Cara Membuat dan Menerapkan SOP Perusahaan beserta Contohnya
Di Indonesia, masih banyak perusahaan yang beroperasi tanpa Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas, sehingga…
Nindy
September 12, 2025Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, kepuasan pelanggan adalah kunci utama untuk menjaga keberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Salah satu cara paling efektif untuk memahami perasaan dan pengalaman pelanggan adalah dengan menggunakan Customer Satisfaction Score (CSAT). Metrik ini memberikan gambaran nyata tentang sejauh mana pelanggan merasa puas setelah membandingkan kinerja produk atau jasa yang mereka terima dengan harapan awal.
Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian CSAT, manfaat, faktor-faktor yang memengaruhi, perbedaan dengan metrik lain, hingga strategi dan tools terbaik untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan Anda.
Customer Satisfaction Score (CSAT) adalah adalah sebuah metrik untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap produk, layanan, atau pengalaman tertentu. Metrik CSAT biasanya membantu perusahaan untuk mendengar langsung dari pelanggan tentang apa yang berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki.
Kalau nilainya tinggi, artinya pelanggan Anda senang dan kemungkinan besar akan kembali atau merekomendasikan layanan/produk Anda. Tapi kalau rendah, artinya kita perlu bertindak cepat untuk memperbaiki pengalaman mereka.
| Aspek | CSAT (Customer Satisfaction Score) | NPS (Net Promoter Score) | CES (Customer Effort Score) |
|---|---|---|---|
| Fokus Utama | Mengukur kepuasan pelanggan adalah sejauh mana pelanggan puas setelah membandingkan kinerja produk atau jasa yang mereka terima dengan harapan. | Mengukur loyalitas pelanggan dan kemungkinan mereka merekomendasikan produk atau layanan. | Mengukur kemudahan pelanggan dalam menyelesaikan masalah atau mendapatkan layanan, alias seberapa besar usaha yang diperlukan. |
| Pertanyaan Umum | “Seberapa puas Anda dengan produk/layanan kami?” | “Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan kami ke teman/keluarga?” | “Seberapa mudah pengalaman Anda dalam menyelesaikan kebutuhan dengan kami?” |
| Skala Penilaian | 1–5 atau 1–10 (skala kepuasan pelanggan) | 0–10 (dikelompokkan menjadi Promoter, Passive, Detraktor) | 1–5 atau 1–7 (effort score CES) |
| Indikator yang Diukur | Tingkat kepuasan pelanggan, persepsi terhadap kinerja produk atau jasa, peluang melakukan pembelian ulang. | Loyalitas pelanggan, potensi promosi dari mulut ke mulut, dampak pada retention rate. | Kemudahan layanan, efektivitas dalam menyelesaikan masalah, kualitas interaksi pelanggan. |
| Kelebihan | Memberikan data cepat tentang kepuasan secara keseluruhan setelah interaksi. | Mengukur dampak jangka panjang pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. | Mengidentifikasi hambatan dalam layanan, membantu menurunkan customer complaint rate. |
| Kapan Digunakan | Setelah transaksi, pembelian, atau interaksi dengan layanan. | Secara berkala untuk mengukur tingkat customer satisfaction jangka panjang. | Setelah pelanggan berhubungan dengan layanan pelanggan atau menyelesaikan masalah tertentu. |
| Contoh Manfaat | Mengetahui cara mengukur kepuasan pelanggan pada titik tertentu. | Memprediksi pertumbuhan bisnis melalui pelanggan yang puas menjadi promoter. | Menemukan faktor-faktor yang memengaruhi dimensi kepuasan pelanggan terkait kemudahan akses layanan. |
Dalam survei Customer Satisfaction Score (CSAT), perusahaan biasanya mengajukan pertanyaan sederhana namun efektif untuk mengukur kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah mengetahui sejauh mana kinerja produk atau jasa yang mereka gunakan sesuai dengan harapan.
