Overview

Dengan perkembangan bisnis retail Anda yang memiliki lokasi yang telah dipilih dengan cermat dan interior yang dirancang secara teliti, langkah krusial selanjutnya adalah menentukan rangkaian produk pertama. Persediaan awal memegang peran penting dalam peluncuran bisnis ritel, karena melibatkan proses pengambilan keputusan dan akuisisi batch produk pertama yang akan dijual atau digunakan oleh bisnis Anda.

Penting untuk diingat bahwa produk akan segera terjual begitu bisnis dibuka. Oleh karena itu, disarankan untuk mulai merencanakan strategi restocking produk yang saat ini Anda jual.

Memperoleh persediaan awal Anda

Beberapa toko baru menghadapi kesulitan dalam mendirikan bisnis, terjebak antara kurangnya isi produk atau pembelian stok grosir yang tidak sesuai dengan konsep toko. 

Untuk mengatasi masalah ini, pentingnya memanfaatkan rencana bisnis dengan baik. Rencana bisnis yang solid membantu mengklarifikasi niche, memberikan panduan strategis dalam pengadaan stok, dan memastikan akuisisi persediaan awal yang tepat untuk peluncuran toko yang sukses.

Flowchart yang menggambarkan tahap untuk memperoleh persediaan awal bisnis retail.

1. Pahami apa yang Anda jual

Sebelum Anda melakukan investasi besar dalam inventaris, penting untuk memastikan pemahaman yang mendalam tentang preferensi pelanggan. Informasi ini dapat diperoleh melalui riset pasar menyeluruh.

Lakukan analisis terhadap riset untuk menyelaraskan inventaris Anda dengan tepat sesuai dengan keinginan target audience. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi kesuksesan investasi Anda, sambil secara efektif meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu.

2. Identifikasi metode persediaan barang Anda

Do-it-yourself (DIY)

Jika Anda merencanakan untuk memulai bisnis kecil atau bisnis khusus dengan fokus pada produk yang dipersonalisasi atau buatan tangan, pertimbangkan untuk membuat produk tersebut sendiri.

Pro:

  • Pengendalian penuh atas produk.
  • Potensi penawaran yang unik, disesuaikan, atau artisanal.
  • Margin keuntungan yang tinggi karena biaya produksi yang lebih rendah.

Kontra:

  • Skalabilitas terbatas.
  • Membutuhkan waktu dan tenaga.
  • Persyaratan keterampilan dan sumber daya mungkin tinggi.

Grosir

Beli produk dalam jumlah besar dari grosir adalah langkah bijak untuk mendapatkan solusi hemat biaya dan rangkaian produk yang beragam tanpa perlu repot berurusan langsung dengan produsen. Metode ini sangat ideal bagi pemilik bisnis ritel yang tengah mencari efisiensi dan variasi dalam mengelola inventaris mereka.

Pro:

  • Penghematan biaya karena pembelian massal.
  • Hubungan yang terjalin dengan pemasok dapat menghasilkan persyaratan yang lebih baik.
  • Variasi produk yang luas dari berbagai merek.

Kontra:

  • Kontrol terbatas atas desain dan penyesuaian produk.
  • Biaya dimuka yang lebih tinggi untuk pesanan massal.
  • Persaingan dengan pengecer lain yang menggunakan pedagang grosir yang sama.

Produsen

Pertimbangkan untuk menjalin kerja sama dengan produsen guna menciptakan produk khusus yang sesuai dengan visi Anda. Ini menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang memiliki ide unik atau persyaratan kualitas tertentu dalam penawaran produk mereka.

Pro:

  • Kontrol maksimal atas desain dan kualitas produk.
  • Potensi biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan perantara.
  • Kemungkinan untuk penyesuaian produk.

Kontra:

  • Biaya pengaturan awal yang tinggi.
  • Pengendalian kualitas mungkin memerlukan perhatian yang signifikan.
  • Jumlah pesanan yang lebih besar mungkin diperlukan.

