ERP (Enterprise Resource Planning) kini menjadi tulang punggung operasional perusahaan—mengintegrasikan keuangan, inventaris, produksi, SDM, dan layanan pelanggan dalam satu sistem terpusat.

Namun, keberhasilan implementasi ERP tidak hanya bergantung pada software, tetapi sangat ditentukan oleh pemilihan vendor yang tepat.

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Deloitte, 40-90% proyek implementasi ERP gagal memenuhi tujuannya, sering kali karena miskomunikasi, ketidaksesuaian sistem, atau vendor yang tidak memahami proses bisnis klien.

Artikel ini disusun untuk membantu perusahaan di Indonesia:

  1. Memahami peran strategis vendor ERP
  2. Menghindari kesalahan umum dalam implementasi
  3. Menilai 5 vendor ERP terbaik di Indonesia
  4. Mengambil keputusan dengan pendekatan berbasis risiko dan nilai

Baca juga: Tahapan Implementasi ERP Mulai Perencanaan hingga Evaluasi

Peran ERP vendor

Vendor ERP adalah perusahaan yang menyediakan, mengembangkan, menjual, dan mengimplementasikan sistem ERP. Mereka bertanggung jawab atas sistem yang membantu bisnis mengelola berbagai aspek seperti keuangan, rantai pasokan, dan sumber daya manusia. 

Banyak perusahaan yang memulai perjalanan ERP dengan asumsi bahwa memilih sistem yang tepat adalah kunci keberhasilan. Namun dalam praktiknya, vendor implementasi-lah yang menentukan apakah sistem ERP akan benar-benar menghasilkan nilai bisnis jangka panjang.

ERP vendor yang baik berfungsi sebagai partner transformasi digital, bukan hanya sebagai penyedia teknologi. Mereka membantu perusahaan tidak hanya mengadopsi software, tetapi juga menyelaraskan proses, karyawan, dan data di seluruh organisasi.

Berikut adalah aspek utama yang seharusnya dilakukan oleh vendor ERP yang profesional:

1. Business Process Mapping

“ERP yang sukses adalah ERP yang mencerminkan realitas operasional perusahaan.”

ERP vendor harus memulai proyek dengan memahami alur kerja bisnis Anda secara menyeluruh—dari pengadaan, produksi, penjualan, keuangan, hingga pelaporan manajemen.
Mereka harus dapat:

  1. Menganalisis gap antara proses saat ini dan praktik terbaik
  2. Menyusun blueprint proses yang menjadi dasar konfigurasi sistem
  3. Mengusulkan penyederhanaan atau otomatisasi proses jika relevan

2. Konfigurasi & Kustomisasi Sistem

ERP bukan software “plug-and-play”, dibutuhkan penyesuaian agar sesuai dengan struktur bisnis Anda.

ERP vendor bertanggung jawab untuk:

  1. Mengaktifkan modul yang sesuai
  2. Mengatur parameter bisnis (unit, pajak, akun, workflow, dll.)
  3. Melakukan kustomisasi jika fitur standar tidak mencukup (misalnya: approval berlapis, integrasi marketplace, PPh final, BPJS, multi gudang)

Catatan penting: Vendor berpengalaman akan menghindari kustomisasi berlebihan karena berisiko tinggi terhadap stabilitas dan upgradeability.

3. Migrasi Data

Data adalah aset. Migrasi yang buruk akan menyebabkan kekacauan operasional. ERP vendor harus mampu:

  1. Membersihkan dan memetakan data dari sistem lama
  2. Menyusun strategi migrasi bertahap (cut-off date, data historis, saldo awal)
  3. Menguji data sebelum go-live untuk memastikan akurasi dan kelengkapan

4. Pelatihan Pengguna (User Training)

Sistem yang canggih tidak ada artinya jika tidak digunakan dengan benar. ERP vendor harus menyediakan:

  1. Modul pelatihan untuk semua peran pengguna (admin, finance, gudang, HR)
  2. Panduan tertulis dalam Bahasa Indonesia
  3. Sesi uji coba berbasis skenario nyata (bukan hanya demo fitur)

Training harus menjadi bagian integral dari timeline proyek, bukan dilakukan mendadak saat menjelang go-live.

5. Go-Live & Support Operasional

Fase paling kritis adalah 2–3 bulan pertama setelah sistem berjalan. ERP vendor harus memiliki rencana go-live yang terstruktur:

  1. Dukungan on-site atau remote saat transisi sistem
  2. Troubleshooting cepat selama masa stabilisasi
  3. Penyesuaian kecil (fine tuning) pasca go-live

ERP vendor yang baik tidak meninggalkan tim Anda setelah sistem aktif. Mereka memberikan layanan purna jual, SLA (Service Level Agreement), dan pemantauan berkelanjutan.

