Di era persaingan bisnis yang semakin ketat, penggunaan software purchasing bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Sistem pengadaan yang terstruktur dan terdigitalisasi membantu perusahaan menekan biaya, meningkatkan transparansi, serta mempercepat proses persetujuan pembelian.

Namun, menemukan software purchasing terbaik bukanlah hal yang mudah. Setiap bisnis memiliki kebutuhan, ukuran, dan alur kerja yang berbeda, sehingga solusi yang cocok untuk satu perusahaan belum tentu sesuai bagi yang lain.

Untuk mengumpulkan software purchasing terbaik ini, kami mengumpulkan informasi dari situs ulasan, mencobanya (jika memungkinkan), dan mengumpulkan survei dari perusahaan yang telah menggunakannya. Kriteria kami dalam melakukan penilaian adalah:

  1. Fitur: Lokalisasi fitur untuk perusahaan di Indonesia yang siap digunakan tanpa memerlukan kustomisasi
  2. Harga: Sering kali harga purchasing software tidak sebanding dengan value yang didapat oleh perusahaan di Indonesia karena ketidakcocokan fitur (banyak fitur penting yang tidak tersedia dan banyak juga fitur yang tersedia tapi jarang digunakan di Indonesia)
  3. Skalabilitas: Purchasing software yang bisa dikustomisasi dan bisa digunakan oleh pengguna yang bertambah secara berkala tanpa memerlukan perubahan sistem yang signifikan
    User experience: User interface yang sederhana tanpa memerlukan kurva pembelajaran yang tinggi

Anda bisa menggunakan informasi di sini untuk memfilter software purchasing apa saja yang Anda bisa pertimbangkan, namun Anda tetap perlu berdiskusi lebih dalam mengenai kebutuhan perusahaan Anda dan apakah vendor Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga yang masuk akal.

Ringkasan

  • Impact: Software purchasing terbaik untuk transformasi digital perusahaan Indonesia
  • Coupa: Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari penghematan biaya
  • SAP Ariba: Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks
  • GEP Smart: Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari platform source-to-pay 
  • Ivalua: Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari fleksibilitas
  • Odoo Enterprise: Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh
  • Zoho Procurement: Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil dengan budget terbatas
  • Precoro: Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari simplicity

Apa itu software purchasing?

Software purchasing adalah software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola proses pembelian secara digital dan otomatis — mulai dari permintaan pembelian (requisition), persetujuan, pembuatan purchase order (PO), hingga manajemen vendor dan pencocokan faktur (invoice matching).

Tujuan utamanya adalah mengefisiensikan proses pengadaan barang/jasa, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kontrol anggaran serta kepatuhan (compliance).

Manfaat software purchasing

  • Menghemat biaya dan meningkatkan kontrol anggaran: Dengan alur persetujuan otomatis dan pembatasan anggaran, perusahaan dapat mencegah pembelian yang tidak perlu atau di luar anggaran.
  • Mempercepat proses pengadaan: Otomatisasi pembuatan PR, PO, dan pencocokan faktur mempercepat siklus pembelian dan mengurangi keterlambatan.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas: Semua transaksi terdokumentasi dengan jelas, memudahkan audit, pelacakan, dan evaluasi vendor.
  • Meningkatkan efisiensi kerja tim procurement: Mengurangi pekerjaan manual dan meningkatkan kolaborasi antar departemen dalam proses pembelian.

Jenis-jenis software purchasing

  • ​​Standalone Purchasing Software: Khusus untuk proses pembelian saja, tanpa fungsi inventori atau ERP
  • ERP dengan Modul Purchasing: Modul pembelian yang menjadi bagian dari sistem ERP (Impact, SAP, Odoo, Oracle)
  • Purchasing Cloud (SaaS): Sistem berbasis cloud, langganan bulanan, mudah diakses & fleksibel
  • Source-to-Pay (S2P) Suite: Sistem lengkap dari sourcing, pembelian, hingga pembayaran (GEP, Ivalua)
  • Purchasing Software untuk UKM: Fokus pada kemudahan penggunaan dan harga terjangkau (Zoho, Precoro)

Fitur utama software purchasing

  • Manajemen Permintaan Pembelian (PR): Pembuatan dan pelacakan permintaan pembelian dengan alur persetujuan otomatis.
  • Otomatisasi Purchase Order (PO): Pembuatan PO secara otomatis berdasarkan PR atau kebutuhan stok.
  • Manajemen Vendor: Menyimpan informasi supplier, kontrak, dan riwayat performa mereka.
  • Kontrol Anggaran dan Pengeluaran: Menentukan batas anggaran dan memberi peringatan jika melebihi batas.
  • Pencocokan Faktur (3-way matching): Memastikan faktur cocok dengan PO dan penerimaan barang sebelum pembayaran.
  • Pelaporan & Analitik: Menyediakan laporan pengeluaran, efisiensi vendor, dan tren pembelian.
  • Integrasi Sistem Lain: Bisa terhubung ke software akuntansi, ERP, dan sistem inventori (misalnya: Xero, SAP, QuickBooks).
  • Akses Mobile: Beberapa software mendukung persetujuan PR/PO langsung dari aplikasi mobile.

9 Software Purchasing Terbaik Indonesia 2025

NamaCocok untukHarga
ImpactPerusahaan Indonesia yang mencari transformasi digital$$
CoupaPerusahaan besar yang mencari penghematan biaya$$$
SAP AribaPerusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks$$$
GEP SmartPerusahaan besar yang mencari platform source-to-pay$$$
IvaluaPerusahaan besar yang mencari fleksibilitas$$$
Odoo EnterprisePerusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh$$
Zoho ProcurementPerusahaan kecil dengan budget terbatas$
PrecoroPerusahaan kecil yang mencari simplicity$

Software purchasing terbaik untuk transformasi digital perusahaan Indonesia

Impact

aplikasi purchasing impact

Kelebihan Impact:

  1. Fitur lengkap untuk perusahaan di Indonesia: Fitur purchasing yang siap dipakai lengkap dengan aplikasi mobile dan terintegrasi dengan penjualan, pembelian, dan akuntansi
  2. Skalabilitas: Dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan tanpa biaya yang besar, mudah diintegrasikan dengan sistem lain, tersedia opsi pembayaran subscription dan one-time
  3. Perbaikan proses procure-to-pay: Tim konsultan Impact mempunyai pengalaman yang banyak untuk memperbaiki proses purchasing dari purchase requisition, vendor sourcing, vendor selection, vendor performance, dan payment.

Kekurangan Impact:

  1. Tidak cocok untuk perusahaan yang memiliki user kurang dari 10
  2. Tidak cocok untuk perusahaan yang tidak mencari transformasi

Harga: Mulai dari Rp 2 juta per bulan

Software purchasing Impact adalah software all-in-one yang mengintegrasikan seluruh proses pengadaan perusahaan, mulai dari permintaan pembelian, manajemen vendor, persetujuan, penerimaan barang, hingga pencatatan invoice dan pembayaran.

Software purchasing Impact dirancang khusus untuk menjawab tantangan perusahaan di Indonesia dengan fitur lokal sehingga perusahaan tidak perlu melakukan kustomisasi berlebihan.

Aplikasi purchasing Impact memudahkan karyawan untuk mengajukan permintaan pembelian dan manajemen untuk menyetujui transaksi secara cepat, kapan saja dan di mana saja. Sistem ini tersedia secara cloud, on-premise, maupun hybrid, serta dapat diintegrasikan dengan ERP lain seperti SAP atau Odoo tanpa biaya tambahan.

Beberapa fitur utama software purchasing Impact:

  • Procure-to-Pay Automation: Alur kerja pembelian otomatis mulai dari purchase request, purchase order, hingga invoice dan pembayaran vendor.
  • Vendor Management & Evaluation: Database terpusat untuk semua vendor dengan fitur penilaian performa (harga, kualitas, ketepatan waktu).
  • Approval Workflow: Sistem persetujuan berlapis sesuai struktur organisasi untuk memastikan kontrol anggaran yang ketat.
  • Budget Control: Monitoring real-time terhadap penggunaan anggaran pembelian agar tidak melebihi alokasi.
  • Integration with Inventory & Finance: Setiap pembelian otomatis memperbarui stok dan pencatatan keuangan.
  • Mobile Application: Pengajuan, persetujuan, dan pelacakan status pembelian langsung dari aplikasi mobile.

