Loyalty Program: Manfaatnya Bagi Bisnis, Jenis & Contohnya
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, mempertahankan pelanggan lama sering kali lebih penting dan…
Sean Thobias
September 3, 2025Laporan laba rugi, atau profit and loss statement (P&L), adalah laporan keuangan yang merangkum pendapatan, biaya, serta untung atau rugi perusahaan dalam periode tertentu.
Laporan ini membantu memberikan gambaran jelas tentang performa keuangan perusahaan. Biasanya, laporan laba rugi perusahaan manufaktur dibuat di akhir periode, seperti akhir bulan atau akhir tahun, sesuai kebijakan perusahaan.
Baca juga: EBITDA: Pengertian, Cara Menghitung, dan Strategi Optimasi
Jenis single-step adalah laporan laba rugi yang sederhana dan langsung, di mana semua pendapatan dan biaya dikelompokkan dalam kategori besar. Laporan ini menghitung laba atau rugi dengan mengurangi total biaya dari total pendapatan, tanpa membedakan biaya operasional dan non-operasional.
Ciri-cirinya:
Contoh Struktur:
Jenis multi-step adalah laporan laba rugi yang lebih detail, membagi pendapatan dan biaya ke dalam beberapa langkah untuk analisis yang lebih mendalam. Laporan ini memisahkan laba kotor, laba operasional, dan laba bersih, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang profitabilitas perusahaan.
Ciri-cirinya:
Contoh Struktur:
Mulailah dengan mengumpulkan semua data keuangan yang relevan, seperti total pendapatan dari penjualan, harga pokok penjualan (HPP), beban operasional, serta pendapatan dan beban non-operasional. Pastikan semua data sudah diverifikasi dengan cermat agar hasil perhitungan laporan akurat.
Harga pokok penjualan atau COGS mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang yang dijual dalam periode tersebut. Hitung HPP dengan memperhitungkan persediaan awal, pembelian bahan baku, dan persediaan akhir. Setelah itu, tambahkan biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik untuk mendapatkan total biaya produksi.
Setelah HPP dihitung, kurangi jumlah tersebut dari total pendapatan penjualan yang diperoleh. Hasilnya adalah laba kotor, yang menunjukkan keuntungan perusahaan dari penjualan sebelum memperhitungkan biaya operasional dan non-operasional.
Identifikasi dan kurangi biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan selama periode tersebut. Ini termasuk biaya untuk pemasaran, administrasi, dan pengelolaan kantor. Setelah beban operasional ini dikurangi dari laba kotor, yang tersisa adalah laba operasional, yaitu keuntungan yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan.
Tambahkan pendapatan non-operasional, seperti keuntungan dari investasi atau pendapatan bunga, dan kurangi beban non-operasional, seperti bunga pinjaman. Ini akan menghasilkan laba sebelum pajak, yang mencerminkan hasil operasi perusahaan setelah memperhitungkan pendapatan dan beban non-operasional.
Setelah mendapatkan laba sebelum pajak, hitung jumlah pajak penghasilan yang harus dibayarkan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku. Pajak ini akan mengurangi laba bersih perusahaan.
Kurangi pajak penghasilan yang telah dihitung dari laba sebelum pajak. Hasilnya adalah laba bersih, yang merupakan keuntungan akhir yang diperoleh perusahaan setelah seluruh biaya dan pajak dipertimbangkan.
Periksa kembali laporan yang telah disusun untuk memastikan tidak ada kesalahan perhitungan atau data yang terlewat. Validasi angka-angka tersebut dengan data keuangan perusahaan dan pastikan laporan sudah memenuhi standar akuntansi yang berlaku.
Berikut adalah contoh sederhana dari laporan laba rugi perusahaan manufaktur. Contoh ini akan membantu Anda memahami bagaimana laporan laba rugi disusun berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dihitung.
