6 Metode Business Process Improvement (BPI) dan Tahapannya
Setiap bisnis, sekecil apa pun, selalu punya ruang untuk perbaikan. Kita sering terjebak dalam proses…
Nindy
Oktober 15, 2024Customer development adalah framework yang dikembangkan oleh Steve Blank dalam metodologi Lean Startup. Ini adalah langkah tengah yang berada di antara Desain Model Bisnis dan Agile Engineering.
Proses ini membantu startup memahami kebutuhan pasar dan menciptakan solusi yang relevan. Proses ini memunculkan asumsi di balik hipotesis dan memvalidasi asumsi tersebut. Setelah MVP dirilis, evaluasi ulang dilakukan terus-menerus untuk mengoptimalkan solusi agar memberikan nilai dan mencapai tujuan bisnis.
Kenyataanya 90% upaya pengembangan startup mengalami kegagalanl, dan banyak yang tidak bertahan di tahun pertama karena kurangnya pemahaman tentang pelanggan. Banyak founder yakin mereka tahu apa yang diinginkan pelanggan, tetapi seringkali realitasnya berbeda.
Customer development membantu Anda mengidentifikasi masalah, preferensi, dan kebutuhan yang belum terpenuhi dari calon pelanggan. Dengan wawasan ini, Anda dapat menyesuaikan produk atau layanan untuk meningkatkan peluang sukses di pasar.
Membangun startup adalah sebuah tantangan dengan peruahan yang bisa terjadi dengan cepat — pasar dan selera pelanggan bisa berubah mendadak. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah melalui komunikasi aktif untuk mendapatkan feedback.
Interaksi yang berkelanjutan ini membantu Anda mengikuti tren terbaru dan perubahan selera pelanggan. Dengan informasi ini, Anda bisa menyesuaikan produk, layanan, atau strategi bisnis agar tetap relevan dan bersaing.
Melalui proses validasi, Anda tidak perlu mencari kesempurnaan produk secara langsung. Anda bisa memulai dengan mengeluarkan Minimum Viable Product (MVP) yang memuaskan pelanggan awal.
Mengeluarkan MVP punya banyak keuntungan. Ini memungkinkan Anda masuk ke pasar dengan cepat, mendapatkan momentum lebih awal, dan mulai menghasilkan pendapatan sambil terus menyempurnakan produk.
Melibatkan pelanggan dalam pengembangan produk membantu perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan mereka dengan lebih baik. Produk yang dirancang berdasarkan umpan balik pelanggan biasanya lebih sesuai dengan harapan mereka.
Kepuasan pelanggan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas dan menghasilkan rekomendasi positif.
Dengan Customer Development, startup bisa mengidentifikasi dan mengatasi masalah awal. Ini menghemat waktu dan sumber daya yang seharusnya dihabiskan untuk produk yang tidak sesuai dengan pasar.
Proses ini mencegah pengeluaran berlebihan pada produk yang mungkin gagal. Akibatnya, perusahaan dapat memfokuskan upaya pada inisiatif yang lebih berpotensi sukses.
Pada tahap ini, founder startup mengubah ide menjadi hipotesis yang dapat diukur dan merancang eksperimen untuk mengujinya. Tujuannya adalah memahami secara mendalam kebutuhan pelanggan.
Proses:
Customer Validation adalah tahap di mana perusahaan menguji asumsi dari Customer Discovery dengan meluncurkan produk awal kepada pelanggan. Tujuannya untuk memvalidasi apakah produk sesuai dengan kebutuhan pasar dan apakah ada permintaan yang cukup.
Proses:
Setelah mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, startup dapat fokus ke customer creation. Namun, jika asumsi awal salah atau kebutuhan pasar berubah, pivot mungkin diperlukan.
Customer Creation adalah tahap di mana perusahaan mulai membangun permintaan dan memperluas basis pelanggan. Tujuan utamanya adalah menciptakan sistem yang andal untuk menarik pelanggan baru dan mendorong pertumbuhan bisnis.