Selain itu, Impact unik karena tidak hanya menyediakan software, tetapi juga management consulting yang berfokus pada transformasi digital bisnis di Indonesia. Dengan pengalaman memperbaiki proses supply chain, optimasi SOP procurement, audit data, sertifikasi ISO, hingga program continuous improvement, Impact menjadi mitra transformasi digital jangka panjang yang siap menemani perusahaan mencapai tujuan bisnis.

Aplikasi purchasing Impact cocok untuk perusahaan menengah keatas yang ingin mengelola pengadaan secara lebih efisien, transparan, dan terintegrasi dengan sistem bisnis lainnya.

Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari penghematan biaya

Coupa

software puchasing coupa

Kelebihan Coupa:

  1. Antarmuka yang Mudah Digunakan: Coupa memiliki tampilan yang intuitif dan modern, sehingga memudahkan karyawan dari berbagai departemen untuk menggunakannya tanpa perlu pelatihan intensif.
  2. Visibilitas dan Kontrol Pengeluaran yang Kuat: Coupa menyediakan dashboard dan analitik waktu nyata untuk memantau pengeluaran, menemukan peluang penghematan, dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan pengadaan.
  3. Berbasis Cloud dan Skalabel: Sebagai solusi SaaS, Coupa mudah diakses dari mana saja dan dapat berkembang sesuai kebutuhan bisnis, cocok untuk perusahaan berskala global maupun yang sedang berkembang.

Kekurangan Coupa:

  1. Biaya Tinggi untuk UKM: Harga langganan dan implementasi Coupa bisa terlalu mahal untuk usaha kecil dan menengah yang memiliki anggaran terbatas.
  2. Keterbatasan Kustomisasi: Meskipun fleksibel, Coupa tidak menawarkan tingkat kustomisasi mendalam seperti beberapa ERP tradisional, yang bisa jadi kendala bagi bisnis dengan proses unik.
  3. Kompleksitas Integrasi: Integrasi Coupa dengan sistem ERP lama (seperti SAP atau Oracle) bisa cukup rumit dan mungkin memerlukan bantuan pihak ketiga atau waktu implementasi yang lebih lama.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks

SAP Ariba

SAP ariba

Kelebihan SAP Ariba:

  1. Integrasi Kuat dengan SAP ERP: SAP Ariba terintegrasi secara mendalam dengan SAP S/4HANA dan SAP ERP, sehingga memudahkan alur kerja end-to-end dari procurement hingga pembayaran (P2P).
  2. Jaringan Pemasok Global (Ariba Network): Ariba Network menghubungkan jutaan pemasok dan pembeli secara global, memberikan akses luas ke vendor yang terverifikasi dan peluang sourcing yang lebih kompetitif.
  3. Fitur Lengkap untuk Pengadaan Strategis: SAP Ariba mendukung e-sourcing, contract management, supplier risk assessment, dan spend analysis dalam satu platform, sangat cocok untuk procurement yang kompleks dan berskala besar.

Kekurangan SAP Ariba:

  1. Antarmuka Kurang Ramah Pengguna: UI SAP Ariba sering dianggap ketinggalan zaman dan membingungkan, terutama untuk pengguna non-teknis atau vendor yang tidak terbiasa dengan platform SAP.
  2. Biaya Implementasi dan Langganan Tinggi: SAP Ariba tergolong mahal, baik dari segi lisensi maupun biaya implementasi, sehingga lebih cocok untuk perusahaan besar dengan anggaran TI yang besar.
  3. Kurang Fleksibel untuk Perusahaan Kecil: Struktur SAP Ariba yang kompleks dan enterprise-focused membuatnya kurang cocok untuk UKM yang butuh solusi ringan dan cepat diimplementasikan.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari platform source-to-pay

GEP Smart

GEP smart

Kelebihan GEP Smart:

  1. Platform All-in-One untuk Source-to-Pay (S2P): GEP SMART mencakup seluruh siklus pengadaan dalam satu platform cloud-native: sourcing, contract management, supplier management, procure-to-pay, dan spend analysis.
  2. Antarmuka Modern dan Intuitif: GEP SMART memiliki UI berbasis web dan mobile yang modern, user-friendly, dan cocok untuk pengguna lintas departemen, termasuk procurement, finance, dan legal.
  3. AI dan Analitik Canggih: Ditenagai oleh AI dan machine learning, GEP SMART memberikan insight pengadaan yang real-time, seperti analisis pengeluaran, prediksi risiko vendor, dan otomatisasi rekomendasi sourcing.