Distributor

Pertimbangkan distributor sebagai perantara antara produsen dan pengecer untuk menyederhanakan rantai pasokan. Metode ini efektif bagi bisnis yang mencari cara yang tidak rumit untuk memperoleh produk.

Pro:

  • Proses pengadaan yang disederhanakan dibandingkan dengan berhubungan langsung dengan produsen.
  • Akses ke berbagai produk dari produsen berbeda.
  • Logistik dan pengaturan pengiriman yang disederhanakan.

Kontra:

  • Mengurangi margin keuntungan dibandingkan dengan mengambil sumber langsung dari produsen.
  • Kontrol terbatas atas tingkat dan ketersediaan inventaris.
  • Ketergantungan pada hubungan distributor.

Dropshipping

Pertimbangkanlah menggunakan metode dropship, terutama jika Anda sedang memula bisnisi dan tidak memiliki modal besar untuk diinvestasikan. Dengan menggunakan model ini, Anda tetap dapat menjual produk tanpa harus menyimpan stoknya secara fisik. Produk akan langsung dikirim dari pemasok kepada pelanggan Anda.

Pro:

  • Ada biaya awal yang rendah karena Anda tidak perlu berinvestasi dalam inventaris.
  • Mengurangi risiko inventaris yang tidak terjual.
  • Fokus pada pemasaran dan penjualan daripada logistik.

Kontra:

  • Margin keuntungan lebih rendah karena tambahan biaya layanan dropshipping.
  • Kontrol terbatas atas kualitas produk dan waktu pengiriman.
  • Ketergantungan pada pemasok pihak ketiga untuk pemenuhannya.

Pameran perdagangan

Telusuri pameran dagang untuk bertemu produsen, grosir, dan distributor secara langsung. Hal ini sangat bermanfaat bagi bisnis yang ingin menjalin koneksi pribadi dan menemukan produk baru secara langsung.

Pro:

  • Kesempatan untuk melihat dan menyentuh produk sebelum mengambil keputusan.
  • Jaringan dengan pemasok potensial dan profesional industri.
  • Negosiasi kesepakatan dan ketentuan secara langsung.

Kontra:

  • Biaya yang terkait dengan menghadiri pameran dagang (perjalanan, biaya stan, dll.).
  • Keragaman jenis produk yang terbatas dibandingkan dengan sumber online yang lebih luas.
  • Memakan waktu dibandingkan dengan metode sumber online.

3. Pertimbangkan biaya dan kecepatan pengiriman

Ketika Anda memilih pemasok, pertimbangkan baik biaya pengiriman maupun kecepatan pengiriman barang. Biaya pengiriman dapat mencapai 5%-10% dari total biaya produk, oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap opsi pengiriman yang lebih ekonomis untuk pesanan kecil dan pilihlah opsi pengiriman yang lebih efisien untuk pesanan besar, agar keuntungan Anda tetap terkendali.

Sementara itu, pesanan grosir yang mengalami keterlambatan dan pengiriman yang lambat dapat menyebabkan penerimaan produk Anda memakan waktu lama. Jika Anda memiliki batas waktu pembukaan yang sudah ditentukan, disarankan untuk memilih pemasok yang mampu mengirimkan inventaris Anda dengan cepat guna menghindari potensi penundaan yang merugikan.

Pertimbangan lain untuk persediaan awal Anda

  • Diversifikasi sumber produk Anda.
  • Waspadai biaya tersembunyi dari pedagang grosir.
  • Bandingkan harga yang sudah termasuk pengiriman ke lokasi toko Anda untuk membuat keputusan yang tepat.
  • Sebelum melakukan pembelian dalam jumlah besar, pertimbangkan untuk melakukan pesanan uji atau sampel.
  • Pertimbangkan variasi musiman dalam permintaan produk tertentu.

Menetapkan harga produk Anda

Dalam lanskap retail yang kompleks saat ini, penetapan harga menjadi suatu tantangan yang rumit, sementara persaingan yang ketat membatasi fleksibilitas dalam menetapkan harga secara bebas berdasarkan permintaan pasar.

