Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, mempertahankan pelanggan lama sering kali lebih penting dan lebih hemat biaya dibandingkan hanya fokus mencari pelanggan baru. Salah satu strategi yang terbukti efektif adalah dengan menghadirkan loyalty program.

Program ini tidak sekadar memberikan hadiah atau diskon, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang membuat pelanggan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus kembali.

Oleh karena itu, banyak brand besar maupun bisnis lokal kini menjadikan loyalty program sebagai bagian dari strategi pemasaran digital mereka untuk meningkatkan retensi, mendorong pembelian berulang, sekaligus memperkuat brand di mata konsumen.

Artikel ini akan membahas lengkap mengenai pengertian loyalty program, manfaatnya bagi bisnis, jenis dan contohnya, cara membuat, indikator keberhasilan, hingga tantangan yang bisa muncul serta cara mengatasinya.

Apa itu loyalty program?

Loyalty program adalah program penghargaan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan sebagai salah satu strategi digital marketing untuk mempertahankan dan meningkatkan kesetiaan.

Secara sederhana, loyalty program adalah strategi bisnis yang memberikan reward (penghargaan) kepada pelanggan dalam bentuk poin, diskon, cashback, atau hadiah eksklusif. Tujuan loyalty program adalah adalah menjadi cara bisnis untuk bikin pelanggan betah dan balik lagi dengan memberikan pengalaman berharga sekaligus mendorong pembelian berulang.

Manfaat utama loyalty program untuk bisnis

Loyalty program memberikan reward kepada pelanggan setia sekaligus membantu bisnis membangun hubungan jangka panjang. Selain mendorong retensi, program ini juga meningkatkan penjualan, mengumpulkan data pelanggan, dan memperkuat komunikasi antara bisnis dan konsumen. Berikut manfaat loyalty program untuk bisnis:

1. Meningkatkan retensi pelanggan

Loyalty program membantu mengurangi churn dan mendorong pelanggan untuk terus kembali. Program ini mampu mengubah one-time buyer menjadi pelanggan setia yang konsisten melakukan pembelian berulang.

2. Meningkatkan penjualan dan revenue

Dengan adanya reward atau poin yang bisa ditukar, pelanggan terdorong untuk berbelanja lebih banyak. Studi Bond Brand Loyalty (2021) menunjukkan bahwa 64% anggota loyalty program mengeluarkan lebih banyak uang demi meningkatkan jumlah poin mereka.

3. Mengumpulkan data dan insight pelanggan

Melalui proses pendaftaran dan sistem point of sale (POS), bisnis dapat memperoleh data demografis dan preferensi pelanggan. Informasi ini penting dalam segmentasi audiens, personalisasi promosi, dan strategi pemasaran berbasis data.

4. Memperkuat komunikasi dengan pelanggan

Update rutin mengenai hadiah, promo eksklusif, dan event menjadi saluran komunikasi efektif untuk menjaga interaksi dan engagement pelanggan.

5. Mengubah pelanggan menjadi brand advocate

Program loyalitas dapat digunakan sebagai alat akuisisi dengan memberikan reward kepada pelanggan yang merekomendasikan bisnis kepada orang lain. Hal ini menciptakan efek word of mouth yang memperluas basis pelanggan secara organik.

Jenis loyalty program dan contohnya

Loyalty program hadir dalam berbagai bentuk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan preferensi pelanggan. Setiap jenis program menawarkan cara unik untuk meningkatkan retensi pelanggan sekaligus mendorong penjualan. Di Indonesia sendiri, banyak brand besar yang sudah berhasil menerapkan loyalty program untuk memperkuat hubungan dengan konsumen. Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis loyalty program beserta contohnya masing-masing:

1. Cashback

Berbeda dengan diskon, cashback adalah sistem bisnis atau perbankan yang mendorong pelanggan untuk berbelanja dengan memberikan pengembalian sejumlah uang setelah transaksi selesai. Sebagian dari jumlah pembelian mereka akan dikembalikan dalam bentuk uang atau kredit untuk pembelian selanjutnya. Loyalty program jenis cashback cocok untuk bisnis:

  • Supermarket
  • Department store
  • Layanan pengiriman makanan
  • Aplikasi pembayaran mobile
  • Perusahaan kartu kredit
  • Online marketplace

Di Indonesia, sistem cashback banyak digunakan oleh aplikasi pembayaran dan marketplace. Berikut beberapa contoh loyalty program dalam bentuk cashback:

  • Kartu Kredit BCA & Mandiri → punya program cashback untuk transaksi di restoran, SPBU, atau e-commerce.
  • OVO & GoPay → sering memberikan cashback untuk transaksi di merchant tertentu atau layanan ride-hailing.
  • Shopee & Tokopedia → program cashback dalam bentuk koin yang bisa dipakai untuk belanja berikutnya.

2. Loyalty point

Loyalty point adalah insentif atau kredit yang diberikan kepada pelanggan dalam skema loyalty program. Loyalty point bisa ditingkatkan dengan tiers yang memungkinkan pelanggan mendapatkan manfaat tambahan ketika mereka mencapai tingkat tertentu. Program ini direkomendasikan untuk:

  • Usaha retail
  • Perhotelan
  • Restoran
  • E-commerce
  • Bank dan industri keuangan

Contoh penerapan yang sukses dari program loyalitas poin adalah Starbucks Loyalty Program. Di Amerika Serikat, Starbucks berhasil mengaitkan 40% dari total penjualannya ke program ini dan mengalami peningkatan penjualan di toko yang sama sebesar 7% pada 2019. 

Berikut beberapa contoh loyalty program dalam bentuk poin yang populer di sektor retail, F&B, hingga perbankan:

  • Alfamart & Indomaret (Ponta & i-Saku Points) → setiap belanja, pelanggan dapat poin yang bisa ditukar produk.
  • Starbucks Rewards Indonesia → pelanggan mengumpulkan Star yang bisa ditukar minuman gratis atau merchandise.
  • Telkomsel Poin → poin dari isi ulang pulsa atau pembelian paket bisa ditukar voucher belanja dan diskon.

3. Referral program

Referral program adalah program yang memberi insentif kepada pelanggan yang merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang yang mereka kenal. Program ini melibatkan pelanggan dalam sebuah kampanye, memberikan mereka link atau kode khusus yang dapat mereka bagikan kepada orang-orang terdekat mereka. Loyalty program ini cocok untuk:

  • Layanan berlangganan
  • Software as a Service (SaaS)
  • Asuransi
  • Platform edukasi
  • Gym membership

Pada tahun 2017, Dropbox meningkatkan jumlah pengguna mereka dari 100,000 menjadi 4 juta dalam waktu 15 bulan. Sebanyak 35% dari pendaftaran harian disebabkan oleh program referral. Program ini masih digunakan oleh Dropbox hingga saat ini.

Banyak startup Indonesia mengandalkan referral untuk memperluas pasar. Berikut beberapa contohnya:

  • Gojek & Grab → pengguna bisa membagikan kode referral untuk mengajak teman baru, dengan bonus saldo/ride gratis.
  • Bibit & Ajaib (aplikasi investasi) → memberi bonus reksadana atau saham gratis untuk setiap referral.
  • Ruangguru → pengguna yang mengajak teman ikut kursus mendapatkan potongan harga atau saldo cashback.

4. Hadiah langsung

Penawaran hadiah langsung tetap menarik bagi pelanggan, baik mereka yang telah lama menjadi pelanggan setia maupun yang baru mengenal produk atau layanan. Hadiah langsung mengacu pada insentif, bonus, diskon, atau hadiah yang diberikan secara langsung kepada pelanggan. Program hadiah langsung cocok untuk:

  • Fast-moving consumer goods (FMCG)
  • Promosi event
  • E-commerce
  • Restoran dan cafe

Strategi loyalty program dalam bentuk hadiah langsung banyak dipakai di FMCG dan retail. Contohnya:

  • Frisian Flag & Indomie → sering mengadakan promo hadiah langsung dalam bentuk merchandise (gelas, piring, pouch).
  • McDonald’s Indonesia → promo Happy Meal dengan mainan langsung setiap pembelian.
  • E-commerce (Blibli, Tokopedia) → hadiah langsung berupa voucher belanja atau produk bundling saat event promo.

5. Buy one get one

Melalui program buy one get one (BOGO), pelanggan tidak hanya dapat menghemat pengeluaran, tetapi juga memberikan manfaat lain bagi bisnis. Program ini membantu mengurangi stok barang dan secara bersamaan meningkatkan arus kas sementara. Program BOGO cocok untuk:

  • Toko retail
  • Supermarket
  • Restoran dan cafe

Promo BOGO sangat populer di F&B dan ritel modern. Beberapa contoh program BOGO:

  • J.CO Donuts & Starbucks Indonesia → promo beli 1 gratis 1 minuman/donut di hari tertentu.
  • HokBen → sering memberikan paket buy 1 get 1 di aplikasi resmi.
  • Pizza Hut Indonesia → promo beli 1 pizza besar, gratis 1 pizza ukuran sedang.

Cara membuat loyalty program

Flowchart yang menunjukan proses pembuatan loyalty program.

1. Tentukan tujuan program

Mulailah dengan menetapkan tujuan yang jelas untuk loyalty program Anda. Tujuan program harus menggunakan SMART goals (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-Bound). Sebagai contoh, bukannya hanya menyatakan “tingkatkan loyalitas pelanggan,” Anda harus merumuskannya lebih spesifik, seperti “tingkatkan persentase pelanggan tetap sebesar 10% dalam 12 bulan ke depan.”

2. Rencanakan budget

Untuk menjalankan loyalty program yang sukses, Anda perlu mempertimbangkan investasi yang signifikan. Penting untuk memiliki anggaran khusus yang independen untuk sistem loyalitas, dan Anda bisa memutuskan apakah akan mendanainya dari anggaran pemasaran atau anggaran mandiri dengan pendapatan tambahan.

Memiliki anggaran yang terencana dengan baik sebelum meluncurkan program loyalitas sangatlah penting. Ini membantu Anda memastikan bahwa sumber daya keuangan yang diperlukan tersedia untuk mendukung keberhasilan program.

3. Pilih software untuk mendukung program

Pilih platform atau software yang mempermudah manajemen program loyalitas, pelacakan poin, dan komunikasi dengan pelanggan. Ada beberapa pilihan yang cocok untuk mengelola program loyalitas, dan pilihan ini bergantung pada kebutuhan khusus dan skala program Anda:

  • CRM 
  • Sistem POS
  • Loyalty Program Management Software
  • Marketing Automation Software

Ketika memilih software untuk mengelola program loyalitas, pertimbangkan faktor seperti ukuran basis pelanggan Anda, jenis bisnis (online atau fisik), kompleksitas program, kebutuhan integrasi, dan anggaran yang tersedia. Penting untuk mengevaluasi beberapa opsi, meminta demonstrasi atau uji coba, dan memilih yang paling sesuai dengan tujuan dan kemampuan program Anda.

4. Pelajari pelanggan saat ini

Dalam langkah ini, tujuan utama adalah mengidentifikasi persona current customer Anda, memahami kebutuhan dan preferensi mereka, menemukan pain points yang mungkin mereka alami, dan mengidentifikasi harapan mereka terhadap program loyalitas Anda. 

Berdasarkan riset yang telah dilakukan pada pelanggan yang Anda miliki saat ini, Anda dapat mengkategorikan pelanggan Anda berdasarkan kriteria evaluasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda. Evaluasi ini mencakup:

  • Volume Pembelian
  • Kemampuan untuk Membeli Lebih Banyak
  • Kecepatan Pembayaran
  • Profitabilitas Pelanggan
  • Kesetiaan seiring Berjalannya Waktu

5. Pilih jenis reward dan struktur

Tentukan hadiah atau insentif yang relevan dan menarik bagi pelanggan Anda berdasarkan hasil riset pelanggan. Ini mencakup struktur dan mekanisme dari loyalty program, seperti bagaimana pelanggan mendapatkan dan menukarkan reward, jenis reward yang ditawarkan, serta cara Anda berkomunikasi dan mempromosikan program loyalitas Anda. 

6. Tetapkan metrik loyalty program

Metrik yang Anda pilih akan membantu Anda memahami kinerja dari loyalty program Anda dan apakah Anda berhasil mencapai tujuan yang ingin Anda capai. Pastikan metrik program loyalitas Anda relevan, dapat diandalkan, dan dapat diukur. 

Misalnya, lebih penting untuk melihat persentase anggota aktif yang menukarkan hadiah atau berinteraksi dengan merek daripada hanya menghitung jumlah anggota. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang efektivitas program dalam mempertahankan dan memikat pelanggan.

7. Promosi dan luncurkan program

Anda perlu menggunakan berbagai saluran dan strategi untuk memasarkan program loyalitas kepada pelanggan yang sudah ada dan yang berpotensi, seperti:

  • Media sosial
  • Email
  • SMS
  • Website
  • Iklan di dalam toko Anda

Pada tanggal peluncuran yang telah ditentukan, aktifkan program dan mulailah merekam aktivitas pelanggan. Pastikan pelanggan dapat mulai mengumpulkan poin dan menikmati manfaatnya.

8. Audit loyalty program secara reguler

Anda perlu melakukan audit program loyalitas secara berkala untuk mengoptimalkan sistem Anda dan meningkatkan kinerjanya. Ini juga merupakan kesempatan untuk mengatasi ketidakakuratan atau bug yang mungkin memengaruhi efisiensi program Anda. Selain itu, penting untuk memperhatikan keluhan pelanggan dan menggunakan informasi ini untuk mengarahkan promosi berikutnya dengan tujuan mengatasi masalah tersebut.

Tips mengoptimalkan loyalty program

Loyalty program perlu dioptimalkan agar tetap relevan dan efektif. Berikut beberapa caranya:

1. Gunakan layanan pelanggan multichannel

Pelanggan memiliki preferensi berbeda dalam berkomunikasi. Ada yang lebih nyaman lewat aplikasi, ada yang suka chat WhatsApp, dan ada juga yang lebih responsif via email. Oleh karena itu, loyalty program sebaiknya bisa diakses dan diintegrasikan ke berbagai channel.

Misalnya, pelanggan bisa mengecek poin lewat aplikasi mobile, menukarkan reward lewat website, sekaligus mendapatkan pengingat promo lewat SMS atau email. Sebagai contoh, Telkomsel Poin menyediakan akses informasi poin melalui aplikasi MyTelkomsel, USSD, hingga notifikasi SMS, sehingga pelanggan tidak terbatas hanya di satu saluran.

2. Buat program tetap menarik dengan variasi reward

Salah satu alasan pelanggan berhenti mengikuti program loyalitas adalah karena reward terasa monoton. Untuk mengatasinya, bisnis bisa menghadirkan variasi benefit, seperti hadiah musiman, promo khusus hari raya, atau hadiah eksklusif bagi tier tertentu.

Misalnya, selain memberikan minuman gratis untuk jumlah Star tertentu, Starbucks Indonesia juga sering menghadirkan limited edition merchandise atau promo musiman seperti pumpkin spice latte yang hanya bisa ditebus dengan poin. Hal ini membuat pelanggan merasa selalu ada hal baru yang bisa dinantikan.

3. Pantau performa secara rutin

Loyalty program yang tidak dievaluasi akan kehilangan relevansinya. Pantau indikator seperti tingkat penukaran reward, jumlah pelanggan aktif, serta feedback yang masuk. Jika ternyata reward tertentu jarang ditebus, mungkin jenis hadiah tersebut kurang menarik dan perlu diganti.

Misalnya, e-commerce seperti Tokopedia rutin menyesuaikan nilai dan jenis Tokopedia Points berdasarkan pola belanja pelanggan, sehingga programnya selalu terasa relevan. Dengan monitoring ini, bisnis bisa segera melakukan perbaikan tanpa menunggu program berjalan lama.

Indikator untuk mengukur kesuksesan loyalty program

Customer retention rate

Customer Retention Rate (CRR) adalah persentase pelanggan yang berhasil Anda pertahankan selama periode waktu tertentu.

Formula untuk customer retention rate.

Metrik ini tidak memberikan informasi mengenai alasan pelanggan tetap setia. Untuk memahaminya, Anda perlu menghubungkan CRR Anda dengan metrik pengalaman pelanggan yang lebih mendalam. 

Customer lifetime value

Menghitung Customer Lifetime Value (CLV) sedikit rumit karena melibatkan beberapa faktor, termasuk average purchase value, frequency rate, dan average customer lifespan. Rumus CLV bisa disederhanakan seperti:

Formula untuk customer lifetime value.

CLV adalah total pendapatan yang dapat Anda proyeksikan dari seorang pelanggan selama periode hubungan mereka dengan bisnis Anda. Idealnya, CLV yang optimal seharusnya minimal tiga kali lipat biaya akuisisi pelanggan.

Customer churn rate

Tingkat churn pelanggan adalah persentase pelanggan yang berhenti berbisnis dengan Anda dalam jangka waktu tertentu. Program loyalitas yang berhasil akan meningkatkan retensi pelanggan, sehingga mengurangi tingkat churn Anda.

Formula untuk Churn Rate.

Tingkat churn yang tinggi menunjukkan hilangnya pelanggan dengan cepat, yang dapat merugikan pendapatan dan profitabilitas perusahaan. Sebaliknya, tingkat churn rendah menunjukkan stabilitas dan pertumbuhan bisnis yang positif.

Average order value

Average Order Value (AOV) adalah rata-rata jumlah yang dihabiskan oleh pelanggan dalam satu transaksi. 

Formula untuk average order value

Program loyalitas yang sukses akan memberikan insentif untuk meningkatkan nilai AOV setiap kali pelanggan berbelanja, dengan harapan bahwa AOV akan meningkat seiring kesuksesan program tersebut.

Program engagement

Program engagement adalah istilah yang menggambarkan tingkat keterlibatan dan interaksi peserta dalam suatu program atau inisiatif tertentu. Istilah ini sering digunakan untuk mengukur sejauh mana individu terlibat dan mendapatkan manfaat dari program tersebut.

Formula untuk program engagement.

Ketika keterlibatan program tinggi, itu umumnya menandakan bahwa peserta secara aktif berpartisipasi, memperhatikan, dan memaksimalkan manfaat dari penawaran program.

Tantangan dalam membangun loyalty program dan cara mengatasinya

Meskipun sudah dirancang dengan strategi yang matang, loyalty program sering kali menghadapi kendala dalam implementasinya. Tantangan ini bisa muncul karena faktor pelanggan, keterbatasan bisnis, maupun ketidaksesuaian antara program dan target pasar. Berikut beberapa tantangan umum yang biasanya dihadapi, beserta cara mengatasinya:

1. Kurangnya Partisipasi Pelanggan

Banyak pelanggan enggan bergabung karena mekanisme program terasa rumit, reward dianggap tidak menarik, atau manfaatnya kurang jelas.

Cara mengatasinya:

  • Gunakan komunikasi yang sederhana dan menarik, misalnya melalui banner di aplikasi, notifikasi singkat, atau konten media sosial.
  • Buat mekanisme bergabung yang mudah, cukup dengan satu klik di aplikasi atau nomor ponsel tanpa formulir panjang.
  • Sesuaikan reward dengan minat pelanggan—misalnya, voucher makan untuk F&B atau cashback instan untuk e-commerce.

2. Biaya Implementasi yang Tinggi

Bisnis sering kesulitan menjalankan program karena biaya software, operasional, dan promosi cukup besar.

Cara mengatasinya:

  • Mulai dari skema sederhana, misalnya kartu poin manual atau voucher cetak, sebelum naik ke sistem digital.
  • Manfaatkan software loyalty berbasis langganan (SaaS) yang lebih terjangkau untuk skala kecil-menengah.
  • Gabungkan promosi loyalty dengan kampanye marketing lain agar biaya lebih efisien.

3. Reward Tidak Relevan dengan Target Audience

Program bisa gagal jika reward tidak sesuai ekspektasi pelanggan, misalnya poin terlalu lama terkumpul atau hadiah kurang bernilai.

Cara mengatasinya:

  • Lakukan segmentasi pelanggan agar reward lebih personal.
  • Uji coba program dalam skala kecil untuk melihat respon sebelum diluncurkan secara luas.
  • Berikan pilihan reward yang fleksibel, seperti opsi menukar poin dengan diskon, cashback, atau produk tertentu.

Kesimpulan

Banyak program loyalitas yang gagal karena perusahaan tidak memahami pelanggan mereka dan membuatnya tanpa perencanaan yang konkret. Oleh karena itu, pastikan Anda memahami siapa pelanggan Anda, faktor apa yang memengaruhi keputusan pembelian mereka, dan pilihan apa yang tersedia sebelum mencari strategi yang efektif.

Pandanglah program loyalitas sebagai eksperimen, yang berarti Anda perlu secara terus-menerus memantau metrik untuk meningkatkan program seiring berjalannya waktu. Untuk melakukan ini, sangat penting untuk memiliki software dengan kapabilitas software POS yang dapat membantu Anda melacak semua transaksi dan aktivitas dalam loyalty program.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Bagaimana cara membuat loyalty program yang menarik?
> Untuk membuat loyalty program yang menarik, bisnis perlu memulai dengan tujuan yang jelas, memahami kebutuhan pelanggan, lalu memilih reward yang relevan. Pastikan mekanismenya sederhana, mudah diikuti, dan transparan. Tambahkan variasi reward seperti hadiah musiman, promo eksklusif, atau tier khusus agar pelanggan merasa selalu ada hal baru yang bisa dinantikan. Jangan lupa mempromosikan program secara konsisten melalui berbagai saluran seperti media sosial, email, maupun aplikasi agar menjangkau lebih banyak audiens.

Apa perbedaan loyalty point dan cashback?
> Loyalty point adalah sistem pemberian poin setiap kali pelanggan melakukan transaksi. Poin tersebut dapat ditukar dengan produk, diskon, atau hadiah tertentu. Sementara itu, cashback memberikan pengembalian langsung dalam bentuk uang atau saldo setelah pembelian. Bedanya, poin biasanya membutuhkan akumulasi untuk ditukar, sedangkan cashback langsung bisa digunakan untuk transaksi berikutnya.

Apakah loyalty program cocok untuk UMKM?
> Ya, loyalty program sangat cocok untuk UMKM. Meski sederhana, program ini bisa membantu meningkatkan retensi pelanggan dan mendorong pembelian berulang. UMKM dapat memulai dengan skema sederhana seperti kartu cap (buy 5 get 1), voucher cetak, atau program referral. Seiring berkembangnya usaha, program bisa ditingkatkan menggunakan aplikasi atau software loyalty yang lebih modern. Intinya, program loyalitas tidak hanya untuk brand besar, tetapi juga bisa menjadi strategi efektif bagi bisnis skala kecil.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog

Ringkasan

  • Salesforce: Aplikasi CRM terbaik untuk perusahaan besar
  • Qontak: Aplikasi CRM terbaik untuk perusahaan menengah 
  • Zoho CRM: Aplikasi CRM terbaik untuk perusahaan kecil
  • Hubspot: Aplikasi CRM gratis terbaik
  • Bitrix24: Aplikasi CRM terbaik untuk kolaborasi

Apa itu aplikasi CRM?

Aplikasi CRM (Customer Relationship Management) adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola hubungan dan interaksi dengan pelanggan — mulai dari prospek, penjualan, hingga layanan purna jual.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, efisiensi tim, dan pertumbuhan bisnis dengan memusatkan seluruh data pelanggan dalam satu sistem.

Manfaat aplikasi CRM:

  1. Pusat Data Pelanggan: Semua data pelanggan tersimpan rapi: kontak, histori transaksi, komunikasi, dan preferensi.
  2. Meningkatkan Hubungan Pelanggan: Komunikasi jadi lebih personal, respons lebih cepat, dan follow-up lebih tepat waktu → pelanggan lebih loyal.
  3. Mendorong Pertumbuhan Penjualan: Proses penjualan menjadi lebih efisien dengan pipeline yang jelas, tugas otomatis, dan pengingat follow-up.
  4. Otomatisasi Pemasaran: Kirim kampanye email tersegmentasi, chatbot, formulir prospek, dan jadwal meeting otomatis.
  5. Kolaborasi Antar Tim Lebih Baik: Semua tim (sales, marketing, support) bisa mengakses data yang sama untuk pelayanan yang lebih konsisten.
  6. Produktivitas Meningkat: Mengurangi pekerjaan manual seperti input data, penjadwalan, dan laporan — semua otomatis.
  7. Keputusan Berbasis Data: Laporan dan dashboard real-time membantu bisnis memahami performa, tren pelanggan, dan peluang penjualan.

Fitur utama CRM:

  1. Manajemen Kontak & Prospek: Menyimpan dan mengatur semua informasi pelanggan dan calon pelanggan (leads) dalam satu tempat — termasuk nama, nomor, email, histori komunikasi, dan status prospek.
  2. Sales Pipeline & Deal Tracking: Melacak proses penjualan secara visual dari awal (lead) hingga closing. Memudahkan tim untuk tahu di tahap mana prospek berada dan tindakan selanjutnya.
  3. Otomatisasi Tugas & Follow-up: Mengotomatiskan aktivitas seperti pengiriman email, pengingat follow-up, dan perubahan status prospek agar tidak ada yang terlewat dan kerja lebih efisien.
  4. Laporan & Dashboard: Menyediakan data real-time tentang performa tim penjualan, konversi prospek, dan efektivitas kampanye. Membantu pengambilan keputusan berbasis data.
  5. Integrasi dengan Aplikasi Lain: Terhubung dengan tools seperti WhatsApp, email, kalender, e-commerce software, dan accounting software, agar semua proses bisnis berjalan terpusat dan efisien.

Kriteria penilaian aplikasi CRM

  1. Fitur: Lokalisasi fitur untuk perusahaan di Indonesia yang siap digunakan tanpa memerlukan kustomisasi
  2. Harga: Sering kali harga aplikasi CRM tidak sebanding dengan value yang didapat oleh perusahaan di Indonesia karena ketidakcocokan fitur (banyak fitur penting yang tidak tersedia dan banyak juga fitur yang tersedia tapi jarang digunakan di Indonesia)
  3. Skalabilitas: Aplikasi yang bisa dikonfigurasi dan bisa digunakan oleh pengguna yang bertambah secara berkala tanpa memerlukan perubahan sistem CRM yang signifikan
  4. User experience: User interface yang sederhana tanpa memerlukan kurva pembelajaran yang tinggi

5 Aplikasi CRM Android dan iOS Terbaik Indonesia 2025

NamaCocok untukHarga
SalesforcePerusahaan besar$$$
QontakPerusahaan menengah$$
Zoho CRMPerusahaan kecil$
HubspotPerusahaan dengan budget terbatas$
Bitrix24Perusahaan menengah yang mencari kolaborasi$

Aplikasi CRM terbaik untuk perusahaan besar

Salesforce

salesforce crm

Kelebihan Salesforce:

  1. Fitur Sangat Lengkap & Skalabel: Salesforce memiliki fitur terlengkap untuk manajemen penjualan, marketing, customer service, dan analytics. Cocok untuk startup hingga enterprise dengan kebutuhan kompleks.
  2. Fleksibel & Kustomisasi Tinggi: Anda bisa menyesuaikan modul, membuat otomatisasi alur kerja (workflow), dan menambahkan aplikasi dari AppExchange sesuai kebutuhan bisnis.
  3. Integrasi Global & AI Terintegrasi: Mendukung integrasi dengan ribuan aplikasi pihak ketiga dan menggunakan AI “Einstein” untuk prediksi penjualan, rekomendasi next step, dan otomatisasi tugas.

Kekurangan Salesforce:

  1. Harga Mahal untuk Fitur Lengkap: Salesforce cenderung mahal, terutama untuk bisnis kecil yang ingin menggunakan semua modul (Sales, Service, Marketing) secara maksimal.
  2. Kurva Pembelajaran Tinggi: Pengguna baru sering mengalami kesulitan karena antarmuka dan fitur yang kompleks. Perlu pelatihan atau bantuan implementasi.
  3. Biaya Tambahan untuk Kustomisasi: Banyak fitur premium, kustomisasi, dan dukungan teknis memerlukan biaya tambahan, terutama jika memakai konsultan atau partner Salesforce.

