5 Langkah untuk Memilih Lokasi Bisnis Retail yang Tepat
Overview Sebelumnya, kami telah menyoroti bahwa alasan utama kegagalan bisnis adalah karena lokasi bisnis yang…
Sean Thobias
Desember 5, 2023Online retail atau e-tailing adalah salah satu bentuk bisnis yang populer dalam beberapa tahun terakhir. Awalnya bisnis retail atau perdagangan eceran menjadi salah satu bisnis yang paling banyak dijalankan di dunia. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, bisnis retail tidak lagi hanya berfokus pada toko fisik saja.
Saat ini, bisnis online retail menjadi pilihan yang sangat menjanjikan dan memiliki potensi besar untuk berkembang pesat. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai online retail dari pengertian, tujuan, contoh bisnis, hingga keunggulan dan kelemahannya.
Online retail adalah bentuk perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet dalam jumlah tertentu. Menurut etailinsights.com, ada 7,9 juta “e-tailer” di seluruh dunia dengan 2,1 juta beroperasi di AS. Bisnis ini juga dikenal dengan electronic retailing (e-tailing).
Electronic retailing (e-tailing) adalah penjualan barang dan jasa melalui internet. E-tailing dapat mencakup penjualan produk dan layanan bisnis-ke-bisnis (B2B) dan bisnis-ke-konsumen (B2C). E-retail juga dikenal sebagai tailing elektronik.
E-tailing mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan model bisnis mereka berbasis internet yang mencakup pembangunan saluran distribusi seperti gudang, halaman situs, dan pusat pengiriman produk. Saluran distribusi sangat penting untuk e-tailing karena ini adalah jalan yang memindahkan produk ke pelanggan.
Keberadaan model bisnis ini tentunya juga dipengaruhi oleh pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia. E-commerce sendiri merupakan salah satu platform yang menghubungkan bisnis e-tailing.
Untuk mengetahui perbedaan antara online retail (e-tailing) dan e-commerce dapat ditemukan pada pembahasan selanjutnya.
Perbedaan utama antara bisnis retail konvensional dengan bisnis online retail adalah pada cara penjualan dan cara promosi. Dalam bisnis retail konvensional, penjualan dilakukan melalui toko fisik. Untuk promosi, biasanya dilakukan melalui media cetak atau spanduk di depan toko.
Di lain sisi, dalam bisnis retail online, penjualan dilakukan melalui platform atau website, dan promosi dilakukan melalui media sosial atau iklan online.
Baca juga: Apa itu Retail Omnichannel? Definisi dan 5 Tips Memulainya
Online retail adalah bagian dari e-commerce, tetapi tidak semua e-commerce adalah online retail. Meskipun online retail dan e-commerce sangat mirip, ada sedikit perbedaan. Perbedaan antara online retail dan e-commerce adalah online retail berfokus pada bisnis-ke-konsumen (B2C). Konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet.
E-commerce mengacu pada aktivitas yang lebih luas. Selain e-retail, e-commerce juga memberikan layanan keuangan elektronik, manajemen rantai pasokan online, perdagangan seluler, pemasaran digital, dan sistem pengumpulan data.
Tujuan utama dari bisnis online retail adalah untuk memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi jual beli, serta memperluas jangkauan pasar penjualan dari lokal menjadi global. Selain itu, bisnis online retail juga memiliki tujuan untuk menghemat biaya operasional karena tidak perlu menyewa tempat dan membayar biaya listrik dan air.
Proses jual beli dalam bisnis online retail cukup mudah. Konsumen dapat memilih barang yang ingin dibeli melalui platform atau website. Kemudian, melakukan pembayaran melalui transfer bank atau menggunakan metode pembayaran lainnya yang tersedia. Setelah pembayaran dikonfirmasi, penjual akan mengirimkan barang yang dipesan oleh konsumen.
Amazon adalah bisnis online retail terbesar dan terpopuler, dan menyumbang 40,4% dari total penjualan online retail AS pada tahun 2021. Berikut adalah daftar 10 pengecer online teratas di dunia dan seberapa besar kontribusi mereka terhadap total penjualan online retail menurut ecommerceCEO.
Ada beberapa model transaksi yang digunakan dalam bisnis online retail di antaranya:
Model transaksi yang terjadi antara dua bisnis. Ini berarti bahwa penjual dan pembeli adalah perusahaan atau bisnis, bukan konsumen akhir. B2B e-tailing dapat terjadi melalui e-commerce atau melalui sistem yang dibangun secara khusus untuk perusahaan. Anda dapat mengembangkan model bisnis e-tailing terbaik untuk transaksi B2B dengan menawarkan diskon, pengiriman yang lumayan cepat, dan menjamin bahwa produk tidak rusak.
Model transaksi yang terjadi antara bisnis dan konsumen akhir. Dalam model ini, penjual menjual produk langsung kepada konsumen melalui toko online atau e-commerce. B2C e-tailing adalah bentuk yang paling umum dari e-tailing, dengan banyak perusahaan besar dan kecil yang menggunakan model ini.
Selanjutnya, ada model bisnis e-tailing berdasarkan jenisnya:
Bisnis yang menjual produk dan jasa mereka hanya melalui toko online atau e-commerce. Ini berarti bahwa bisnis ini tidak memiliki toko fisik, dan semua transaksi terjadi secara online. E-tailer pure play sering kali memfokuskan pada produk niche atau memiliki target pasar yang spesifik.
Model bisnis ini memiliki toko fisik dan online. Dalam model ini, penjual dapat memanfaatkan keuntungan dari keduanya, yaitu kemudahan berbelanja online serta pengalaman berbelanja yang nyata dan langsung di toko fisik. Brick and click e-tailer juga dapat menawarkan pengiriman gratis dari toko fisik, serta menghubungkan pembeli dengan staf toko untuk mendapatkan informasi produk yang lebih detail.