Menjaga data keuangan perusahaan tetap terstruktur sangat penting untuk menghindari kesalahan perhitungan dan keterlambatan laporan. Dengan sistem pencatatan yang jelas, Anda bisa dengan mudah mengakses informasi yang dibutuhkan untuk membuat laporan laba rugi perusahaan manufaktur yang tepat.
Memisahkan kategori biaya dan pendapatan dalam sistem yang terorganisir juga memudahkan proses audit dan mengurangi risiko kesalahan yang bisa merugikan perusahaan. Ini akan memastikan keputusan keuangan yang lebih tepat dan efisien.
Melakukan analisis varians secara rutin membantu perusahaan manufaktur membandingkan hasil aktual dengan anggaran produksi yang telah ditetapkan. Dengan ini, Anda bisa mengidentifikasi area yang perlu perhatian lebih, seperti biaya produksi yang lebih tinggi atau hasil produksi yang lebih rendah dari yang direncanakan.
Analisis ini memberi gambaran jelas tentang bagaimana perusahaan manufaktur dapat mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, hal ini membuka kesempatan untuk perbaikan dan langkah-langkah proaktif dalam mencapai tujuan keuangan perusahaan.
Laporan laba rugi perusahaan manufaktur harus disesuaikan dengan siapa yang akan menggunakannya. Untuk manajemen internal, informasi mendalam tentang biaya dan keuntungan per divisi atau produk lebih dibutuhkan, sementara investor lebih fokus pada laba bersih dan kinerja perusahaan.
Menyesuaikan format dan konten laporan dengan kebutuhan pengguna akan membuat laporan lebih relevan. Hal ini memastikan laporan laba rugi perusahaan manufaktur memberikan nilai tambah dan memudahkan pengambilan keputusan yang tepat.
Konsistensi dalam penyusunan laporan laba rugi perusahaan manufaktur sangat penting untuk perbandingan antar periode yang valid. Pastikan metodologi yang digunakan tetap sama setiap tahun atau periode agar analisis tren lebih mudah dan data yang disajikan tidak membingungkan.
Dengan menjaga konsistensi, perusahaan juga membangun reputasi untuk transparansi dan akurasi laporan keuangan. Hal ini akan memberi kepercayaan lebih kepada pemangku kepentingan dalam menilai kinerja perusahaan.
Input data, perhitungan, dan penyesuaian angka secara manual rentan menimbulkan kesalahan yang dapat merusak gambaran keuangan perusahaan. Dengan software akuntansi, proses ini dapat diotomatisasi untuk meningkatkan keakuratan dan menghasilkan laporan yang minim human error.
Jika Anda membutuhkan solusi lebih komprehensif, software ERP manufaktur bisa jadi pilihan. Solusi ini menghubungkan seluruh aspek operasional perusahaan, dari produksi hingga penjualan, dan memungkinkan integrasi data yang lebih lancar antar departemen.
Meningkatkan kualitas laporan laba rugi sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Walau menantang, hal ini membantu pengambilan keputusan lebih tepat, meningkatkan transparansi, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi serta pajak, yang mendukung pertumbuhan perusahaan.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Laporan neraca perusahaan manufaktur adalah dokumen penting yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada satu titik waktu tertentu. Laporan ini mencakup informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas, sehingga memberi gambaran lengkap tentang kesehatan finansial perusahaan.
Tujuan utama laporan neraca perusahaan manufaktur adalah membantu perusahaan memahami posisi keuangannya dengan jelas. Selain itu, laporan ini juga menjadi alat penting untuk analisis keuangan dan pengambilan keputusan, baik oleh manajemen internal maupun pihak eksternal seperti investor.
Aktiva dalam bisnis manufaktur mencakup semua sumber daya yang mendukung kelancaran operasional dan pertumbuhan jangka panjang. Ini terbagi menjadi dua kategori utama:
Pasiva dalam bisnis manufaktur mencerminkan semua kewajiban yang harus dipenuhi untuk menjaga kelancaran produksi dan operasi. Ini terbagi menjadi dua kategori utama:
Ekuitas adalah nilai kekayaan bersih perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ini mencerminkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh pemiliknya.
Komponen utama ekuitas meliputi:
Mulailah dengan mengumpulkan semua data keuangan yang relevan, termasuk informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Pastikan untuk menyertakan dokumen yang akurat seperti buku besar, laporan bank, serta daftar piutang dan utang yang masih ada, dengan periode waktu yang jelas.
Data yang lengkap dan tepat waktu sangat penting untuk memastikan laporan neraca yang akurat, yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara nyata. Dengan memastikan semua informasi terkumpul dengan baik, laporan neraca bisa memberikan gambaran yang jelas dan jujur tentang kesehatan keuangan perusahaan.
Setelah mengumpulkan data keuangan, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan aset dan kewajiban ke dalam kategori yang tepat. Aset dibagi menjadi lancar (seperti kas, piutang, dan persediaan) yang mudah dikonversi menjadi kas dalam waktu satu tahun, serta tidak lancar (seperti mesin, tanah, dan gedung) yang memiliki umur lebih dari satu tahun.
Begitu juga kewajiban, yang terdiri dari jangka pendek (utang usaha, pajak, dan biaya yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun) dan jangka panjang (seperti pinjaman bank dan obligasi dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun).
Langkah berikutnya adalah menghitung nilai setiap komponen. Untuk aset lancar, tentukan nilai kas, piutang, dan persediaan yang siap dijual, sedangkan untuk aset tidak lancar, hitung nilai mesin, bangunan, dan aset tetap lainnya.
Untuk kewajiban, hitung jumlah utang usaha, pajak yang harus dibayar, dan kewajiban jangka panjang lainnya. Pastikan perhitungan yang dilakukan akurat agar laporan neraca mencerminkan posisi keuangan perusahaan dengan tepat.
Untuk menyusun laporan neraca perusahaan manufaktur, pastikan formatnya sesuai dengan standar yang berlaku. Laporan ini memiliki dua kolom utama: Aktiva di sisi kiri dan Pasiva di sisi kanan.
Setelah laporan neraca selesai, langkah terakhir adalah melakukan review untuk memastikan semua data tercatat dengan benar dan saldo aktiva serta pasiva seimbang. Periksa ulang perhitungan dan pastikan semua item yang relevan sudah dimasukkan, serta lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Selain itu, pastikan laporan neraca sudah memenuhi standar akuntansi yang berlaku dan siap digunakan oleh manajemen, investor, atau pihak terkait lainnya.
Berikut adalah contoh sederhana laporan neraca perusahaan manufaktur yang beroperasi pada akhir tahun 2024. Laporan ini mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.
Pastikan semua data keuangan perusahaan tercatat rapi, mulai dari transaksi harian hingga laporan bulanan. Dengan sistem pencatatan yang teratur, proses penyusunan laporan neraca jadi lebih mudah dan data yang dihasilkan pun lebih akurat.
Catatan yang baik membantu menghindari kesalahan dan mempermudah Anda melacak informasi keuangan kapan pun dibutuhkan. Ini juga memberi fondasi kuat untuk pengambilan keputusan bisnis yang lebih tepat.
Persediaan sering kali menjadi salah satu aset terbesar dalam perusahaan manufaktur, sehingga perlu dikelola dengan cermat. Pastikan Anda menggunakan metode valuasi yang tepat, seperti FIFO atau average cost, dan mencatat nilainya secara konsisten.
Lakukan pemeriksaan fisik secara rutin untuk memastikan kesesuaian antara stok sebenarnya dan catatan akuntansi. Dengan langkah ini, laporan neraca perusahaan manufaktur akan mencerminkan nilai persediaan secara akurat dan mendukung keputusan manajemen stok yang lebih efektif.
Jangan campurkan biaya produksi dengan aset tetap. Mesin, peralatan, dan fasilitas harus dicatat sebagai aset tetap, sementara bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi masuk sebagai persediaan di laporan neraca.
Pemisahan ini penting agar alokasi sumber daya perusahaan lebih jelas, serta menghindari kebingungan dalam analisis keuangan. Dengan begitu, laporan keuangan Anda akan lebih mudah dipahami dan lebih akurat.
Penyusunan laporan neraca bukan hanya tanggung jawab tim akuntansi, tetapi juga melibatkan tim keuangan, manajer produksi, dan manajer gudang. Kerja sama ini memastikan data yang digunakan valid dan mencakup seluruh aspek operasional perusahaan, menghasilkan laporan yang lebih akurat dan terpercaya.
Membuat laporan secara manual seringkali tidak efektif karena rentan kesalahan manusia dan memakan waktu lama dalam pengumpulan data. Di industri manufaktur, ketidakakuratan dalam laporan neraca bisa berdampak besar pada efisiensi operasional dan kredibilitas perusahaan di mata pemangku kepentingan.
Software akuntansi membantu mengotomatiskan proses dan meningkatkan keakuratan data. Namun, jika Anda memerlukan solusi yang lebih komprehensif, pertimbangkan software ERP. Solusi ini dapat mengintegrasikan semua data bisnis, mulai dari keuangan hingga produksi, untuk menghasilkan laporan neraca perusahaan manufaktur yang lebih cepat dan akurat.
Memperbaiki laporan neraca sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Meskipun menantang, hal ini memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami posisi keuangan, membuat keputusan yang lebih tepat, dan memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Kanban adalah metode manajemen alur kerja visual yang berasal dari sektor manufaktur dan telah diadaptasi untuk berbagai industri. Sebagai salah satu tools lean manufacturing, metode ini berfokus pada memvisualisasikan pekerjaan, membatasi pekerjaan yang sedang berlangsung, dan memaksimalkan efisiensi aliran.
Istilah “Kanban” berasal dari kata Jepang yang berarti “papan nama” atau “papan reklame”. Metode ini dikembangkan oleh Taiichi Ohno, seorang insinyur Toyota, pada akhir tahun 1940-an sebagai sistem untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Kanban Board menyederhanakan visualisasi alur kerja, memungkinkan tim dengan cepat mengidentifikasi status tugas dan hambatan. Alas visual ini terdiri dari kolom yang mewakili berbagai tahapan pekerjaan (misalnya, To Do, In Progress, Done).
Dengan membatasi work in progress (WIP), tim bisa fokus untuk menyelesaikan tugas sebelum memulai yang baru, sehingga mengurangi peralihan konteks dan mempercepat penyelesaian. Pendekatan sistematis ini memastikan waktu dikelola secara efisien dan efektif.
Kanban memastikan bahwa pekerjaan hanya dilakukan ketika ada kapasitas untuk menanganinya, mencegah komitmen berlebihan terhadap sumber daya.
Hal ini menghasilkan pemanfaatan yang lebih baik dan mengurangi pemborosan, memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi inefisiensi dan meningkatkan proses guna menghemat biaya operasional serta memanfaatkan sumber daya dengan lebih efisien.
Dengan manajemen visual dan optimalisasi alur kerja, tim dapat bergerak secara lancar antar tugas. Visualisasi yang jelas dan status tugas membantu mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dengan cepat, meminimalkan downtime.
Dengan menjaga alur kerja stabil dan memastikan keterlibatan setiap anggota tim dalam tugas-tugas yang bermakna, Kanban secara signifikan mengurangi waktu menganggur.
Kanban adalah alat yang serbaguna dan relevan untuk berbagai industri dan struktur tim:
Meskipun Kanban dan Scrum keduanya termasuk dalam metodologi Agile, mereka memiliki perbedaan yang signifikan, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut:
Agile Kanban adalah pendekatan hybrid yang menggabungkan fleksibilitas Kanban dengan prinsip Agile. Pendekatan ini menekankan:
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Laporan biaya produksi perusahaan manufaktur adalah dokumen yang mencatat semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk dalam periode tertentu. Dokumen tersebut membantu perusahaan membuat laporan keuangan yang lebih akurat dan transparan.
Dalam menyusun laporan biaya produksi perusahaan manufaktur, dapat dipilih antara dua metode utama: Full Costing dan Variable Costing. Masing-masing metode memiliki kelebihan yang bisa disesuaikan dengan tujuan analisis biaya perusahaan.
Full costing, atau absorption costing, adalah metode yang menghitung semua biaya produksi, baik biaya tetap (seperti sewa dan gaji) maupun biaya variabel (seperti bahan baku). Metode ini memasukkan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan produk, termasuk biaya yang tidak langsung, ke dalam harga pokok produksi.
Keunggulan:
Contoh penggunaan: Perusahaan manufaktur besar, seperti yang memproduksi kendaraan atau elektronik, sering menggunakan full costing untuk menganalisis dampak biaya tetap pada biaya produksi mereka.
Variable costing hanya mencakup biaya variabel yang langsung terkait dengan produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya lainnya yang berubah seiring volume produksi. Biaya tetap, seperti sewa pabrik dan gaji manajer, tidak dihitung dalam harga pokok produksi.
Keunggulannya:
Contoh penggunaan: Perusahaan yang memproduksi barang custom atau produk musiman dengan volume kecil atau menengah sering menggunakan variable costing untuk menghitung laba per unit setelah biaya variabel dihitung.
Mulailah dengan mencatat semua biaya yang terlibat dalam proses produksi perusahaan Anda, baik biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja, maupun biaya tidak langsung seperti overhead pabrik, termasuk listrik dan penyusutan mesin. Pastikan setiap biaya tercatat dengan jelas agar laporan biaya produksi perusahaan manufaktur yang dihasilkan akurat dan lengkap.
Setelah biaya terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan biaya ke dalam kategori yang relevan:
Anda kemudian dapat menjumlahkan semua kategori biaya untuk mengetahui total biaya produksi. Rumusnya adalah:
Dengan angka ini, Anda bisa lebih jelas melihat berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang. Ini sangat berguna untuk evaluasi dan menentukan langkah berikutnya dalam bisnis Anda.
Langkah ini bertujuan menyusun data biaya dalam laporan yang rapi, mudah dipahami, dan terstruktur. Biasanya, laporan ini mencakup ringkasan biaya, analisis distribusi, serta rekomendasi praktis.
Ringkasan biaya sering ditampilkan dalam tabel atau grafik untuk memberikan gambaran cepat tentang total biaya dan rincian per kategori. Selain itu, analisis distribusi membantu memahami perbandingan biaya tetap dan variabel, dilengkapi saran untuk meningkatkan efisiensi atau mengurangi pemborosan.
Untuk menganalisis total biaya produksi, bandingkan dengan anggaran atau laporan periode sebelumnya. Jika biaya lebih tinggi dari anggaran, perusahaan harus mencari tahu apakah ada pemborosan atau inefisiensi dalam proses produksi.
Begitu juga jika biaya lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, cari tahu apakah ada faktor eksternal seperti kenaikan harga bahan baku atau biaya tenaga kerja yang memengaruhi. Analisis ini penting agar perusahaan dapat mengoptimalkan biaya produksi dengan lebih baik.
Analisis Laporan
Proses pelaporan manual dalam bisnis seringkali memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan, yang dapat mempengaruhi kualitas data dan keputusan yang diambil. Menggunakan software akuntansi yang tepat dapat mengotomatisasi proses ini, mempercepat pengumpulan data, dan mengurangi potensi kesalahan.
Jika Anda membutuhkan sistem yang lebih terintegrasi, software ERP bisa menjadi solusi yang ideal. ERP tidak hanya mengotomatisasi proses akuntansi dan manufaktur, tetapi juga menyatukan berbagai fungsi bisnis lainnya, sehingga data yang dihasilkan lebih cepat dan akurat untuk keputusan yang lebih baik.
Meskipun beralih ke sistem otomatis membutuhkan investasi awal, penerapan ERP dapat meningkatkan efisiensi dan memudahkan pengambilan keputusan strategis, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan perusahaan Anda.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.
Delivery order (DO) adalah dokumen penting dalam dunia logistik dan manajemen rantai pasok. Dokumen ini berfungsi sebagai instruksi resmi untuk mengatur pengiriman barang dari satu pihak ke pihak lain, menjamin kelancaran proses distribusi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, fungsi, cara kerja, hingga perbedaan delivery order dengan dokumen serupa, serta langkah-langkah pembuatan DO yang efisien. Memahami delivery order dengan baik akan membantu bisnis menjaga akurasi pengiriman, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Delivery Order (DO) adalah dokumen resmi dalam proses logistik dan pengiriman barang yang berfungsi sebagai surat perintah tertulis dari penjual (supplier/distributor) kepada pihak pengangkut atau gudang untuk mengeluarkan dan menyerahkan barang kepada pembeli atau pihak yang ditunjuk.
DO biasanya mencakup informasi detail mengenai barang yang akan dikirim, seperti jenis, jumlah, alamat tujuan, dan tanggal pengiriman. Selain menjadi dasar hukum untuk pengeluaran barang, DO juga berfungsi sebagai panduan bagi pengirim (kurir/ekspedisi yang biasanya menerbitkan resi gudang atau bill of lading) dalam memastikan barang yang dikirim sesuai dengan pesanan pembeli.
Delivery order dan surat jalan adalah dua dokumen penting dalam proses pengiriman barang. Meski keduanya berfungsi dalam proses yang sama, mereka memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda.
Singkatnya, DO adalah perintah untuk mengirimkan barang, sedangkan Surat Jalan adalah bukti fisik bahwa barang benar-benar dikirim dan diterima.
Pembuatan delivery order (DO) adalah langkah awal dalam proses pengiriman barang. Delivery order adalah dokumen yang digunakan untuk meminta pengiriman barang dari gudang atau pemasok ke alamat tujuan.
Proses:
Proses ini memastikan semua detail pada DO benar dan memerlukan persetujuan sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
Proses:
Tahap ini melibatkan pengambilan barang dari gudang (picking) dan pengepakan untuk pengiriman (packing).
Proses:
Barang yang telah dikemas siap untuk dikirim ke alamat pelanggan.
Proses:
Setelah barang sampai, langkah selanjutnya adalah penerimaan dan konfirmasi oleh pelanggan.
Proses:
Tahap akhir mencakup pencatatan dan penyimpanan dokumen terkait pengiriman untuk referensi dan pelacakan di masa mendatang.
Proses:
Langkah pertama adalah mengumpulkan semua informasi terkait pesanan dari pelanggan. Ini termasuk produk yang dipesan, kuantitas, alamat pengiriman, dan detail kontak pelanggan.
Proses:
Pastikan informasi pengiriman dan pembayaran sudah benar sebelum melanjutkan. Ini penting untuk menghindari kesalahan di kemudian hari.
Proses:
Masukkan semua detail yang diperlukan ke dalam dokumen delivery order, termasuk informasi tambahan yang relevan.
Proses:
Langkah akhir adalah mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang sebelum pesanan dikirimkan.
Proses:
Baca juga: Panduan Odoo Inventory untuk pengiriman barang
Ketika membuat delivery order, ada tiga opsi berdasarkan jenis software yang digunakan. Masing-masing menawarkan fitur berbeda untuk kebutuhan bisnis yang bervariasi.
ERP meningkatkan efisiensi bisnis secara menyeluruh, bukan hanya untuk pengiriman. Pilih software delivery order dengan mempertimbangkan ukuran bisnis, industri, integrasi, skalabilitas, anggaran, serta fitur dan dukungan pelanggan.
Tim Insights Impact
Tim Insights Impact terdiri dari beragam individu profesional yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berbagai aspek bisnis. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk memberikan wawasan mendalam dan pemahaman yang berharga tentang berbagai topik terkait strategi bisnis dan tren industri yang relevan.
75% proyek transformasi digital gagal. Ambil langkah pertama yang tepat dengan memilih partner yang dapat dipercaya untuk jangka panjang.