6. Evaluasi Keberhasilan dan Continuous Improvement

ERP bukan proyek sekali jadi. ERP vendor yang ideal akan:

  1. Menyediakan laporan evaluasi implementasi
  2. Memberikan roadmap peningkatan (fitur tambahan, integrasi lanjutan)
  3. Mendukung upgrade sistem di masa depan tanpa perlu re-implementasi total

Ciri-ciri vendor ERP yang harus diwaspadai:

GejalaDampak
Tidak melakukan analisis prosesSistem tidak sesuai kenyataan operasional
Fokus hanya pada teknis softwareProyek kehilangan arah bisnis
Tidak ada dokumentasi resmiSulit melakukan audit dan training ulang
Menghindari komitmen SLADukungan pasca go-live minim
Menjual “fitur” tanpa pemahamanSistem over-engineered tapi tidak berguna

Memilih vendor yang hanya fokus pada penjualan sistem, tanpa pendekatan transformasi proses bisnis, sering kali menjadi akar dari kegagalan jangka panjang.

5 vendor ERP terbaik di Indonesia

Impact

Kelebihan vendor Impact:

  1. Fitur lengkap untuk perusahaan di Indonesia: Fitur yang siap dipakai seperti e-Faktur, payroll, aplikasi mobile, business dashboard, CRM, HRIS, project management, dan integrasi dengan third-party software
  2. Skalabilitas: Dapat dikustom sesuai kebutuhan tanpa biaya yang besar, mudah diintegrasikan dengan sistem lain, tersedia opsi pembayaran subscription dan one-time
  3. Perbaikan proses bisnis: Tim konsultan Impact mempunyai pengalaman yang banyak untuk memperbaiki struktur organisasi perusahaan, data akuntansi, efisiensi proses bisnis, dan pembuatan standard operating procedures

Kekurangan vendor Impact:

  1. Tidak cocok untuk perusahaan yang memiliki user kurang dari 10
  2. Tidak cocok untuk perusahaan yang tidak mencari transformasi

Harga: Mulai dari Rp 98 juta

Cocok untuk: Perusahaan menengah keatas yang mencari transformasi digital menyeluruh

SAP

Kelebihan vendor SAP:

  1. Fitur lengkap untuk perusahaan multinasional yang memudahkan transaksi antar negara
  2. Skalabilitas dan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan
  3. Implementor yang dapat diandalkan (secara umum) dikarenakan ketatnya kriteria untuk menjadi vendor SAP

Kekurangan vendor SAP:

  1. Biaya yang mahal
  2. Kurva pembelajaran yang tinggi sehingga banyak fitur yang akhirnya tidak digunakan
  3. Ada kustomisasi yang tidak memungkinkan jika tidak sesuai dengan SAP best practices 

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Cocok untuk: Perusahaan multinasional dengan struktur bisnis kompleks

Microsoft Dynamics

Kelebihan vendor Microsoft Dynamics:

  1. Integrasi dengan produk Microsoft seperti Microsoft Windows, Azure, Teams, Office
  2. User experience yang sederhana dengan kurva pembelajaran yang rendah

Kekurangan vendor Microsoft Dynamics:

Kustomisasi bisa mendatangkan masalah jika tidak dilakukan oleh implementor yang dapat diandalkan

Harga: Mulai dari Rp 200 juta

Cocok untuk: Perusahaan dalam ekosistem Microsoft (menggunakan Microsoft Windows,  Azure, Teams, Office)

Odoo

Kelebihan vendor Odoo:

  1. Modul yang lengkap 
  2. Harga per user yang terjangkau

Kekurangan vendor Odoo:

  1. Lokalisasi fitur untuk perusahaan di Indonesia
  2. Perlu berhati-hati dalam memilih vendor Odoo

Harga: Mulai dari Rp 200 ribu per user dengan implementasi Rp 50 juta (ada paket yang lebih murah tapi kami tidak menyarankannya)

Cocok untuk: Odoo Enterprise cocok untuk perusahaan kecil, Odoo Community cocok untuk perusahaan menengah keatas yang mencari kustomisasi

Oracle Netsuite

Kelebihan vendor Oracle Netsuite:

  1. Cloud infrastructure yang optimal dan cepat
  2. User interface yang menarik

Kekurangan vendor Oracle Netsuite:

  1. Harga lisensi yang mahal relatif ke fitur
  2. Tidak cocok untuk retail tanpa koneksi internet yang stabil

Harga: Mulai dari Rp 300 juta

Cocok untuk: Perusahaan dengan internet stabil yang mencari cloud ERP

Cara memilih vendor ERP yang tepat untuk anda

1. Pahami Kebutuhan Bisnis Anda Secara Spesifik

Sebelum bicara vendor, Anda harus jelas tentang:

  1. Masalah utama yang ingin diselesaikan (misalnya: stok tidak akurat, proses manual lambat, laporan keuangan tidak real-time).
  2. Prioritas proses (apakah Anda butuh ERP kuat di inventory, akuntansi, produksi, CRM, atau semuanya?).
  3. Skalabilitas: Apakah Anda berencana ekspansi? Apakah ERP nanti bisa mengikuti perkembangan itu?
  4. Jumlah pengguna aktif (ini akan sangat mempengaruhi biaya lisensi).