Seperti halnya bisnis lainnya, bisnis online retail memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu dipahami agar Anda dapat menjalankan bisnis tersebut dengan baik. Berikut adalah beberapa keunggulan dan kelemahan bisnis online retail.
Baca juga: Retail adalah: Definisi, jenis, dan 9 Tips Memulainya
Memulai bisnis online retail dapat menjadi rumit karena banyak yang harus dilakukan. Namun jika Anda mengetahui dasar-dasar yang perlu dihadapi, prosesnya bisa relatif lancar.
Mari kita lihat enam langkah yang perlu Anda ambil untuk memulai bisnis online retail.
Jika memulai outlet online retail, Anda sudah harus memiliki ide besar yang dapat dimulai dengan bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan kunci, seperti:
Setelah menemukan jawabannya, Anda perlu membiasakan diri dengan lanskap kompetitif Anda. Seperti apa pasar Anda? Kepada siapa Anda akan menjual? Siapa yang akan Anda lawan? Bagaimana kinerja mereka? Seperti apa penetapan harga di seluruh industri ideal?
Cermati sebanyak mungkin konten yang relevan dengan industri apa pun yang dapat memberi gambaran sempurna tentang pasar. Luangkan waktu untuk mengetahui seperti apa industri pilihan Anda dan tentukan apakah Anda dapat bersaing dengan kompetitor. Selanjutnya, Anda dapat memutuskan dengan pasti jenis bisnis online retail yang ingin Anda mulai.
Setelah mengetahui ruang online retail yang ingin dimasuki, Anda harus menentukan produk yang ingin Anda jual. Riset jenis produk berdasarkan pada permintaan aktif, pasar yang dapat ditembus, dan logistik yang layak. Pastikan produk dapat diproduksi dalam skala besar dan layak secara finansial.
Penting untuk memiliki produk yang memiliki ciri khas atau unik agar dapat bertahan dalam waktu yang lama. Setelah memilikinya, Anda sudah dapat memulai bisnis.
Setiap produk dirancang untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Terlepas dari apakah masalah dibalik penawaran itu penting atau sepele, produk selalu bertumpu pada beberapa jenis masalah. Kesuksesan bisnis Anda terutama bergantung pada seberapa efektif produk Anda dapat mengatasinya.
Anda perlu memahami mengapa konsumen membeli produk Anda. Untuk mengetahuinya, perlu banyak pemikiran, penelitian, dan usaha keras. Biasakan diri untuk menganalisis konsumen berdasarkan pada kebutuhan, minat, preferensi, sifat, dan keunikannya.
Terlepas dari menjual produk orang lain atau membuat sendiri, Anda tetap harus bekerja dengan vendor dan pemasok. Tentukan apa yang paling penting bagi Anda sebelum meneliti dan menghubungi vendor.
Hal yang paling utama adalah menjaga harga tetap rendah. Jadi, Anda pasti ingin mencari pemasok termurah. Anda dapat berfokus pada kualitas dan harus menemukan persediaan terbaik dengan mempertimbangkan:
Cari tahu apa nilai dan prioritas Anda dan kemudian pilih pemasok Anda berdasarkan apa yang ingin didapatkan dari hubungan tersebut. Perlu diingat bahwa ini kemungkinan akan menjadi aspek paling mahal untuk memulai bisnis Anda. Tentukan anggaran dan hasil yang diinginkan sebelum menghubungi pemasok.
Baca juga: 8 Jenis Layout Toko Retail dan Tips untuk Merancangnya
Kreativitas memainkan peran penting untuk membuat produk Anda diketahui oleh banyak orang. Merek akan mengomunikasikan siapa Anda, apa yang Anda lakukan untuk pelanggan, dan apa yang Anda perjuangkan.
Jika memiliki dana, Anda dapat berkonsultasi dengan pakar branding yang dapat membantu dalam mengembangkan perusahaan dengan cara yang benar. Mereka akan bekerja sama dengan Anda untuk membuat nama perusahaan, logo, tampilan merek Anda, dan kemasan produk Anda.
Jika Anda tidak memiliki uang untuk berkonsultasi, maka Anda dapat berkonsultasi dengan teman atau rekan kerja yang paham dengan branding.
Saat melakukan brainstorming nama merek, hubungi perusahaan seperti Bluehost atau GoDaddy untuk memastikan URL yang sesuai tersedia. Anda juga dapat merombak akun media sosial dengan nama yang Anda inginkan.
Tidak seperti etalase toko konvensional, situs website Anda harus memiliki cara untuk menerima pesanan dan mengambil keuntungan. Anda memiliki sejumlah opsi yang dapat digunakan seperti Shopify, WooCommerce, dan BigCommerce.
Jika tidak paham teknologi, Anda dapat menyewa seorang website programmer untuk mengatur semuanya. Jika Anda punya waktu, keterampilan, dan keinginan untuk belajar, Anda dapat membuat situs sendiri dan menghubungkan keranjang belanja Anda.
Online retail atau e-tailing adalah bisnis online yang menarik bagi banyak pelaku usaha di era digital saat ini. Selain mudah dilakukan, online retail memiliki kemampuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan harga yang rendah.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi bisnis online retail, penting untuk memiliki strategi omnichannel yang kuat. Dengan memadukan kanal penjualan online, serta memanfaatkan teknologi, bisnis online retail dapat memberikan pengalaman belanja yang menyeluruh dan menyenangkan bagi pelanggan.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Ask about digital transformation, ERP, or anything else.
Our consultants are ready to answer any question you have.