Secara umum, kepuasan pelanggan adalah perasaan pelanggan setelah membandingkan kinerja produk atau jasa dengan harapan awal mereka. Jika pelanggan merasa puas, kemungkinan besar mereka akan melakukan pembelian ulang, sehingga berdampak pada peningkatan penjualan profitabilitas perusahaan.
Ada dua format pertanyaan umum yang sering dipakai dalam survei CSAT: pertanyaan skala Likert dan pertanyaan biner (Ya/Tidak).
Pertanyaan skala Likert biasanya menggunakan rentang angka (misalnya 1–5 atau 1–10) untuk menilai tingkat kepuasan pelanggan. Skala ini membantu perusahaan melihat variasi tingkat kepuasan secara detail, bukan hanya jawaban absolut.
Contoh pertanyaan:
Dengan skala ini, perusahaan dapat menghitung metrik seperti Customer Satisfaction Index (CSI) atau cara menghitung CSAT yang memberikan gambaran kepuasan secara keseluruhan.
Pertanyaan biner lebih sederhana, biasanya hanya memberikan dua opsi: Ya atau Tidak. Format ini memudahkan analisis cepat apakah pelanggan yang puas dengan layanan atau tidak.
Contoh pertanyaan:
Pertanyaan biner sangat berguna untuk mengukur indikator dasar seperti complaint rate atau customer complaint rate. Jika banyak pelanggan menjawab “Tidak”, hal itu menjadi sinyal kuat bagi perusahaan untuk memperbaiki kualitas pelayanan atau faktor lain yang memengaruhi dimensi kepuasan pelanggan.
Menghitung skor kepuasan pelanggan melibatkan langkah-langkah sederhana yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Berikut ini cara umum untuk mengukur dan menghitungnya:

Sebuah perusahaan retail mengukur kepuasan pelanggan menggunakan survei skala 1-5. Mereka mendapatkan 100 tanggapan dengan distribusi skor berikut:
Untuk contoh ini, kita akan menganggap tanggapan positif adalah skor 4 dan 5. Totalnya adalah: 65
CSAT % = (No. of Satisfied Customers / Number of Survey Responses) x 100%
CSAT% = (30 + 35) / 100 x 100 = 65%
Dalam contoh ini, CSAT dari perusahaan tersebut adalah 65%. Ini berarti 65 dari 100 pelanggan yang memberikan tanggapan merasa puas atau sangat puas dengan layanan yang diberikan.
Alternatifnya, jika perusahaan menganggap skor netral (3) sebagai tanggapan positif:
CSAT% = (30 + 35 + 20) / 100 x 100 = 85%
Customer Satisfaction Score (CSAT) adalah salah satu alat ukur kepuasan pelanggan yang paling populer. Nilai CSAT biasanya ditampilkan dalam bentuk persentase dari total responden yang menyatakan puas terhadap kinerja produk atau jasa yang mereka gunakan.
Secara umum, standar nilai CSAT yang dianggap baik berada di angka 70%–80% ke atas. Angka ini menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan merasa puas setelah membandingkan kinerja produk dengan harapan mereka. Jika nilai CSAT rendah, bisa jadi terdapat masalah pada kualitas pelayanan atau faktor lain yang memengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.
Mengapa standar ini penting? Karena kepuasan pelanggan adalah indikator utama dalam membangun loyalitas. Pelanggan yang puas tidak hanya cenderung melakukan pembelian ulang, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan penjualan profitabilitas bisnis. Sebaliknya, nilai CSAT rendah sering berkorelasi dengan customer complaint rate atau complaint ratio yang tinggi.
Selain memahami pengertian kepuasan pelanggan, penting juga mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengukur kepuasan pelanggan melalui CSAT. Timing sangat menentukan kualitas data kepuasan pelanggan yang didapatkan.
Beberapa momen yang tepat untuk mengukur CSAT antara lain:
Dengan cara ini, perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pelanggan, baik dari sisi dimensi kepuasan pelanggan, indikator layanan melebihi harapan pelanggan, maupun indikator untuk aspek pelayanan yang kurang tepat.
CSAT juga sebaiknya diintegrasikan dengan metrik lain seperti NPS adalah (untuk mengukur loyalitas) dan Customer Effort Score (Effort Score CES) (untuk mengukur kemudahan pelanggan dalam menyelesaikan masalah atau kebutuhan layanan).
Nilai CSAT itu subjektif, jadi ekspektasi bisa sedikit berbeda antara industri dan setiap bisnis. American Customer Satisfaction Index (ACSI) memberikan beberapa patokan nilai per industri yang bisa digunakan untuk menilai skor organisasi Anda dibandingkan dengan industri lainnya. Berikut adalah benchmark-nya:
Kepuasan pelanggan adalah faktor penting yang berhubungan langsung dengan loyalitas, peningkatan penjualan, dan profitabilitas. Oleh karena itu, menerapkan strategi yang tepat untuk mengukur kepuasan pelanggan dan menindaklanjuti hasilnya menjadi kunci keberhasilan bisnis jangka panjang.
Kumpulkan feedback secara berkala melalui survei CSAT, Customer Effort Score (CES), maupun Net Promoter Score (NPS). Dengan rutin mengukur kepuasan pelanggan, perusahaan bisa mengidentifikasi masalah sebelum berkembang menjadi keluhan besar.
Namun, mengumpulkan feedback saja tidak cukup. Perusahaan harus menindaklanjuti hasil survei dengan:
Langkah ini membuktikan bahwa perusahaan benar-benar peduli, sekaligus memperkuat loyalitas pelanggan.
Personalisasi customer experience adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Pelanggan yang merasa pengalaman mereka disesuaikan dengan kebutuhan pribadi cenderung menjadi pelanggan yang puas dan melakukan pembelian ulang, sehingga mendorong peningkatan penjualan profitabilitas.
Contoh penerapan personalisasi:
Dengan pendekatan ini, perusahaan bukan hanya meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang berdampak positif pada retention rate.
Penggunaan tools dan software untuk mengukur kepuasan pelanggan menjadi langkah penting bagi perusahaan modern. Dengan teknologi, proses pengumpulan data kepuasan pelanggan, analisis customer satisfaction score (CSAT), hingga identifikasi customer complaint rate bisa dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan terukur. Hal ini memudahkan perusahaan untuk mengetahui apakah kinerja produk atau jasa sudah sesuai dengan harapan, serta bagaimana cara meningkatkan pengalaman pelanggan ke depannya.
Mengukur kepuasan pelanggan secara manual sering kali memakan waktu, kurang akurat, dan sulit diolah untuk mengambil keputusan. Di sinilah peran software hadir:
Dengan kata lain, software menjadi alat ukur kepuasan pelanggan yang efektif untuk memastikan perusahaan dapat membangun pelanggan yang puas, mendorong pembelian ulang, dan meningkatkan profitabilitas.
Beberapa software populer yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan antara lain:
Pemilihan software terbaik sangat bergantung pada kebutuhan perusahaan. Misalnya, bisnis ritel mungkin lebih fokus pada bagaimana cara menghitung jumlah complaint per outlet, sementara perusahaan B2B membutuhkan analisis mendalam terhadap indikator kepuasan konsumen menurut para ahli.
Namun, jika bisnis Anda membutuhkan sistem yang lebih terintegrasi, sistem ERP (Enterprise Resource Planning) bisa menjadi solusi yang lebih tepat. ERP tidak hanya mengotmatiskan pengumpulan data tetapi juga mengoptimalkan proses bisnis lainnya. Memperbaiki metrik ini mungkin sulit, tetapi usaha ini sangat sepadan karena kepuasan pelanggan yang tinggi akan meningkatkan loyalitas, reputasi, dan profitabilitas bisnis Anda.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.