Kekurangan GEP Smart:

  1. Integrasi dengan ERP Bisa Rumit: Meskipun fleksibel, integrasi GEP SMART dengan ERP besar seperti SAP atau Oracle bisa memerlukan waktu dan konfigurasi tambahan, terutama untuk data master dan dokumen PO/invoice.
  2. Fokus pada Enterprise: Platform ini dirancang untuk perusahaan besar; bagi UKM, fitur-fiturnya bisa terasa overkill dan terlalu kompleks dibanding kebutuhan nyata.
  3. Kurangnya Ekosistem Vendor Global seperti Ariba: GEP tidak memiliki marketplace vendor sebesar SAP Ariba Network, yang bisa membatasi pilihan pemasok baru secara langsung melalui platform.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari fleksibilitas

Ivalua

ivalua

Kelebihan Ivalua:

  1. Platform S2P yang Sangat Fleksibel & Modular: Ivalua memungkinkan perusahaan menkonfigurasi hampir semua aspek sistem—workflow, form, approval, hingga integrasi—tanpa perlu banyak pengkodean. Cocok untuk organisasi dengan proses pengadaan yang kompleks dan spesifik.
  2. Kemampuan Integrasi yang Luas: Ivalua dapat dengan mudah diintegrasikan dengan ERP besar seperti SAP, Oracle, dan Microsoft Dynamics, serta mendukung API terbuka untuk sistem lain seperti CRM atau sistem kontrak.
  3. Fokus pada Kinerja Pemasok & Risiko: Dilengkapi dengan fitur supplier performance management, risk tracking, dan ESG compliance yang mendalam, Ivalua membantu menjaga kualitas dan keberlanjutan rantai pasok.

Kekurangan Ivalua:

  1. Kurva Pembelajaran yang Tinggi: Karena sangat fleksibel dan kompleks, sistem Ivalua bisa membingungkan bagi pengguna baru atau organisasi yang belum memiliki struktur procurement matang.
  2. Biaya Implementasi Tinggi: Kustomisasi dan konfigurasi ekstensif membuat implementasi Ivalua cenderung mahal, memakan waktu, dan membutuhkan keterlibatan konsultan yang berpengalaman.
  3. UI Kurang Intuitif Dibanding Kompetitor: Meskipun powerful, antarmuka pengguna Ivalua dianggap kurang modern dan bisa terasa “berat”, terutama dibanding Coupa atau GEP SMART yang lebih user-friendly.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh

Odoo Enterprise

odoo purchasing

Kelebihan Odoo Enterprise:

  1. Terintegrasi Penuh dengan Modul Lain di Odoo: Aplikasi purchasing Odoo terhubung langsung dengan Inventory, Accounting, dan Sales, sehingga mempercepat alur kerja procurement tanpa perlu integrasi pihak ketiga.
  2. Automatisasi Proses Pengadaan: Mendukung fitur reordering rules, approval workflow, vendor price list, dan RFQ otomatis berdasarkan kebutuhan stok, menghemat waktu tim pembelian.
  3. Biaya Terjangkau & Open Source: Dibanding solusi seperti Coupa atau SAP Ariba, aplikasi purchasing Odoo jauh lebih murah dan bahkan bisa digunakan gratis (Community edition), cocok untuk UKM.

Kekurangan Odoo Enterprise:

  1. Fitur Terbatas untuk Procurement Kompleks: Tidak sekuat platform enterprise-grade seperti Ivalua atau GEP SMART dalam hal supplier performance, risk management, atau e-sourcing.
  2. Butuh Kustomisasi Tambahan untuk Fitur Lanjutan: Fitur-fitur seperti kontrak pengadaan otomatis, 3-way matching lanjutan, dan tendering memerlukan modul tambahan atau pengembangan khusus.
  3. Ketergantungan pada Partner Implementasi: Untuk implementasi optimal dan integrasi lokal di Indonesia, biasanya memerlukan bantuan Odoo partner, karena dokumentasi bisa teknis dan tidak lengkap untuk pemula.

