Apa itu Sistem POS?
Apa itu sistem POS? Sistem POS adalah software yang mengelola aktivitas transaksi dan operasional harian…
Nindy
Mei 9, 2025Delivery order (DO) adalah dokumen penting dalam dunia logistik dan manajemen rantai pasok. Dokumen ini berfungsi sebagai instruksi resmi untuk mengatur pengiriman barang dari satu pihak ke pihak lain, menjamin kelancaran proses distribusi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, fungsi, cara kerja, hingga perbedaan delivery order dengan dokumen serupa, serta langkah-langkah pembuatan DO yang efisien. Memahami delivery order dengan baik akan membantu bisnis menjaga akurasi pengiriman, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Delivery Order (DO) adalah dokumen penting dalam industri rantai pasokan dan logistik. Dokumen ini mengizinkan pelepasan kargo dari pengangkut ke pihak yang ditunjuk.
Perintah tertulis ini biasanya mengizinkan pengiriman barang langsung ke petugas gudang. Selain itu, dokumen ini juga dapat diberikan kepada pengangkut atau pihak lain yang biasanya menerbitkan resi gudang atau bill of lading.
Delivery order dan surat jalan adalah dua dokumen penting dalam proses pengiriman barang. Meski keduanya berfungsi dalam proses yang sama, mereka memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda.
Pembuatan delivery order (DO) adalah langkah awal dalam proses pengiriman barang. Delivery order adalah dokumen yang digunakan untuk meminta pengiriman barang dari gudang atau pemasok ke alamat tujuan.
Proses:
Proses ini memastikan semua detail pada DO benar dan memerlukan persetujuan sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
Proses:
Tahap ini melibatkan pengambilan barang dari gudang (picking) dan pengepakan untuk pengiriman (packing).
Proses:
Barang yang telah dikemas siap untuk dikirim ke alamat pelanggan.
Proses:
Setelah barang sampai, langkah selanjutnya adalah penerimaan dan konfirmasi oleh pelanggan.
Proses:
Tahap akhir mencakup pencatatan dan penyimpanan dokumen terkait pengiriman untuk referensi dan pelacakan di masa mendatang.
Proses:
Langkah pertama adalah mengumpulkan semua informasi terkait pesanan dari pelanggan. Ini termasuk produk yang dipesan, kuantitas, alamat pengiriman, dan detail kontak pelanggan.
Proses:
Pastikan informasi pengiriman dan pembayaran sudah benar sebelum melanjutkan. Ini penting untuk menghindari kesalahan di kemudian hari.
Proses:
Masukkan semua detail yang diperlukan ke dalam dokumen delivery order, termasuk informasi tambahan yang relevan.
Proses:
Langkah akhir adalah mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang sebelum pesanan dikirimkan.
Proses:
Ketika membuat delivery order, ada tiga opsi berdasarkan jenis software yang digunakan. Masing-masing menawarkan fitur berbeda untuk kebutuhan bisnis yang bervariasi.
ERP meningkatkan efisiensi bisnis secara menyeluruh, bukan hanya untuk pengiriman. Pilih software delivery order dengan mempertimbangkan ukuran bisnis, industri, integrasi, skalabilitas, anggaran, serta fitur dan dukungan pelanggan.
ERP adalah pilihan terbaik bagi Anda yang menginginkan otomatisasi dan integrasi yang mulus dalam proses bisnis. Namun, jika kohesi tim dan penyederhanaan proses menjadi prioritas, memilih software akuntansi, CRM, atau SDM yang terpisah mungkin lebih efisien secara biaya.
Kegagalan ERP sering karena perencanaan buruk dan kurangnya dukungan manajemen. Jangan hanya mengandalkan reputasi atau opini orang lain saat memilih sistem ERP. Pilih konsultan yang memahami kebutuhan bisnis Anda, bukan hanya reputasi mereka.
Biaya sistem ERP sering kali melebihi perkiraan awal. Mulailah dengan opsi yang lebih terjangkau seperti dari vendor Odoo atau penyedia ERP lokal. Pilih software yang lebih mahal hanya jika opsi terjangkau tidak memenuhi kebutuhan Anda. Pastikan penyesuaian fitur pada sistem murah tidak lebih mahal daripada investasi awal pada sistem yang lebih mahal.