Harga: Mulai dari $25/user/bulan

Aplikasi CRM terbaik untuk perusahaan menengah

Qontak

software CRM qontak

Kelebihan Qontak:

  1. Omnichannel Lokal dengan Integrasi WhatsApp: Qontak memungkinkan bisnis mengelola komunikasi pelanggan melalui WhatsApp, Instagram, email, live chat, dan media sosial dalam satu platform yang terintegrasi
  2. Pelacakan Lapangan & Alat Otomatisasi: Tersedia fitur pelacakan GPS tim sales secara real time, task/activity management, chatbot, dan ticketing system yang memudahkan monitoring performa tim dan alur penjualan
  3. Dukungan Lokal & Dashboard Bahasa Indonesia: Tim Qontak menyediakan dukungan pelanggan dalam Bahasa Indonesia, pelatihan gratis, dan interface yang disesuaikan dengan pengguna lokal, memudahkan adopsi pengguna tanpa pengalaman CRM tinggi

Kekurangan Qontak:

  1. Harga yang Relatif Mahal: Harga mulai dari Rp 400 ribu per user per bulan, tidak ada versi gratis
  2. Kurva Pembelajaran & UI Bisa Membingungkan bagi Pengguna Baru: Dengan banyaknya fitur yang tersedia, pengguna baru mungkin memerlukan waktu adaptasi lebih lama, terutama jika belum memiliki pengalaman menggunakan CRM omnichannel

Harga: Mulai dari Rp 400 ribu per user per bulan

Aplikasi CRM terbaik untuk perusahaan kecil

Zoho CRM

aplikasi crm zoho

Kelebihan Zoho CRM:

  1. Harga Kompetitif & Ada Versi Gratis: Zoho CRM memiliki harga yang sangat terjangkau dibanding CRM lain seperti Salesforce atau HubSpot. Cocok untuk UMKM dan perusahaan menengah, bahkan tersedia versi gratis dengan fitur dasar.
  2. Fitur Lengkap & Terintegrasi: Menyediakan fitur CRM lengkap seperti manajemen leads, pipeline, otomatisasi, workflow, email marketing, serta terintegrasi langsung dengan produk Zoho lainnya (Zoho Books, Zoho Campaigns, Zoho Desk, dll).
  3. Kustomisasi Fleksibel: Pengguna dapat menyesuaikan form, field, alur kerja, dan laporan sesuai kebutuhan spesifik bisnis tanpa harus coding. Juga tersedia AI “Zia” untuk analitik prediktif.

Kekurangan Zoho CRM: 

  1. Tampilan Awal Bisa Membingungkan: Karena banyak fitur, UI Zoho bisa tampak rumit bagi pengguna baru. Diperlukan waktu untuk membiasakan diri dengan semua opsi dan menu.
  2. Dukungan Pelanggan Kadang Lambat: Layanan bantuan pengguna dari Zoho terkadang kurang responsif atau memerlukan waktu lama untuk menyelesaikan masalah, terutama di versi gratis.
  3. Beberapa Fitur Penting Terkunci di Paket Lebih Tinggi: Fitur seperti scoring leads otomatis, segmentasi lanjutan, dan integrasi penuh omnichannel hanya tersedia di paket Professional atau Enterprise.

Harga: Mulai dari Rp 276 ribu per user per bulan (ada versi gratis dengan maksimal 3 user)

Aplikasi CRM terbaik untuk perusahaan dengan budget terbatas

Hubspot

aplikasi CRM hubspot

Kelebihan Hubspot:

  1. Gratis & User-Friendly: HubSpot menyediakan versi CRM gratis selamanya dengan fitur dasar yang cukup lengkap. Antarmukanya modern, bersih, dan sangat mudah digunakan bahkan untuk pemula.
  2. Marketing + Sales + Service Terpadu: HubSpot memungkinkan integrasi mulus antara proses CRM, marketing automation, help desk, dan content management system (CMS), cocok untuk bisnis yang ingin sistem terpusat.
  3. Otomatisasi & Analitik Canggih (di Paket Berbayar): Untuk pengguna paket Professional dan Enterprise, tersedia fitur-fitur automation, custom reporting, lead scoring, dan A/B testing yang sangat membantu mengoptimalkan performa penjualan dan pemasaran.

Kekurangan Hubspot:

  1. Fitur Lanjutan Hanya di Paket Mahal: Fitur seperti workflow automation lanjutan, smart content, custom reports, dan AI tools hanya tersedia di paket berbayar yang harganya cukup tinggi (bisa jutaan hingga puluhan juta rupiah per bulan).
  2. Kustomisasi Terbatas (di Versi Gratis dan Paket Dasar): Di versi gratis atau paket Starter, kustomisasi pipeline, field, dan dashboard masih terbatas dibanding CRM seperti Zoho atau Bitrix24.
  3. Tidak Fokus Pasar Lokal Indonesia: Tidak ada UI dalam Bahasa Indonesia, dan support lokal terbatas, sehingga bisa menjadi tantangan bagi bisnis yang menginginkan layanan dengan pendekatan lokal.

Harga: Mulai dari $90 per user per bulan (ada versi gratis dengan fitur terbatas, unlimited user)

Aplikasi CRM terbaik untuk perusahaan menengah yang mencari kolaborasi

Bitrix24

software crm Bitrix24

Kelebihan Bitrix24:

  1. All-in-One Platform (CRM + HR + Project): Bitrix24 bukan hanya CRM — platform ini juga mencakup manajemen proyek, HR, komunikasi tim (chat, video call), dan kolaborasi dokumen. Sangat cocok untuk tim yang ingin satu sistem untuk semua.
  2. Versi Gratis Sangat Fungsional: Versi gratis mendukung hingga 5 pengguna dengan fitur CRM, pipeline, tugas, kalender, dan komunikasi internal. Ini menjadi nilai tambah besar untuk UKM.
  3. Banyak Opsi Otomatisasi & Kustomisasi: Tersedia fitur workflow otomatis, deal automation, bot, serta fleksibilitas untuk menyesuaikan layout, field, dan proses kerja sesuai kebutuhan bisnis.

Kekurangan Bitrix24:

  1. Antarmuka Agak Kompleks & Ramai: Karena banyak fitur dalam satu platform, UI Bitrix24 bisa terasa membingungkan dan padat bagi pengguna baru. Kurva belajar cukup tinggi.
  2. Kecepatan & Performa Kurang Stabil di Versi Cloud: Beberapa pengguna melaporkan loading lambat atau error, terutama saat akses dari perangkat mobile atau koneksi lambat.
  3. Support & Dokumentasi Kurang Ramah untuk Pengguna Lokal: Bitrix24 belum memiliki dukungan Bahasa Indonesia secara penuh, dan bantuan teknis bisa lambat atau kurang mendetail di versi gratis.

Harga: Mulai dari $49 per perusahaan per bulan (ada versi gratis dengan fitur terbatas)

Cara memilih aplikasi CRM yang tepat

Pahami kebutuhan sales team Anda dan tetapkan metrik keberhasilan yang jelas

Anda perlu menyelidiki pain points dan bottlenecks dari sales team Anda. Sering kali perusahaan fokus kepada fitur-fitur yang bersifat nice-to-have karena kurang mengerti pain points dari sales team mereka. 

Perbaiki proses sales Anda terlebih dahulu sebelum otomatisasi, termasuk memperbaiki pendataan customer.

Tetapkan metrik keberhasilan yang jelas sebagai tujuan dari implementasi CRM.

Buat roadmap dan system requirement yang jelas

Dari pain points yang sudah dikumpulkan, kumpulkan solusi, kategorikan berdasarkan jenis (software, data, proses, in-charge) dan urutkan berdasarkan prioritas. Dari situ buat roadmap yang didiskusikan oleh semua pihak dan disetujui oleh top management. Setelah itu buat system requirement yang jelas.

Lakukan penilaian vendor yang objektif 

Kumpulkan beberapa vendor dan lakukan penilaian berdasarkan kemampuan mereka dalam memenuhi system requirement yang telah Anda buat. Kebanyakan perusahaan di Indonesia tidak memiliki system requirement yang jelas sehingga tidak bisa melakukan penilaian vendor yang objektif dan mudah jatuh terhadap tipuan marketing atau mulut manis sales consultant. 

Kesimpulan

Memilih aplikasi CRM yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien, namun proses itu disertai dengan tantangan. Tetapi, jika Anda bisa mengatasi tantangan tersebut, Anda bisa mendapatkan manfaat yang jelas untuk mendorong pertumbuhan perusahaan ke level selanjutnya. 

Jika Anda memerlukan bantuan memilih, kami menawarkan konsultasi gratis. Kami adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih software yang tepat. 

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog

Di era persaingan bisnis yang semakin ketat, penggunaan software procurement bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Sistem pengadaan yang terstruktur dan terdigitalisasi membantu perusahaan menekan biaya, meningkatkan transparansi, serta mempercepat proses persetujuan pembelian.

Namun, menemukan software procurement terbaik bukanlah hal yang mudah. Setiap bisnis memiliki kebutuhan, ukuran, dan alur kerja yang berbeda, sehingga solusi yang cocok untuk satu perusahaan belum tentu sesuai bagi yang lain.

Untuk mengumpulkan software procurement terbaik ini, kami mengumpulkan informasi dari situs ulasan, mencobanya (jika memungkinkan), dan mengumpulkan survei dari perusahaan yang telah menggunakannya. Kriteria kami dalam melakukan penilaian adalah:

  1. Fitur: Lokalisasi fitur untuk perusahaan di Indonesia yang siap digunakan tanpa memerlukan kustomisasi
  2. Harga: Sering kali harga aplikasi e-procurement tidak sebanding dengan value yang didapat oleh perusahaan di Indonesia karena ketidakcocokan fitur (banyak fitur penting yang tidak tersedia dan banyak juga fitur yang tersedia tapi jarang digunakan di Indonesia)
  3. Skalabilitas: Aplikasi e-procurement yang bisa dikustomisasi dan bisa digunakan oleh pengguna yang bertambah secara berkala tanpa memerlukan perubahan sistem yang signifikan
  4. User experience: User interface yang sederhana tanpa memerlukan kurva pembelajaran yang tinggi

Anda bisa menggunakan informasi di sini untuk memfilter procurement software apa saja yang Anda bisa pertimbangkan, namun Anda tetap perlu berdiskusi lebih dalam mengenai kebutuhan perusahaan Anda dan apakah vendor Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga yang masuk akal.

Ringkasan

  • Impact: Software procurement terbaik untuk transformasi digital perusahaan Indonesia
  • Coupa: Software procurement terbaik untuk perusahaan besar yang mencari penghematan biaya
  • SAP Ariba: Software procurement terbaik untuk perusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks
  • GEP Smart: Software procurement terbaik untuk perusahaan besar yang mencari platform source-to-pay 
  • Ivalua: Software procurement terbaik untuk perusahaan besar yang mencari fleksibilitas
  • Odoo Enterprise: Software procurement terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh
  • Zoho Procurement: Software procurement terbaik untuk perusahaan kecil dengan budget terbatas
  • Precoro: Software procurement terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari simplicity

Apa itu software procurement?

Software procurement adalah software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola proses pengadaan secara digital dan otomatis — mulai dari permintaan pembelian (requisition), persetujuan, pembuatan purchase order (PO), pengelolaan vendor, hingga pencocokan faktur (invoice matching).

Tujuan utama adalah meningkatkan efisiensi proses pengadaan barang/jasa, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kontrol anggaran serta kepatuhan (compliance).

Manfaat software procurement

  • Menghemat biaya dan meningkatkan kontrol anggaran: Proses persetujuan otomatis dan pembatasan anggaran dapat mencegah pembelian yang tidak perlu atau melebihi anggaran.
  • Mempercepat proses pengadaan: Otomatisasi pembuatan purchase requisition (PR) dan purchase order (PO) serta pencocokan faktur dapat mempercepat siklus pembelian dan mengurangi keterlambatan.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas: Seluruh transaksi terdokumentasi dengan jelas dapat memudahkan audit, pelacakan, dan evaluasi vendor.
  • Meningkatkan efisiensi kerja tim procurement: Mengurangi pekerjaan manual dan meningkatkan kolaborasi lintas departemen dalam proses pengadaan.

Jenis-jenis software procurement

  • ​​Standalone Procurement Software: Hanya digunakan untuk proses pembelian saja, tanpa integrasi dengan sistem inventori atau ERP
  • ERP dengan Modul Procurement: Modul pembelian yang menjadi bagian dari sistem ERP (SAP, Odoo, Oracle)
  • Procurement Cloud (SaaS): Sistem berbasis cloud, langganan bulanan, mudah diakses & fleksibel
  • Source-to-Pay (S2P) Suite: Sistem procurement menyeluruh mulai dari sourcing, pembelian, hingga pembayaran (GEP, Ivalua)
  • Procurement Software untuk UKM: Fokus pada kemudahan penggunaan dan harga yang terjangkau (Zoho, Precoro)

Fitur utama software procurement

  • Manajemen Permintaan Pembelian (PR): Pembuatan dan pelacakan permintaan pembelian dengan alur persetujuan otomatis.
  • Otomatisasi Purchase Order (PO): Pembuatan PO secara otomatis berdasarkan PR atau kebutuhan stok.
  • Manajemen Vendor: Menyimpan informasi supplier, kontrak, dan riwayat performa mereka.
  • Kontrol Anggaran dan Pengeluaran: Menentukan batas anggaran dan memberi peringatan jika melebihi batas.
  • Pencocokan Faktur (3-way matching): Memastikan faktur cocok dengan PO dan penerimaan barang sebelum pembayaran.
  • Pelaporan & Analitik: Menyediakan laporan pengeluaran, efisiensi vendor, dan tren pembelian.
  • Integrasi Sistem Lain: Bisa terhubung ke software akuntansi, ERP, dan sistem inventori (misalnya: Xero, SAP, QuickBooks).
  • Akses Mobile: Beberapa software mendukung persetujuan PR/PO langsung dari aplikasi mobile.

8 Software procurement terbaik untuk otomasi proses pengadaan di Indonesia

NamaCocok untukHarga
ImpactPerusahaan Indonesia yang mencari transformasi digital$$
CoupaPerusahaan besar yang mencari penghematan biaya$$$
SAP AribaPerusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks$$$
GEP SmartPerusahaan besar yang mencari platform source-to-pay$$$
IvaluaPerusahaan besar yang mencari fleksibilitas$$$
Odoo EnterprisePerusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh$$
Zoho ProcurementPerusahaan kecil dengan budget terbatas$
PrecoroPerusahaan kecil yang mencari simplicity$

Software procurement terbaik untuk transformasi digital perusahaan Indonesia

Impact

impact dashboard

Kelebihan Impact:

  1. Fitur lengkap untuk perusahaan di Indonesia: Fitur procurement yang siap dipakai lengkap dengan aplikasi mobile dan terintegrasi dengan penjualan, pembelian, dan akuntansi
  2. Skalabilitas: Dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan tanpa biaya yang besar, mudah diintegrasikan dengan sistem lain, tersedia opsi pembayaran subscription dan one-time
  3. Perbaikan proses procure-to-pay: Tim konsultan Impact mempunyai pengalaman yang banyak untuk memperbaiki proses procurement dari purchase requisition, vendor sourcing, vendor selection, vendor performance, dan payment.

Kekurangan Impact:

  1. Tidak cocok untuk perusahaan yang memiliki user kurang dari 10
  2. Tidak cocok untuk perusahaan yang tidak mencari transformasi

Harga: Mulai dari Rp 2 juta per bulan

Software procurement Impact adalah software all-in-one yang mengintegrasikan seluruh proses pengadaan perusahaan, mulai dari permintaan pembelian, manajemen vendor, persetujuan, penerimaan barang, hingga pencatatan invoice dan pembayaran.

Software procurement Impact dirancang khusus untuk menjawab tantangan perusahaan di Indonesia dengan fitur lokal sehingga perusahaan tidak perlu melakukan kustomisasi berlebihan.

Aplikasi e-procurement Impact memudahkan karyawan untuk mengajukan permintaan pembelian dan manajemen untuk menyetujui transaksi secara cepat, kapan saja dan di mana saja. Sistem ini tersedia secara cloud, on-premise, maupun hybrid, serta dapat diintegrasikan dengan ERP lain seperti SAP atau Odoo tanpa biaya tambahan.

Beberapa fitur utama software procurement Impact:

  • Procure-to-Pay Automation: Alur kerja pembelian otomatis mulai dari purchase request, purchase order, hingga invoice dan pembayaran vendor.
  • Vendor Management & Evaluation: Database terpusat untuk semua vendor dengan fitur penilaian performa (harga, kualitas, ketepatan waktu).
  • Approval Workflow: Sistem persetujuan berlapis sesuai struktur organisasi untuk memastikan kontrol anggaran yang ketat.
  • Budget Control: Monitoring real-time terhadap penggunaan anggaran pembelian agar tidak melebihi alokasi.
  • Integration with Inventory & Finance: Setiap pembelian otomatis memperbarui stok dan pencatatan keuangan.
  • Aplikasi e-procurement: Pengajuan, persetujuan, dan pelacakan status pembelian langsung dari aplikasi mobile.

Selain itu, Impact unik karena tidak hanya menyediakan software, tetapi juga management consulting yang berfokus pada transformasi digital bisnis di Indonesia. Dengan pengalaman memperbaiki proses supply chain, optimasi SOP procurement, audit data, sertifikasi ISO, hingga program continuous improvement, Impact menjadi mitra transformasi digital jangka panjang yang siap menemani perusahaan mencapai tujuan bisnis.

Aplikasi procurement Impact cocok untuk perusahaan menengah keatas yang ingin mengelola pengadaan secara lebih efisien, transparan, dan terintegrasi dengan sistem bisnis lainnya.

Software procurement terbaik untuk perusahaan besar yang mencari penghematan biaya

Coupa

8 Software Procurement Terbaik untuk Otomasi Proses Pengadaan di Indonesia

Kelebihan Coupa:

  1. Antarmuka yang Mudah Digunakan: Coupa memiliki tampilan yang intuitif dan modern, sehingga memudahkan karyawan dari berbagai departemen untuk menggunakannya tanpa perlu pelatihan intensif.
  2. Visibilitas dan Kontrol Pengeluaran yang Kuat: Coupa menyediakan dashboard dan analitik waktu nyata untuk memantau pengeluaran, menemukan peluang penghematan, dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan pengadaan.
  3. Berbasis Cloud dan Skalabel: Sebagai solusi SaaS, Coupa mudah diakses dari mana saja dan dapat berkembang sesuai kebutuhan bisnis, cocok untuk perusahaan berskala global maupun yang sedang berkembang.

Kekurangan Coupa:

  1. Biaya Tinggi untuk UKM: Harga langganan dan implementasi Coupa bisa terlalu mahal untuk usaha kecil dan menengah yang memiliki anggaran terbatas.
  2. Keterbatasan Kustomisasi: Meskipun fleksibel, Coupa tidak menawarkan tingkat kustomisasi mendalam seperti beberapa ERP tradisional, yang bisa jadi kendala bagi bisnis dengan proses unik.
  3. Kompleksitas Integrasi: Integrasi Coupa dengan sistem ERP lama (seperti SAP atau Oracle) bisa cukup rumit dan mungkin memerlukan bantuan pihak ketiga atau waktu implementasi yang lebih lama.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software procurement terbaik untuk perusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks

SAP Ariba

software procurement SAP Ariba

Kelebihan SAP Ariba:

  1. Integrasi Kuat dengan SAP ERP: SAP Ariba terintegrasi secara mendalam dengan SAP S/4HANA dan SAP ERP, sehingga memudahkan alur kerja end-to-end dari procurement hingga pembayaran (P2P).
  2. Jaringan Pemasok Global (Ariba Network): Ariba Network menghubungkan jutaan pemasok dan pembeli secara global, memberikan akses luas ke vendor yang terverifikasi dan peluang sourcing yang lebih kompetitif.
  3. Fitur Lengkap untuk Pengadaan Strategis: SAP Ariba mendukung e-sourcing, contract management, supplier risk assessment, dan spend analysis dalam satu platform, sangat cocok untuk procurement yang kompleks dan berskala besar.

Kekurangan SAP Ariba:

  1. Antarmuka Kurang Ramah Pengguna: UI SAP Ariba sering dianggap ketinggalan zaman dan membingungkan, terutama untuk pengguna non-teknis atau vendor yang tidak terbiasa dengan platform SAP.
  2. Biaya Implementasi dan Langganan Tinggi: SAP Ariba tergolong mahal, baik dari segi lisensi maupun biaya implementasi, sehingga lebih cocok untuk perusahaan besar dengan anggaran TI yang besar.
  3. Kurang Fleksibel untuk Perusahaan Kecil: Struktur SAP Ariba yang kompleks dan enterprise-focused membuatnya kurang cocok untuk UKM yang butuh solusi ringan dan cepat diimplementasikan.
  4. Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software procurement terbaik untuk perusahaan besar yang mencari platform source-to-pay

GEP Smart

GEP smart

Kelebihan GEP Smart:

  1. Platform All-in-One untuk Source-to-Pay (S2P): GEP SMART mencakup seluruh siklus pengadaan dalam satu platform cloud-native: sourcing, contract management, supplier management, procure-to-pay, dan spend analysis.
  2. Antarmuka Modern dan Intuitif: GEP SMART memiliki UI berbasis web dan mobile yang modern, user-friendly, dan cocok untuk pengguna lintas departemen, termasuk procurement, finance, dan legal.
  3. AI dan Analitik Canggih: Ditenagai oleh AI dan machine learning, GEP SMART memberikan insight pengadaan yang real-time, seperti analisis pengeluaran, prediksi risiko vendor, dan otomatisasi rekomendasi sourcing.

Kekurangan GEP Smart:

  1. Integrasi dengan ERP Bisa Rumit: Meskipun fleksibel, integrasi GEP SMART dengan ERP besar seperti SAP atau Oracle bisa memerlukan waktu dan konfigurasi tambahan, terutama untuk data master dan dokumen PO/invoice.
  2. Fokus pada Enterprise: Platform ini dirancang untuk perusahaan besar; bagi UKM, fitur-fiturnya bisa terasa overkill dan terlalu kompleks dibanding kebutuhan nyata.
  3. Kurangnya Ekosistem Vendor Global seperti Ariba: GEP tidak memiliki marketplace vendor sebesar SAP Ariba Network, yang bisa membatasi pilihan pemasok baru secara langsung melalui platform.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software procurement terbaik untuk perusahaan besar yang mencari fleksibilitas

Ivalua

8 Software Procurement Terbaik untuk Otomasi Proses Pengadaan di Indonesia

Kelebihan Ivalua:

  1. Platform S2P yang Sangat Fleksibel & Modular: Ivalua memungkinkan perusahaan menkonfigurasi hampir semua aspek sistem—workflow, form, approval, hingga integrasi—tanpa perlu banyak pengkodean. Cocok untuk organisasi dengan proses pengadaan yang kompleks dan spesifik.
  2. Kemampuan Integrasi yang Luas: Ivalua dapat dengan mudah diintegrasikan dengan ERP besar seperti SAP, Oracle, dan Microsoft Dynamics, serta mendukung API terbuka untuk sistem lain seperti CRM atau sistem kontrak.
  3. Fokus pada Kinerja Pemasok & Risiko: Dilengkapi dengan fitur supplier performance management, risk tracking, dan ESG compliance yang mendalam, Ivalua membantu menjaga kualitas dan keberlanjutan rantai pasok.

Kekurangan Ivalua:

  1. Kurva Pembelajaran yang Tinggi: Karena sangat fleksibel dan kompleks, sistem Ivalua bisa membingungkan bagi pengguna baru atau organisasi yang belum memiliki struktur procurement matang.
  2. Biaya Implementasi Tinggi: Kustomisasi dan konfigurasi ekstensif membuat implementasi Ivalua cenderung mahal, memakan waktu, dan membutuhkan keterlibatan konsultan yang berpengalaman.
  3. UI Kurang Intuitif Dibanding Kompetitor: Meskipun powerful, antarmuka pengguna Ivalua dianggap kurang modern dan bisa terasa “berat”, terutama dibanding Coupa atau GEP SMART yang lebih user-friendly.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software procurement terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh

Odoo Enterprise

8 Software Procurement Terbaik untuk Otomasi Proses Pengadaan di Indonesia

Kelebihan Odoo Enterprise:

  1. Terintegrasi Penuh dengan Modul Lain di Odoo: Aplikasi procurement Odoo terhubung langsung dengan Inventory, Accounting, dan Sales, sehingga mempercepat alur kerja procurement tanpa perlu integrasi pihak ketiga.
  2. Automatisasi Proses Pengadaan: Mendukung fitur reordering rules, approval workflow, vendor price list, dan RFQ otomatis berdasarkan kebutuhan stok, menghemat waktu tim pembelian.
  3. Biaya Terjangkau & Open Source: Dibanding solusi seperti Coupa atau SAP Ariba, aplikasi procurement Odoo jauh lebih murah dan bahkan bisa digunakan gratis (Community edition), cocok untuk UKM.

Kekurangan Odoo Enterprise:

  1. Fitur Terbatas untuk Procurement Kompleks: Tidak sekuat platform enterprise-grade seperti Ivalua atau GEP SMART dalam hal supplier performance, risk management, atau e-sourcing.
  2. Butuh Kustomisasi Tambahan untuk Fitur Lanjutan: Fitur-fitur seperti kontrak pengadaan otomatis, 3-way matching lanjutan, dan tendering memerlukan modul tambahan atau pengembangan khusus.
  3. Ketergantungan pada Partner Implementasi: Untuk implementasi optimal dan integrasi lokal di Indonesia, biasanya memerlukan bantuan Odoo partner, karena dokumentasi bisa teknis dan tidak lengkap untuk pemula.

Harga: Rp 200,000 per user per bulan

Software procurement terbaik untuk perusahaan kecil dengan budget terbatas

Zoho Procurement

8 Software Procurement Terbaik untuk Otomasi Proses Pengadaan di Indonesia

Kelebihan Zoho Procurement:

  1. Mudah Digunakan & Cepat Diimplementasikan: Antarmuka Zoho yang intuitif memudahkan tim procurement dan non-teknis untuk membuat PO, mengelola vendor, dan melacak pengadaan dengan cepat.
  2. Terintegrasi dengan Ekosistem Zoho: Dapat dihubungkan langsung dengan Zoho Books (akuntansi), Zoho Inventory (stok), dan Zoho Analytics, memungkinkan visibilitas menyeluruh terhadap pengeluaran dan persediaan.
  3. Biaya Terjangkau untuk UKM: Aplikasi procurement Zoho menawarkan paket berlangganan yang murah (mulai dari ±$30/bulan), cocok untuk UKM yang membutuhkan solusi pengadaan dasar tanpa biaya enterprise.

Kekurangan Zoho Procurement:

  1. Fitur Terbatas untuk Procurement Strategis: Tidak mendukung fitur canggih seperti e-sourcing, tender management, contract lifecycle, atau supplier risk evaluation yang biasa dibutuhkan perusahaan besar.
  2. Tidak Ada Modul Khusus “Procurement Suite”: Aplikasi procurement Zoho tidak memiliki satu platform end-to-end khusus procurement seperti Coupa atau GEP. Pengguna harus menyatukan modul seperti Zoho Inventory, Zoho Creator, dan Zoho Books untuk pengalaman lengkap.
  3. Integrasi Lanjutan Butuh Kustomisasi: Untuk kebutuhan yang lebih kompleks, seperti workflow approval multi-level, budget control, atau custom procurement analytics, pengguna perlu menggunakan Zoho Creator (low-code) atau API, yang bisa jadi membingungkan tanpa bantuan teknis.

Harga: Mulai dari $30 per perusahaan per bulan

Software procurement terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari simplicity

Precoro

8 Software Procurement Terbaik untuk Otomasi Proses Pengadaan di Indonesia

Kelebihan Precoro:

  1. Procurement End-to-End yang Sederhana & Efisien: Aplikasi procurement Precoro menawarkan fitur lengkap mulai dari request, approval, purchase order (PO), hingga invoice matching dalam satu antarmuka yang mudah digunakan — cocok untuk tim kecil hingga menengah.
  2. Cepat Diimplementasikan & Cloud-Based: Solusi SaaS yang bisa diimplementasikan hanya dalam hitungan hari, tanpa infrastruktur tambahan. Cocok untuk bisnis yang ingin go-digital dengan cepat.
  3. Transparansi dan Kontrol Anggaran yang Baik: Mendukung kontrol anggaran per departemen, multi-approval workflows, serta laporan real-time untuk visibilitas penuh atas pengeluaran.

Kekurangan Precoro:

  1. Integrasi ERP Terbatas: Meski aplikasi procurement Precoro menyediakan integrasi dasar (misalnya QuickBooks, Xero, dan NetSuite), untuk ERP besar seperti SAP atau Oracle, integrasi sering memerlukan konektor pihak ketiga atau custom API.
  2. Kurangnya Fitur Sourcing & Supplier Evaluation: Aplikasi procurement Precoro fokus pada operasional procurement (P2P), tapi tidak memiliki fitur untuk tender management, e-sourcing, atau evaluasi kinerja vendor seperti solusi enterprise-grade.
  3. Kurva Kustomisasi Terbatas: Aplikasi procurement Precoro tidak mendukung kustomisasi kompleks atau workflow unik seperti sistem low-code/no-code lainnya. Perusahaan dengan proses pengadaan yang spesifik mungkin merasa sistem ini terlalu “rigid”.

Harga: Mulai dari $499 per bulan

Cara menghindari kegagalan implementasi purchasing software

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Deloitte, 40-90% proyek implementasi software gagal memenuhi tujuannya. 3 penyebab utamanya adalah:

  1. Kurangnya keterlibatan top management (45%)
  2. Kurangnya kejelasan tujuan bisnis (42%)
  3. Perencanaan proyek yang kurang matang (26%)

Memilih procurement software di Indonesia agak lebih sulit dibandingkan dengan negara lainnya, karena:

  1. Perusahaan di Indonesia secara umum belum memiliki proses procurement yang optimal
  2. Penyedia procurement software internasional belum memiliki lokalisasi fitur untuk Indonesia sehingga perlu biaya tambahan untuk kustomisasi
  3. Banyak vendor procurement software di Indonesia yang belum memiliki kemampuan, pengalaman, dan integritas yang cukup untuk bisa mengimplementasi purchasing software dengan baik
  4. Banyak perusahaan di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menilai procurement software dan vendor yang baik

Saran dari kami adalah:

  1. Lakukan perencanaan secara matang
  2. Perbaiki proses procurement sebelum implementasi
  3. Lakukan penilaian vendor secara objektif

Lakukan perencanaan secara matang

Pahami kebutuhan bisnis Anda dan tetapkan metrik keberhasilan yang jelas. Selidiki pain points dan bottlenecks dari proses procurement Anda. Sering kali perusahaan fokus kepada fitur-fitur yang bersifat nice-to-have karena kurang mengerti pain points dari bisnis mereka.

Dari pain points yang sudah dikumpulkan, kumpulkan solusi, kategorikan berdasarkan jenis (software, data, proses, person-in-charge) dan urutkan berdasarkan prioritas. Dari situ buat roadmap yang didiskusikan oleh semua pihak yang disetujui oleh top management. Buat juga system requirement yang jelas jika memungkinkan.

Perbaiki proses purchasing dan data sebelum implementasi

Procurement software ada untuk mengotomatiskan proses procurement. Jangan mengotomasi proses yang rusak dan jangan berharap implementor procurement software mempunyai pengetahuan untuk mengotomasi proses bisnis yang terbaik untuk perusahaan Anda. Perbaiki proses procurement Anda terlebih dahulu sebelum otomatisasi.

Perbaiki juga data akuntansi Anda (data produk, kategori produk, harga beli dan jual, perpajakan, etc) sebelum migrasi data supaya laporan analisa procurement software Anda akurat.

Lakukan penilaian vendor yang objektif

Kumpulkan beberapa vendor dan lakukan penilaian berdasarkan kemampuan mereka dalam memenuhi system requirement yang telah Anda buat.

Kebanyakan perusahaan di Indonesia tidak memiliki system requirement yang jelas sehingga tidak bisa melakukan penilaian vendor yang objektif dan mudah jatuh terhadap tipuan marketing atau mulut manis sales consultant.

Pro tips: Buka LinkedIn vendor tersebut dan lihat kualitas dari Business Analysts dan Software Engineer yang mereka hire. Pada akhirnya, keberhasilan implementasi procurement software Anda ada di tangan mereka.

Baca juga: Cara memilih vendor ERP secara objektif

Kesimpulan

Memilih software procurement yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien, namun proses itu disertai dengan tantangan. Tetapi, jika Anda bisa mengatasi tantangan tersebut, Anda bisa mendapatkan manfaat yang jelas untuk mendorong pertumbuhan perusahaan ke level selanjutnya.

Jika Anda memerlukan bantuan memilih, kami menawarkan konsultasi gratis. Kami adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih software yang tepat.

Author

Author: David A.
David adalah ex-PwC dengan pengalaman 15 tahun di bidang perbankan, corporate finance, dan venture capaital di Indonesia dan Singapura. Ia berfokus pada pertumbuhan melalui transformasi digital, dengan keahlian dalam digital marketing yang terarah dan peningkatan operasional melalui software dan data.

FAQ

Software apa yang digunakan dalam proses procurement?
> Beberapa contohnya termasuk: Impact, Coupa, SAP Ariba, GEP Smart, Ivalua, Odoo, Zoho, and Precoro.

Apakah SAP adalah procurement tool?
> Bukan, SAP adalah ERP. Namun, SAP memiliki modul procurement (SAP Ariba).

Apakah ERP adalah procurement software?
> Bukan, ERP adalah kumpulan software (modul), tetapi di dalamnya terdapat modul procurement.

Apa maksud procurement di dalam software?
> Procurement di dalam software merujuk pada fitur-fitur yang dapat mengelola purchasing, vendor, dan alur kerja procure-to-pay secara digital.

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog

Di era persaingan bisnis yang semakin ketat, penggunaan software purchasing bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Sistem pengadaan yang terstruktur dan terdigitalisasi membantu perusahaan menekan biaya, meningkatkan transparansi, serta mempercepat proses persetujuan pembelian.

Namun, menemukan software purchasing terbaik bukanlah hal yang mudah. Setiap bisnis memiliki kebutuhan, ukuran, dan alur kerja yang berbeda, sehingga solusi yang cocok untuk satu perusahaan belum tentu sesuai bagi yang lain.

Untuk mengumpulkan software purchasing terbaik ini, kami mengumpulkan informasi dari situs ulasan, mencobanya (jika memungkinkan), dan mengumpulkan survei dari perusahaan yang telah menggunakannya. Kriteria kami dalam melakukan penilaian adalah:

  1. Fitur: Lokalisasi fitur untuk perusahaan di Indonesia yang siap digunakan tanpa memerlukan kustomisasi
  2. Harga: Sering kali harga purchasing software tidak sebanding dengan value yang didapat oleh perusahaan di Indonesia karena ketidakcocokan fitur (banyak fitur penting yang tidak tersedia dan banyak juga fitur yang tersedia tapi jarang digunakan di Indonesia)
  3. Skalabilitas: Purchasing software yang bisa dikustomisasi dan bisa digunakan oleh pengguna yang bertambah secara berkala tanpa memerlukan perubahan sistem yang signifikan
    User experience: User interface yang sederhana tanpa memerlukan kurva pembelajaran yang tinggi

Anda bisa menggunakan informasi di sini untuk memfilter software purchasing apa saja yang Anda bisa pertimbangkan, namun Anda tetap perlu berdiskusi lebih dalam mengenai kebutuhan perusahaan Anda dan apakah vendor Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga yang masuk akal.

Ringkasan

  • Impact: Software purchasing terbaik untuk transformasi digital perusahaan Indonesia
  • Coupa: Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari penghematan biaya
  • SAP Ariba: Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks
  • GEP Smart: Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari platform source-to-pay 
  • Ivalua: Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari fleksibilitas
  • Odoo Enterprise: Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh
  • Zoho Procurement: Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil dengan budget terbatas
  • Precoro: Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari simplicity

Apa itu software purchasing?

Software purchasing adalah software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola proses pembelian secara digital dan otomatis — mulai dari permintaan pembelian (requisition), persetujuan, pembuatan purchase order (PO), hingga manajemen vendor dan pencocokan faktur (invoice matching).

Tujuan utamanya adalah mengefisiensikan proses pengadaan barang/jasa, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kontrol anggaran serta kepatuhan (compliance).

Manfaat software purchasing

  • Menghemat biaya dan meningkatkan kontrol anggaran: Dengan alur persetujuan otomatis dan pembatasan anggaran, perusahaan dapat mencegah pembelian yang tidak perlu atau di luar anggaran.
  • Mempercepat proses pengadaan: Otomatisasi pembuatan PR, PO, dan pencocokan faktur mempercepat siklus pembelian dan mengurangi keterlambatan.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas: Semua transaksi terdokumentasi dengan jelas, memudahkan audit, pelacakan, dan evaluasi vendor.
  • Meningkatkan efisiensi kerja tim procurement: Mengurangi pekerjaan manual dan meningkatkan kolaborasi antar departemen dalam proses pembelian.

Jenis-jenis software purchasing

  • ​​Standalone Purchasing Software: Khusus untuk proses pembelian saja, tanpa fungsi inventori atau ERP
  • ERP dengan Modul Purchasing: Modul pembelian yang menjadi bagian dari sistem ERP (Impact, SAP, Odoo, Oracle)
  • Purchasing Cloud (SaaS): Sistem berbasis cloud, langganan bulanan, mudah diakses & fleksibel
  • Source-to-Pay (S2P) Suite: Sistem lengkap dari sourcing, pembelian, hingga pembayaran (GEP, Ivalua)
  • Purchasing Software untuk UKM: Fokus pada kemudahan penggunaan dan harga terjangkau (Zoho, Precoro)

Fitur utama software purchasing

  • Manajemen Permintaan Pembelian (PR): Pembuatan dan pelacakan permintaan pembelian dengan alur persetujuan otomatis.
  • Otomatisasi Purchase Order (PO): Pembuatan PO secara otomatis berdasarkan PR atau kebutuhan stok.
  • Manajemen Vendor: Menyimpan informasi supplier, kontrak, dan riwayat performa mereka.
  • Kontrol Anggaran dan Pengeluaran: Menentukan batas anggaran dan memberi peringatan jika melebihi batas.
  • Pencocokan Faktur (3-way matching): Memastikan faktur cocok dengan PO dan penerimaan barang sebelum pembayaran.
  • Pelaporan & Analitik: Menyediakan laporan pengeluaran, efisiensi vendor, dan tren pembelian.
  • Integrasi Sistem Lain: Bisa terhubung ke software akuntansi, ERP, dan sistem inventori (misalnya: Xero, SAP, QuickBooks).
  • Akses Mobile: Beberapa software mendukung persetujuan PR/PO langsung dari aplikasi mobile.

9 Software Purchasing Terbaik Indonesia 2025

NamaCocok untukHarga
ImpactPerusahaan Indonesia yang mencari transformasi digital$$
CoupaPerusahaan besar yang mencari penghematan biaya$$$
SAP AribaPerusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks$$$
GEP SmartPerusahaan besar yang mencari platform source-to-pay$$$
IvaluaPerusahaan besar yang mencari fleksibilitas$$$
Odoo EnterprisePerusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh$$
Zoho ProcurementPerusahaan kecil dengan budget terbatas$
PrecoroPerusahaan kecil yang mencari simplicity$

Software purchasing terbaik untuk transformasi digital perusahaan Indonesia

Impact

aplikasi purchasing impact

Kelebihan Impact:

  1. Fitur lengkap untuk perusahaan di Indonesia: Fitur purchasing yang siap dipakai lengkap dengan aplikasi mobile dan terintegrasi dengan penjualan, pembelian, dan akuntansi
  2. Skalabilitas: Dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan tanpa biaya yang besar, mudah diintegrasikan dengan sistem lain, tersedia opsi pembayaran subscription dan one-time
  3. Perbaikan proses procure-to-pay: Tim konsultan Impact mempunyai pengalaman yang banyak untuk memperbaiki proses purchasing dari purchase requisition, vendor sourcing, vendor selection, vendor performance, dan payment.

Kekurangan Impact:

  1. Tidak cocok untuk perusahaan yang memiliki user kurang dari 10
  2. Tidak cocok untuk perusahaan yang tidak mencari transformasi

Harga: Mulai dari Rp 2 juta per bulan

Software purchasing Impact adalah software all-in-one yang mengintegrasikan seluruh proses pengadaan perusahaan, mulai dari permintaan pembelian, manajemen vendor, persetujuan, penerimaan barang, hingga pencatatan invoice dan pembayaran.

Software purchasing Impact dirancang khusus untuk menjawab tantangan perusahaan di Indonesia dengan fitur lokal sehingga perusahaan tidak perlu melakukan kustomisasi berlebihan.

Aplikasi purchasing Impact memudahkan karyawan untuk mengajukan permintaan pembelian dan manajemen untuk menyetujui transaksi secara cepat, kapan saja dan di mana saja. Sistem ini tersedia secara cloud, on-premise, maupun hybrid, serta dapat diintegrasikan dengan ERP lain seperti SAP atau Odoo tanpa biaya tambahan.

Beberapa fitur utama software purchasing Impact:

  • Procure-to-Pay Automation: Alur kerja pembelian otomatis mulai dari purchase request, purchase order, hingga invoice dan pembayaran vendor.
  • Vendor Management & Evaluation: Database terpusat untuk semua vendor dengan fitur penilaian performa (harga, kualitas, ketepatan waktu).
  • Approval Workflow: Sistem persetujuan berlapis sesuai struktur organisasi untuk memastikan kontrol anggaran yang ketat.
  • Budget Control: Monitoring real-time terhadap penggunaan anggaran pembelian agar tidak melebihi alokasi.
  • Integration with Inventory & Finance: Setiap pembelian otomatis memperbarui stok dan pencatatan keuangan.
  • Mobile Application: Pengajuan, persetujuan, dan pelacakan status pembelian langsung dari aplikasi mobile.

Selain itu, Impact unik karena tidak hanya menyediakan software, tetapi juga management consulting yang berfokus pada transformasi digital bisnis di Indonesia. Dengan pengalaman memperbaiki proses supply chain, optimasi SOP procurement, audit data, sertifikasi ISO, hingga program continuous improvement, Impact menjadi mitra transformasi digital jangka panjang yang siap menemani perusahaan mencapai tujuan bisnis.

Aplikasi purchasing Impact cocok untuk perusahaan menengah keatas yang ingin mengelola pengadaan secara lebih efisien, transparan, dan terintegrasi dengan sistem bisnis lainnya.

Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari penghematan biaya

Coupa

software puchasing coupa

Kelebihan Coupa:

  1. Antarmuka yang Mudah Digunakan: Coupa memiliki tampilan yang intuitif dan modern, sehingga memudahkan karyawan dari berbagai departemen untuk menggunakannya tanpa perlu pelatihan intensif.
  2. Visibilitas dan Kontrol Pengeluaran yang Kuat: Coupa menyediakan dashboard dan analitik waktu nyata untuk memantau pengeluaran, menemukan peluang penghematan, dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan pengadaan.
  3. Berbasis Cloud dan Skalabel: Sebagai solusi SaaS, Coupa mudah diakses dari mana saja dan dapat berkembang sesuai kebutuhan bisnis, cocok untuk perusahaan berskala global maupun yang sedang berkembang.

Kekurangan Coupa:

  1. Biaya Tinggi untuk UKM: Harga langganan dan implementasi Coupa bisa terlalu mahal untuk usaha kecil dan menengah yang memiliki anggaran terbatas.
  2. Keterbatasan Kustomisasi: Meskipun fleksibel, Coupa tidak menawarkan tingkat kustomisasi mendalam seperti beberapa ERP tradisional, yang bisa jadi kendala bagi bisnis dengan proses unik.
  3. Kompleksitas Integrasi: Integrasi Coupa dengan sistem ERP lama (seperti SAP atau Oracle) bisa cukup rumit dan mungkin memerlukan bantuan pihak ketiga atau waktu implementasi yang lebih lama.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar dengan supply chain berbasis global yang kompleks

SAP Ariba

SAP ariba

Kelebihan SAP Ariba:

  1. Integrasi Kuat dengan SAP ERP: SAP Ariba terintegrasi secara mendalam dengan SAP S/4HANA dan SAP ERP, sehingga memudahkan alur kerja end-to-end dari procurement hingga pembayaran (P2P).
  2. Jaringan Pemasok Global (Ariba Network): Ariba Network menghubungkan jutaan pemasok dan pembeli secara global, memberikan akses luas ke vendor yang terverifikasi dan peluang sourcing yang lebih kompetitif.
  3. Fitur Lengkap untuk Pengadaan Strategis: SAP Ariba mendukung e-sourcing, contract management, supplier risk assessment, dan spend analysis dalam satu platform, sangat cocok untuk procurement yang kompleks dan berskala besar.

Kekurangan SAP Ariba:

  1. Antarmuka Kurang Ramah Pengguna: UI SAP Ariba sering dianggap ketinggalan zaman dan membingungkan, terutama untuk pengguna non-teknis atau vendor yang tidak terbiasa dengan platform SAP.
  2. Biaya Implementasi dan Langganan Tinggi: SAP Ariba tergolong mahal, baik dari segi lisensi maupun biaya implementasi, sehingga lebih cocok untuk perusahaan besar dengan anggaran TI yang besar.
  3. Kurang Fleksibel untuk Perusahaan Kecil: Struktur SAP Ariba yang kompleks dan enterprise-focused membuatnya kurang cocok untuk UKM yang butuh solusi ringan dan cepat diimplementasikan.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari platform source-to-pay

GEP Smart

GEP smart

Kelebihan GEP Smart:

  1. Platform All-in-One untuk Source-to-Pay (S2P): GEP SMART mencakup seluruh siklus pengadaan dalam satu platform cloud-native: sourcing, contract management, supplier management, procure-to-pay, dan spend analysis.
  2. Antarmuka Modern dan Intuitif: GEP SMART memiliki UI berbasis web dan mobile yang modern, user-friendly, dan cocok untuk pengguna lintas departemen, termasuk procurement, finance, dan legal.
  3. AI dan Analitik Canggih: Ditenagai oleh AI dan machine learning, GEP SMART memberikan insight pengadaan yang real-time, seperti analisis pengeluaran, prediksi risiko vendor, dan otomatisasi rekomendasi sourcing.

Kekurangan GEP Smart:

  1. Integrasi dengan ERP Bisa Rumit: Meskipun fleksibel, integrasi GEP SMART dengan ERP besar seperti SAP atau Oracle bisa memerlukan waktu dan konfigurasi tambahan, terutama untuk data master dan dokumen PO/invoice.
  2. Fokus pada Enterprise: Platform ini dirancang untuk perusahaan besar; bagi UKM, fitur-fiturnya bisa terasa overkill dan terlalu kompleks dibanding kebutuhan nyata.
  3. Kurangnya Ekosistem Vendor Global seperti Ariba: GEP tidak memiliki marketplace vendor sebesar SAP Ariba Network, yang bisa membatasi pilihan pemasok baru secara langsung melalui platform.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software purchasing terbaik untuk perusahaan besar yang mencari fleksibilitas

Ivalua

ivalua

Kelebihan Ivalua:

  1. Platform S2P yang Sangat Fleksibel & Modular: Ivalua memungkinkan perusahaan menkonfigurasi hampir semua aspek sistem—workflow, form, approval, hingga integrasi—tanpa perlu banyak pengkodean. Cocok untuk organisasi dengan proses pengadaan yang kompleks dan spesifik.
  2. Kemampuan Integrasi yang Luas: Ivalua dapat dengan mudah diintegrasikan dengan ERP besar seperti SAP, Oracle, dan Microsoft Dynamics, serta mendukung API terbuka untuk sistem lain seperti CRM atau sistem kontrak.
  3. Fokus pada Kinerja Pemasok & Risiko: Dilengkapi dengan fitur supplier performance management, risk tracking, dan ESG compliance yang mendalam, Ivalua membantu menjaga kualitas dan keberlanjutan rantai pasok.

Kekurangan Ivalua:

  1. Kurva Pembelajaran yang Tinggi: Karena sangat fleksibel dan kompleks, sistem Ivalua bisa membingungkan bagi pengguna baru atau organisasi yang belum memiliki struktur procurement matang.
  2. Biaya Implementasi Tinggi: Kustomisasi dan konfigurasi ekstensif membuat implementasi Ivalua cenderung mahal, memakan waktu, dan membutuhkan keterlibatan konsultan yang berpengalaman.
  3. UI Kurang Intuitif Dibanding Kompetitor: Meskipun powerful, antarmuka pengguna Ivalua dianggap kurang modern dan bisa terasa “berat”, terutama dibanding Coupa atau GEP SMART yang lebih user-friendly.

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari solusi menyeluruh

Odoo Enterprise

odoo purchasing

Kelebihan Odoo Enterprise:

  1. Terintegrasi Penuh dengan Modul Lain di Odoo: Aplikasi purchasing Odoo terhubung langsung dengan Inventory, Accounting, dan Sales, sehingga mempercepat alur kerja procurement tanpa perlu integrasi pihak ketiga.
  2. Automatisasi Proses Pengadaan: Mendukung fitur reordering rules, approval workflow, vendor price list, dan RFQ otomatis berdasarkan kebutuhan stok, menghemat waktu tim pembelian.
  3. Biaya Terjangkau & Open Source: Dibanding solusi seperti Coupa atau SAP Ariba, aplikasi purchasing Odoo jauh lebih murah dan bahkan bisa digunakan gratis (Community edition), cocok untuk UKM.

Kekurangan Odoo Enterprise:

  1. Fitur Terbatas untuk Procurement Kompleks: Tidak sekuat platform enterprise-grade seperti Ivalua atau GEP SMART dalam hal supplier performance, risk management, atau e-sourcing.
  2. Butuh Kustomisasi Tambahan untuk Fitur Lanjutan: Fitur-fitur seperti kontrak pengadaan otomatis, 3-way matching lanjutan, dan tendering memerlukan modul tambahan atau pengembangan khusus.
  3. Ketergantungan pada Partner Implementasi: Untuk implementasi optimal dan integrasi lokal di Indonesia, biasanya memerlukan bantuan Odoo partner, karena dokumentasi bisa teknis dan tidak lengkap untuk pemula.

Harga: Rp 200,000 per user per bulan

Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil dengan budget terbatas

Zoho Procurement

zoho purchasing

Kelebihan Zoho Procurement:

  1. Mudah Digunakan & Cepat Diimplementasikan: Antarmuka Zoho yang intuitif memudahkan tim purchasing dan non-teknis untuk membuat PO, mengelola vendor, dan melacak pengadaan dengan cepat.
  2. Terintegrasi dengan Ekosistem Zoho: Dapat dihubungkan langsung dengan Zoho Books (akuntansi), Zoho Inventory (stok), dan Zoho Analytics, memungkinkan visibilitas menyeluruh terhadap pengeluaran dan persediaan.
  3. Biaya Terjangkau untuk UKM: Zoho menawarkan paket berlangganan yang murah (mulai dari ±$30/bulan), cocok untuk UKM yang membutuhkan solusi pengadaan dasar tanpa biaya enterprise.

Kekurangan Zoho Procurement:

  1. Fitur Terbatas untuk Procurement Strategis: Tidak mendukung fitur canggih seperti e-sourcing, tender management, contract lifecycle, atau supplier risk evaluation yang biasa dibutuhkan perusahaan besar.
  2. Tidak Ada Modul Khusus “Procurement Suite”: Aplikasi purchasing Zoho tidak memiliki satu platform end-to-end khusus procurement seperti Coupa atau GEP. Pengguna harus menyatukan modul seperti Zoho Inventory, Zoho Creator, dan Zoho Books untuk pengalaman lengkap.
  3. Integrasi Lanjutan Butuh Kustomisasi: Untuk kebutuhan yang lebih kompleks, seperti workflow approval multi-level, budget control, atau custom procurement analytics, pengguna perlu menggunakan Zoho Creator (low-code) atau API, yang bisa jadi membingungkan tanpa bantuan teknis.

Harga: Mulai dari $30 per perusahaan per bulan

Software purchasing terbaik untuk perusahaan kecil yang mencari simplicity

Precoro

precoro

Kelebihan Precoro:

  1. Procurement End-to-End yang Sederhana & Efisien: Precoro menawarkan fitur lengkap mulai dari request, approval, purchase order (PO), hingga invoice matching dalam satu antarmuka yang mudah digunakan — cocok untuk tim kecil hingga menengah.
  2. Cepat Diimplementasikan & Cloud-Based: Solusi SaaS yang bisa diimplementasikan hanya dalam hitungan hari, tanpa infrastruktur tambahan. Cocok untuk bisnis yang ingin go-digital dengan cepat.
  3. Transparansi dan Kontrol Anggaran yang Baik: Mendukung kontrol anggaran per departemen, multi-approval workflows, serta laporan real-time untuk visibilitas penuh atas pengeluaran.

Kekurangan Precoro:

  1. Integrasi ERP Terbatas: Meski Precoro menyediakan integrasi dasar (misalnya QuickBooks, Xero, dan NetSuite), untuk ERP besar seperti SAP atau Oracle, integrasi sering memerlukan konektor pihak ketiga atau custom API.
  2. Kurangnya Fitur Sourcing & Supplier Evaluation: Precoro fokus pada operasional procurement (P2P), tapi tidak memiliki fitur untuk tender management, e-sourcing, atau evaluasi kinerja vendor seperti solusi enterprise-grade.
  3. Kurva Kustomisasi Terbatas: Aplikasi purchasing Precoro tidak mendukung kustomisasi kompleks atau workflow unik seperti sistem low-code/no-code lainnya. Perusahaan dengan proses pengadaan yang spesifik mungkin merasa sistem purchasing ini terlalu “rigid”.

Harga: Mulai dari $499 per bulan

Cara menghindari kegagalan implementasi purchasing software

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Deloitte, 40-90% proyek implementasi software gagal memenuhi tujuannya. 3 penyebab utamanya adalah: 

  1. Kurangnya keterlibatan top management (45%)
  2. Kurangnya kejelasan tujuan bisnis (42%)
  3. Perencanaan proyek yang kurang matang (26%)

Memilih purchasing software di Indonesia agak lebih sulit dibandingkan dengan negara lainnya, karena:

  1. Perusahaan di Indonesia secara umum belum memiliki proses purchasing yang optimal 
  2. Penyedia purchasing software internasional belum memiliki lokalisasi fitur untuk Indonesia sehingga perlu biaya tambahan untuk kustomisasi
  3. Banyak vendor purchasing software di Indonesia yang belum memiliki kemampuan, pengalaman, dan integritas yang cukup untuk bisa mengimplementasi purchasing software dengan baik
  4. Banyak perusahaan di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menilai purchasing software dan vendor yang baik

Saran dari kami adalah:

  1. Lakukan perencanaan secara matang
  2. Perbaiki proses purchasing sebelum implementasi
  3. Lakukan penilaian vendor secara objektif

Lakukan perencanaan secara matang

Pahami kebutuhan bisnis Anda dan tetapkan metrik keberhasilan yang jelas. Selidiki pain points dan bottlenecks dari proses purchasing Anda. Sering kali perusahaan fokus kepada fitur-fitur yang bersifat nice-to-have karena kurang mengerti pain points dari bisnis mereka. 

Dari pain points yang sudah dikumpulkan, kumpulkan solusi, kategorikan berdasarkan jenis (software, data, proses, person-in-charge) dan urutkan berdasarkan prioritas. Dari situ buat roadmap yang didiskusikan oleh semua pihak yang disetujui oleh top management. Buat juga system requirement yang jelas jika memungkinkan.

Perbaiki proses purchasing dan data sebelum implementasi

Purchasing software ada untuk mengotomatiskan proses purchasing. Jangan mengotomasi proses yang rusak dan jangan berharap implementor purchasing software mempunyai pengetahuan untuk mengotomasi proses bisnis yang terbaik untuk perusahaan Anda.  Perbaiki proses purchasing Anda terlebih dahulu sebelum otomatisasi.

Perbaiki juga data akuntansi Anda (data produk, kategori produk, harga beli dan jual, perpajakan, etc) sebelum migrasi data supaya laporan analisa purchasing software Anda akurat.

Lakukan penilaian vendor yang objektif 

Kumpulkan beberapa vendor dan lakukan penilaian berdasarkan kemampuan mereka dalam memenuhi system requirement yang telah Anda buat. 

Kebanyakan perusahaan di Indonesia tidak memiliki system requirement yang jelas sehingga tidak bisa melakukan penilaian vendor yang objektif dan mudah jatuh terhadap tipuan marketing atau mulut manis sales consultant. 

Pro tips: Buka LinkedIn vendor tersebut dan lihat kualitas dari Business Analysts dan Software Engineer yang mereka hire. Pada akhirnya, keberhasilan implementasi purchasing software Anda ada di tangan mereka.

Baca juga: Cara memilih vendor ERP secara objektif

Kesimpulan

Memilih software purchasing yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien, namun proses itu disertai dengan tantangan. Tetapi, jika Anda bisa mengatasi tantangan tersebut, Anda bisa mendapatkan manfaat yang jelas untuk mendorong pertumbuhan perusahaan ke level selanjutnya. 

Jika Anda memerlukan bantuan memilih, kami menawarkan konsultasi gratis. Kami adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih software yang tepat. 

Author

Author: David A.

David adalah ex-PwC dengan pengalaman 15 tahun di bidang perbankan, corporate finance, dan venture capaital di Indonesia dan Singapura. Ia berfokus pada pertumbuhan melalui transformasi digital, dengan keahlian dalam digital marketing yang terarah dan peningkatan operasional melalui software dan data.

FAQ

Purchasing tugasnya apa saja? 
> Mengelola proses pembelian barang/jasa, memilih vendor, negosiasi harga, membuat PO, hingga memastikan barang/jasa diterima sesuai kebutuhan.

Apa itu aplikasi PO?
> Aplikasi untuk membuat, mengelola, dan melacak purchase order (PO) secara digital.

Apa itu perangkat lunak pesanan pembelian?
> Software yang mengotomatiskan proses pembuatan PO, persetujuan, pencatatan, dan integrasi ke inventori maupun akuntansi.

Perangkat lunak apa yang digunakan untuk pengadaan? 
> Contohnya adalah Impact, Odoo, Zoho Procurement, Coupa, SAP Ariba, GEP Smart, Ivalua

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog

Industri manufaktur di Indonesia semakin menuntut efisiensi di tengah persaingan yang semakin ketat. Namun, banyak pabrik masih bergelut dengan tantangan seperti keterbatasan tenaga kerja, keterlambatan proses, dan koordinasi yang kompleks antar departemen.

Kendala-kendala ini menurunkan produktivitas serta menghambat kelancaran operasional. Karena itu, penggunaan MRP software terintegrasi menjadi faktor penting untuk menjaga daya saing dan memastikan setiap proses berjalan tepat waktu.

Dalam menyusun daftar MRP software terbaik ini, kami menggabungkan data dari berbagai situs ulasan, melakukan uji coba langsung (jika memungkinkan), serta mengumpulkan survei dari perusahaan yang telah menggunakannya. Kriteria penilaian yang kami gunakan meliputi:

  1. Fitur: Lokalisasi fitur untuk perusahaan di Indonesia yang siap digunakan tanpa memerlukan kustomisasi
  2. Harga: Sering kali harga software MRP tidak sebanding dengan value yang didapat oleh perusahaan di Indonesia karena ketidakcocokan fitur (banyak fitur penting yang tidak tersedia dan banyak juga fitur yang tersedia tapi jarang digunakan di Indonesia)
  3. Skalabilitas: Software MRP yang bisa dikustomisasi dan bisa digunakan oleh pengguna yang bertambah secara berkala tanpa memerlukan perubahan sistem yang signifikan
  4. User experience: User interface yang sederhana tanpa memerlukan kurva pembelajaran yang tinggi

Anda bisa menggunakan informasi di sini untuk memfilter software MRP apa saja yang Anda bisa pertimbangkan, namun Anda tetap perlu berdiskusi lebih dalam mengenai kebutuhan perusahaan Anda dan apakah vendor Anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga yang masuk akal. 

Ringkasan

  • Impact: Terbaik untuk transformasi digital perusahaan Indonesia
  • Microsoft Dynamics 365: Terbaik untuk manufaktur dalam ekosistem Microsoft
  • Infor: Terbaik untuk perusahaan manufaktur besar
  • SAP S/4 HANA: Terbaik untuk perusahaan manufaktur global
  • Epicor: Terbaik untuk perusahaan manufaktur menengah
  • Odoo Enterprise: Terbaik untuk manufaktur kecil yang mencari solusi menyeluruh
  • MRPeasy: Terbaik untuk manufaktur kecil yang mencari laporan produksi lengkap
  • Katana MRP: Terbaik untuk manufaktur kecil yang mencari simplicity
  • Odoo Community: Terbaik untuk kustomisasi proses produksi 

Apa itu MRP software?

MRP software (Material Requirements Planning) adalah software perencanaan kebutuhan material yang membantu perusahaan manufaktur merencanakan bahan baku, menjadwalkan produksi, dan mengoptimalkan stok agar tidak berlebihan atau kekurangan.

Manfaat MRP software 

  1. Mengurangi kekurangan material (stockout): Karena sistem otomatis menghitung kapan dan berapa jumlah bahan yang harus dipesan.
  2. Mengurangi overstock: Stok tidak berlebihan, sehingga biaya gudang menurun.
  3. Peningkatan perencanaan produksi: Menjadwalkan produksi lebih akurat berdasarkan permintaan dan kapasitas.
  4. Peningkatan pelayanan pelanggan: Lead time lebih singkat → pelanggan puas.
  5. Mengoptimalkan cash flow: Karena hanya membeli bahan saat benar-benar diperlukan.
  6. Mengurangi human error: Proses perhitungan material lebih presisi dibanding manual.

Fitur-fitur utama MRP software:

  1. Bill of Materials (BoM): Mendefinisikan struktur produk dan komponen yang diperlukan.
  2. Master Production Schedule (MPS): Menetapkan rencana produksi jangka pendek atau menengah.
  3. Inventory Management: Mengelola stok bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi.
  4. Material Planning: Menghitung kebutuhan pembelian material berdasarkan pesanan dan forecast.
  5. Purchase Management: Mengotomatisasi proses pembelian bahan dari supplier.
  6. Work Order Management: Mengatur perintah kerja untuk produksi.
  7. Capacity Planning: Mengecek apakah sumber daya produksi (mesin, tenaga kerja) mencukupi.
  8. Reporting & Analysis: Laporan kebutuhan, jadwal produksi, status persediaan, dsb.

10 MRP Software Terbaik Indonesia 2025

SoftwareTerbaik untukHarga
ImpactTransformasi digital manufaktur Indonesia$
Microsoft Dynamics 365 PremiumManufaktur di dalam ekosistem Microsoft$$
InforManufaktur besar$$$
SAP S/4 HANAManufaktur multinational$$$
EpicorManufaktur menengah$$
Odoo EnterpriseManufaktur kecil yang mencari solusi menyeluruh$
MRPeasyManufaktur kecil yang mencari laporan produksi lengkap$
Katana MRPManufaktur kecil yang mencari simplicity$
Odoo CommunityKustomisasi proses produksi$$

MRP Software terbaik untuk transformasi digital perusahaan Indonesia

Impact

mrp software impact

Kelebihan Impact:

  1. Dirancang khusus untuk pabrik di Indonesia: Sudah dilengkapi fitur sesuai regulasi lokal dan kebiasaan operasional pabrik di Indonesia.
  2. Integrasi real-time dari lantai produksi hingga manajemen: Data langsung terupdate sehingga keputusan bisa diambil cepat dan tepat.
  3. Didukung oleh konsultan bisnis berpengalaman: Tidak hanya implementasi IT, tapi juga perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi jangka panjang.

Kekurangan Impact:

  1. Kurang cocok untuk perusahaan dengan skala kecil: Investasi dan fitur mungkin terlalu kompleks untuk bisnis dengan tim produksi di bawah 10 orang.
  2. Memerlukan komitmen perubahan proses: Perusahaan yang tidak siap bertransformasi mungkin akan kesulitan memanfaatkan seluruh potensinya.

Harga: Mulai dari Rp 98 juta

Software MRP Impact adalah software all-in-one yang mengintegrasikan seluruh proses perencanaan kebutuhan material, mulai dari perencanaan produksi, manajemen bahan baku dan work-in-progress, pengendalian persediaan, quality control, hingga integrasi dengan akuntansi, pembelian, dan penjualan.

Software MRP Impact dirancang untuk mengatasi tantangan rantai pasok dan produksi yang kompleks di perusahaan manufaktur Indonesia. Fitur-fiturnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan lokal sehingga perusahaan tidak perlu melakukan kustomisasi berlebihan.

Software MRP Impact memudahkan pengawasan dan pembaruan data produksi langsung dari lantai pabrik, sekaligus memberikan akses bagi manajemen untuk memantau kinerja dan status persediaan secara real-time. Sistem ini tersedia dalam pilihan cloud, on-premise, atau hybrid, dan dapat diintegrasikan dengan ERP lain seperti SAP tanpa biaya tambahan.

Beberapa fitur utama Software MRP Impact:

  1. Perencanaan Produksi Otomatis: Menggabungkan Material Requirements Planning dengan Advanced Planning & Scheduling agar jadwal produksi selalu realistis berdasarkan stok aktual, kapasitas mesin, dan ketersediaan tenaga kerja.
  2. Manajemen Bahan Baku & Work-in-Progress: Tracking real-time mulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi, hingga barang jadi.
  3. Integrasi QC di Setiap Tahap Produksi: Quality Control Checkpoint otomatis di incoming, in-process, dan final inspection untuk mencegah produk cacat lanjut ke proses berikutnya.
  4. Pengendalian Persediaan Otomatis: Update stok bahan baku dan barang jadi secara otomatis setelah setiap work order selesai.
  5. Pelacakan Batch & Lot: Memudahkan pelacakan material untuk kebutuhan kontrol kualitas dan kepatuhan regulasi.
  6. Integrasi Gudang & Logistik: Mendukung barcode & QR code untuk mempercepat proses picking, penerimaan, dan pengiriman.
  7. Aplikasi Mobile untuk Manajemen: Dashboard KPI produksi dan pemakaian bahan baku yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Software MRP Impact cocok untuk perusahaan manufaktur dengan model make-to-order maupun make-to-stock yang ingin mengoptimalkan rantai pasok dan perencanaan produksi secara menyeluruh, dengan integrasi penuh ke proses bisnis lainnya.

MRP software terbaik untuk perusahaan dalam ekosistem Microsoft

Microsoft Dynamics 365 Business Central Premium

mrp software microsoft dynamics 365 business central

Kelebihan Microsoft Dynamics 365 Business Central:

  1. Fitur manufaktur yang siap pakai dan scalable
  2. Integrasi penuh dengan ekosistem Microsoft seperti Microsoft Outlook, Teams, Excel, dan Power BI

Kekurangan Microsoft Dynamics 365 Business Central:

  1. Fitur untuk process manufacturing
  2. Versi on-premise yang lebih terbatas
  3. Butuh kustomisasi tambahan untuk proses produksi kompleks

Harga: Mulai dari Rp 300 juta

Software MRP Microsoft Dynamics 365 Business Central Premium adalah software MRP dengan modul manufaktur untuk perusahaan menengah. Solusi ini cocok untuk perusahaan yang membutuhkan sistem MRP dasar yang terintegrasi langsung dengan ekosistem Microsoft 365.

Namun, implementasi relatif kompleks jadi pemilihan implementor sangatlah penting dalam menjamin keberhasilan implementasi. Selain itu, versi cloud juga tidak mengijinkan kustomisasi database.

MRP software terbaik untuk manufaktur besar

Infor

mrp software infor

Kelebihan Infor:

  1. Fitur manufaktur yang lengkap
  2. Fleksibilitas

Kekurangan Infor:

  1. Implementasi yang kompleks memerlukan partner yang terpercaya
  2. Harga yang relatif mahal
  3. Kurva pembelajaran yang tinggi

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

Infor adalah ERP yang berfokus kepada manufaktur untuk perusahaan menengah keatas. Infor tersedia dalam cloud, on-premise, maupun hybrid. Tiga produk Infor utama yang banyak digunakan untuk sektor manufaktur:

  • Infor LN: Untuk discrete manufacturer besar 
  • Infor M3: Untuk process manufacturer besar
  • CloudSuite Industrial (SyteLine): Untuk process manufacturer menengah 

Infor secara global adalah ERP yang baik untuk perusahaan manufaktur dengan struktur organisasi yang kompleks dan berfokus kepada otomasi proses, namun di Indonesia Infor tidak memiliki kehadiran pasar yang kuat karena kurangnya implementor lokal. 

Karena implementasinya yang kompleks, sangat penting untuk memilih vendor yang memiliki keahlian. Sering kali Infor akan mengirim timnya dari Singapura atau India untuk membantu implementasi di Indonesia. Selain itu, karena kompleksitas fitur yang ada, kurva pembelajaran untuk pengguna juga cukup tinggi sehingga training akan memakan waktu lebih lama.

MRP software terbaik untuk perusahaan manufaktur global

SAP S/4 HANA

dashboard software manufaktur SAP S/4 HANA

Kelebihan SAP S/4 HANA:

  1. Fitur lengkap untuk manufaktur global
  2. Skalabilitas dan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan
  3. Implementor yang dapat diandalkan (secara umum) karena ketatnya kriteria untuk menjadi partner SAP

Kekurangan SAP S/4 HANA:

  1. Total cost of ownership yang sangat tinggi
  2. Implementasi yang sangat kompleks
  3. Ada kustomisasi yang tidak memungkinkan jika tidak sesuai dengan SAP best practices 
  4. Kurva pembelajaran yang tinggi sehingga banyak fitur yang akhirnya tidak digunakan

Harga: Mulai dari Rp 1 miliar

MRP system SAP S/4HANA sering menjadi pilihan untuk perusahaan manufaktur global dengan proses bisnis yang kompleks terutama karena fitur yang lengkap dan ketersediaan SAP S/4 HANA secara on-premise.

Modul utama SAP S/4 HANA untuk perusahaan manufaktur adalah:

  1. Production Planning (PP)
  2. Manufacturing Execution (ME/PEO)
  3. Materials Management (MM)
  4. Sales and Distribution (SD)
  5. Quality Management (QM)
  6. Plant Maintenance (PM)
  7. Extended Warehouse Management (EWM)
  8. Product Lifecycle Management (PLM)
  9. Advanced Available-to-Promise (aATP)
  10. Finance & Controlling (FI/CO)
  11. Supply Chain Management (SCM)
  12. Environment, Health, and Safety (EHS)
  13. Analytics/Reporting (SAP Analytics Cloud)
  14. Human Capital Management (HCM)

Rekomendasi kombinasi modul SAP S/4 HANA per industri:

  • Discrete manufacturing (automotive, machinery, electronics): PP, MM, SD, QM, PM, PLM, ME
  • Process manufacturing (food, chemicals, pharmaceuticals): PP-PI, MM, SD, QM, EHS, recipe/formula PLM
  • Repetitive manufacturing (consumer products): PP, Repetitive manufacturing, EWM, aATP, ME
  • Engineer-to-order (industrial equipment, project-based): PP, SD, PS (Project System), PLM

Namun, proses implementasi SAP S/4 HANA tergolong kompleks. Studi Horváth & Partners (2025) mencatat:

  • Rata-rata proyek migrasi berlangsung 30% lebih lama dari estimasi awal
  • 60% proyek mengalami pembengkakan biaya
  • 65% perusahaan menghadapi penurunan kualitas sistem pasca go-live

Tantangan juga muncul pada tahap konfigurasi shopfloor dan integrasi proses batch, yang sering kali memerlukan add-on lokal atau SAP partner luar negeri.

Bagi perusahaan yang membutuhkan kontrol penuh atas proses manufaktur end-to-end, SAP S/4HANA tetap menjadi salah satu pilihan. Namun untuk perusahaan manufaktur menengah atau yang butuh solusi lebih cepat dan ringan, ada alternatif lain yang lebih sesuai dari sisi biaya dan waktu implementasi.

MRP software terbaik untuk manufaktur menengah

Epicor

mrp software epicor

Kelebihan Epicor:

  1. Fitur untuk discrete manufacturing
  2. Fleksibilitas
  3. User interface yang mudah dipelajari

Kekurangan Epicor:

  1. Fitur untuk process manufacturing
  2. Lokalisasi Indonesia membutuhkan kustomisasi tambahan 

Harga: Mulai dari Rp 300 juta

MRP system Epicor berfokus kepada perusahaan manufaktur menengah. Produk yang paling diminati adalah Epicor Kinetik.

Epicor memiliki scheduling, shop floor control, dan quality tracking yang kuat. Namun fitur untuk process manufacturing masih membutuhkan kustomisasi. User interface mudah dipelajari dengan customizable dashboard. Selain itu, lokalisasi fitur untuk Indonesia juga masih kurang mendalam sehingga masih memerlukan kustomisasi.

MRP software terbaik untuk manufaktur kecil yang mencari solusi menyeluruh

Odoo Enterprise

mrp software odoo enterprise

Kelebihan Odoo Enterprise:

  1. Modul yang lengkap 
  2. Harga per user yang terjangkau

Kekurangan Odoo Enterprise:

  1. Lokalisasi fitur untuk perusahaan di Indonesia
  2. Perlu berhati-hati dalam memilih vendor Odoo

Harga: Mulai dari Rp 200 ribu per user dengan implementasi Rp 500 juta (ada paket yang lebih murah tapi kami tidak menyarankannya)

Odoo adalah ERP asal Belgia yang mulai populer di Indonesia karena mereka mulai serius dalam menaikkan pangsa pasar di Indonesia. Odoo adalah software yang berfokus kepada perusahaan kecil dan market Indonesia sangat cocok untuk mereka. Odoo mempunyai budget marketing yang cukup besar untuk Indonesia dan Odoo juga baru membuka representative office di Indonesia. 

Yang menarik dari Odoo adalah harganya yang relatif murah dan banyaknya modul yang tersedia tanpa biaya tambahan. Perusahaan kecil sering membandingkan Odoo dengan ERP lokal dalam membuat keputusan.

Namun, perusahaan perlu berhati-hati dalam memilih vendor Odoo karena banyak juga perusahaan yang gagal dalam implementasi Odoo karena:

  1. Perencanaan: Supaya implementasi ERP berjalan dengan baik, kami sarankan manufaktur kecil untuk memperbaiki data akuntansi dan proses bisnis terlebih dahulu. Jika manufaktur kecil tidak melihat keuntungan dari perbaikan proses bisnis, mungkin software akuntansi lebih cocok untuk manufaktur tersebut (terutama karena harga software akuntansi yang jauh lebih murah)
  2. Implementasi: Manufaktur kecil kebanyakan hanya membandingkan jumlah fitur dan harga tanpa mempedulikan kualitas vendor Odoo. Vendor tersebut tidak melakukan perencanaan dengan baik, tidak memberikan dukungan, dan lama-lama mereka tidak bisa dihubungi.
  3. Migrasi data: Sering kali migrasi data dilakukan tanpa datanya diperbaiki terlebih dahulu, atau dilakukan oleh konsultan yang tidak mengerti akuntansi, sehingga data di MRP software tidak akurat dan memerlukan implementasi ulang.
  4. Kustomisasi: Banyak kustomisasi yang tidak direncanakan oleh business analyst dengan baik atau tidak dilakukan oleh software engineer yang memiliki kemampuan dan tanggung jawab yang cukup.

Kami merekomendasikan Odoo Enterprise untuk manufaktur dengan jumlah user di bawah 10 dengan proses produksi yang sederhana,. Namun pilihlah vendor yang mengerti akuntansi dan punya pengalaman implementasi perusahaan manufaktur karena biasanya manufaktur kecil memiliki data akuntansi dan proses produksi yang perlu diperbaiki terlebih dulu sebelum di migrasi ke sistem ERP baru.

MRP software terbaik untuk manufaktur kecil yang mencari laporan produksi lengkap

MRPeasy

mrp software MRPeasy

Kelebihan MRPeasy:

  1. Fitur lengkap untuk manufaktur kecil
  2. Harga yang terjangkau ($79/10 user/bulan)
  3. Mudah untuk diintegrasi ke third party apps

Kekurangan MRPeasy:

  1. Hanya ada fitur akuntansi dasar (tidak ada general ledger, rekonsiliasi bank, perpajakan)
  2. Tidak ada partner resmi di Indonesia

Harga: Mulai dari $79/10 user/bulan

MRPeasy adalah MRP software yang cukup lengkap untuk manufaktur kecil dengan harga terjangkau. Namun, MRPeasy didesain untuk self-implement. Walaupun ada beberapa konsultan ERP lokal yang bisa membantu dalam implementasi, tidak ada partner resmi MRPeasy di Indonesia. Kurangnya dukungan post go-live membuat kami sulit merekomendasi MRPeasy untuk perusahaan di Indonesia. 

Selain itu, MRPeasy hanya memiliki fitur akuntansi dasar (tidak ada general ledger, rekonsiliasi bank, perpajakan), sehingga banyak pengguna MRPeasy memerlukan integrasi ke software akuntansi lainnya (seperti Xero atau QuickBooks) yang sebenarnya membutuhkan konfigurasi tambahan untuk menyesuaikan dengan perpajakan di Indonesia.

MRP software terbaik untuk manufaktur kecil yang mencari simplicity

Katana MRP

mrp software katana MRP

Kelebihan Katana MRP:

  1. User interface yang mudah digunakan
  2. Harga tidak bergantung kepada jumlah user

Kekurangan Katana MRP:

  1. Tidak ada modul akuntansi
  2. Tidak ada partner resmi di Indonesia

Harga: Mulai dari $359/bulan

Katana MRP dirancang untuk perusahaan manufaktur kecil. User interface Katana MRP juga mudah digunakan dengan kurva pembelajaran yang rendah sehingga membuat Katana MRP cukup menarik. Namun Katana MRP mempunyai beberapa kelemahan yang cukup signifikan.

Harga Katana MRP tidak bergantung kepada jumlah user, tetapi bergantung kepada jumlah lokasi gudang ($359/bulan untuk 3 lokasi, $799 untuk 10 lokasi, $1.799 untuk lokasi tanpa batas). Selain itu, Katana MRP tidak memiliki modul akuntansi sehingga perlu integrasi dengan Xero atau Quickbooks.

Katana MRP juga didesain untuk self-implement. Walaupun ada beberapa konsultan ERP lokal yang bisa membantu dalam implementasi, tidak ada partner resmi Katana MRP di Indonesia. Kurangnya dukungan post go-live membuat kami juga sulit merekomendasi Katana MRP untuk perusahaan di Indonesia. 

MRP software terbaik untuk kustomisasi proses produksi

Odoo Community

mrp software odoo community

Kelebihan Odoo Community:

  1. Open-source
  2. Sangat fleksibel untuk dikustomisasi

Kekurangan Odoo Community:

  1. Perlu perencanaan yang sangat matang
  2. Perlu berhati-hati dalam memilih vendor Odoo

Harga: Lisensi gratis, kustomisasi dan implementasi tergantung dari skala proyek

Odoo Community populer di kalangan manufaktur lokal medium-besar di Indonesia karena Odoo Community berbasis open-source sehingga ada fleksibilitas untuk mengkustomisasi sesuai kebutuhan, terutama untuk perusahaan yang memiliki tim IT yang besar. 

Namun tidak sedikit juga implementasi Odoo Community yang akhirnya gagal, biasanya karena:

  1. Proses produksi yang belum optimal: Perusahaan manufaktur sering kali memiliki SOP yang kompleks namun tidak efisien. Jika proses internal belum distandarkan, penerapan sistem hanya akan memperlambat operasional. Dalam banyak kasus, persoalannya bukan pada software, melainkan pada struktur proses, kultur kerja, dan peran SDM di lapangan.
  2. Kemampuan tim internal yang kurang memadai: Implementasi sering diserahkan kepada developer atau business analyst yang tidak memahami proses manufaktur secara utuh. Akibatnya, sistem hanya disesuaikan dengan permintaan user tanpa mempertimbangkan integrasi modul, antarmuka pengguna, dan konsistensi data akuntansi-produksi.
  3. Kurangnya keterlibatan pimpinan operasional: Transformasi digital di sektor manufaktur tidak bisa dijalankan sepenuhnya oleh tim IT. Jika pimpinan pabrik atau manajemen pusat tidak terlibat aktif, resistensi dari tim produksi akan tinggi, dan arah implementasi menjadi kabur.

Kami merekomendasikan Odoo Community jika perusahaan Anda membutuhkan banyak kustomisasi. Namun pastikan Anda mempunyai system requirement yang jelas dengan fitur dibagi menjadi must have dan nice to have. Jangan kustomisasi semua di awal, lakukan kustomisasi secara berkala setelah memastikan fitur utama berjalan dengan baik.

Cara memilih MRP software yang cocok untuk perusahaan anda

Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Deloitte, 40-90% proyek implementasi software gagal memenuhi tujuannya. 3 penyebab utamanya adalah: 

  1. Kurangnya keterlibatan top management (45%)
  2. Kurangnya kejelasan tujuan bisnis (42%)
  3. Perencanaan proyek yang kurang matang (26%)

Memilih software MRP di Indonesia agak lebih sulit dibandingkan dengan negara lainnya, karena:

  1. Perusahaan di Indonesia secara umum belum memiliki proses bisnis yang optimal dan data akuntansi yang benar
  2. Penyedia MRP system besar belum memiliki lokalisasi fitur untuk Indonesia sehingga perlu biaya tambahan untuk kustomisasi
  3. Banyak vendor di Indonesia yang belum memiliki kemampuan, pengalaman, dan integritas yang cukup untuk bisa mengimplementasi MRP system dengan baik
  4. Banyak perusahaan di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menilai MRP system dan vendor yang baik

Saran dari kami adalah:

  1. Lakukan penilaian vendor MRP secara objektif
  2. Lakukan perencanaan secara matang
  3. Perbaiki proses bisnis dan data akuntansi sebelum implementasi

Lakukan perencanaan secara matang

Pahami kebutuhan bisnis Anda dan tetapkan metrik keberhasilan yang jelas. Selidiki pain points dan bottlenecks dari perusahaan manufaktur Anda. Sering kali perusahaan fokus kepada fitur-fitur yang bersifat nice-to-have karena kurang mengerti pain points dari bisnis mereka. 

Dari pain points yang sudah dikumpulkan, kumpulkan solusi, kategorikan berdasarkan jenis (software, data, proses, person-in-charge) dan urutkan berdasarkan prioritas. Dari situ buat roadmap yang didiskusikan oleh semua pihak yang disetujui oleh top management. Buat juga system requirement yang jelas jika memungkinkan.

Perbaiki proses produksi dan data akuntansi sebelum implementasi

MRP system ada untuk mengotomatiskan proses bisnis. Jangan mengotomasi proses yang rusak dan jangan berharap implementor software MRP pada umumnya mempunyai pengetahuan untuk memperbaiki proses bisnis.  Perbaiki proses produksi dan supply chain perusahaan Anda terlebih dahulu sebelum otomatisasi, termasuk memperbaiki struktur organisasi. 

Perbaiki juga data akuntansi Anda (bill-of-material, kategori produk, harga beli dan jual, perpajakan, COGS, COGM, penggajian, etc) sebelum migrasi data supaya laporan analisa MRP system Anda akurat.

Lakukan penilaian vendor yang objektif 

Kumpulkan beberapa vendor dan lakukan penilaian berdasarkan kemampuan mereka dalam memenuhi system requirement yang telah Anda buat. 

Kebanyakan perusahaan di Indonesia tidak memiliki system requirement yang jelas sehingga tidak bisa melakukan penilaian vendor yang objektif dan mudah jatuh terhadap tipuan marketing atau mulut manis sales consultant.

Pro tips: Buka LinkedIn vendor tersebut dan lihat kualitas dari Business Analysts dan Software Engineer yang mereka hire. Pada akhirnya, keberhasilan implementasi software MRP Anda ada di tangan mereka.

Kesimpulan

Memilih MRP software yang tepat dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis dengan lebih efisien, namun proses itu disertai dengan tantangan. Tetapi, jika Anda bisa mengatasi tantangan tersebut, Anda bisa mendapatkan manfaat yang jelas untuk mendorong pertumbuhan perusahaan ke level selanjutnya. 

Jika Anda memerlukan bantuan memilih, kami menawarkan konsultasi gratis. Kami adalah perusahaan teknologi dan konsultan manajemen yang telah membantu ribuan perusahaan di Indonesia dalam memilih software yang tepat. 

Author: David A.

David is an ex-PwC with MBA and CPA (NY) and has 15+ years of experience in banking, corporate finance, and venture capital in Indonesia and Singapore. He focuses on growth through digital transformation, specializing in laser-focused digital marketing and operational excellence through software and data. 

FAQ

Apa itu MRP?
> MRP software (Material Requirements Planning) adalah software perencanaan kebutuhan material yang membantu perusahaan manufaktur merencanakan bahan baku, menjadwalkan produksi, dan mengoptimalkan stok agar tidak berlebihan atau kekurangan.

Apa bedanya ERP dan MRP?
> ERP mencakup seluruh proses bisnis perusahaan (produksi, keuangan, SDM, penjualan, dll.), sedangkan MRP fokus pada perencanaan dan pengendalian kebutuhan material untuk produksi.

4 langkah dasar MRP?
> Empat langkah dasar MRP adalah:

  1. Menentukan permintaan – menghitung kebutuhan produk jadi berdasarkan forecast atau pesanan.
  2. Memeriksa stok – mengecek persediaan bahan baku, komponen, dan work-in-progress.
  3. Menjadwalkan pemesanan – menentukan kapan dan berapa banyak bahan yang harus dipesan atau diproduksi.
  4. Mengeluarkan rencana produksi & pembelian – membuat jadwal produksi dan order pembelian sesuai kebutuhan dan lead time.

Apa singkatan MRP?
> MRP adalah singkatan dari Material Requirements Planning

Tim Insights Impact

Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.

Blog