuai jadwal.

Cara kerja sistem MRP adalah dengan mengotomasisasi proses utama berikut:

  1. Perencanaan Kebutuhan Material: Menghitung kebutuhan bahan baku berdasarkan permintaan produk, stok yang tersedia, dan jadwal produksi.
  2. Pengendalian Persediaan: Memantau tingkat persediaan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan di gudang.
  3. Penjadwalan Produksi: Membuat jadwal produksi yang efisien berdasarkan kapasitas, waktu proses, dan ketersediaan material.
  4. Pengadaan Bahan Baku: Mengotomatiskan proses pemesanan bahan ke pemasok sesuai waktu dan jumlah yang dibutuhkan.
  5. Pengelolaan Permintaan Pelanggan: Menyesuaikan rencana produksi dengan permintaan aktual dan perubahan pesanan dari pelanggan.

Implementasi sistem MRP

Kegagalan implementasi MRP

Sekitar 60% implementasi sistem MRP gagal mencapai tujuan awalnya, terutama karena kurangnya keterlibatan manajemen, data yang tidak akurat, resistensi pengguna, serta ketidaksesuaian antara fitur sistem dan kebutuhan operasional (Panorama Consulting Solutions, 2019).

Langkah implementasi MRP

  1. Perencanaan
    1. Tujuan yang jelas: Menentukan sasaran implementasi MRP agar selaras dengan kebutuhan produksi dan rantai pasok.
    2. Perbaiki proses bisnis: Meninjau dan menyempurnakan alur perencanaan material, produksi, dan inventaris sebelum sistem diotomatisasi.
    3. Buat system requirement: Menyusun kebutuhan fungsional dan teknis MRP, seperti struktur BOM, kapasitas produksi, dan aturan pengadaan, sebagai dasar pemilihan atau pengembangan sistem.
  2. Persiapan
    1. Blueprint: Mendokumentasikan alur perencanaan produksi, pengadaan material, dan pengendalian stok yang akan diterapkan dalam sistem.
    2. UAT (User Acceptance Test): Menguji sistem bersama tim produksi dan logistik untuk memastikan sistem dapat menghitung kebutuhan material dengan akurat.
    3. Training: Melatih pengguna kunci (planner, operator gudang, tim pembelian) agar dapat menggunakan sistem MRP dengan benar dan efisien.
  3. Go-live
    1. Migrasi data: Memindahkan data penting seperti BOM, stok awal, lead time, dan jadwal produksi dari sistem lama atau spreadsheet ke sistem MRP baru secara akurat.
    2. Support: Memberikan dukungan teknis dan operasional kepada pengguna selama masa transisi penggunaan sistem.
    3. Improvement: Melakukan evaluasi dan penyempurnaan sistem berdasarkan masukan dari pengguna dan hasil monitoring proses produksi awal.

Kesimpulan

Memilih software yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien, namun proses itu disertai dengan tantangan.

Tetapi, jika Anda bisa mengatasi tantangan tersebut, Anda bisa mendapatkan manfaat yang jelas untuk mendorong pertumbuhan perusahaan ke level selanjutnya.

Jika Anda memerlukan bantuan memilih, hubungi kami.

Kami adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih software yang tepat.

Pelajari lebih lanjut tentang kami di sini.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us