Mulailah dengan sistem ERP standar tanpa penyesuaian awal. Selama implementasi, Anda mungkin perlu menyesuaikan proses bisnis. Seringkali, setelah sistem berjalan, perubahan yang diperlukan sudah teratasi atau fitur baru menjadi lebih relevan untuk disesuaikan.
Keputusan antara developer internal atau pekerja lepas sering berujung pada kegagalan, memaksa perusahaan mencari vendor profesional. Hindari hal ini dengan memfilter vendor ERP Anda.
Mulai dengan menelusuri sistem ERP yang bersahabat dengan anggaran Anda, seperti Odoo atau Impact. Kunjungi situs web mereka untuk mendalami layanan yang ditawarkan, kemudian hubungi mereka langsung untuk menanyakan kemungkinan adanya penyesuaian software tanpa biaya tambahan.
Pastikan vendor memahami masalah Anda dan menawarkan solusi konkret. Ahli ERP yang baik akan menjelaskan bagaimana software dan proses mereka membantu.
Hindari vendor yang menjanjikan solusi tanpa detail.
Meskipun metode ini cukup baik untuk penilaian awal, namun tidak menjamin kesuksesan jangka panjang. Klien sebelumnya mungkin menghadapi berbagai masalah, dan keberhasilan pendekatan mereka tidak selalu terjamin. Meski begitu, tidak ada kerugian dalam mencari masukan tambahan
Dengan memeriksa profil karyawan vendor di LinkedIn, Anda dapat memahami bagaimana perusahaan konsultan mempekerjakan staf mereka, yang secara langsung mencerminkan kepedulian mereka dalam mencapai kesuksesan klien
Memilih vendor ERP yang lebih mahal dapat meningkatkan peluang kesuksesan penerapannya. Meskipun pilihan yang lebih murah bisa terlihat menarik, sering kali menyebabkan komplikasi berpotensi menggandakan pengeluaran dalam jangka panjang.
Anda dapat berbicara dengan kami secara gratis. Mengapa tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat keputusan yang lebih baik?
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Siklus akuntansi perusahaan manufaktur adalah langkah-langkah yang sistematis untuk mencatat dan melaporkan transaksi keuangan yang berkaitan dengan produksi di perusahaan manufaktur. Berbeda dengan akuntansi keuangan biasa, siklus akuntansi perusahaan manufaktur memperhitungkan biaya produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik, serta melibatkan penilaian persediaan yang lebih kompleks.
Siklus akuntansi perusahaan manufaktur mencatat biaya produksi secara rinci untuk menggambarkan pengeluaran yang sebenarnya. Ada tiga komponen utama yang harus diperhatikan:
Siklus akuntansi perusahaan manufaktur merupakan rangkaian proses yang sistematis untuk mencatat, mengelola, dan melaporkan aktivitas keuangan perusahaan manufaktur. Proses ini mencakup langkah-langkah yang dirancang untuk memastikan akurasi data keuangan, mulai dari pencatatan transaksi awal hingga penyusunan laporan keuangan yang menggambarkan kondisi bisnis secara menyeluruh. Berikut cara kerja siklus akuntansi perusahaan manufaktur:
Proses akuntansi di perusahaan manufaktur mirip dengan perusahaan jasa dan dagang, dimulai dengan pencatatan bukti transaksi. Transaksi tersebut bisa meliputi pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, biaya overhead pabrik, dan penjualan produk.
Setiap transaksi dicatat dalam jurnal umum atau khusus dengan detail tanggal, deskripsi, dan jumlah. Misalnya, ketika bahan baku dibeli, transaksi dicatat sebagai debit ke akun bahan baku dan kredit ke akun kas atau utang.
Setiap transaksi yang sudah dicatat di jurnal harus diposting ke buku besar atau general ledger, seperti di perusahaan jasa dan dagang. Buku besar ini mengelompokkan transaksi berdasarkan akun-akun, seperti bahan baku, overhead pabrik, dan biaya tenaga kerja.
Dengan begitu, perusahaan bisa melihat saldo setiap akun secara terpisah. Proses ini disebut posting, yang memudahkan pencarian informasi tentang berbagai biaya yang terjadi.
Setelah posting transaksi selesai, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo. Angka-angka dalam neraca saldo berasal dari saldo yang tercatat di buku besar.
Langkah ini bertujuan untuk memeriksa posisi keuangan perusahaan manufaktur dan memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan benar, dengan jumlah debit dan kredit yang seimbang. Neraca saldo ini belum termasuk penyesuaian yang dilakukan di akhir periode.
Neraca saldo yang disusun sebelumnya belum mencantumkan beberapa transaksi dan beban, sehingga belum sepenuhnya mencerminkan kondisi yang tepat. Penyesuaian dilakukan di akhir periode akuntansi untuk memastikan akun-akun mencerminkan keadaan yang akurat, seperti pengakuan biaya depresiasi, penyesuaian persediaan, dan akrual untuk biaya atau pendapatan yang belum tercatat.
Setelah jurnal penyesuaian diposting, neraca saldo baru disusun. Neraca ini menunjukkan posisi keuangan perusahaan manufaktur setelah semua penyesuaian dilakukan. Tujuannya untuk memastikan semua debet dan kredit seimbang, menjadi dasar laporan keuangan selanjutnya.
Kertas kerja berfungsi untuk merangkum informasi yang telah disesuaikan dan memastikan semua perhitungan dalam laporan keuangan sudah tepat. Ini membantu perusahaan manufaktur memeriksa data sebelum laporan final disusun.
Meskipun tidak selalu diperlukan, kertas kerja sangat berguna bagi akuntan atau auditor untuk memverifikasi kelengkapan dan keakuratan data. Alat ini mempermudah proses pemeriksaan dan memperkecil kemungkinan kesalahan.
Setelah semua transaksi dicatat dengan benar dan akun sudah disesuaikan, perusahaan akan menyusun laporan keuangan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi finansial. Berikut adalah laporan yang disusun:
Setelah laporan keuangan selesai, perusahaan manufaktur akan menutup akun sementara seperti pendapatan dan beban untuk menghitung laba atau rugi. Saldo dari akun-akun ini dipindahkan ke akun laba ditahan, memastikan awal yang bersih untuk periode akuntansi berikutnya.
Setelah jurnal penutup selesai, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo baru. Neraca ini hanya mencakup akun permanen seperti aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik yang akan dibawa ke periode akuntansi berikutnya.
Fungsi utama neraca saldo ini adalah memastikan saldo akun sudah benar setelah proses penutupan. Dengan begitu, semua data siap digunakan untuk mencatat transaksi di periode baru tanpa ada kesalahan.
Agar pencatatan transaksi accrued expense dan accrued revenue tetap akurat, perusahaan manufaktur perlu membuat jurnal balik di awal periode baru. Jurnal balik adalah langkah opsional yang berfungsi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu dari periode sebelumnya, sehingga pencatatan di periode baru menjadi lebih rapi dan jelas.
Langkah ini membantu mencegah kesalahan dalam proses akuntansi dan memastikan laporan keuangan lebih mudah dipahami. Dengan begitu, perusahaan dapat menjaga transparansi dan konsistensi dalam pencatatan keuangannya.
Mengandalkan pencatatan manual memakan waktu dan mudah menyebabkan kesalahan. Berdasarkan data dari Gartner, 18% akuntan membuat kesalahan keuangan setiap hari, sementara lebih dari setengahnya (59%) mengalami kesalahan beberapa kali dalam sebulan.
Dengan mengotomatisasi proses akuntansi menggunakan software, perusahaan bisa mempercepat pencatatan transaksi, menghasilkan laporan keuangan secara real-time, dan meminimalkan risiko kesalahan manusia. Sistem otomatis juga mempermudah rekonsiliasi akun dan pelacakan biaya produksi dengan lebih tepat.
Pengendalian inventaris yang efektif sangat penting bagi perusahaan manufaktur agar produksi tetap lancar dan terhindar dari pemborosan. Gunakan sistem kontrol yang ketat, seperti penghitungan fisik rutin, teknologi RFID untuk pelacakan, dan metode penilaian yang tepat (FIFO, LIFO, atau biaya rata-rata) untuk menjaga akurasi catatan inventaris.
Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat menghindari penyesuaian besar yang tidak diinginkan pada akhir periode dan memastikan stok barang tetap terjaga dengan baik. Hal ini juga membantu meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya yang tidak perlu.
Biaya produksi sangat memengaruhi profitabilitas perusahaan manufaktur, jadi penting untuk mengelola biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dengan cermat. Mengidentifikasi area yang bisa dihemat tanpa mengurangi kualitas atau efisiensi akan menjaga perusahaan tetap kompetitif dan meningkatkan margin keuntungan.
Pengelolaan biaya yang tepat juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar. Dengan cara ini, perusahaan bisa tetap efisien dan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Di era digital, data memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan bisnis. Alat analisis data memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi tren penjualan, pola permintaan, dan memprediksi kebutuhan di masa depan.
Dengan menggabungkan data akuntansi, operasional, dan pasar, Anda bisa mendapatkan wawasan lebih dalam. Ini akan membantu dalam perencanaan produksi, penetapan harga, serta pengelolaan biaya dan risiko untuk strategi bisnis yang lebih efektif.
Proses akuntansi manual dalam manufaktur sering menimbulkan kesalahan dan memakan banyak waktu, yang bisa memengaruhi laporan keuangan dan keputusan bisnis. Menggunakan software akuntansi yang tepat dapat mengotomatisasi proses ini, mengurangi risiko kesalahan, dan mempercepat pekerjaan.
Jika Anda mencari sistem yang lebih lengkap, software ERP (Enterprise Resource Planning) bisa menjadi pilihan. ERP tidak hanya mengotomatisasi akuntansi manufaktur, tetapi juga mengintegrasikan berbagai proses bisnis, sehingga data keuangan lebih cepat dan akurat untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Walaupun beralih ke sistem otomatis membutuhkan investasi waktu dan biaya, penggunaan software ERP dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
EBITDA adalah singkatan dari Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization. Dalam bahasa sederhana, indikator ini adalah uang yang dihasilkan perusahaan dari aktivitas utamanya sebelum memotong biaya seperti utang, pajak, atau penyusutan aset.
Metrik ini membantu perusahan melihat seberapa menguntungkan operasi inti tanpa terpengaruh keputusan finansial atau pajak. EBITDA yang tinggi menunjukkan perusahaan efisien dan menghasilkan laba operasional yang baik. Sebaliknya, EBITDA yang rendah bisa menjadi tanda adanya masalah dalam efisiensi atau profitabilitas.
Ada dua cara sederhana untuk menghitung metrik ini, tergantung dari data yang tersedia:
1. Pendekatan Langsung
Metode ini menggunakan laba bersih (net income) sebagai titik awal, lalu tambahkan biaya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Pendekatan ini cocok digunakan jika Anda memiliki akses ke semua elemen dalam laporan laba rugi.
2. Pendekatan Tidak Langsung
Jika data pendapatan operasional lebih mudah diakses, gunakan pendekatan ini. Mulai dari pendapatan operasional, lalu tambahkan kembali depresiasi dan amortisasi.
Komponen dalam kedua formula tersebut:
Sebuah perusahaan memiliki data keuangan berikut:
EBITDA = Net Income + Taxes + Interest Expense + Depreciation + Amortization
EBITDA = Rp 500 juta + Rp 75 juta + Rp 100 juta + Rp 80 juta + Rp 20 juta = Rp 775 juta
EBITDA perusahaan ini adalah IDR 775 juta. Artinya, perusahaan ini menghasilkan laba operasional sebesar Rp 775 juta tanpa memperhitungkan bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi.
Pada dasarnya, semakin tinggi EBITDA, semakin besar potensi keuntungan perusahaan. Namun, EBITDA bisa bervariasi tergantung pada industrinya, jadi perusahaan yang ingin menggunakan metrik ini untuk menilai posisi kompetitif harus membatasi perbandingan hanya dengan perusahaan dalam sektor dan wilayah yang sama.
Menghitung EBITDA secara manual sering kali tidak efektif karena rentan kesalahan manusia dan memakan waktu. Dengan menggunakan software akuntansi atau manajemen inventaris, Anda bisa mendapatkan hasil yang lebih akurat dan real-time untuk keputusan bisnis yang lebih cepat dan terpercaya.
Jika Anda membutuhkan sistem terintegrasi yang bisa mengotomatisasi proses bisnis secara menyeluruh, software ERP adalah pilihan yang tepat. Perbaikan metrik ini penting untuk efisiensi operasional dan daya saing perusahaan, dan meskipun sulit, hasilnya sangat berharga karena memberikan gambaran kinerja yang lebih jelas serta membuka peluang investasi, pinjaman, dan ekspansi.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Cost of Goods Sold atau COGS adalah total biaya langsung untuk memproduksi barang atau jasa yang dijual perusahaan dalam periode tertentu. Metode ini penting untuk menghitung laba kotor, menentukan harga jual, dan menghitung pajak.
Biaya COGS yang tinggi biasanya menunjukkan tingginya biaya produksi, yang dapat menekan margin keuntungan. Sebaliknya, nilai yang rendah bisa menandakan efisiensi produksi dan margin keuntungan yang lebih besar. Namun, jika terlalu rendah, hal ini bisa berarti kualitas produk dikorbankan dan memengaruhi daya saing di pasar.
Menghitung COGS bisa dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada jenis bisnis dan sistem akuntansi yang Anda gunakan. Berikut adalah beberapa metode yang sering digunakan:
1. FIFO (First In, First Out)
Metode FIFO berarti barang yang pertama kali dibeli adalah barang yang pertama kali dijual. Prinsip ini memastikan persediaan lama keluar lebih dulu, sehingga harga barang terbaru digunakan untuk menghitung COGS. Dengan cara ini, perusahaan dapat menjaga alur persediaan tetap segar dan teratur.
Metode ini sangat cocok untuk bisnis yang menjual produk dengan masa simpan terbatas, seperti makanan, minuman, atau obat-obatan. Menggunakan FIFO membantu mencegah kerugian akibat barang kadaluarsa, sekaligus memastikan pelanggan mendapatkan produk dengan kualitas terbaik.
2. LIFO (Last In, Last Out)
Metode LIFO menganggap barang yang terakhir dibeli akan dijual lebih dulu. Dengan cara ini, harga barang terbaru dihitung sebagai bagian dari COGS, sehingga mencerminkan biaya terkini.
LIFO sering digunakan dalam kondisi inflasi, ketika harga barang cenderung naik. Metode ini membantu mencocokkan biaya yang lebih tinggi dengan pendapatan saat ini, sehingga laporan keuangan terlihat lebih relevan.
3. Average cost
Average cost menghitung metrik ini dengan mengambil rata-rata biaya dari semua barang yang tersedia untuk dijual selama satu periode. Caranya, total biaya persediaan dibagi dengan jumlah unit yang tersedia, sehingga menghasilkan biaya rata-rata per unit.
Metode ini ideal untuk perusahaan yang menjual barang serupa atau homogen, seperti bahan baku, bahan kimia, atau produk lain yang sulit dibedakan secara individual. Pendekatan ini memastikan perhitungan yang konsisten dan sederhana tanpa harus melacak biaya setiap unit secara detail.
Secara umum, rumus GOGS adalah:
Berikut penjelasan dari setiap komponennya:
Sebuah perusahaan manufaktur furnitur kayu, memiliki pabrik yang memproduksi berbagai jenis meja dan kursi. Mereka membeli kayu dan bahan baku lainnya untuk memproduksi perabotan dan menjualnya di pasar domestik. Untuk tahun fiskal 2024, mereka mencatatkan angka berikut:
Menggunakan rumus umum untuk menghitung COGS:
COGS = (Persediaan Awal + Pembelian) – Persediaan Akhir
Mengganti dengan angka yang diberikan:
COGS = (200.000.000 + 150.000.000) – 100.000.000
COGS = Rp 350.000.000
Rp 350.000.000 menunjukkan total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi perabotan selama tahun fiskal 2024. Angka ini mencerminkan jumlah biaya yang terkait langsung dengan produksi, termasuk pembelian bahan baku dan perubahan dalam persediaan barang.
Mengoptimalkan metrik ini sangat penting bagi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas tanpa harus menaikkan harga jual produk. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai hal tersebut:
Menghitung COGS secara manual sering kali memakan waktu dan rentan kesalahan, yang dapat menghambat proses pengambilan keputusan. Dengan software yang mencakup akuntansi, manufaktur, dan inventaris, Anda dapat mendapatkan metrik COGS yang akurat dan real-time untuk keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Namun, jika bisnis Anda membutuhkan sistem yang lebih terintegrasi, sistem ERP (Enterprise Resource Planning) bisa menjadi solusi yang lebih tepat. Optimasi COGS penting untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas, dan meskipun menantang, ini dapat memperkuat daya saing perusahaan di pasar yang terus berubah.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Customer Satisfaction Score (CSAT) adalah adalah sebuah metrik untuk mengukur kepuasan pelanggan terhadap produk, layanan, atau pengalaman tertentu. Metrik CSAT biasanya membantu perusahaan untuk mendengar langsung dari pelanggan tentang apa yang berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki.
Kalau nilainya tinggi, artinya pelanggan Anda senang dan kemungkinan besar akan kembali atau merekomendasikan layanan/produk Anda. Tapi kalau rendah, artinya kita perlu bertindak cepat untuk memperbaiki pengalaman mereka.
Menghitung skor kepuasan pelanggan melibatkan langkah-langkah sederhana yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Berikut ini cara umum untuk mengukur dan menghitungnya:
1. Kumpulkan Data Pelanggan
Kumpulkan masukan pelanggan melalui survei singkat. Contohnya, ajukan pertanyaan seperti, “Bagaimana pengalaman Anda dengan produk atau layanan kami?” menggunakan skala 1 (sangat buruk) hingga 5 (sangat baik).
2. Tentukan Tanggapan yang Positif
Dari hasil survei, tentukan apa yang dianggap sebagai tanggapan positif. Pada skala 1-5, skor 4 dan 5 umumnya dianggap sebagai respon positif karena menunjukkan kepuasan yang tinggi. Namun, definisi ini bisa bervariasi.
Beberapa perusahaan lebih ketat dan hanya menghitung skor 5 sebagai tanda kepuasan pelanggan yang sesungguhnya. Hal ini bergantung pada kebijakan dan standar yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan.
3. Hitung persentase
Untuk menghitung persentasenya, jumlahkan semua tanggapan positif, biasanya yang memiliki skor tinggi seperti 4 dan 5. Kemudian, bagi jumlah tanggapan positif tersebut dengan total semua tanggapan yang diterima. Rumus perhitungannya sebagai berikut:
Sebuah perusahaan retail mengukur kepuasan pelanggan menggunakan survei skala 1-5. Mereka mendapatkan 100 tanggapan dengan distribusi skor berikut:
Untuk contoh ini, kita akan menganggap tanggapan positif adalah skor 4 dan 5. Totalnya adalah: 65
CSAT % = (No. of Satisfied Customers / Number of Survey Responses) x 100%
CSAT% = (30 + 35) / 100 x 100 = 65%
Dalam contoh ini, CSAT dari perusahaan tersebut adalah 65%. Ini berarti 65 dari 100 pelanggan yang memberikan tanggapan merasa puas atau sangat puas dengan layanan yang diberikan.
Alternatifnya, jika perusahaan menganggap skor netral (3) sebagai tanggapan positif:
CSAT% = (30 + 35 + 20) / 100 x 100 = 85%
Nilai CSAT itu subjektif, jadi ekspektasi bisa sedikit berbeda antara industri dan setiap bisnis. American Customer Satisfaction Index (ACSI) memberikan beberapa patokan nilai per industri yang bisa digunakan untuk menilai skor organisasi Anda dibandingkan dengan industri lainnya. Berikut adalah benchmark-nya:
Menghitung CSAT secara manual tidak hanya memakan waktu dalam pengumpulan data, tetapi juga rawan kesalahan. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat menggunakan software dengan kapabilitas CRM (Customer Relationship Management) yang mempermudah pelacakan kepuasan pelanggan secara akurat dan real-time.
Namun, jika bisnis Anda membutuhkan sistem yang lebih terintegrasi, sistem ERP (Enterprise Resource Planning) bisa menjadi solusi yang lebih tepat. ERP tidak hanya mengotmatiskan pengumpulan data tetapi juga mengoptimalkan proses bisnis lainnya. Memperbaiki metrik ini mungkin sulit, tetapi usaha ini sangat sepadan karena kepuasan pelanggan yang tinggi akan meningkatkan loyalitas, reputasi, dan profitabilitas bisnis Anda.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.