Apa itu Sistem POS?
Apa itu sistem POS? Sistem POS adalah software yang mengelola aktivitas transaksi dan operasional harian…
Nindy
Mei 9, 2025Production cost atau biaya produksi adalah total pengeluaran yang diperlukan untuk membuat dan menjual produk atau layanan. Angka ini penting untuk menentukan harga jual dan menganalisis efisiensi serta profitabilitas perusahaan.
Jika biaya produksi tinggi, mungkin ada peluang untuk meningkatkan efisiensi atau menurunkan biaya bahan baku dan tenaga kerja. Sebaliknya, biaya produksi yang rendah memberi perusahaan keunggulan kompetitif dengan harga jual yang lebih menarik atau margin keuntungan lebih besar.
Baca juga: Cara Menghitung Biaya Overhead Pabrik dan Contohnya
Memahami cara menghitung dan mengelola biaya produksi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan membuat keputusan yang tepat dalam bisnis. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menghitung biaya produksi: metode penyerapan (absorption costing) dan metode variabel (variable costing).
1. Absorption Costing
Dalam metode ini, semua biaya produksi, baik variabel (bahan baku, tenaga kerja langsung) maupun tetap (overhead produksi), dimasukkan ke dalam biaya produk. Artinya, setiap unit produk akan menanggung sebagian dari biaya tetap yang dibagi rata di antara semua unit yang diproduksi dalam periode tertentu.
Metode ini penting untuk laporan keuangan eksternal, seperti neraca dan laporan laba rugi, karena mengikuti Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Selain itu, metode ini membantu dalam penentuan harga jual dan evaluasi profitabilitas jangka panjang.
2. Variable Costing
Metode ini hanya menghitung biaya variabel dalam biaya produk, sementara biaya tetap dianggap sebagai biaya periode dan tidak dimasukkan dalam persediaan. Artinya, biaya produksi per unit hanya mencakup bahan baku dan tenaga kerja langsung, tanpa biaya overhead tetap.
Metode variabel cocok untuk keputusan manajerial, terutama jangka pendek. Ini membantu analisis margin kontribusi untuk melihat dampak volume produksi terhadap profitabilitas, serta untuk menilai efisiensi dan membuat keputusan produksi berdasarkan kontribusi margin per unit.
Misalkan sebuah perusahaan membuat dalam usaha manufaktur smartwatch:
Untuk menghitung total biaya produksi per unit telepon genggam:
Total Biaya Produksi = $60 (Bahan Baku) + $25 (Tenaga Kerja) + $20 (Overhead) = $105
Jadi, biaya produksi untuk satu unit produk perusahaan tersebut adalah $105. Informasi ini dapat membantu perusahaan menentukan harga jual, mengevaluasi keuntungan, atau mencari cara mengurangi biaya agar lebih efisien.
Baca juga: Panduan Laporan Biaya Produksi Perusahaan Manufaktur
Menurut Deloitte, target pengurangan biaya produksi yang baik biasanya berkisar antara 10-30%, tergantung pada industri yang bersangkutan. Namun, penghematan yang lebih besar dapat tercapai jika ada komitmen kuat dari pimpinan dan perubahan yang lebih signifikan dilakukan.
Angka ini bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi pasar, teknologi yang dipakai, struktur biaya, dan karakteristik industri masing-masing.
Negosiasi yang cerdas dan hubungan baik dengan pemasok bisa memangkas biaya produksi secara signifikan. Strategi ini juga membantu membangun rantai pasok yang lebih tangguh dan efisien.
Produsen dapat membuat kontrak jangka panjang untuk menjamin volume tertentu dan mendapatkan harga lebih rendah. Selain itu, bekerja sama dengan pemasok regional atau memberikan eksklusivitas dengan imbalan potongan harga bisa menjadi langkah strategis untuk menekan biaya.
Lean manufacturing efektif menurunkan biaya produksi dengan cara membatasi overproduction dan mengurangi waktu yang tidak produktif. Pendekatan ini juga menghemat biaya bahan baku dengan mengurangi kesalahan pembelian dan cacat produk.
Selain membantu mengurangi biaya, metode ini juga terbukti meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. Tingkat cacat berkurang, dan proses produksi menjadi lebih efisien.