Berikut adalah beberapa metode yang dapat dipertimbangkan saat menentukan harga retail:

  • Break even point (BEP)
  • Cost-plus pricing
  • Rate-of-return pricing
  • Demand pricing

Break even point

Break even point (BEP) adalah level penjualan di mana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian. Menetapkan BEP menjadi sangat krusial untuk merumuskan target penjualan dasar yang mencakup semua biaya.

Formula untuk mendapatkan break even point.

Perhitungan biaya dapat dibagi menjadi biaya tetap, seperti sewa dan utilitas, biaya variabel, seperti harga pokok penjualan, dan harga jual. BEP terjadi ketika pendapatan total dari penjualan mencapai jumlah yang sama dengan total biaya tetap dan variabel yang dikeluarkan.

Cost-plus pricing

Cost-plus pricing melibatkan perhitungan total biaya produksi atau pembelian suatu produk, diikuti dengan penambahan persentase markup untuk menetapkan harga jual. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap unit yang terjual dapat mencakup biaya variabel dan tetap, sambil menghasilkan keuntungan.

Formula untuk cost-plus pricing

Tentukan biaya produksi atau pembelian untuk setiap unit terlebih dahulu, kemudian tambahkan persentase markup guna menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan. Tantangannya terletak pada penilaian yang akurat terhadap biaya serta pemilihan persentase markup yang sesuai, berdasarkan standar industri dan harga yang bersaing.

Rate-of-return pricing

Rate-of-return pricing, atau target-return pricing, melibatkan penetapan harga dengan tujuan mencapai tingkat pengembalian investasi yang telah ditetapkan. Pendekatan ini lebih menekankan aspek profitabilitas dan bertujuan untuk mencapai persentase tertentu dari pengembalian modal yang diinvestasikan dalam bisnis.

Formula untuk rate-of-return pricing

Tentukan tingkat pengembalian yang diinginkan atas investasi dalam bisnis. Selanjutnya, hitung biaya per unit, dan tambahkan sebagian dari tingkat pengembalian tersebut ke harga jual. Dalam proses ini, penting untuk memahami dengan jelas target keuntungan yang diinginkan serta total investasi yang telah dilakukan dalam bisnis.

Demand pricing

Pricing berdasarkan permintaan melibatkan penentuan harga berdasarkan nilai yang dirasakan produk di pasar. Penetapan harga ini didasarkan pada sejauh mana pelanggan bersedia membayar, dengan memperhitungkan aspek-aspek seperti citra merek, eksklusivitas, dan tingkat permintaan di pasar.

Metode ini bergantung pada pemahaman perilaku pelanggan dan dinamika pasar untuk menetapkan harga yang dapat mengoptimalkan pendapatan, dengan mencari keseimbangan antara nilai yang dirasakan oleh produk dan tingkat kesiapan konsumen untuk membayar.

Restock kembali inventaris Anda

Rencanakan dengan cermat untuk restock  inventaris Anda guna menghindari kekosongan rak dan menjamin kepuasan pelanggan.

Dalam melaksanakan langkah ini, perhatikan secara seksama pola penjualan Anda, dan utamakan penyetokan ulang untuk barang-barang yang paling diminati dan memberikan keuntungan maksimal. Gunakan sistem manajemen inventaris yang efisien untuk memperoleh wawasan yang diperlukan guna melaksanakan penyetokan ulang dengan efektif.

Flowchart menunjukkan langkah untuk restock kembali inventaris.

1. Monitor data penjualan Anda

Periksa secara rutin data penjualan Anda untuk mengidentifikasi tren pembelian pelanggan dan waktunya. Manfaatkan informasi penjualan historis guna menentukan popularitas musiman dan preferensi pelanggan yang terus berubah.

Dengan melakukan pemeriksaan terhadap data penjualan, Anda akan lebih memahami apa yang diinginkan pelanggan dan kapan mereka menginginkannya. Pendekatan ini membantu Anda dalam menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pada waktu yang tepat, memastikan kesiapan untuk memenuhi permintaan dan membuat pelanggan merasa puas.

2. Tetapkan titik pemesanan ulang

Optimalkan penentuan titik pemesanan ulang produk dengan menganalisis riwayat penjualan dan waktu pengiriman. Pastikan untuk menyertakan stok tambahan guna mengatasi permintaan atau penundaan yang tidak terduga, sehingga dapat memastikan kehandalan dan responsivitas inventaris Anda.

Menetapkan titik restock yang tepat adalah kunci untuk selalu menyediakan produk ketika pelanggan membutuhkannya. Hal ini membantu mencegah kehabisan stok atau akumulasi inventaris yang berlebihan, sehingga menjaga kelancaran operasional bisnis Anda.

3. Berkomunikasi dengan pemasok Anda

Pertahankan komunikasi rutin dengan pemasok Anda sejak persediaan awal. Untuk memastikan perencanaan produksi yang efisien, tetaplah memberi informasi kepada mereka mengenai penjualan dan kebutuhan stok Anda.

Melalui komunikasi yang baik dengan pemasok, Anda dapat memastikan bahwa Anda mendapatkan pemberitahuan segera mengenai potensi masalah dalam proses restock. Dengan memberikan informasi terkini tentang penjualan Anda, pemasok dapat menyusun jadwal produksi dengan lebih baik, sehingga dapat memenuhi permintaan Anda secara optimal.

4. Tetapkan sistem inventaris yang solid

Optimalkan restock Anda dengan memanfaatkan teknologi untuk memantau penjualan dan secara otomatis menyusun ulang persediaan ketika mendekati kehabisan. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan dalam prosedur penyetokan ulang.

Otomatisasi mempermudah operasi bisnis retail Anda, memungkinkan Anda untuk tetap mengawasi inventaris tanpa harus melacak setiap penjualan secara manual. Dengan demikian, Anda dapat fokus pada pengembangan bisnis Anda daripada khawatir tentang kehabisan stok.

5. Evaluasi dan penyesuaian

Periksa secara berkala strategi penyetokan ulang Anda dan lakukan penyesuaian sesuai dengan perubahan pasar, perilaku pelanggan, atau faktor lain yang memengaruhi bisnis Anda, agar dapat mencapai efektivitas yang berkelanjutan.

Dengan melakukan tinjauan dan penyesuaian ini, Anda dapat memastikan bahwa proses penyetokan ulang tetap efektif. Hal ini akan menjaga manajemen inventaris Anda tetap optimal dan membuat bisnis Anda tetap kompetitif.

Pertimbangan lain mengenai penyetokan ulang

  • Fokus pada penyetokan ulang barang dengan tingkat perputaran tinggi terlebih dahulu.
  • Segera perbarui catatan inventaris Anda setelah menerima stok baru.
  • Periksa stok yang masuk untuk mengetahui masalah kualitas guna menghindari penjualan produk yang cacat atau rusak.
  • Pertimbangkan penjualan izin dan grosir ulang untuk saham yang tidak laku.

Kesimpulan

Untuk bisnis retail, pencatatan inventaris dapat dilakukan dengan mudah menggunakan daftar, atau Anda dapat melangkah lebih jauh dengan menghubungi pemasok Anda. Meskipun sistem manual mungkin berhasil, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam software manajemen inventaris untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi operasi Anda.

Menetapkan harga yang tepat untuk produk Anda sangat penting untuk kesuksesan retail. Harga seharusnya lebih dari dua kali lipat biaya grosir; Anda perlu menjelajahi berbagai strategi untuk memaksimalkan keuntungan Anda. Pada bagian selanjutnya, kita akan mengeksplorasi pentingnya merekrut dan melatih tim Anda selama Anda membangun bisnis retail.

Referensi

Ramsey, D., & Ramsey, J. (2010). The Everything Guide to starting and running a retail store: All you need to get started and succeed in your own retail adventure. Adams Media.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us