Barcode Inventory System: Cara Kerja & Cara Memilihnya
Kesulitan saat melacak inventaris dan rendahnya visibilitas barang adalah masalah yang sering ditemukan pada manajemen…
Siti Amalia
Oktober 6, 2024Dengan perkembangan bisnis retail Anda yang memiliki lokasi yang telah dipilih dengan cermat dan interior yang dirancang secara teliti, langkah krusial selanjutnya adalah menentukan rangkaian produk pertama. Persediaan awal memegang peran penting dalam peluncuran bisnis ritel, karena melibatkan proses pengambilan keputusan dan akuisisi batch produk pertama yang akan dijual atau digunakan oleh bisnis Anda.
Penting untuk diingat bahwa produk akan segera terjual begitu bisnis dibuka. Oleh karena itu, disarankan untuk mulai merencanakan strategi restocking produk yang saat ini Anda jual.
Beberapa toko baru menghadapi kesulitan dalam mendirikan bisnis, terjebak antara kurangnya isi produk atau pembelian stok grosir yang tidak sesuai dengan konsep toko.
Untuk mengatasi masalah ini, pentingnya memanfaatkan rencana bisnis dengan baik. Rencana bisnis yang solid membantu mengklarifikasi niche, memberikan panduan strategis dalam pengadaan stok, dan memastikan akuisisi persediaan awal yang tepat untuk peluncuran toko yang sukses.
Sebelum Anda melakukan investasi besar dalam inventaris, penting untuk memastikan pemahaman yang mendalam tentang preferensi pelanggan. Informasi ini dapat diperoleh melalui riset pasar menyeluruh.
Lakukan analisis terhadap riset untuk menyelaraskan inventaris Anda dengan tepat sesuai dengan keinginan target audience. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi kesuksesan investasi Anda, sambil secara efektif meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu.
Jika Anda merencanakan untuk memulai bisnis kecil atau bisnis khusus dengan fokus pada produk yang dipersonalisasi atau buatan tangan, pertimbangkan untuk membuat produk tersebut sendiri.
Pro:
Kontra:
Beli produk dalam jumlah besar dari grosir adalah langkah bijak untuk mendapatkan solusi hemat biaya dan rangkaian produk yang beragam tanpa perlu repot berurusan langsung dengan produsen. Metode ini sangat ideal bagi pemilik bisnis ritel yang tengah mencari efisiensi dan variasi dalam mengelola inventaris mereka.
Pro:
Kontra:
Pertimbangkan untuk menjalin kerja sama dengan produsen guna menciptakan produk khusus yang sesuai dengan visi Anda. Ini menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang memiliki ide unik atau persyaratan kualitas tertentu dalam penawaran produk mereka.
Pro:
Kontra:
Pertimbangkan distributor sebagai perantara antara produsen dan pengecer untuk menyederhanakan rantai pasokan. Metode ini efektif bagi bisnis yang mencari cara yang tidak rumit untuk memperoleh produk.
Pro:
Kontra:
Pertimbangkanlah menggunakan metode dropship, terutama jika Anda sedang memula bisnisi dan tidak memiliki modal besar untuk diinvestasikan. Dengan menggunakan model ini, Anda tetap dapat menjual produk tanpa harus menyimpan stoknya secara fisik. Produk akan langsung dikirim dari pemasok kepada pelanggan Anda.
Pro:
Kontra:
Telusuri pameran dagang untuk bertemu produsen, grosir, dan distributor secara langsung. Hal ini sangat bermanfaat bagi bisnis yang ingin menjalin koneksi pribadi dan menemukan produk baru secara langsung.
Pro:
Kontra:
Ketika Anda memilih pemasok, pertimbangkan baik biaya pengiriman maupun kecepatan pengiriman barang. Biaya pengiriman dapat mencapai 5%-10% dari total biaya produk, oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap opsi pengiriman yang lebih ekonomis untuk pesanan kecil dan pilihlah opsi pengiriman yang lebih efisien untuk pesanan besar, agar keuntungan Anda tetap terkendali.
Sementara itu, pesanan grosir yang mengalami keterlambatan dan pengiriman yang lambat dapat menyebabkan penerimaan produk Anda memakan waktu lama. Jika Anda memiliki batas waktu pembukaan yang sudah ditentukan, disarankan untuk memilih pemasok yang mampu mengirimkan inventaris Anda dengan cepat guna menghindari potensi penundaan yang merugikan.
Dalam lanskap retail yang kompleks saat ini, penetapan harga menjadi suatu tantangan yang rumit, sementara persaingan yang ketat membatasi fleksibilitas dalam menetapkan harga secara bebas berdasarkan permintaan pasar.
Berikut adalah beberapa metode yang dapat dipertimbangkan saat menentukan harga retail:
Break even point (BEP) adalah level penjualan di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian. Menetapkan BEP menjadi sangat krusial untuk merumuskan target penjualan dasar yang mencakup semua biaya.
Perhitungan biaya dapat dibagi menjadi biaya tetap, seperti sewa dan utilitas, biaya variabel, seperti harga pokok penjualan, dan harga jual. BEP terjadi ketika pendapatan total dari penjualan mencapai jumlah yang sama dengan total biaya tetap dan variabel yang dikeluarkan.
Cost-plus pricing melibatkan perhitungan total biaya produksi atau pembelian suatu produk, diikuti dengan penambahan persentase markup untuk menetapkan harga jual. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap unit yang terjual dapat mencakup biaya variabel dan tetap, sambil menghasilkan keuntungan.
Tentukan biaya produksi atau pembelian untuk setiap unit terlebih dahulu, kemudian tambahkan persentase markup guna menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan. Tantangannya terletak pada penilaian yang akurat terhadap biaya serta pemilihan persentase markup yang sesuai, berdasarkan standar industri dan harga yang bersaing.
Rate-of-return pricing, atau target-return pricing, melibatkan penetapan harga dengan tujuan mencapai tingkat pengembalian investasi yang telah ditetapkan. Pendekatan ini lebih menekankan aspek profitabilitas dan bertujuan untuk mencapai persentase tertentu dari pengembalian modal yang diinvestasikan dalam bisnis.
Tentukan tingkat pengembalian yang diinginkan atas investasi dalam bisnis. Selanjutnya, hitung biaya per unit, dan tambahkan sebagian dari tingkat pengembalian tersebut ke harga jual. Dalam proses ini, penting untuk memahami dengan jelas target keuntungan yang diinginkan serta total investasi yang telah dilakukan dalam bisnis.
Pricing berdasarkan permintaan melibatkan penentuan harga berdasarkan nilai yang dirasakan produk di pasar. Penetapan harga ini didasarkan pada sejauh mana pelanggan bersedia membayar, dengan memperhitungkan aspek-aspek seperti citra merek, eksklusivitas, dan tingkat permintaan di pasar.
Metode ini bergantung pada pemahaman perilaku pelanggan dan dinamika pasar untuk menetapkan harga yang dapat mengoptimalkan pendapatan, dengan mencari keseimbangan antara nilai yang dirasakan oleh produk dan tingkat kesiapan konsumen untuk membayar.
Rencanakan dengan cermat untuk restock inventaris Anda guna menghindari kekosongan rak dan menjamin kepuasan pelanggan.
Dalam melaksanakan langkah ini, perhatikan secara seksama pola penjualan Anda, dan utamakan penyetokan ulang untuk barang-barang yang paling diminati dan memberikan keuntungan maksimal. Gunakan sistem manajemen inventaris yang efisien untuk memperoleh wawasan yang diperlukan guna melaksanakan penyetokan ulang dengan efektif.
Periksa secara rutin data penjualan Anda untuk mengidentifikasi tren pembelian pelanggan dan waktunya. Manfaatkan informasi penjualan historis guna menentukan popularitas musiman dan preferensi pelanggan yang terus berubah.
Dengan melakukan pemeriksaan terhadap data penjualan, Anda akan lebih memahami apa yang diinginkan pelanggan dan kapan mereka menginginkannya. Pendekatan ini membantu Anda dalam menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pada waktu yang tepat, memastikan kesiapan untuk memenuhi permintaan dan membuat pelanggan merasa puas.
Optimalkan penentuan titik pemesanan ulang produk dengan menganalisis riwayat penjualan dan waktu pengiriman. Pastikan untuk menyertakan stok tambahan guna mengatasi permintaan atau penundaan yang tidak terduga, sehingga dapat memastikan kehandalan dan responsivitas inventaris Anda.
Menetapkan titik restock yang tepat adalah kunci untuk selalu menyediakan produk ketika pelanggan membutuhkannya. Hal ini membantu mencegah kehabisan stok atau akumulasi inventaris yang berlebihan, sehingga menjaga kelancaran operasional bisnis Anda.
Pertahankan komunikasi rutin dengan pemasok Anda sejak persediaan awal. Untuk memastikan perencanaan produksi yang efisien, tetaplah memberi informasi kepada mereka mengenai penjualan dan kebutuhan stok Anda.
Melalui komunikasi yang baik dengan pemasok, Anda dapat memastikan bahwa Anda mendapatkan pemberitahuan segera mengenai potensi masalah dalam proses restock. Dengan memberikan informasi terkini tentang penjualan Anda, pemasok dapat menyusun jadwal produksi dengan lebih baik, sehingga dapat memenuhi permintaan Anda secara optimal.
Optimalkan restock Anda dengan memanfaatkan teknologi untuk memantau penjualan dan secara otomatis menyusun ulang persediaan ketika mendekati kehabisan. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan dalam prosedur penyetokan ulang.
Otomatisasi mempermudah operasi bisnis retail Anda, memungkinkan Anda untuk tetap mengawasi inventaris tanpa harus melacak setiap penjualan secara manual. Dengan demikian, Anda dapat fokus pada pengembangan bisnis Anda daripada khawatir tentang kehabisan stok.
Periksa secara berkala strategi penyetokan ulang Anda dan lakukan penyesuaian sesuai dengan perubahan pasar, perilaku pelanggan, atau faktor lain yang memengaruhi bisnis Anda, agar dapat mencapai efektivitas yang berkelanjutan.
Dengan melakukan tinjauan dan penyesuaian ini, Anda dapat memastikan bahwa proses penyetokan ulang tetap efektif. Hal ini akan menjaga manajemen inventaris Anda tetap optimal dan membuat bisnis Anda tetap kompetitif.
Untuk bisnis retail, pencatatan inventaris dapat dilakukan dengan mudah menggunakan daftar, atau Anda dapat melangkah lebih jauh dengan menghubungi pemasok Anda. Meskipun sistem manual mungkin berhasil, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam software manajemen inventaris untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi operasi Anda.
Menetapkan harga yang tepat untuk produk Anda sangat penting untuk kesuksesan retail. Harga seharusnya lebih dari dua kali lipat biaya grosir; Anda perlu menjelajahi berbagai strategi untuk memaksimalkan keuntungan Anda. Pada bagian selanjutnya, kita akan mengeksplorasi pentingnya merekrut dan melatih tim Anda selama Anda membangun bisnis retail.
Ramsey, D., & Ramsey, J. (2010). The Everything Guide to starting and running a retail store: All you need to get started and succeed in your own retail adventure. Adams Media.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
Hubungi kami untuk mendapatkan perbandingan fitur lengkap dari 7 sistem ERP terbaik di Indonesia.