Harga: Rp 200,000 per user per bulan

Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil dengan budget terbatas

Zoho Procurement

zoho purchasing

Kelebihan Zoho Procurement:

  1. Mudah Digunakan & Cepat Diimplementasikan: Antarmuka Zoho yang intuitif memudahkan tim purchasing dan non-teknis untuk membuat PO, mengelola vendor, dan melacak pengadaan dengan cepat.
  2. Terintegrasi dengan Ekosistem Zoho: Dapat dihubungkan langsung dengan Zoho Books (akuntansi), Zoho Inventory (stok), dan Zoho Analytics, memungkinkan visibilitas menyeluruh terhadap pengeluaran dan persediaan.
  3. Biaya Terjangkau untuk UKM: Zoho menawarkan paket berlangganan yang murah (mulai dari ±$30/bulan), cocok untuk UKM yang membutuhkan solusi pengadaan dasar tanpa biaya enterprise.

Kekurangan Zoho Procurement:

  1. Fitur Terbatas untuk Procurement Strategis: Tidak mendukung fitur canggih seperti e-sourcing, tender management, contract lifecycle, atau supplier risk evaluation yang biasa dibutuhkan perusahaan besar.
  2. Tidak Ada Modul Khusus “Procurement Suite”: Aplikasi purchasing Zoho tidak memiliki satu platform end-to-end khusus procurement seperti Coupa atau GEP. Pengguna harus menyatukan modul seperti Zoho Inventory, Zoho Creator, dan Zoho Books untuk pengalaman lengkap.
  3. Integrasi Lanjutan Butuh Kustomisasi: Untuk kebutuhan yang lebih kompleks, seperti workflow approval multi-level, budget control, atau custom procurement analytics, pengguna perlu menggunakan Zoho Creator (low-code) atau API, yang bisa jadi membingungkan tanpa bantuan teknis.

Harga: Mulai dari $30 per perusahaan per bulan

Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari simplicity

Precoro

precoro

Kelebihan Precoro:

  1. Procurement End-to-End yang Sederhana & Efisien: Precoro menawarkan fitur lengkap mulai dari request, approval, purchase order (PO), hingga invoice matching dalam satu antarmuka yang mudah digunakan — cocok untuk tim kecil hingga menengah.
  2. Cepat Diimplementasikan & Cloud-Based: Solusi SaaS yang bisa diimplementasikan hanya dalam hitungan hari, tanpa infrastruktur tambahan. Cocok untuk bisnis yang ingin go-digital dengan cepat.
  3. Transparansi dan Kontrol Anggaran yang Baik: Mendukung kontrol anggaran per departemen, multi-approval workflows, serta laporan real-time untuk visibilitas penuh atas pengeluaran.

Kekurangan Precoro:

  1. Integrasi ERP Terbatas: Meski Precoro menyediakan integrasi dasar (misalnya QuickBooks, Xero, dan NetSuite), untuk ERP besar seperti SAP atau Oracle, integrasi sering memerlukan konektor pihak ketiga atau custom API.
  2. Kurangnya Fitur Sourcing & Supplier Evaluation: Precoro fokus pada operasional procurement (P2P), tapi tidak memiliki fitur untuk tender management, e-sourcing, atau evaluasi kinerja vendor seperti solusi enterprise-grade.
  3. Kurva Kustomisasi Terbatas: Aplikasi purchasing Precoro tidak mendukung kustomisasi kompleks atau workflow unik seperti sistem low-code/no-code lainnya. Perusahaan dengan proses pengadaan yang spesifik mungkin merasa sistem purchasing ini terlalu “rigid”.