Kesalahan umum: perusahaan tergoda memilih ERP populer tanpa tau apakah fit dengan alur kerjanya.

2. Buat Daftar Kriteria Evaluasi Vendor

Berikut kriteria objektif yang dapat Anda gunakan:

KriteriaPertanyaan
Pengalaman VendorApakah mereka punya pengalaman di industri Anda? Studi kasusnya relevan?
Metodologi ImplementasiApakah mereka punya metodologi yang terstruktur (mis. agile, waterfall)?
Dukungan LokalApakah mereka menyediakan support langsung di Indonesia?
Modul yang DitawarkanApakah mereka hanya menyediakan basic accounting, atau end-to-end ERP?
Waktu ImplementasiApakah vendor realistis soal durasi implementasi?
Fleksibilitas KustomisasiApakah sistem bisa disesuaikan tanpa merusak struktur inti ERP?

3. Lakukan RFP dan Demo Serius

  1. RFP (Request for Proposal): Kirimkan dokumen berisi kebutuhan detail ke beberapa vendor dan bandingkan proposal mereka secara apple-to-apple.
  2. Live Demo: Jangan puas hanya dengan presentasi PowerPoint. Minta demo langsung sesuai skenario nyata bisnis Anda.

Perlu diwaspadai: vendor yang hanya menunjukkan fitur umum, tanpa menjawab proses spesifik bisnis Anda.

4. Nilai Vendor dari Tim, Bukan Hanya Produk

Perlu diingat: ERP gagal bukan karena softwarenya jelek, tapi karena tim implementasinya buruk.

Tanyakan:

  1. Apakah Anda akan ditangani oleh konsultan senior atau junior?
  2. Siapa yang bertanggung jawab atas project manajemen?
  3. Apakah mereka menyediakan pelatihan, dokumentasi, dan support pasca go-live?

ERP bukan hanya soal software, tapi soal perubahan sistem kerja. Pastikan tim vendor bisa memimpin transisi ini.

5. Uji Kompatibilitas Budaya Kerja

ERP akan menjadi bagian dari proses kerja harian Anda. Maka, vendor yang komunikatif, terbuka terhadap masukan, dan cepat tanggap jauh lebih penting daripada vendor dengan portofolio besar tapi sulit diajak kerja sama.

Vendor yang cocok secara teknis tapi tidak klik secara komunikasi bisa membuat proyek macet.

6. Jangan Tergoda Harga Termurah

Harga murah tidak selalu efisien. Justru ERP yang gagal bisa membuat perusahaan rugi waktu, biaya, dan moral tim. Pastikan value yang Anda dapat sesuai dengan harga.

Kesimpulan

Memilih vendor ERP adalah keputusan strategis yang lebih penting daripada memilih software itu sendiri. Vendor yang kompeten akan:

  1. Menerjemahkan visi bisnis ke dalam sistem
  2. Meningkatkan efisiensi dan akurasi proses internal
  3. Memberikan fondasi teknologi yang bisa tumbuh bersama perusahaan Anda

Jika Anda memerlukan bantuan memilih, kami menawarkan konsultasi gratis. Kami adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih sistem ERP yang tepat.

Author

Author: David A.

David is an ex-PwC with 15 years of experience in banking, corporate finance, and venture capital in Indonesia and Singapore. He focused on growth through digital transformation, specializing in laser-focused digital marketing and operational excellence through software and data. 

FAQ

Apa itu vendor ERP?

Vendor ERP adalah perusahaan yang menyediakan, mengembangkan, menjual, dan mengimplementasikan sistem ERP. 

Apa itu vendor dalam ERP?

Vendor ERP adalah penyedia dan pengembang software bisnis yang merancang, menjual, dan mengimplementasikan sistem ERP. Mereka juga bertanggung jawab menyediakan pembaruan agar sistem tetap relevan dengan kebutuhan industri klien.

Contoh ERP apa saja?

Contoh ERP: Impact, SAP, Odoo, Oracle NetSuite, dan Microsoft Dynamics.

Apa tugas vendor erp?

Tugas vendor ERP adalah menyediakan, mengimplementasikan, dan mendukung sistem ERP agar sesuai dengan kebutuhan bisnis klien.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog