Apa itu sistem akuntansi?

Sistem akuntansi adalah software yang mencatat, mengklasifikasikan, dan menyajikan transaksi keuangan perusahaan secara sistematis dan terstruktur.

Tujuan dari sistem akuntansi adalah untuk mencatat dan menyajikan data keuangan secara akurat sehingga dapat meningkatkan transparansi, kontrol, dan pengambilan keputusan keuangan.

Manfaat sistem akuntansi

  • Mencatat transaksi keuangan secara otomatis dan akurat
  • Menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan konsisten
  • Memudahkan pemantauan arus kas dan pengelolaan anggaran
  • Menyederhanakan proses audit dan kepatuhan terhadap regulasi
  • Memberikan transparansi dalam pengelolaan keuangan perusahaan

Jenis-jenis sistem akuntansi

  1. Desktop-based: Diinstal di komputer lokal, cocok untuk UMKM dengan kebutuhan sederhana
  2. Cloud-based: Diakses melalui internet, fleksibel dan mudah diintegrasikan
  3. Industry-specific: Dirancang khusus untuk sektor tertentu seperti manufaktur, ritel, atau jasa
  4. ERP dengan modul akuntansi: Terintegrasi dengan fungsi bisnis lainnya seperti inventori, HR, dan penjualan.

Contoh sistem akuntansi yang populer di Indonesia

Contoh sistem akuntansi yang populer di Indonesia adalah Quickbooks, Xero, FreshBooks, Sage 50, dan Impact.

Baca juga review kami mengenai 10 Software & Aplikasi Akuntansi Terbaik di Indonesia 2025

Cara kerja sistem akuntansi

Fitur utama sistem akuntansi:

  1. General Ledger: Mencatat semua transaksi keuangan secara terpusat untuk menghasilkan laporan keuangan seperti neraca dan laba rugi.
  2. Accounts Payable: Mengelola kewajiban pembayaran kepada pemasok, termasuk pencatatan faktur dan jadwal pembayaran.
  3. Accounts Receivable: Mengatur tagihan ke pelanggan, memantau pembayaran, dan mencatat piutang dagang.
  4. Bank Reconciliation: Mencocokkan transaksi bank dengan catatan akuntansi untuk memastikan keakuratan data keuangan.
  5. Asset Management: Melacak aset tetap perusahaan, termasuk depresiasi, pemeliharaan, dan nilai sisa.
  6. Tax Reporting: Menghitung kewajiban pajak dan menyusun laporan perpajakan sesuai regulasi yang berlaku.
  7. Multi-Currency Support: Memungkinkan pencatatan transaksi dalam berbagai mata uang dengan konversi otomatis.
  8. Financial Dashboard: Menyajikan data keuangan secara visual dalam bentuk grafik dan ringkasan untuk memudahkan pengambilan keputusan.

Cara kerja sistem akuntansi adalah dengan mengotomasisasi proses utama berikut:

  1. Pencatatan Transaksi: Mengotomatisasi input transaksi keuangan dari berbagai departemen untuk pembukuan yang akurat.
  2. Pengelolaan Piutang dan Utang: Mengelola proses penagihan dan pembayaran secara sistematis, termasuk pengingat dan jadwal.
  3. Penyusunan Laporan Keuangan: Menghasilkan laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, dan arus kas secara otomatis.
  4. Rekonsiliasi Bank: Mencocokkan transaksi internal dengan data rekening koran untuk mendeteksi selisih atau kesalahan.
  5. Perhitungan dan Pelaporan Pajak: Menghitung pajak berdasarkan transaksi yang dicatat dan menghasilkan laporan pajak sesuai regulasi.
  6. Pelacakan Aset Tetap: Mencatat akuisisi, depresiasi, dan disposisi aset tetap untuk menjaga akurasi nilai aset perusahaan.

Implementasi sistem akuntansi

Kegagalan implementasi sistem akuntansi

Sekitar 75% implementasi sistem akuntansi mengalami kegagalan, yang umumnya disebabkan oleh kualitas sistem yang buruk, kurangnya dukungan manajemen, minimnya pelatihan dan keterlibatan pengguna, serta ketidaksesuaian dengan proses bisnis (Sarsiti, 2019).

Langkah implementasi sistem akuntansi

  1. Perencanaan
    1. Tujuan yang jelas: Menentukan sasaran implementasi sistem akuntansi agar selaras dengan kebutuhan pelaporan keuangan dan kepatuhan regulasi.
    2. Perbaiki proses bisnis: Meninjau dan menyempurnakan alur pencatatan keuangan, pengeluaran, pendapatan, dan rekonsiliasi sebelum sistem diterapkan.
    3. Buat system requirement: Menyusun kebutuhan fungsional dan teknis seperti jurnal umum, buku besar, akun biaya, dan integrasi dengan sistem lain (misalnya inventaris atau payroll).
  2. Persiapan
    1. Blueprint: Mendokumentasikan struktur akun, alur pencatatan transaksi, serta format laporan keuangan yang dibutuhkan.
    2. UAT (User Acceptance Test): Menguji proses akuntansi seperti input transaksi, posting jurnal, dan laporan keuangan bersama tim finance.
    3. Training: Melatih staf keuangan dan akuntan agar dapat mengoperasikan sistem dengan akurat dan sesuai standar akuntansi yang berlaku.
  3. Go-live
    1. Migrasi data:Memindahkan data penting seperti saldo awal akun, daftar transaksi, dan histori keuangan ke sistem baru secara akurat dan terverifikasi.
    2. Support: Menyediakan dukungan teknis untuk memastikan transaksi harian dapat diproses tanpa gangguan selama masa transisi.
    3. Improvement: Melakukan evaluasi atas efisiensi pencatatan dan pelaporan keuangan serta menyempurnakan sistem sesuai masukan pengguna.

Kesimpulan

Memilih software yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien, namun proses itu disertai dengan tantangan.

Tetapi, jika Anda bisa mengatasi tantangan tersebut, Anda bisa mendapatkan manfaat yang jelas untuk mendorong pertumbuhan perusahaan ke level selanjutnya.

Jika Anda memerlukan bantuan memilih, hubungi kami.

Kami adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih software yang tepat.

Pelajari lebih lanjut tentang kami di sini.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog
WhatsApp Us