Standarisasi komponen adalah cara efektif untuk menekan biaya produksi. Dengan mengurangi variasi komponen, proses pengadaan menjadi lebih simpel dan manajemen stok lebih terkontrol.
Produksi yang menggunakan lebih sedikit jenis komponen cenderung lebih efisien dan minim cacat. Selain itu, perawatan dan perbaikan jadi lebih cepat dan hemat karena komponen lebih mudah ditemukan.
Biaya overhead manufaktur mencakup pengeluaran tidak langsung seperti utilitas, perawatan fasilitas, depresiasi, dan administrasi. Memangkas overhead, baik lewat langkah besar seperti lean manufacturing atau langkah kecil seperti perawatan mesin, dapat secara signifikan meningkatkan margin keuntungan.
Salah satu cara efektif untuk menekan overhead adalah dengan mengotomasi tugas manual di back-office menggunakan teknologi. Langkah ini tidak hanya mengurangi pekerjaan repetitif tetapi juga meningkatkan efisiensi dan akurasi analisis data.
Menyederhanakan proses produksi dapat menurunkan biaya produksi, seperti yang dijelaskan dalam studi McKinsey, yang menyebutkan bahwa otomatisasi dapat mengurangi biaya operasional hingga 30%.
Hal ini bisa dicapai dengan menerapkan alur kerja yang standar dan desain tata letak fasilitas yang efisien, sehingga mengurangi hambatan dan memperlancar aliran material. Begitu juga, investasi pada otomatisasi dan robotik dapat mempercepat produksi dan memaksimalkan penggunaan sumber daya tenaga kerja.
Menghitung biaya produksi secara manual sering tidak efisien, rawan kesalahan, dan memakan waktu. Software yang memiliki kapabilitas manufaktur dan supply chain management bisa membantu Anda untuk mendapatkan metrik ini secara akurat dan real-time.
Namun, jika Anda mencari solusi yang lebih lengkap, software ERP dapat mengotomatiskan dan mengintegrasikan seluruh sistem bisnis Anda. Walau terlihat rumit, memperbaiki pengelolaan biaya produksi berdampak besar. Langkah ini bisa mengurangi pemborosan, meningkatkan akurasi data, dan memperkuat daya saing perusahaan Anda.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses bisnis, dari awal hingga selesai. Metrik ini penting bagi pemasok dan produsen untuk memahami waktu yang diperlukan dalam pengadaan, produksi, dan pengiriman barang.
Lead time yang lama menunjukkan adanya masalah dalam proses produksi, yang bisa menyebabkan keterlambatan pengiriman dan menurunkan kepuasan pelanggan. Sebaliknya, lead time yang singkat mencerminkan proses yang efisien dan mengurangi biaya penyimpanan.
Baca juga: 8 Faktor Kesuksesan Manajemen Inventory & 12 Metrik yang Perlu Diukur
Ada berbagai cara untuk menghitung lead time, tergantung pada jenis industri atau skenario tertentu. Setiap jenis memiliki relevansi berbeda berdasarkan proses yang sedang dianalisis:
Misalnya, sebuah toko retail memesan stok dari supplier untuk mengisi kembali barang di rak. Berikut prosesnya:
Perhitungan Lead Time:
Waktu Pemrosesan (2 hari) + Waktu Pengiriman (5 hari) = 7 hari.
Jadi, total waktu yang diperlukan adalah 7 hari, dari pemesanan hingga produk tiba di toko dan siap dijual ke pelanggan.
Mempercepat lead time adalah salah satu cara utama untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Setiap industri memiliki standar lead time yang ideal, tergantung pada kebutuhan dan sifat operasionalnya.
Baca juga: 10 Software E-Procurement Terbaik Indonesia 2025
Memilih supplier lokal mengurangi waktu pengiriman karena jarak yang lebih dekat dan hambatan logistik yang lebih sedikit. Dengan pemasok yang lebih dekat, barang bisa sampai lebih cepat, mempercepat keseluruhan lead time.
Mengadopsi prinsip lean manufacturing untuk mengeliminasi aktivitas yang tidak memberi nilai tambah, seperti birokrasi berlebihan atau pemeriksaan yang tidak perlu. Hal ini membantu mempercepat alur kerja dan mempersingkat lead time.
Pemilihan metode pengiriman yang lebih fleksibel dapat meningkatkan frekuensi pengiriman dan mempercepat proses distribusi. Pengiriman yang lebih sering, meskipun lebih mahal, dapat memberikan manfaat besar dalam jangka panjang.
Memproduksi barang secara in-house memungkinkan perusahaan mengontrol proses produksi dengan lebih baik. Dengan begitu, perusahaan bisa memantau dan mempercepat setiap tahap produksi sesuai kebutuhan.
Menggunakan sistem otomatis untuk inventaris mengurangi waktu untuk memesan dan mengatur stok barang. Ini mengurangi kesalahan manusia, mengoptimalkan stok, dan memastikan produk tersedia tepat waktu.
Menghitung lead time secara manual sering memakan waktu dan rentan kesalahan. Sebagai solusinya, software dengan fitur supply chain management dapat memberikan data real-time yang akurat, mempercepat keputusan, dan meningkatkan efisiensi.
Jika Anda memerlukan sistem yang lebih komprehensif, software ERP bisa jadi jawabannya. Dengan mengoptimalkan lead time, Anda tidak hanya menekan biaya, tetapi juga meningkatkan pengalaman pelanggan dan memperkuat posisi bisnis Anda di pasar.nda.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Days Sales in Inventory (DSI) adalah sebuah metrik yang mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah persediaannya menjadi penjualan. Barang yang sedang dalam proses produksi (work in progress/WIP) juga dihitung dalam perhitungan metrik ini.
Fungsi utama DSI adalah untuk mengevaluasi efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan. Nilai yang rendah menunjukkan perusahaan efektif dalam mengelola stok dan penjualan, sedangkan nilai yang tinggi bisa menandakan penjualan yang kurang baik dan kemungkinan stok berlebih.
Ada dua metode utama untuk menghitung Days Sales in Inventory:
Average inventory dihitung dari (Beginning inventory + Ending inventory) / 2, sementara COGS adalah total biaya barang yang terjual dalam periode tertentu.
Gross Margin Percentage dihitung dengan rumus: (Sales Revenue – COGS) / Sales Revenue.
Kedua metode ini membantu menghitung rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengubah inventaris menjadi penjualan. Pemilihan metode tergantung pada data dan fokus analisis:
Diketahui sebuah perusahaan memiliki:
1. Kalkulasi Average Inventory
Average Inventory = Beginning Inventory + Ending / 2
Average Inventory = (50.000 + 60.000) / 2 = 55.000
2. Kalkulasi DSI
DSI = (Average Inventory / COGS) x 365
DSI = (55.000 / 1.000.000) x 365 = 20 hari
Dengan menggunakan metode COGS, dibutuhkan sekitar 20 hari untuk mengubah persediaan menjadi penjualan.
Diketahui sebuah perusahaan memiliki:
1. Kalkulasi Average Inventory
Average Inventory = Beginning Inventory + Ending / 2
Average Inventory = (50.000 + 60.000) / 2 = 55.000
2. Kalkulasi Gross Margin Percentage
Gross Margin% = Sales Revenue – COGS / Sales Revenue
Gross Margin% = 2.000.000 – 1.000.000 / 1.000.000 = 50%
3. Kalkulasi DSI
DSI = (Average Inventory / Sales Revenue) x 365 x Gross Margin%
DSI – (55.000 / 2.000.000) x 365 x 0.5 = 10 hari
Dengan menggunakan metode Sales Revenue, dibutuhkan sekitar 10 hari untuk mengubah persediaan menjadi penjualan, dengan memperhitungkan margin kotor.
Setiap industri punya standar DSI yang berbeda karena sifat produk, siklus penjualan, dan kebutuhan pasar. Berikut perbandingan DSI rendah dan tinggi di berbagai industri:
1. Industri Makanan dan Minuman
2. Industri Reteil dan Fashion
3. Industri Teknologi dan Elektronik
4. Industri Manufaktur dan Otomotif
Menghitung DSI secara manual sering kali tidak efisien, rentan kesalahan, dan memakan waktu. Dengan menggunakan software yang memiliki kapabilitas inventory management, Anda bisa mendapatkan data DSI yang akurat secara real-time, sekaligus meningkatkan produktivitas.