Harga: Mulai dari $499 per bulan

Cara menghindari kegagalan implementasi purchasing software

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Deloitte, 40-90% proyek implementasi software gagal memenuhi tujuannya. 3 penyebab utamanya adalah: 

  1. Kurangnya keterlibatan top management (45%)
  2. Kurangnya kejelasan tujuan bisnis (42%)
  3. Perencanaan proyek yang kurang matang (26%)

Memilih purchasing software di Indonesia agak lebih sulit dibandingkan dengan negara lainnya, karena:

  1. Perusahaan di Indonesia secara umum belum memiliki proses purchasing yang optimal 
  2. Penyedia purchasing software internasional belum memiliki lokalisasi fitur untuk Indonesia sehingga perlu biaya tambahan untuk kustomisasi
  3. Banyak vendor purchasing software di Indonesia yang belum memiliki kemampuan, pengalaman, dan integritas yang cukup untuk bisa mengimplementasi purchasing software dengan baik
  4. Banyak perusahaan di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menilai purchasing software dan vendor yang baik

Saran dari kami adalah:

  1. Lakukan perencanaan secara matang
  2. Perbaiki proses purchasing sebelum implementasi
  3. Lakukan penilaian vendor secara objektif

Lakukan perencanaan secara matang

Pahami kebutuhan bisnis Anda dan tetapkan metrik keberhasilan yang jelas. Selidiki pain points dan bottlenecks dari proses purchasing Anda. Sering kali perusahaan fokus kepada fitur-fitur yang bersifat nice-to-have karena kurang mengerti pain points dari bisnis mereka. 

Dari pain points yang sudah dikumpulkan, kumpulkan solusi, kategorikan berdasarkan jenis (software, data, proses, person-in-charge) dan urutkan berdasarkan prioritas. Dari situ buat roadmap yang didiskusikan oleh semua pihak yang disetujui oleh top management. Buat juga system requirement yang jelas jika memungkinkan.

Perbaiki proses purchasing dan data sebelum implementasi

Purchasing software ada untuk mengotomatiskan proses purchasing. Jangan mengotomasi proses yang rusak dan jangan berharap implementor purchasing software mempunyai pengetahuan untuk mengotomasi proses bisnis yang terbaik untuk perusahaan Anda.  Perbaiki proses purchasing Anda terlebih dahulu sebelum otomatisasi.

Perbaiki juga data akuntansi Anda (data produk, kategori produk, harga beli dan jual, perpajakan, etc) sebelum migrasi data supaya laporan analisa purchasing software Anda akurat.

Lakukan penilaian vendor yang objektif 

Kumpulkan beberapa vendor dan lakukan penilaian berdasarkan kemampuan mereka dalam memenuhi system requirement yang telah Anda buat. 

Kebanyakan perusahaan di Indonesia tidak memiliki system requirement yang jelas sehingga tidak bisa melakukan penilaian vendor yang objektif dan mudah jatuh terhadap tipuan marketing atau mulut manis sales consultant. 

Pro tips: Buka LinkedIn vendor tersebut dan lihat kualitas dari Business Analysts dan Software Engineer yang mereka hire. Pada akhirnya, keberhasilan implementasi purchasing software Anda ada di tangan mereka.

Baca juga: Cara memilih vendor ERP secara objektif

Kesimpulan

Memilih software purchasing yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien, namun proses itu disertai dengan tantangan. Tetapi, jika Anda bisa mengatasi tantangan tersebut, Anda bisa mendapatkan manfaat yang jelas untuk mendorong pertumbuhan perusahaan ke level selanjutnya. 

Jika Anda memerlukan bantuan memilih, kami menawarkan konsultasi gratis. Kami adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih software yang tepat. 

Author

Author: David A.

David adalah ex-PwC dengan pengalaman 15 tahun di bidang perbankan, corporate finance, dan venture capaital di Indonesia dan Singapura. Ia berfokus pada pertumbuhan melalui transformasi digital, dengan keahlian dalam digital marketing yang terarah dan peningkatan operasional melalui software dan data.

FAQ

Purchasing tugasnya apa saja? 
> Mengelola proses pembelian barang/jasa, memilih vendor, negosiasi harga, membuat PO, hingga memastikan barang/jasa diterima sesuai kebutuhan.

Apa itu aplikasi PO?
> Aplikasi untuk membuat, mengelola, dan melacak purchase order (PO) secara digital.

Apa itu perangkat lunak pesanan pembelian?
> Software yang mengotomatiskan proses pembuatan PO, persetujuan, pencatatan, dan integrasi ke inventori maupun akuntansi.

Perangkat lunak apa yang digunakan untuk pengadaan? 
> Contohnya adalah Impact, Odoo, Zoho Procurement, Coupa, SAP Ariba, GEP Smart, Ivalua

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog