10 Software CRM Terbaik di Indonesia
Jika Anda sedang mencari CRM software terbaik di Indonesia, artikel ini akan membantu Anda menemukan…
Nindy
Mei 16, 2025Dalam dunia Human Resources (HR), istilah talent acquisition, recruitment, dan hiring sering kali digunakan secara bergantian. Padahal, ketiganya memiliki perbedaan yang cukup mendasar dari segi makna, tujuan, serta proses yang dijalani.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai perbedaan talent acquisition, recruitment, dan hiring. Lengkap dengan fungsi, tahapan proses, dan peran penting di dalamnya.
Talent acquisition adalah proses strategis jangka panjang untuk mencari, menarik, dan mempertahankan talenta terbaik bagi sebuah organisasi. Fokus dari acquisition ini bukan hanya untuk mengisi posisi kosong, tetapi juga untuk membangun pipeline talenta yang sesuai dengan tujuan dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Proses ini umumnya mengikuti tahapan yang disebut Talent Acquisition Funnel. Funnel ini bertujuan menjawab dua pertanyaan penting:
Talent acquisition mencakup keseluruhan proses ini, sementara recruitment dan hiring adalah bagian dari tahapan funnel tersebut.
Recruitment atau perekrutan adalah proses untuk menarik dan menyaring kandidat guna mengisi posisi tertentu dalam perusahaan. Proses ini bersifat lebih taktis dibandingkan talent acquisition dan biasanya dilakukan ketika ada kebutuhan mendesak untuk mengisi kekosongan posisi.
Langkah pertama dalam rekrutmen adalah menyusun job description yang jelas dan realistis. Komponen penting dari job description meliputi:
Job description berbeda dengan lowongan kerja. Job description adalah dokumen internal untuk menilai dan membandingkan kandidat, sedangkan iklan lowongan kerja ditujukan untuk menarik minat kandidat.
Job description juga harus mencantumkan ekspektasi masa jabatan dan jalur karier agar kandidat memiliki ekspektasi realistis.
Setelah job description selesai, informasi ini dikemas menjadi iklan lowongan yang menarik. Iklan bisa disebarkan melalui:
Hal-hal yang perlu dihindari dalam penulisan lowongan kerja:
Setelah pelamar masuk, proses seleksi dapat dilakukan secara manual dan/ataupun menggunakan teknologi melalui:
Catatan penting: penggunaan AI bisa mempercepat proses, tetapi sebaiknya tidak sepenuhnya menggantikan peran manusia. Screening call tetap penting untuk membangun koneksi personal dan mengukur komunikasi kandidat.
Selain itu, rekruter bisa meanyakan pengalaman kerja, kesenjangan kerja, dan preferensi lokasi. Rekruter juga dapat menghubungkan kandidat ke posisi lain jika lebih cocok
Kandidat yang tidak lolos, tapi potensial, bisa dimasukkan ke dalam talent pool untuk kebutuhan masa depan. Ini penting agar perusahaan tidak memulai proses dari awal setiap kali ada kebutuhan.
Hiring adalah proses akhir dari perekrutan, yaitu saat perusahaan menilai dan memilih kandidat yang paling cocok untuk dipekerjakan. Proses ini sangat krusial karena keputusan yang diambil bisa berdampak pada performa tim dan budaya kerja perusahaan.
Penilaian yang umum digunakan adalah dengan cara wawancara, walaupun terdapat beberapa posisi yang membutuhkan portofolio dan sertifikasi kerja sebagai tinjauan.
Setelah melakukan penilaian kandidat, hiring manager akan menyerahkan pilihan akhir kandidat untuk persetujuan dari pimpinan perusahaan lainnya.
Pertanyaan wawancara perlu dirancang untuk menghindari bias dan menggali informasi penting. Contoh kesalahan umum adalah membuat asumsi tanpa klarifikasi.
Dalam proses ini, penting untuk mengajukan pertanyaan berbobot yang mengeksplorasi:
Hindari pertanyaan diskriminatif seperti usia, agama, status keluarga. Fokus pada kompetensi dan kesesuaian kandidat dengan posisi.
Bias saat wawancara tidak dapat dihindari, tetapi bisa diminimalisasi melalui:
Proses ini biasanya dilakukan oleh Hiring Manager bersama tim HR. Kandidat yang lolos akan dievaluasi berdasarkan:
Setelah dipilih, kandidat akan diberi surat penawaran kerja. Jika diterima, mereka akan menjalani proses onboarding agar cepat beradaptasi dengan budaya dan sistem kerja perusahaan.
Hiring Manager adalah manajer dari divisi yang membuka posisi baru. Ia adalah orang yang akan bekerja langsung dengan kandidat terpilih dan memiliki wewenang akhir dalam pengambilan keputusan hiring.
Tergantung skala perusahaan, peran hiring manager dapat didukung tim talent acquisition atau dilakukan langsung oleh manajer lini. Tugas mereka antara lain:
BambooHR menyadari bahwa proses rekrutmen mereka terlalu fokus pada target penjualan dan kurang mencerminkan budaya perusahaan. Akibatnya, mereka merekrut orang yang tidak sesuai secara nilai dan menyebabkan ketidakpuasan kerja.
Perusahaan kemudian mengubah pendekatannya dengan merekrut sales yang memiliki latar belakang HR dan memahami tantangan klien mereka. Mereka juga mengubah job description dan proses wawancara agar lebih mencerminkan nilai dan budaya perusahaan.
Hasilnya:
Aspek | Talent Acquisition | Recruitment | Hiring |
---|---|---|---|
Fokus | Strategis, jangka panjang | Taktis, kebutuhan posisi tertentu | Operasional, seleksi dan keputusan akhir |
Tujuan | Membangun pipeline talenta berkualitas | Menarik pelamar sesuai posisi | Menentukan dan mempekerjakan kandidat |
Pelaku | Talent Acquisition Specialist, HR | Recruiter | Hiring Manager |
Proses | Forecasting, employer branding, sourcing | Job posting, screening, talent pool | Interview, evaluasi, offering |
Keluaran | Kandidat potensial jangka panjang | Kandidat yang lolos penyaringan awal | Karyawan yang dipekerjakan |
Agar strategi human reesources Anda optimal, berikut adalah beberapa praktik terbaik yang bisa diterapkan dalam masing-masing proses:
Memahami perbedaan antara talent acquisition, recruitment, dan hiring sangat penting bagi perusahaan yang ingin membangun tim berkualitas dan berkelanjutan. Masing-masing memiliki fungsi dan proses yang berbeda, namun saling melengkapi dalam strategi pengelolaan SDM.
Untuk mengelola seluruh proses ini dengan lebih efisien dan terukur, penggunaan HRIS (Human Resource Information System) atau software HR menjadi solusi yang tepat. Sistem ini tidak hanya membantu dalam penyimpanan data kandidat dan karyawan, tetapi juga mendukung proses rekrutmen, pelacakan lamaran, hingga analisis kebutuhan talent secara menyeluruh.
Dengan dukungan teknologi HR, perusahaan dapat:
Investasi pada software HR bukan hanya soal efisiensi, tapi juga tentang membangun fondasi SDM yang kuat dan kompetitif untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.