Jika butuh solusi yang lebih lengkap, software ERP bisa menjadi pilihan untuk mengotomatisasi pengelolaan inventaris dan pengumpulan data. Memperbaiki DSI penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menekan biaya penyimpanan. Prosesnya mungkin menantang, tapi hasilnya sepadan — keputusan lebih tepat dan profit bisnis meningkat.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Inventory turnover adalah indikator penting yang menunjukkan seberapa cepat sebuah perusahaan menjual dan mengganti stok dalam periode tertentu, seperti satu tahun. Rasio ini membantu perusahaan memahami seberapa efisien mereka mengelola persediaan sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa membebani biaya penyimpanan.
Inventory turnover yang tinggi menunjukkan stok bergerak cepat, manajemen persediaan berjalan baik, dan permintaan pelanggan terpenuhi. Sebaliknya, turnover rendah bisa jadi tanda masalah seperti stok menumpuk, barang sulit terjual, atau strategi pembelian yang kurang tepat.
Inventory turnover dihitung dengan membagi Cost of Goods Sold (COGS) dengan rata-rata nilai inventaris selama periode tertentu. Namun, dalam beberapa kasus, perhitungan ini bisa disesuaikan dengan menggunakan net sales, tergantung konteks perusahaan.
COGS adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang yang dijual dalam periode tertentu. Biaya ini mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung, dan semua biaya lain yang langsung terkait dengan produksi barang atau jasa yang dijual.
Average inventory membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang nilai inventaris selama periode tertentu. Caranya, jumlahkan nilai inventaris di awal dan akhir periode, lalu bagi dua.
Setelah mendapatkan keduanya, inventory turnover dapat dikalkulasi.
Misalkan sebuah perusahaan memiliki informasi berikut:
Sebelumnya, kami menyebutkan bahwa semakin tinggi rasio inventory turnover, biasanya semakin baik karena menunjukkan penjualan yang kuat. Sebaliknya, rasio yang rendah sering kali menandakan penjualan yang lemah atau menurunnya permintaan pasar terhadap barang tersebut.
Namun, ada pengecualian untuk aturan ini. Contohnya, barang-barang mewah cenderung memiliki turnover yang rendah
Selain itu, angka inventory turnover yang ideal bervariasi di setiap industri. Perhatikan grafik ini untuk memahami perbedaannya:
Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk meningkatkan inventory turnover yang rendah agar bisnis Anda lebih efisien dan kompetitif:
Supplier dengan harga termurah belum tentu pilihan terbaik. Jika produk tersebut sangat penting untuk penjualan atau sedang banyak diminati pasar, waktu pengiriman yang cepat dan terjamin bisa jadi lebih utama. Mengoptimalkan rantai pasok untuk menghilangkan hambatan akan meningkatkan penjualan, keuntungan, dan margin secara keseluruhan.
Sesuaikan harga untuk memaksimalkan margin pada barang yang sedang banyak diminati. Untuk barang yang lama tidak laku, pertimbangkan menjualnya melalui saluran sekunder atau menyumbangkannya ke lembaga amal agar bisa mendapat potongan pajak.
Inventory turnover Anda perlu sebanding dengan standar di industri. Dengan memanfaatkan tren yang terlihat pada rasio persediaan, Anda bisa mengoptimalkan posisi strategis pada produk unggulan, memperbesar pangsa pasar, dan meningkatkan posisi di industri.
Laporan penjualan dan inventaris memberikan data yang diperlukan untuk membuat prediksi stok lebih tepat. Data ini juga bisa digunakan untuk merencanakan penjualan di masa depan, seperti memberi ide untuk mengubah variasi produk atau menggabungkan barang dengan cara kreatif untuk mengurangi stok yang bergerak lambat dan mendapatkan margin lebih tinggi.
Automatisasi dapat meningkatkan efisiensi dan menekan biaya. Namun, dengan menambahkan sistem manajemen pesanan yang mempermudah pemesanan ulang barang yang banyak terjual, Anda akan meraih keuntungan lebih besar. Pertimbangkan untuk menggunakan sistem inventaris yang secara otomatis membuat pesanan pembelian untuk disetujui pembeli, sehingga kontrol lebih terjaga dan kesalahan lebih sedikit.
Menghitung inventory turnover secara manual seringkali memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Dengan software yang memiliki kapabilitas inventory management yang andal, Anda bisa mendapatkan data yang akurat dan real-time untuk pengelolaan stok yang lebih efisien.
Namun, jika Anda membutuhkan solusi yang lebih menyeluruh, kami menyarankan untuk berinvestasi dalam sistem ERP yang dapat mengotomatiskan proses lain sekaligus meningkatkan efisiensi bisnis Anda. Mengoptimalkan inventory turnover memang penuh tantangan, tapi hasilnya sepadan: efisiensi operasional meningkat, biaya penyimpanan turun, dan stok selalu sesuai kebutuhan pasar.
Baca juga: Perbedaan Metode FIFO, LIFO, FEFO dan Average Cost (AVCO)
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Cloud ERP adalah sistem Enterprise Resource Planning yang berjalan di teknologi cloud. Dengan akses melalui internet, sistem ini membantu perusahaan mengelola bisnis secara terintegrasi dan efisien.
Tujuan dari cloud ERP sangat sederhana. Teknologi ini mempermudah akses data, mempercepat proses, dan meningkatkan fleksibilitas operasional. Perusahaan tidak perlu lagi repot dengan infrastruktur IT yang rumit atau biaya pemeliharaan tinggi.
1. Efisiensi Operasional
Cloud ERP mengintegrasikan berbagai fungsi penting seperti keuangan, logistik, dan sumber daya manusia ke dalam satu platform. Hasilnya, proses bisnis menjadi lebih mulus, mengurangi kesalahan manual, dan mempercepat pengambilan keputusan.
2. Akses Data Secara Real-Time
Cloud ERP memungkinkan Anda memantau bisnis secara langsung dari perangkat apapun selama terhubung dengan internet. Dengan fleksibilitas ini, tim Anda tetap produktif, baik di kantor maupun saat bekerja di luar lokasi.
3. Skalabilitas
Cloud ERP dirancang untuk tumbuh bersama bisnis Anda, baik untuk UKM yang baru berkembang maupun perusahaan besar yang terus memperluas operasinya. Kemudahan untuk berkembang ini menjadikan cloud ERP menjadi pilihan yang fleksibel dan dapat diandalkan untuk kebutuhan bisnis di masa depan.
4. Penghematan Biaya
Anda tidak perlu lagi investasi besar untuk membeli server atau membangun infrastruktur IT sendiri. Dengan sistem berbasis cloud, pengeluaran lebih hemat karena hanya membayar sesuai kebutuhan penggunaan.
1. Data yang Selalu Terkini
Vendor cloud ERP secara otomatis memperbarui sistem Anda, memastikan semua fitur tetap relevan dengan kebutuhan bisnis terkini. Pembaruan ini juga membantu menghindari risiko sistem usang yang bisa menghambat efisiensi.
2. Keamanan Data
Data perusahaan Anda dilindungi dengan enkripsi kelas atas yang membuatnya sulit diakses oleh pihak tak bertanggung jawab. Selain itu, penyimpanan berbasis cloud menawarkan lapisan keamanan ekstra dengan backup otomatis dan perlindungan terhadap risiko kehilangan data.
1. Ketergantungan pada Internet
ERP berbasis cloud bergantung penuh pada koneksi internet untuk aksesnya. Tanpa internet yang stabil, pengguna akan kesulitan mengakses data dan menjalankan berbagai fungsi ERP dengan efektif.
2. Privasi Data
Data bisnis yang tersimpan di ERP cloud dikelola oleh penyedia layanan pihak ketiga, yang bisa memicu kekhawatiran soal keamanan dan kerahasiaan. Perusahaan perlu memastikan penyedia layanan memiliki standar keamanan yang memadai agar data tetap aman dan terlindungi.
Baca juga: ERP Adalah: 3 Jenis, Manfaat, dan Cara Kerjanya
ERP berbasis cloud memiliki berbagai modul yang bisa membantu perusahaan mengelola operasional dengan lebih efisien dan terintegrasi. Setiap modul memiliki peran spesifik untuk mendukung kebutuhan bisnis Anda secara menyeluruh:
Modul ini membantu perusahaan Anda mengelola laporan keuangan, anggaran, dan aktivitas akuntansi dari satu tempat. Dengan modul ini, Anda bisa memantau keuangan perusahaan dengan akurat tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk menggabungkan data dari berbagai sumber.
Cloud ERP membantu memantau stok barang secara real-time dan memastikan pengelolaan pengadaan berjalan lancar. Dengan pemantauan yang otomatis dan canggih, bisnis bisa menghindari risiko kekurangan atau kelebihan stok yang berpotensi merugikan.
Modul ini mengelola proses rekrutmen, gaji, dan pengembangan karyawan menjadi lebih mudah dengan. Dengan semua data SDM yang terintegrasi, perusahaan bisa lebih fokus mengembangkan tim dan meningkatkan kepuasan karyawan.
Cloud ERP membantu mengoptimalkan pengadaan, logistik, dan distribusi agar lebih cepat dan efisien. Dengan modul ini, Anda bisa mengurangi hambatan di jalur distribusi dan memastikan produk sampai ke pelanggan tepat waktu.
Modul ini dirancang untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan. Dengan data yang terkumpul, perusahaan bisa menyusun strategi pemasaran yang lebih personal dan efektif.
Modul ini menyediakan data dan laporan yang mendalam untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Dengan wawasan berbasis data, perusahaan bisa melihat peluang bisnis dan memprediksi tren dengan lebih tepat.
Lebih lanjut: Jenis-Jenis Modul ERP dan Perannya dalam Bisnis
ERP cloud berfungsi dengan mengintegrasikan berbagai proses bisnis melalui teknologi berbasis cloud. Berikut adalah konsep utama di balik cara kerjanya:
Sistem ERP ini dioperasikan melalui server yang dikelola oleh penyedia layanan, bukan di perangkat atau server lokal perusahaan. Dengan ini, perusahaan tidak perlu menginvestasikan dana besar untuk membeli perangkat keras atau membentuk tim IT internal guna mengelola infrastruktur. Selain itu, server berbasis cloud memastikan sistem tetap tersedia meskipun terjadi gangguan fisik di lokasi perusahaan.
Biasanya ERP dengan sistem cloud menggunakan sistem pembayaran berbasis langganan, di mana Anda sebagai pengguna hanya membayar untuk modul atau fitur yang digunakan. Hal ini membuat investasi awal lebih terjangkau dibandingkan solusi tradisional yang membutuhkan biaya lisensi besar. Perusahaan juga dapat menyesuaikan paket layanan sesuai kebutuhan bisnis yang terus berkembang tanpa biaya tambahan.
Salah satu keunggulan ERP cloud adalah koneksi antar-modul yang terjadi secara real-time. Data dari berbagai departemen, seperti keuangan, logistik, dan sumber daya manusia, dapat langsung diakses dan diperbarui tanpa hambatan. Dengan integrasi ini, perusahaan dapat menghindari duplikasi data dan mengambil keputusan strategis berdasarkan informasi terkini.
Dengan ERP cloud, karyawan dapat mengakses data perusahaan menggunakan berbagai perangkat, seperti komputer, tablet, atau smartphone. Aksesibilitas ini mendukung gaya kerja fleksibel, termasuk kerja jarak jauh, dan memastikan produktivitas tetap terjaga kapan saja dan di mana saja.
Vendor cloud ERP secara otomatis menangani pembaruan software dan sistem keamanan. Hal ini memastikan perusahaan selalu menggunakan versi terbaru tanpa perlu melakukan proses manual yang memakan waktu. Selain itu, risiko keamanan juga diminimalkan dengan perlindungan yang diperbarui secara rutin.
Baca juga: Rekomendasi 10 Vendor ERP Terbaik untuk Bisnis di Indonesia
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.