Proses:
Pada fase ini, bisnis sudah melewati tahap startup dan tidak lagi fokus pada pencarian solusi. Fokus beralih ke pembangunan struktur organisasi dan proses internal untuk mendukung pertumbuhan dan skalabilitas.Startup mengalihkan upaya dari pembelajaran dan eksplorasi ke pengambilan tindakan nyata.
Proses:
Dropbox menghadapi tantangan besar: memecahkan masalah yang tidak disadari oleh pelanggan. Saat itu, belum ada solusi cloud yang memadai, jadi pelanggan menggunakan cara yang tidak ideal untuk menyimpan, mengakses, dan berbagi file.
Melalui customer development, Dropbox menemukan bahwa informasi dari mulut ke mulut adalah cara paling efektif untuk membangun kesadaran. Mereka juga menyadari bahwa produk sederhana lebih menarik bagi pengguna dan berhasil menghindari saluran pemasaran tradisional yang mahal.
Di Buffer, meskipun sudah memiliki banyak pelanggan, mereka menyadari bahwa mereka belum sepenuhnya memahami alasan di balik keputusan pelanggan. Sekarang, mereka memvalidasi setiap hipotesis melalui proses customer development dan memanfaatkan media sosial untuk mempercepatnya.
Dengan Twitter, Buffer hanya menghubungi pengguna fitur tertentu atau pasar spesifik untuk wawancara virtual. Ini menghemat waktu dalam mengatur wawancara dan mengelola kontak, sehingga mereka mendapatkan masukan pada hari yang sama.
Mulai proses Customer Development sejak awal pengembangan produk. Libatkan pelanggan potensial bahkan sebelum produk diluncurkan. Ini membantu Anda memahami kebutuhan dan masalah mereka. Dengan begitu, produk yang dikembangkan akan lebih relevan dan bermanfaat. Jangan tunggu sampai produk hampir selesai; semakin cepat Anda mulai, semakin baik.
Customer Development adalah proses iteratif. Kumpulkan umpan balik pelanggan, lalu gunakan untuk menyempurnakan produk. Lakukan perubahan dan penyesuaian sesuai umpan balik yang diterima. Iterasi cepat dan terus-menerus memastikan produk Anda berkembang sesuai kebutuhan pelanggan.
Pastikan seluruh tim, termasuk founder, terlibat dalam proses Customer Development. Keterlibatan ini memastikan umpan balik pelanggan dipertimbangkan dalam setiap aspek pengembangan produk dan strategi bisnis. Diskusikan temuan dan wawasan secara teratur untuk menjaga keselarasan tim dengan kebutuhan pasar.
Libatkan pelanggan sepanjang proses pengembangan. Setelah wawancara awal, lanjutkan komunikasi dengan survei, diskusi kelompok, dan umpan balik rutin. Ini membantu Anda memahami perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Gunakan alat dan teknologi untuk mengumpulkan serta menganalisis umpan balik pelanggan. Teknologi seperti sistem ERP (Enterprise Resource Planning), alat survei, perangkat lunak analisis data, dan platform manajemen umpan balik mempermudah proses ini. Pilih alat yang sesuai dengan kebutuhan tim dan jenis umpan balik yang dibutuhkan.
Customer Development membantu startup memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Dengan tahapan seperti Customer Discovery, Customer Validation, Customer Creation, dan Company Building, perusahaan dapat mengurangi risiko, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mempercepat pertumbuhan.
Mengadopsi praktik terbaik seperti melibatkan pelanggan sejak awal dan melakukan iterasi berdasarkan umpan balik akan membuat produk lebih relevan. Memanfaatkan teknologi yang tepat juga membantu memastikan peluncuran produk yang sesuai dengan pasar dan meningkatkan peluang keberhasilan jangka panjang.
Blank, Steve, and Bob Dorf. The Startup Owner’s Manual: The Step-By-Step Guide for Building a Great Company. 2020.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.